Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tebal tipis
Aku hanya menuliskannya
tebal tipis
ingin jadi indah
meski tak ada garisnya
seakan ada perintah untuk tetap lurus
tebal tipis
tidak naik tidak turun
halus
Aku hanya menuliskannya
Itulah kehidupan, meski tak ada garisnya, seakan ada perintah untuk tetap lurus
Seperti hati nurani yang sering gundah ketika mulai melenceng
Tebal tipis untuk menjadi indah
Suka duka, sehat sakit, tertawa menangis untuk menjadi indah
menulis halus..
Tanggal 13 Agustus, Hari Sabtu kemarin, Panti Wreda "ASIH" yang berlokasi di dekat Solo Baru mengadakan lomba Menulis Halus dan Menghias Enthong, untuk para lanjut usia, diatas 55 tahun.
Pilihan jenis lomba yang gampang-gampang sulit dan kreatif.
Gampang bagi kita yang usia muda, namun menjadi tak mudah lagi, ketika jari-jari sudah mulai kaku, dimakan usia, terkadang sulit lagi untuk mengendalikan getarannya.
Menulis Halus
Memerlukan keluwesan menggerakkan jari jemari,
mengaturnya lembut namun bertekanan.
Membiarkannya menari teratur, indah
namun tak mudah lagi ketika kaku-kaku dan getaran mulai mendominasi.
Berkombinasi dengan keterbatasan penglihatan, dalam ruangan yang remang karena lomba di laksanakan di proyek (bangunan belum jadi, baru di plester dan diatapi)
Semua hambatan seolah tak menjadi masalah buat oma opa yang sedang berlomba
Serius dan bersuka cita.
Sehingga meski c' @hira memotretnya dalam jarak sangat dekat, tidak membuat para oma bergeming.
Setengah jam waktu yang disediakan untuk menulis halus.
Lomba berikut.
Menghias enthong dengan biji-bijian.
Kacang hijau, kedelai biasa dan kedelai hitam, enthong kayu dan lem putih.
Itu yang disediakan panitia.
Namun peserta diperkenankan membawa biji-bijian yang lain dari rumah.
Ada yang membawa jagung, ketumbar, beras, kacang, hingga biji wijen..
Kreatif.. bener-bener kreatif
Ada yang membuat pola terlebih dahulu, ada yang langsung tempel dengan yakinnya pada enthong kayu.
Kembali gerakan tangan yang mencari butir-butir, dan menempel butir-butir itu, memerlukan ketrampilan tersendiri.
photo-photo yang di bawah akan menceritakannya.
Ada Kodok yang membuat ku terpesona :)
Lomba yang diikuti sekitar 35an peserta dengan antusias,
membuat kami yang hadir, ikutan semangat menyongsong masa-masa tua di depan :)
Terima kasih untuk bp. pdt Anthon Karundeng dan bu Esther Ailany, dan para pengurus Panti Wrdea Asih.
Juga c' Hira yang buat photo-photo indah :)
- joli's blog
- Login to post comments
- 5145 reads
Tangan....
Dear Bu Joli,
Sekedar share kata-kata seorang sahabat dulu;
Kenapa ada sela-sela di antara kelima jari tangan? Jawabnya, karena di antara sela-sela jemari itulah Tuhan menyisipkan tangan-Nya untuk menuntun kita selalu..... bahkan sampai lanjut usia....
Terharu melihat oma-oma yang ada di blog bu Joli :)
Penuh semangat,
Cheers,
nita
Clara, saling menggenggam
Asik, Clanit muncul kembali :)
Apa khabar??
Clara : Kenapa ada sela-sela di antara kelima jari tangan? Jawabnya, karena di antara sela-sela jemari itulah Tuhan menyisipkan tangan-Nya untuk menuntun kita selalu..... bahkan sampai lanjut usia....
kenapa ada sela-sela ruang diantara jari tangan? supaya kita bisa saling menggenggam dan saling mengisi. Ketika menjabat tangan emak-emak kemarin, meski kadang hanya mendapat tangan lemah krn sudah mengecil karena sakit, atau bahkan beberapa mengangsurkan tangan kirinya, krn tangan kanan tak berfunsi lagi krn stroke. Kami tetap dapat merasakan saling genggam..
Ketika manusia saling menggenggam, saling menguatkan, ketika sesama saling mengasihi, di situlah kasih Tuhan ada dan menjadi sempurna di dalam kita..
Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
I will...
Ketika manusia saling menggenggam, saling menguatkan, ketika sesama saling mengasihi, di situlah kasih Tuhan ada dan menjadi sempurna di dalam kita..
saya akan mengingat-ingat bagian ini bu joli...:
Cheers,
nita
Tulisan Ancur!
Karena lebih sering menulis dengan mesin ketik atau keyboard komputer, maka tulisan tangan pemimpin redaksiku, ketika aku masih bekerja di media, benar-benar ancur! Tulisan dokter pun kalah jelek. Makanya dulu aku aku punya ide dalam lomba 17-an di perusahaan yaitu lomba membaca tulisan tangan bosku. Namun ide belum terwujud, pemredku keburu keluar, kemudian aku juga keluar.
