Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kisah si Siti (bag I)
Andai Ku Gayus Tambunan
Yang bisa bisa pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti bisa terpenuhi
Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan........
Itulah sepenggal lirik lagu ”Andai Ku Gayus Tambunan” yang dibawain sama Bona Paputungan, mantan napi yang mungkin iri dengan ”keberhasilan” Gayus Tambunan sebagai seorang tahanan. Sama kaya lagu ini kadang banyak hal lucu terjadi di negeri ini, ketika para elit dengan gampangnya bisa bepergian ke luar negeri disaat rakyatnya merintih kelaparan, bahkan penjahat pun bisa seenaknya keluar masuk LP dan plesiran ke tempat-tempat wisata..Sungguh luarrrr biasaaaa...hahahaha....
Namun ada sebuah cerita, mungkin bisa disebut cerita kepahlawanan, tapi nggaklah..cerita ini bukan tentang pahlawan, cerita ini lebih mengenai orang-orang peduli yang mau melakukan sesuatu buat sesamanya...
RUMAH SINGGAH MULTIFUNGSI
Di rumah singgah yayasan kami ada seorang wanita yang menderita penyakit langka, satu penyakit mengerikan tapi namanya keren abis, Lupus, hehehe... Udah sekitar setahun belakangan dia menderita penyakit itu. Kata orang sih Lupus tu penyakit bawaan lahir, kelainan genetik, tapi emang baru setahun belakangan ini sebut saja Siti mengalami dampak dari penyakit itu. Mulai dari rambut yang pelan tapi pasti pada rontok, badan yang makin ceking, sendi-sendi badan sering cekot-cekot sampai kekuatan fisik yang menurun drastis dialami Siti mulai setahun lalu. Pernah ketika badannya nggak kuat berdiri dia dirawat di rumah sakit sampai sembuh, tapi kesembuhan itu hanya sementara, dua bulan lalu si Lupus ”kumat” lagi, membuat Siti kehilangan kekuatan tubuhnya. Dulu, waktu pertama kali terdiagnosa kena Lupus dia masih tinggal di Rumahnya, daerah Pasar Johar. Namun gara-gara tragedi kebakaran pasar yang terjadi sekitar 4 bulan lalu Siti harus ditampung di rumah singgah. Sempet dia dikasih kepercayaan buat ngelola usaha Warung Nasi Kucing milik rumah singgah. Selama beberapa minggu, mulai sore sampe malem dia jualan di depan rumah singgah. Tapi karena kondisinya sering dia ngalami kesulitan-kesulitan. Kaya waktu harus ngangkat sesuatu yang agak berat dia kepayahan banget, bahkan ngangkat ceret kecil yang isinya air pun dia udah nggak mampu. Sampai suatu ketika kondisi badan Siti udah drop banget, harusnya pas itu dia jualan tapi dia udah nggak kuat berdiri. Waktu nyoba buat jalan, eh..malah dia sempoyongan mau jatuh. Mulai waktu itu dia cuman bisa tiduran di kamar. Beberapa hari dia terus meringkuk di kamar dan kadang dia ngeluh badannya sakit semua. Akhirnya kami, fulltimer rumah singgah mutusin buat bawa Siti ke rumah sakit. Dengan susah payah karena berjalan pun dia udah nggak bisa, kami memapahnya dan bawa Siti ke sebuah rumah sakit yang cukup ternama di Kota Semarang pake motor.
