Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Cara mati orang beriman dan tidak beriman kepada Yesus - sebuah kesaksian
Pada akhirnya manusia akan menyadari bahwa akhir hidup lebih penting dari pada kelahiran. Kesaksian berikut disusun berdasarkan kisah nyata yang diceriterakan seorang Hamba Tuhan berinisial DD.
"Semula saya dan keluarga kami beragama Islam, namun ketika Tuhan Yesus memanggil saya lewat sebuah perjumpaan secara supranatural, maka satu persatu anggota keluarga saya diselamatkan dengan percaya kepada Tuhan Yesus dan karya penebusan-Nya.
Saya lah yang terlebih dahulu Kristen. Dan saya berfikir untuk lebih dahulu menarik papah saya, dengan sebuah keyakinan bahwa jika papah sudah Kristen, maka akan lebih mudah untuk menarik saudara-saudara saya lainnya untuk percaya kepada Tuhan Yesus.
Lalu oleh kebaikan Tuhan, papah saya mulai percaya kepada Tuhan Yesus. Saya sendiri yang telah membaptis papah saya di kolam baptisan.
Ketika hampir meninggal dunia, saat itu usia papah saya 80 tahun lebih. Beliau tidak sakit, tetapi beliau mengumpulkan semua anak-anaknya, dan terakhir menunggu saudara saya yang berada di luar pulau Jawa.
Sambil menunggu itu, saya sempat bertanya kepada papa: Pah, menurut papah, siapa Yesus itu? Beliau jawab: Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat papa.
Saya tanya lagi: pah, saat ini Yesus ada dimana? Beliau menjawab: Yesus ada di hati papah.
Puji Tuhan, saya merasa lega, karena di saat menjelang wafatnya, Papah tetap mempertahankan imannya kepada Tuhan Yesus.
Akhirnya kakak saya datang juga, dan kami semua berkerumun di sekitar papah terbaring. Papah memberikan beberapa wejangan, agar kami hidup rukun,... dan sebagainya. Lalu papah meletakkan tangan di dada beliau sendiri, memejamkan mata, dan menarik nafas dua tiga tarikan nafas, setelah itu nafas beliau terhenti. Wajah beliau kelihatan begitu damai.
Saya sendiri sempat melihat sebuah vision, dari tubuh papah keluar sosok berpakaian putih bersih dan naik ke atas. Puji Tuhan."
Pastor DD melanjutkan ceriteranya sebagai berikut.
"Itulah contoh proses meninggalnya seseorang yang beriman kepada Tuhan Yesus.
Saya jadi teringat kepada seorang ibu di sebelah rumah kami. Beliau juga meninggal dunia di waktu yang berbeda. Tetapi tampak sekali bahwa menjelang meninggalnya, si ibu itu kesakitan sekali. Di rumah sakit, ada dipasang selang dimana-mana, ada infus dan sebaginya. Dalam keadaan tidak sadarkan diri, tubuhnya meronta-ronta, sampai aliran darahnya naik memasuki botol infus.
Ibu ini, saya pernah memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kepadanya. Tetapi tanggapannya sinis. Dengan mencibir dia berkata: Mbak, kita kan punya agama kita masing-masing,...
Tetapi akhirnya ibu itu meninggal dunia dengan penderitaan luar biasa."
Ya. Waktu terus berjalan. Setiap orang diberi kebebasan untuk percaya atau ngak percaya bahwa Yesus telah mati untuk menebus dosanya. Tetapi setiap orang yang menerima-Nya akan diberikan kuasa untuk menjadi anak Allah, sekaligus menerima pengampunan dosa oleh sebab telah lunas dibayar dengan darah Yesus, namun setiap orang yang menolak-Nya sebagai Penebus Dosa, maka orang tersebut hendaklah bersiap-siap untuk membayar sendiri akibat semua dosa yang pernah dilakukannya dalam hidupnya di bumi.
Dosa yang telah lunas terbayar, akan memastikannya masuk Sorga, namun hutang dosa yang tidak terbayar akan memastikan seseorang terjungkal di neraka kelak.
Shalom.
- mujizat's blog
- Login to post comments
- 25992 reads
dengan asumsi-asumsi
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Teograce, cara mati Yakub (baca= orang beriman)
Shalom.