------------
Communicating good news in good ways
@purnawan, Lucky
Purnawan : Makanya dulu aku aku punya ide dalam lomba 17-an di perusahaan yaitu lomba membaca tulisan tangan bosku.
Ide-mu ki lhoo Wan, sering nyleneh..
ha..ha.. bejo-ne ( beruntunglah) bos mu ha..ha..
Kemarin yang menjadi juri tulis halus adalah kepala sekolah SD..
Seru juga ulasannya..
karena menulisnya di kertas hvs polos, gak ada garis-nya, maka ada tulisan yang makin kanan makin naik. Juga sebaliknya makin turun..
oma opa di ramal dari tulisan halusnya kan ketahuan katanya :)
yang makin kanan makin naik berarti semangat untuk maju terus,. bagus.
yang makin kanan makin turun berarti mempunya sifat rendah hati.. bagus..
Joli kebagian jadi juri enthong :)
Wow .... keren
Ya ampun ... keren banget!
Meski sudah berusia tua, tapi ide mereka tidak "tua" .... yeee, yang enthong kodok lucu suka deh liatnya ...
Thanks cik Joli untuk ceritanya ... orang tua tetap bisa produktif
God's will be done
kodok
@tilestian, kodoknya emang lucu.
pertama kali melihat kita nggak tahu kalau itu kodok, setelah joli mau buat photo, satu per satu, ternyata....
setelah di layar kamera, lebih jelas.. gambar kodoknya
kekreatifan tidak pernah di makan usia ternyata :)
@joli: Kalau ......
Kalau suatu saat nanti daku masuk panti wredha ada lomba motret nggak ya? .......
Titip salam untuk oma-opa di sana ci jol.. Big hug big kiss untuk mereka semua....
(...shema'an qoli, adonai...)
karena lensa?
lomba motret??
wah embuh, karena motret itu termasuk salah satu jenis lomba yang terlarang je..
nah ini mumpung ketemu ebed pakar photo me mhoto :)
bertanya : mengapa ketika joli lihat enthong plus biji2 jarak pandang mata orang berdiri ke meja (tinggi meja 70 cm) tidak seberapa jelas bentuknya. Namun bila di bantu camera bisa jelas sekali termasuk biji-biji wijen pun nampak jelas.
Apakah itu karena focus lensa kamera?
Kemarin juri2 Sempat udreg-udreg-an.. karena beda banget pilihan pemenangnya. Meski Kriteria penilaian sudah di tentukan yaitu dari segi design, kerapian, dan semangat (agak subyektif, krn bisa jadi hasil kurang rapi krn tangan sudah gemetaran, tapi semangat usaha sangat kuat ya kita kasih nilai)
Maka kita ulang lagi lebih detail dengan bantuan layar di kamera, jadi lebih jelas..
@joli: ha ha.....
Hahaha, jangan dibilang pakar dong ci jol (tengsin banget aku..... )
Ya, bisa jadi begitu ci jol. Semakin dekat, mata kita kita akan semakin sulit untuk melihat bagian-bagian sebuah bidang perspektif sama jelasnya. Kalau mata fokus di bagian yang terdekat, yang terjauh mesti kabur, dan begitu sebaliknya. Kalau lensa memang bisa diatur. Mau sebuah titik di ujung jarum thok yang jelas (selebihnya kabur), atau dari yang di depan mata sampai yang ke ujung horizon tajem semua.
Hehe, saya nanya begitu karena kadang terpikir juga ci jol, mau ngapain aja nanti kalau udah jadi opa oma sama bojo. Hobi saya nggak banyak. Kebisaan pun sedikit. Apa mungkin kalau udah jadi simbah nanti saya masih bisa kelayapan motrek ke mana-mana? Pernah ngobrol menjelang tidur sama si item manis (biasanya ngejawabnya rodo ngawur, maklum do'i cepet banget pulasnya, hihi), apa ntar kalau udah sepuh kita buka penitipan balita aja ya, biar bisa main sama anak-anak sampai tutup usia....?
(...shema'an qoli, adonai...)
Teringat Tulisan
Omong-omong soal tulisan tangan jelek. Tulisan tangan aku yang paling jelek di kantor (mungkin di dunia) hahahahahaha...
Dikantor, setiap shipment harus dimasukan dalam 1 map, tiap map dibagian depan ditulis data tentang shipment tsb.
Suatu kali boss butuh sesuatu dalam map. Setelah itu aku berikan map yang bersangkutan untuk ditinggal di meja si boss. Beberapa saat kemudian si boss keluar ruangannya untuk mengembalikan map. Sambil mengembalikan map si boss bilang : " ampunnn.. tulisan Jelek banget sampe pusing aku bacanya. besok-besok aku suruh kamu belajar sama anakku (anaknya masih sekolah SD)..ya..!!"
Langsung dah orang - orang satu ruangan pada ngakakkkkkk.. .hahahahahahaha..
