Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Apakah Anda Sedang Dirampok?
Mungkin sebagian besar pembaca menjawab "TIDAK". Namun bagaimana bila saya ganti pertanyaannya dengan "Apakah kekayaan Anda berkurang?" Anda mungkin tambah bingung. Jadi, sebaiknya kita melakukan permainan lebih dulu. Tolong siapkan selembar kertas dan sebuah pulpen. Lalu buat dua kolom, kanan dan kiri. Di sebelah kiri tulislah angka 1-5, lalu lakukan hal yang sama di kolom kanan. Di bawah angka 1-5 tulislah inisial nama hari dalam seminggu. Bentuknya akan seperti ini:
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
S S
S S
R R
K K
J J
S S
M M
Tulislah 5 buku terakhir yang sudah atau sedang Anda baca pada nomor
1-5 di sebelah kiri, sedangkan di sebelah kanan tulislah 5 seminar terakhir yang Anda ikuti. Di bagian kedua, di sebelah kiri, tulislah waktu yang Anda gunakan untuk membaca Alkitab dan berdoa setiap hari, pisahkan dengan koma. Lalu tulislah waktu yang Anda habiskan untuk menonton TV setiap hari di sebelah kanan.
Jika hasil yang Anda dapatkan adalah:
1. Angka 1-5 hanya terisi kurang dari setengahnya, dan
2. Jumlah waktu dalam seminggu di kolom sebelah kiri lebih banyak dua kali lipat atau lebih daripada jumlah di kolom sebelah kanan
maka WASPADALAH, Anda sedang dirampok habis-habisan! Ya, benar, tanpa Anda sadari kekayaan Anda berkurang. Kekayaan Anda yang paling berharga, waktu, telah terbuang percuma. Siapakah perampoknya? Anda bisa menyalahkan TV. Dengan memelototi kotak ajaib itu, kita membiarkan diri kita pasif selama bermenit-menit, berjam-jam, bahkan berhari-hari tanpa proaktif melakukan sesuatu yang berguna seperti membaca buku atau mengikuti seminar untuk menambah wawasan kita. Bahkan, keajaiban kotak itu telah mengalahkan keajaiban Firman Tuhan dan doa.
Akan tetapi, sungguh tidak adil jika sekedar menyalahkan TV sebagai perampok waktu Anda. Bukankah Anda yang mengundangnya masuk ke rumah dan menempatkannya dalam ruang tengah Anda yang nyaman? Atau bahkan menemani tidur Anda? Bukankah Anda yang membiarkannya menjadi pusat denyut kehidupan keluarga Anda? Bahkan mungkin tidak hanya satu, melainkan ada dua atau tiga perampok yang Anda undang dalam kehidupan Anda.
Mari kita renungkan sejenak, berapa banyak waktu kita di depan TV? Berapa banyak waktu kita di hadapan Tuhan? Andalah yang memegang remote, kini saatnya untuk mematikan TV itu dan mengendalikannya, bukan lagi dikendalikan olehnya. Alangkah lebih baik lagi jika kita menyerahkan remote kehidupan kita di tangan Tuhan, supaya dia mengatur dan mengendalikan hidup kita. Jesu Juva.
- speechless's blog
- Login to post comments
- 3772 reads
@ speechless
salam kenal
comment sedikit ya ?
kita sepakati dulu apa arti kata rampok
Kalau menggunakan kamus di sini
Maka TV bukanlah sejenis rampok. TV hanyalah benda mati. Tetapi kalau maksud dan tujuannya hanya berkaitan dengan waktu yang tersita, maka menurut saya boleh-boleh saja.
GB
Apakah yang terpenting di dalam hidup ini ?
trims, salam kenal
makasih wat komennya, aku pakai istilah itu karena rata2 orang Indonesia begitu banyak menghabiskan waktu di depan TV, jadi bukan lagi mencuri waktu tapi merampok waktu...
lain kali ku cek di kamus deh, makasih
@speechless
Tapi gw termasuk orang yang sering menghabiskan waktu di Sabda space ini. Apalagi gw sering curi - curi waktu buat nulis di Sabda space ini....hahahahahaha
Apakah yang terpenting di dalam hidup ini ?
baguslah
walaupun buku yang gw baca 55nya adalah novel, walaupun gw ikut 0 seminar, walaupun gw hanya baca Alkitab kalau gw mencari sesuatu, walaupun gw tidak berdoa, tapi gw tidak nonton tipi...
imprisoned by words...