RUMAH SAKIT TEMPAT MASALAH
Waktu tiba di rumah sakit kami nggak tahu gimana cara ngurus administrasi buat berobat ke rumah sakit, yang ada di pikiran kami cuma yang penting Siti bisa dirawat dulu, urusan administrasi atau keuangan kami pikir belakang. Lagian pas dia dirawat kemarin yang ngurus semua administrasi dari keluarganya yang sekarang entah kemana. Jadilah kami buta sama sekali tentang birokrasi di rumah sakit. Kami langsung aja bawa ke IGD dan tanpa banyak kata Siti dirawat oleh beberapa dokter di sana. Persoalan muncul beberapa saat kemudian. Pihak rumah sakit meminta data-data Siti yang terdiri dari KTP dan Kartu Keluarga sebagai syarat agar biaya pengobatan Siti bisa dibebaskan melalui jamkesmas. Sebenarnya Siti punya KTP maupun Kartu Keluarga, namun karena kelalaiannya surat-surat penting itu telah hilang. Kesibukan di yayasan membuat kami nggak bisa penuh mencurahkan waktu mengurus masalah hilangnya surat-surat penting Siti, ditunjang oleh latar belakang Siti yang anak jalanan membuat pengurusan KTP maupun KK menjadi sangat sulit. Telah beberapa kali kami coba ngurus KTP Siti di tempat asalnya namun berhubung Siti telah lama hidup menggelandang maka dari pihak RT setempat tidak mau membuat KTP dengan alamat Siti yang lama. Di rumah sakit ketika kami ditanya tentang hal itu kami cuma bisa menjawab seadanya, bahkan pernah beberapa kali kami berdebat tentang hal ini. ”Memang pemerintah telah mengalokasikan dana untuk pengobatan rakyat miskin, tapi buat ngambil dana itu tetep perlu surat-surat yang jelas...” gitu kata pihak rumah sakit.
RASA KEMANUSIAANLAH YANG MENANG
Syukur kepada Tuhan karena beberapa hari kemudian dari pihak rumah sakit sendirilah yang ngurus semua administrasi dan keuangan untuk pengobatan Siti, udah bosen kali mereka debat sama kami jadi mereka urus sendiri..hahahaha..jadi waktu kami kesana beberapa hari kemudian, kami dikasih tahu kalo biaya pengobatan Siti dari awal masuk rumah sakit sampai dia sembuh nanti telah ditanggung oleh pemerintah melalui jamkesmas. Sampe tulisan ini diposting Siti masih dirawat di rumah sakit dan syukur kalo katanya di sana dia dirawat dengan sangat baik, bahkan menurut beberapa pasien tetangganya Siti dapet perawatan yang spesial. Ngiri kali ya mereka..hahaha...
NEGERI PEDULI
Ternyata nggak semua hal di negeri ini berjalan sesuai lagu ”Gayus Tambunan”. Ditengah morat maritnya moral di negeri ini, ditengah rumitnya birokrasi pemerintah negeri ini masih ada orang yang mau peduli sama orang lemah, masih ada orang yang mau bantu sesamanya..itulah hal yang langka, yang perlu kita semua lestarikan. Ternyata negeri ini tidak seburuk apa yang selama ini kita sangka. Ternyata masih ada orang-orang yang cukup peduli sesama dibalik serpihan-serpihan kekotoran birokrasi.
Yang jadi pertanyaan, maukah kita jadi bagian orang-orang yang peduli di Negeri ini?
- vicksion's blog
- Login to post comments
- 5609 reads
Banyak yg Prihatin tapi hanya sedikit yang benar-benar Action
Waw..!
Rumah Singgah,...Mata air yang Jernih ,buat para insan-insan Tuhan di Jalanan, para Troubador Gipsy di Kota -kota Modern, Maju terus ,dlm Menjadi Perpanjangan Tangan Tuhan di Dunia ini,tanpa adanya seperti Rumah Singgah dan yang sejenisnya,- Nama Tuhan akan semakin Dilupakan bahkan Dilecehkan. Anda-anda sungguh memiliki..hati yg Mulia,-
Kisah si Siti dari Kota Semarang ini,kiranya dpt menjadi contoh agar lebih banyak lagi relawan relawan kemanusiaan yg mau mengelola Rumah singgah,-
Apaboleh buat ! perkara Negara yg katanya menjamin sepenuhnya ,bahkan menanggung kehidupan Orang-orang Miskin terlantar,terkadang hanya slogan belaka
sementara duit diHambur-hamburkan,buat ini lah itulah,Pembuatan Gedung MPR/DPR yang sedang dibangun ,-dpt membuat/mendirikn ratusan Rumah sakit untuk orang-orang miskin di Kota-kota besar bahkan di Desa desa mungkin Ribuan...yah,kita cuma bisa sungguh-sungguh Berdoa.kiranya ada Perubahan..
