Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
patua
mai sista : patua kritis lagi dirumah sakit.. *diantarahirukpikuksebuahmalldengantenangnyadiabicaratentanghalini*
saia : oo.. *mukesokdatar*
------------------------------------------------------------------------------------
lelaki kedua yang aku cintai setelah abah adalah dia.
lelaki kedua yang aku banggakan setelah abah adalah dia.
lelaki kedua yang aku hormati setelah abah adalah dia.
seketika aku sulit untuk bernafas, tercekat. argh.. apa lagi yang Ia inginkan? bukankah sudah ku katakan padaNya, berikan beliau kesehatan dan kesembuhan? tidakkah nyawaku cukup untuk ku tukar dengan nyawanya?
lakilaki kaku itu kini semakin kaku. kaku membeku diantara tabung gas yang segede henghong dan terlilit kabel sanasini. aku tak sanggup melihatnya.
mai sista : g ama anakanak mau balek, libur seminggu. lu mau ikut gak ?
*intonasisebiasabiasanyaseakanakaninibukanhalyangpenting*
saia : ehmm.. gak
*intonasibiasasajauntukmenutupisuarayangcukupbergetar.mukaacuhdipasanguntukmenutupimatayangberkacakaca*
abah dan patua adalah dua orang berbeda. abah adalah orang yang tak peduli dengan kesehatan, sedangkan patua adalah orang yang sangat peduli dengan kesehatan, tapi sudah beberapa tahun ini smua harta milik patua harus ditukar dengan "kesempatan untuk tetap ada didunia".
aku tak menyebut patua adalah seorang pesakitan, walaupun pada kenyataannya dia begitu. beberapa tahun yang lalu malaikat berjubah putih mengclaim masa hidup beliau tinggallah enam bulan lagi. namun hingga kini patua masih bisa menghirup udara di dunia walau pun terkadang harus dibantu dengan bendabenda asing itu.
cinta ala abah berbeda dengan cinta ala kadarnya patua, walau pun begitu dia tetaplah orang yang aku banggakan.
setiap kali tahun berganti, aku akan selalu merasa cemas. dear God.. natal tahun ini, boleh gak beri beliau kesempatan untuk tetap ada disini? dengan cara apa pun itu, aku mohon....
23 maret 2011.. ketika umurnya bertambah
saia : selamat ulangtahun patua.. *sapakudariseberangtelephone*
patua : ehmm.. ya, makase
pembicaraan kami selalu lebih banyak diisi oleh kesunyian. diam. hanya itu yang selalu aku dapatkan, tapi aku tak pernah merasa bosan diperlakukan seperti itu. aku nyaman ada disampingnya.
beliau bilang, cara hidupku bisa dilihat dari cara makanku. ehmm... dia selalu membuatku matikutu, suka gak suka dengan bawang jika ada bawang dipiringmu... makanlah itu !
suka gak suka aku dengan perintah itu tetaplah ku lakukan...
beliau bilang, smua omonganku itu bukan karena mau ku.. tapi karena aku pernah melewati jalur yang salah. kalian ini hanya cukup ikutinya saja... argh, yang namanya menyesal selalu belakangan.
patua membuatku mencintai angka, aku mencintai angkaangka yang ada dihadapanku itu karena patua...
dear God... do You hear me? im talking to You...
*begging
maaf.. bie kurang pintar
- nobietea's blog
- Login to post comments
- 3240 reads
ayo itung bie...
itung2 bie... ayo itung... ayo itung lageeee....
apakah begitu yang diajarkan patua sehingga bie
patua membuatku mencintai angka, aku mencintai angkaangka yang ada dihadapanku itu karena patua...
bie... sabar... tenang n tawakal... begitu pak ustadz bilangnya...
in fact..
tampak tawakal sih iyoo mbak, tapi kenyataannya pengen ngambek ke Tuhan... cuman yaa gtu, gak guna!
mau marah ke Tuhan juga gak guna..
in factnya lagi ne mbak... kadang pengen maki juga sih, tapi yaa itu juga... wes tau gak guna.
maaf.. bie kurang pintar
@bie: moga-moga...
Moga-moga makin hari tambah baik keadaan patuanya bie, tuyang ikut doain...
(...shema'an qoli, adonai...)
Minta
Minta panjang umur
geadley