Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Berbagi dengan Suami
Kadang nggak habis pikir dengan orang-orang yang membuang bayi yang baru saja dilahirkan (atau membunuhnya). Aku tidak mau menghakimi mereka, dan aku juga tidak mau membahas tentang mereka. Aku mau bersyukur saja dengan kepercayaan yang sudah Tuhan berikan kepadaku untuk mengandung dan melahirkan seorang anak yang sehat, lucu dan menggemaskan. Aku berusaha merawat, mengasuh dan membesarkan buah hatiku dengan penuh kasih sayang. Banyak pelajaran yang sudah aku dapatkan dengan merawatnya hingga sampai sekarang dia sudah berumur 4 tahun lebih 3 bulan. Masih hangat dalam ingatanku waktu sepulang dari Rumah Sakit, aku dengan menahan sedikit rasa sakit karena bekas operasi menggantikan popok di saat dia ngompol dan membuatkan susu atau menyusui. Rasa kantuk dan rasa sakit yang aku rasakan terhapus dengan melihat raut wajahnya yang polos dan dia kembali tidur dengan nyenyak.
Saat usia dia menginjak 2 bulan, aku sudah harus kembali kerja. Aku bersyukur karena pimpinanku mengizinkan suamiku ikut ambil bagian dan bekerja di tempat yang sama dengan aku. Jadi, aku bekerja dari pagi sampai sore sedangkan suamiku bekerja dari sore sampai malam, sehingga kami bisa bergantian untuk menjaga anak, karena kami tidak ingin anak kami diasuh oleh orang lain. Pagi sebelum berangkat kerja, aku harus sudah selesai masak dan menyuapi dia sebelum aku berangkat kerja. Siang giliran suamiku yang menyuapi dia. Kadang kalau sudah nggak ada waktu dan aku cuma sempat masak, ya suami yang nyuapi anakku untuk pagi dan siang. Senang bisa mengikuti proses pertumbuhannya secara langsung, dari dia mulai buka mata, melihat, mendengar, belajar bicara, tengkurap, duduk dan mulai belajar berjalan. Kalau kami punya handycam ingin rasanya merekam setiap pertumbuhan yang ada padanya, mulai dari bayi hingga dia berumur 4 tahun lebih 3 bulan. Tapi kami sudah senang dengan apa yang kami punya, foto-foto dia di handpone kami. Aku belajar banyak dari pimpinan kami dalam mengasuh dia, tidak hanya itu, teman-teman juga sering kali memberi masukan untuk pertumbuhan dan cara mengajar anak yang baik. Bersyukur kepada Tuhan dengan penyertaannya selama ini sehingga aku senantiasa dicukupkan untuk merawat dan membesarkan anakku. Aku juga bersyukur karena Tuhan memampukanku untuk mendidik dia.
- Brown's blog
- Login to post comments
- 3742 reads
anak
Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.(Mzm 127:3)
:D
Allah itu kasih
Koleksi Foto Sepur Saia
Blog singkat tapi bernas
mengisahkan kasih yang seharusnya:
Jengkel, dongkol, capek, marah sepanjang hari tetapi ketika memandang damai wajahnya dalam tidur malam semuanya hilang diganti sukacita dan syukur karena dia boleh ada bersama kita.
Karena itulah ada Firman yang mengatakan "jangan simpan amarahmu sampai matahari terbenam" yang ternyata hanya bisa dilakukan apabila ada kasih dalam diri kita kepadanya.
Salam.
Ikut bersyukur
Aku ikut bersyukur Brown atas apa yang kamu alami dan rasakan