Benar, bahwa derita jelang kematian BELUM TENTU dapat menjadi tolok ukur apakah dia orang benar ataukah orang tidak benar.
Alkitab memberi contoh dua cara mati dari dua orang yang berbeda: pertama, Yakub sebagai orang benar; kedua, salah seorang Herodes sebagai orang fasik.
Setelah Yakub selesai berpesan kepada anak-anaknya, ditariknyalah kakinya ke atas tempat berbaring dan meninggallah ia, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.(Kejadian 49:33).
Ayat tersebut mengisahkan proses jelang matinya Yakub. Ayat itu memang menggambarkan proses kematian yang "berlangsung damai".
Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara manusia!" Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.(Kisah Rasul 12:21-23).
Kematian raja Herodes yang sombong diwarnai dengan murka Allah, dan menggunakan cacing sebagai alatnya. Ini bukanlah model kematian yang "berlangsung damai" namun tentulah sebaliknya.
Tentang kematian para rasul dan para martyr yang - dengan seijin Tuhan - harus dijalani dengan penderitaan, itu bukan dilakukan dengan "mengutus" baik cacing, virus maupun mikroba lainnya. Itu memang derita yang harus dijalani membuktikan kesetiaan mereka pertahankan komitmennya dalam hal iman mereka kepada Yesus. Tidak ada catatan bahwa para martyr itu mati karena STROKE, MALARIA dst nya. (Maaf, Calvin ngak masuk hitungan,... he hee..)
Shalom.
Tani Desa
asumsi mayat dimakan cacing..
Penutup bagus:
Setiap orang diberi kebebasan untuk percaya atau ngak percaya bahwa Yesus telah mati untuk menebus dosanya. Tetapi setiap orang yang menerima-Nya akan diberikan kuasa untuk menjadi anak Allah, sekaligus menerima pengampunan dosa oleh sebab telah lunas dibayar dengan darah Yesus, namun setiap orang yang menolak-Nya sebagai Penebus Dosa, maka orang tersebut hendaklah bersiap-siap untuk membayar sendiri akibat semua dosa yang pernah dilakukannya dalam hidupnya di bumi.
Tapi sayang ASUMSI ini Tetapi akhirnya ibu itu meninggal dunia dengan penderitaan luar biasa." membuat tulisan anda lebih mirip artikel artikel di majalah teman - teman 'kepercayaan lain' yang isinya:
"MAYAT DIMAKAN CACING"
"JENASAH MEMBUJUR KAKU"
"NAFAS BERHENTI SAAT MATI"
ASUMSI ini Tetapi akhirnya ibu itu meninggal dunia dengan penderitaan luar biasa." bener2 memperlihatkan ASUMSI ANDA SENDIRI...
Sayang... kalo dituliskan/diucapkan oleh seseorang yang "se'rohani" anda.
Dear Iik Jhe, asumsi saya??
Shalom,
Ada apa dengan Anda?
Silahkan baca ALkitab lagi, nona, dan temukan bahwa ada DUA AYAT dimana Allah menjanjikan bahwa Dia akan menjauhkan sakit penyakit dari orang2 yang TAAT FIRMAN.
Apakah:
Abraham,
Ishak,
Yakub,
Daniel,
Nuh,
Petrus,
Paulus,
Yohanes,
John Calvin,
Yesus Kristus,
Apakah "orang2 hebat" itu mati karena penyakit?
Shalom.
Tani Desa
hahahahahahahaha.......DD si
hahahahahahahaha.......
DD si pengkotbah yang lucu. hahahahahaha...
Apakah yang terpenting di dalam hidup ini ?
DD PEMBUAL
Salah satu ajaran para PEMBUAL adalah bertemu dengn Tuhan Yesus.
Semoga si DD bukan Dorcas Daud.
Rogermixtin, siapa DD
Shalom,
Roger:
Salah satu ajaran para PEMBUAL adalah bertemu dengn Tuhan Yesus.
Semoga si DD bukan Dorcas Daud.
Muji:
Dear Roger, jawaban saya ini akan membuktikan bahwa Anda memang PICIK,.. he he...
Baca lagi sejarah gereja, jelang kematian Petrus.
Suatu saat Petrus berhasil keluar dari penjara Roma, bermaksud menyelamatkan diri, tetapi di jalan ditemui Yesus, dan terjadilah dialog singkat:
Petrus: "Loh, Guru,... mau kemana?"