Lovepeace..uenak..
Viensu, sudah bisa di tebak
tanpa bercerita pun sudah ku duga, seperti apa bentuk tulisannya viesnu ha..ha..
sorry ya Vies :p
Paling Jelek
Kalau tulisan paling jelek di dunia, Viesnu harus berada di bawahku.
Tidak pernah ada yang memuji tulisan tanganku. Termasuk guru-guruku. Kata mereka tulisanku sulit dibaca. Padahal aku sudah benar-benar berusaha keras kalau menulis untuk dibaca orang lain. Dalam beberapa kasus, aku menulis huruf demi huruf itu dengan penuh kehati-hatian. Dan tetap saja ada yang berkata, "Apa ini?"
Aku menulis dengan caraku sendiri. Dan kalau melihat tulisan tangan itu lagi, aku "blank" selama satu dua detik. Aku tidak bisa membacanya! Lalu bagaimana caraku supaya tetap bisa membaca tulisan tanganku? Perlu waktu. Makin jelek kertasnya, makin cepat aku ingat kapan dan dimana itu kutulis. Setelah itu otomatis aku ingat apa yang ingin kuungkapkan dengan "cakar ayam" itu.
Selama ini ada anggapan bahwa
Selama ini ada anggapan bahwa anak yang memasukkan orangtua ke Panti Wredha itu adalah anak yang durhaka. Orang banyak memandang bahwa orangtua itu harus dirawat di rumah sampai mereka dipanggil Tuhan.
Mungkin itu sebabnya ketika ibu Dorothy Marx, dosen STT Bandung yang dihormati banyak orang, dimasukkan ke Panti Wredha, ada pendeta yang tidak rela. Dia kemudian menyewa apartemen khusus untuk ibu Dorothy.
Padahal bisa jadi orang tua lebih senang tinggal di Panti Wredha karena di sana berkumpul dengan teman-teman sebayanya. Ini adalah PR bagi pengelola Panti Wredha untuk membongkar paradigma bahwa panti Wredha bukan TPA.
------------
Communicating good news in good ways
cita-cita
Purnawan : Ini adalah PR bagi pengelola Panti Wredha untuk membongkar paradigma bahwa panti Wredha bukan TPA.
Ok nanti saya sampaikan
Sebenarnya itu bukan PR pengelola panti, tapi PR kita semua..
Dari dulu my bojo sudah mikir tuk buat rumah masa tua, tempatnya di karanganyar karangpandan yang sejuk (tidak terlalu dingin) bisa bercocok tanam, dekat rumah sakit. Kayaknya konsepnya sudah lumayan mateng..
insyaallah bila di perkenan, kita akan punya tempat kopdar di masa tua, dan bareng2 ngerumpi pasar klewer tempat kita ngerumpi alkitab dan ngobrol bareng :)
@joli: Mungkin..
Apa mungkin karena namanya (Panti) yang bikin kesan seperti itu ya? Apa harus diganti dengan nama sejenis Retirement Home gitu (jadi Rumah Peristirahatan, Rumah Kongkow, atau apalah), supaya nuansa "bengis"nya jadi hilang?
Ditunggu rumah kopdar masa tuanya ci jol. Sekarang aja kuping saya sudah agak budek, silinder mata makin nambah. Moga-moga pas kopdar masa tua nanti saya nggak ketuker salah duduk sama siapa dan pulangnya sama siapa, hehehe.... (..sudah mulai bisa tersenyum hari ini..)
(...shema'an qoli, adonai...)
Masih Terlatih
Soal tulisan tangan, diriku selalu mencoba "mencuri" model huruf per huruf dari tulisan teman yang bagus. Alhamdulilah, sejak SMP kebiasaan itu berbuah "lumayan" sampai sekarang agak bagusan, minimal kalau ada amplop untuk kondangan orang tua, aku yang diminta menulis nama orang tua + alamat :D *padahal karena orang tua saja yang tulisannya jelek dan tidak ada orang lain di rumah*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Tekun meski mungkin sudah pikun
Satu hal yang aku suka ketika ngeliat foto2 di atas. Ngga nyangka kalo Joli bakal upload kegiatan ini di SS. Beberapa waktu yang lalu aku denger berita dari salah satu radio rohani di Solo kalo bakal ada lomba menulis halus dan menghias sendok nasi (enthong). Seneng deh... sekalipun ngga ngliat langsung oma-opa yang ikut lomba, tapi aku tetap bisa ngeliat hasil karya mereka.
Pelajaran yang bisa kuambil adalah ketekunan. Selain kebijaksanaan, anak muda memang banyak kalah dengan kaum lansia dalam hal ketekunan. Gimana bisa tahu? Yaiyalah, tanpa ketekunan, mana sabar oma-oma itu nempelin biji-bijian ke atas enthong? Tentu akan sangat berbeda hasilnya jika lomba itu diikuti anak2 TK :)
Semangatlah Oma-Opa... semoga umurku sama panjang dengan Oma-Opa biar puas hidup di dunia! hehehe