Ok..Vicksion...Tuhan memberkati Rumah Singgah dan semua Relawan relawan yang menjadi Mitra Tuhan di Dunia ini.----
Thnx buat att nya
maaap baru isa masuk lagi disini. jadi baru bisa bls.
Sebnrnya kalo dibilang hati Mulia bgt, ya gak juga sih. Kadang2 ya bersungut juga. selain itu marah2 deh. kalo mau jujur, kita2 gak bisa ngerjain kyk gitu. Bukan mau sok2 an gw bilang ini semua karena Tuhan. tp mmg beneran. Apa yg gw2 org lakukan di rumah singgah hanyalah sebagian kecil. Tp Babeh yg nyempurnakan semua.
viction, pasti peduli
senang tulisan viction muncul lagi di klewer ^.^
senang ada rumah sakit mau ikutan peduli.. pasti peduli dari pada hadapi pendeta gondrong yang ngeyel-an tapi baik hati.
Jadi ingat perumpamaan hakim yang akhirnya mau nolong karena nggak mau di ribetin ^.^
senang juga bila ada pembaca yang peduli.
JF jadi mampir ke rumah singgah Vick ??
Joli lama tidak ke semarang, usaha nasi kucingnya masih jalan ???
Salam ama Siti..
Udah gak gondrong lagi,.. hehe
eh, cik.. rambut gw udh gw potong,.. haha. wah capek juga piara rambut panjang.. salut ama koh Hai yg telaten ama tu rambut.... kalo gw sering merasa Sumuk aja.. hahaha
Nasi kucingnya gak jalan karena si Siti itu yg ngerjain. sekarang dia sdh mau pulang dari Rumah sakit. Kemarin kita2 udh ditlp pihak rumah sakit untuk bawa siti pulang di rumah singgah,..
berdamai dengan LUPUS
eh satu lagi tentang penyakit lupus hai-hai pernah nulis pengalaman-nya bersama adiknya disini
Itulah Indonesiaaaaa...
Judul di atas juga sepenggal kalimat dari sebuah lagu kebangsaan hahahaha...
Saya heran... pikiran setiap orang boleh beda, tapi bedanya koq sampai ngga bisa milah mana busuk dan mana baik, Indonesiaaaa... Indonesiaaaa... (sambil geleng2 kepala).
Rumor tentang Bona. P
Saya tidak tahu, apakah rumor ini benar atau tidak.
Sewaktu tanyangan di TV tentang Bona, ketika ia ditelpon oleh salah seorang polisi yang mengancamnya, itu hanyalah rekayasa, sandiwara atau skenario dari Bona dkk belaka. Dengan maksud dan tujuan, supaya Bona terkenal.
ow,.
Mudah2an gak bener lah itu,.. Tp kalo bener... ckckk
gak abis pikir deh pokoknya,..
All: Fakta tentang Jepang
Sudah lihat dan tahu bukan fakta bagaimana dan atau begitu antusiasnya dan cekatannya bangsa Jepang mengatasi bencana gempa dan tsunami? Coba lihat, lahar dingin di pulau Jawa (Jawa Tengah khususnya), hingga kini, begitu2 saja. Cape deh... (sombong mode on).
Pemerintah cuma ngurusi gedung DPR dan MPR. Coba uang segitu buat ngurusi lahar dingin, dan sumbangan buat Jepang dialihkan saja ke lahar dingin, Jepang ngga butuh uang kita, Jepang cuma butuh tenaga pembantu (tenaga ahli). Nalar kebanyakan pemerintah Indonesia memang udah di bokong!
Menolong seseorang yg sedang
Menolong seseorang yg sedang dalam pderitaan adalah contoh yg baik.
geadley