Yesus: "Mau ke Roma untuk disalib lagi,.."
Petrus jadi "ngeh", lalu dia berbalik, kembali ke Roma, dan disalibkan.
Baca juga kisah pertobatan Saulus yang kemudian menjadi rasul Paulus.
Baca juga bagaimana rasul Yohanes di pulau Patmos menerima wahyu Yesus Kristus. Ada penglihatan tentang Yesus.
Wah, terlalu banyak bukti, kawan, bahwa ada orang2 yang dijumpai Yesus pasca kenaikan-Nya ke Sorga, untuk maksud2 tertentu.
Atau anehkah kalimat ini?
"Dan ketahuilah, Aku menyertaimu senantiasa sampai akhir zaman".
Mmm,... memang DD adalah Dorcas Daud.
Dari Islam menjadi Kristen, bukan diinjili oleh sampeyan, tetapi Tuhan Yesus sendiri, dan penyertaan Tuhan nyata di dalam pelayanan beliau:
Semua dilakukan beliau DALAM NAMA YESUS.
Oh ya, beliau juga memakai MINYAK URAPAN.
Masih skeptis? Tidak alkitabiah?
Bertobat.
Shalom.
Tani Desa
DONGENG lagi.
Bang Muji,kalau mau sesat,sesat sendiri saja tapi tolong jangan mengajak orang lain untuk sesat seperti anda dong !
Setelah tidak berhasil mengajar "DONGENG Simon Magus" dalam tulisan David Coperfield,sekarang anda mencoba "DONGENG Petrus"
Oh,ternyata benar toh Dorcas Daud...ha ha ha...pantas.... sama Daud Tony.
Bilang sama si Dorcas pesan roger belajarlah Alkitab dengan cara yang benar jangan dengan cara Supranatural..ha ha ha ha o iya bilang juga sama dia,jangan percaya lalu mengajarkan DONGENG-DONGENG diluar Alkitab kepada jemaatnya termasuk anda.
Salam
Rogermixtin, neh, "dongeng" dari Patmos
Shalom.
He hee,.. benarkah perjumpaan dengan Yesus selalu merupakan dongeng?
Baca kisah ini baik baik, kawan:
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.(Wahyu 1:13-18).
Nah, di ayat 18, itu adalah bagaimana Yohanes diperlihatkan Yesus yang berbicara kepada rasul ini.
Beranikah Rogermixtin mengajarkan kepada jemaat bahwa itu bukan Yesus?
Shalom.
Tani Desa
Dongeng Petrus dan Dongeng DD
He hee,.. benarkah perjumpaan dengan Yesus selalu merupakan dongeng?
Tentu saja tidak,itu kan kata bang Muji sendiri bukan kata roger.Kalau cerita Simon Magus dan Petrus ketemu Yesus di jalanan Roma itu baru DONGENG karena tidak ada dalam Alkitab.Tentu saja hal ini tidak sama dengan apa yang anda sebut dongeng PATMOS karena itu ada dalam kitab Wahyu.
Soal Yesus hidup selamanya tentu saja ya dan amin,tapi itu tidak ada hubunganya dengan DONGENG Petrus ataupun DONGENG DD.Memangnya kalau Dia hidup selamanya Dia harus bertemu dengan DD,tak u u lah yau.
Salam
@all: bener...
Bener saya jadi bingung dengan balasan om muji ini (ada yang lain yang merasakan hal yang sama nggak ya?).
Om roger ngomong apaaa, dijawab apaaa gitu. Kok kesannya yang penting ane menjawab, sudah, titik.. Apa ini ya, yang sering didiskusikan teman-teman kharismatik saya dulu, kalau kerohanian nggak berimbang dengan intelektualias?
Maaf ya om muji, saya nggak bermaksud meremehkan anda. Saya sendiri orang bodoh yang masih harus banyak belajar. Tapi anda betul2 bikin saya mumet...
(...shema'an qoli, adonai...)
@ebed begitulah
coba baca apa yang terjadi di SINI dan DISINI satu lagi ada tapi lupa dimana ADU JURUS antara KING HEART dan MUJI.
@muji: lalu...
Lalu bagaimana dengan Lukas 13:4 om muji?