@lapan luar biasa
tapi gw tidak nonton tipi...
Two words: LUAR BIASA!!
masih dalam tahap membaca, memperhatikan dan mencerna
@irwanda.bobby
wkwkwkwkkw gak lahhh...
entah kenapa gw memang gak terlalu suka nonton. ke bioskop juga jarang banget hanya pergi kalau diajak teman (itupun sering nolak)
lebih enak main komputer :p
imprisoned by words...
@lapan ^ ^
^ ^. Bukan bermaksud menggurui, tapi hati2 jgn sampai membuang byk waktu di komputer. Bisa tumbuh jadi makhluk anti sosial. Semoga aja ndak. hehehehe. ^ ^. Gk ada maksud menggurui apalagi menghakimi.
GBU
masih dalam tahap membaca, memperhatikan dan mencerna
@irwanda.bobby
Wkakakakakakkakakakakaka
bukan tumbuh lagi bob, tapi memang makhluk anti sosial
wkwkwkkwkwkw
tapi bukan karena komputer kok.
emang dari sononya.
sejak belum kenal komputer juga udah begini. kwkwkwkw
imprisoned by words...
@lapan nyambung lgi yah ^ ^
waduh, kalo gitu susah donk untuk mengasihi orang lain. ^ ^. hehehe
masih dalam tahap membaca, memperhatikan dan mencerna
@irwanda.bobby
lumayan :p
mulai dari mengasihi diri sendiri dulu deh. hahahaha
imprisoned by words...
@lapan kwakakakakak
Bener jg yah... kwakakakak...
thanks buat obrolan ringan di lunch break ini. ^ ^.
masih dalam tahap membaca, memperhatikan dan mencerna
@irwanda.bobby heheheh
sama2 bos :D
imprisoned by words...
@speechless: Jangan Lupa
Setiap melihat tulisan seperti ini, saya selalu menduga-duga pendeta mana lagi yang kerasukan sehingga membuat salah satu jemaatnya ikut kerasukan.
Tanggal 8 September 2009, seseorang bernama "speechless" mengulas tentang apa yang tersisa dari INDONESIAN IDOL 3. Yang isinya berisi kekecewaan penulis karena beberapa peserta yang lebih bagus sudah tersingkir di babak awal. Bahkan ia mengakui, dirinya mendapat satu pelajaran penting II3 ini. Membaca tulisannya, saya yakin penulisnya benar-benar mengikuti acara tersebut di televisi dari awal sampai akhir.
Ok, maksud saya. Sekarang Anda mengatakan sesuatu yang bertentangan. Menghabiskan waktu terlalu banyak di depan televisi "tidak baik". Saya tidak mengatakan setuju atau tidak. Yang pasti setiap hari televisi saya biarkan hidup. Saya makan sambil menonton televisi. Bahkan saya mengetik ini sambil tiduran televisi menyala lima meter di depan saya. Dan impian saya tidak terlalu besar. "Cukup punya TV plasma raksasa."
Hanya mengingatkan, menulis tidak sama dengan berbicara. Dengan menulis, kita meninggalkan sesuatu yang bisa orang baca satu dua tahun kemudian. Siapapun pendeta yang membuat Anda kerasukan, Anda harus ingat, lebih dari setahun lalu, Anda mengatakan (secara tersirat) 'televisi itu berguna'.
Tidak dengan serta merta, sekarang Anda bisa mengatakan 'televisi itu setan'.
Semua berguna
Waktu bisa diseimbangkan antara tv & doa,juga antara komputer & membaca alkitab.Tv berguna karna bisa nonton brita,doa berguna agar terhindar dari sgala gangguan dalam kerja,komputer berguna karna bisa bergabung di ss & membaca alkitab berguna karna bisa meneladani crita alkitab.
geadley