Aduhhh om muji, nggak kebayang bagaimana rasanya seandainya saya seorang non Kristen (yang mungkin ada kepikiran untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat), lalu membaca penafsiran om muji ini. Memang (suka tidak suka) ada perbedaan orang yang menerima Kristus dan tidak, tapi dari pemahaman om muji ini kok Gusti Allah itu kesannya kejam banget ya?
Kok makin banyak teman-teman kharismatik yang saya kenal yang lambat laun beranjak berubah seperti om muji (dengan asumsi om myji adalah seorang di antaranya, maaf kalau saya salah), walau tidak semuanya, paling tidak mereka yang pernah bersekolah di sekolah "kafir" seperti almamater saya..
Mbok sekali-sekali dijawab opini kekasih-kekasih di atas om, jangan hit & run melulu dengan melempar blog-blog baru. Saya pribadi ingin mendengarkan penjelasan om muji bagaimana hingga sampai pada penafsiran seperti di atas, secara alkitabiah tentunya..
Piye, piye??
(...shema'an qoli, adonai...)
Kharismatik
sak jane sing disebut kharismatik ki' piye to bed? (sebetulnya yang disebut kharismatik tu yang gimana sih bed?
kharismatik'e jenis ini 'medeni' (menakutkan) ya bed? ha ha ha ha....
@iik & all: sebenarnya...
Hehe, hiyaa mbak Ik...
Sebenarnya memang tipikal kharismatik ala om muji inilah yang lumayan menggelisahkan saya. Kalau teman-teman kharismatik lain biasanya no problem. In fact, saya nggak terlalu ambil pusing tentang kharismatik/non kharismatik. Bagiku, semua kekasih-kekasih Kristen (termasuk dari kalangan kharismatik) adalah brothers and sisters in Christ, yang punya penafsiran sendiri-sendiri tentang kekristenan (siapa yang nggak lagi? ). Ada perbedaan kecil, ada juga yang lumayan bikin geger. But that's fine with me. Rasul Paulus dan Petrus juga berselisih paham. Nggak usah jadi orang Kristen, kalau maunya homogen semua, imho.
Cuma menurut saya kalangan om muji ini tafsirannya agak radikal (seperti yang di atas contohnya) dibanding temen2 kharismatik lain. Dan yang bikin susah, sepertinya sulit pula untuk diajak bertukar pikiran (lha lari terus bikin blog-blog baru, hehe).
(...shema'an qoli, adonai...)
iik Jhe, kharismatik medeni??
Maaf nimbrung,...
Kristen kharismatik mempercayai bahwa Roh Kudus masih bekerja hingga saat ini untuk menyertai orang2 beriman kepada Yesus Kristus, termasuk melakukan berbagai mujizat yang dilakukan dalam nama Yesus.
Kharismatik juga mempercaya Roh Kudus sebagai Penolong dan Penghibur yang menyertai orang2 beriman sampai selama-lamanya.
Kematian orang benar (baca - Kristen Lahir Baru) adalah DISERTAI ROH KUDUS.
Percayakah engkau, nak Iik?
Apakah Roh Kudus memberikan rasa takut menghadapi maut?
Bukankah Roh Kudus memberikan damaisejahtera yang melampaui segala akal?
Kematian akan menjadi sesuatu yang menakutkan bagi mereka yang TANPA PENYERTAAN ROH KUDUS.
Sama seperti gambaran sebuah ruangan yang ditinggalkan oleh cahaya atau sumber cahaya, maka ruangan itu menjadi gelap (dikuasai oleh kegelapan), secara otomatis.
Sepadan dengan itu, maka setiap orang yang tidak disertai Roh Kudus, maka roh jahat (setan, iblis) akan berusaha menguasainya. Setidaknya, inilah ajaran dasar kekristenan. Atau mungkin pengertian gereja pada umumnya berbeda????
Shalom.
Tani Desa
ebed_adonai cara mati di Lukas 13:4
Shalom,
Jika saya belum jawab, itu lantaran belum buka lagi.
Soal Lukas 13:4, lebih baik kita baca juga ayat2 sekitarnya
Lukas 13:2-5
13:2 Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
13:3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
13:4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
13:5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
Dear ebed,
Cara kematian seperti itu sungguh mengenaskan, mati sia-sia.
Beda dengan kematian para martyr yang MEMPERTAHANKAN IMAN dan kesetiaan mereka kepada Tuhan.
Silahkan disimak yang saya warna merah dan garis bawah, dan dapatkan maknanya.
Shalom.
Tani Desa
@muji: betul....
Betul om muji, dengan huruf-huruf merahnya itu... Saya setuju.
Tapi coba lihat juga, masih di ayat yang sama:
"Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?"
dan yang ini juga:
"Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?"
Dan jawaban Tuhan Yesus atas dua hal di atas: "Tidak."
Jadi dengan kata lain, jika yang dipakai adalah kasus ibu yang meninggal tersiksa seperti kisah om muji, Tuhan Yesus mungkin akan mengatakan begini:
"Sangkamu ibu yang meninggal tersiksa ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Kristen yang lain, termasuk om muji dan yang lain-lainnya, karena ia mengalami nasib itu?"
Itu dulu om muji. Jelas dan terang, menurut hemat saya. Yang menjadi "masalah" memang pada kalimat berikutnya dari Tuhan Yesus, yang dimerahkan oleh om muji di komen sebelumnya. Ada semacam nuansa tesis-antitesis yang terkesan saling menihilkan satu sama lainnya di situ. Apa Tuhan Yesus salah omong? Saya kira tidak sampai begitu. Yang jelas ayat-ayat ini memang perlu penelahaan mendalam. Contoh saja, apa yang dimaksud Tuhan Yesus dengan binasa itu adalah prosesi orang yang habis kontrak di dunia fana ini, atau merujuk pada suatu hal yang bersifat apokaliptik, di akhir zaman nanti?
Sepatah kata dalam sebuah ayat pun om muji, bisa jadi tulisan beratus-ratus halaman, jika didalami secara serius (disertai dengan doa, tentunya), dan OPEN MINDED serta OPEN HEARTED. Namun jka sesuka hati dipenggal dari kerangkanya, lalu serta-merta dijadikan dasar untuk sebuah pengalaman pribadi, jadinya akan seperti tulisan om muji ini. Om roger (dan yang lain-lain juga sepertinya) sudah sering mengatakan hal yang sama.
Baiklah, jika om muji (atau mbak muji nih, silakan baca lagi baik-baik isi blognya di atas) tetap bertahan pada pendapatnya semula. Saya oke-oke saja. Itu hak om muji. Saya menghargai itu. Sebuah pertukaran pikiran tidak mesti harus diakhiri dengan kesimpulan yang diamini bersama.
Tapi ada satu hal yang menggelitik sanubari saya sampai sekarang, kalau menyimak interaksi om muji dengan kekasih-kekasih di SS ini:
Om/mbak muji dalam memberikan pemaparannya apakah disertai dengan niatan untuk siap membuka diri menerima pemikiran orang lain (seandainya memang harus demikian), atau memang murni lalu-lintas satu arah (=ini pendapatku, yang bener, dan pasti bener, nggak terima ya sudah, bikin blog baru lagi)..
Maaf kalau ada yang kurang berkenan...
(...shema'an qoli, adonai...)
@ebed Pingin tahu?
Kenapa si MUJI hit and run? karena yang nulis ada beberapa orang, makanya jawabannya kadang suka mencla mencle.
@sandman: weleh..??
Wah, maksudnya team work gitu ya bro? Beberapa orang tapi satu akun?
Weleh, piye ki om muji?? Ane ngomong ame siape dong kalau gitu?
Kalau nggak salah om(-om) muji ini domisili Mgl ya? Jadi pengen ketemu kalau sempet. Soale kebiasaannya itu lhoh, rada nyebeli (sori ya om?), hehe.. Ngelempar topik kontroversial, nggak ada basic yang meyakinkan, begitu diminta klarifikasi, tahu-tahu udah ngeluarin blog baru, and so forth, padahal kita pengen banget dengerin penjelasannya...
(...shema'an qoli, adonai...)
Sandman, fitnah
Shalom,
Puji Tuhan, Muji seorang yang ngejawab, sehingga koment Anda 100% ngawur abiss.
Shalom.
Tani Desa
Sebuah Realita
Syalom,
Bagi saya, kesaksian tersebut memang seperti itu realitanya yang pernah dan sering kali saya lihat. Dan kebetulan sy bersama2 team sering melayani orang2 yang sakit. Jika banyak yg beraneka persepsi tentang hal ini, alangkah baiknya bukan persepsi pribadi berorientasi pada pemahaman nalar pribadi. Banyak hal yang kita tidak akan pernah bisa mengerti, karena jalan Tuhan tidak ada yang tahu, Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (Pengkhotbah 3:11b). Tapi satu hal yang sering kami lihat adalah meninggal dalam Tuhan itu lebih indah (itupun jg dialami o/ibunda sy sendiri).
Hal ini tidak ada hubungannya dengan doktrin A, ataupun doktrin B. Yg menjadi dasar adalah Firman Tuhan dalam Alkitab. Tapi perlu diingat, banyak juga orang yg sudah beriman tapi "menderita pada saat mau dipanggil". Tapi penderitaan ini adalah untuk memurnikan sehingga layak masuk dlm kerajaan-NYA.
Tetapi juga tidak bisa dianggap bahwa semua org yg tidak beriman meninggalnya sengsara, semua ada jalannya masing2 & itu hanya Tuhan yang tahu, tetapi yg lebih penting adalah, org yg meninggalnya dalam TUhan pasti indah.
Tuhan Yesus memberkati & Roh Kudus Memberi Pengertian
@Heryosa Hudoyo, proses jelang mati bersama Roh Kudus
Shalom.
Ketika orang benar meninggal, maka dia disertai Roh Kudus.
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.(II Timotius 1:7).
Roh Kudus akan menyertai orang benar, tinggal di dalam dia, dan akan menyertai orang benar itu selama-lamanya (Yoh 14:15-17). Berarti, termasuk saat-saat jelang kematian donk,...
Kematian Stefanus, Paulus maupun Petrus (martyr) bukanlah kematian yang disertai RASA TAKUT, apalagi sampai mata melotot, melainkan kematian yang "gagah berani", oleh sebab penyertaan Roh Kudus.
Ketika hendak mati, orang benar yakin kemana ia akan pergi.
Tetapi setiap orang fasik akan mati dengan TANDA TANYA BESAR.
Terimakasih komentarnya, Tuhan Yesus memberkati
Tani Desa
Tul.. banget s7
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.(II Timotius 1:7).
Roh Kudus akan menyertai orang benar, tinggal di dalam dia, dan akan menyertai orang benar itu selama-lamanya (Yoh 14:15-17). Berarti, termasuk saat-saat jelang kematian donk,...
tul banget, sy setuju, perlindungan Tuhan Yesus, lebih jauh dari apa yang kita pikirkan & kita doakan...... bahkan klu IA berkehendak, semua pasti lancar & indah pada waktu-NYA.
Kematian bagi orang yg beriman merupakan hal terindah.
RENCANA INDAH ALLAH terhadap KEMATIAN bagi orang Percaya adalah membawa pada
Terpujilah Tuhan Yesus dan berbahagialah yang percaya walau tidak melihat/tak terpikirkan.... karena dalam ketidakmengertian kita, Tuhan Yesus sedang bertindak.
Tuhan Yesus memberkati & Roh Kudus Memberi Pengertian.
sungguh
sungguh suatu blog dan tulisan yg menginspirasi terimakasih sudah menulisnya pak muji.
sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.
Jakarta selalu macet...
...... bahkan klu IA berkehendak, semua pasti lancar & indah pada waktu-NYA.
Kematian bagi orang yg beriman merupakan hal terindah.
Semua yg berjalan di sorga dan di bumi memang berjalan lancar sesuai dengan kehendak-Nya. Tidak seperti Jakarta yang macet mulu. Perhatikan, semua yang lancar sesuai dengan kehendak-Nya, bukan kehendak kita. Kalu mau selalu lancar menurut kehendakmu, jangan pernah menganggap Tuhan itu ada, karena di balik kehendakmu sendiri yang apa-apa maunya lancar, kau telah menjadikan dirimu itu Tuhan!
@muji : Mati di atas perut
bwi hi hi hi...
lagi - lagi bikin standart yang gak pasti.
bisnis partner perusahaan saya, bapanya mati di atas perut.
bayangkan, dia sedang begitu menikmati indahnya dunia ini, lalu mati.
sudahlah jangan bikin buaian dengan standart - standart palsu...
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-