Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Pantai Sundak Seindah Dreamland
Pantai Sundak [Foto-foto: Purnawan Kristanto]
Saat pertama kali memandang pantai Dreamland di Bali, spontan saya berkata, "Wah pantai Sundak tak kalah indahnya dengan pantai ini." Pantai di Gunungkidul ini sama-sama memiliki pasir putih dan ombak yang bergulung-gulung. Bahkan pantai Sundak memiliki akses ke pantai yang lebih mudah. Untuk mencapai pantai Dreamland pengunjung harus berjalan menuruni jalan berbatu yang curam. Sedangkan pada pantai Sundak, kendaraan pengunjung bisa diparkir hanya 100 meter dari pantai.
Pada pantai Dreamland hampir tidak ada tempat berteduh alami. Jika tidak tahan sengatan matahari, maka pengunjung hanya bisa ngadem di bawah payung-payung besar yang disediakan oleh pemilik warung minuman. Sebagaimana prinsip "there is bo free lunch in business" tentu saja pengunjung harus membeli sesuatu pada pemilik warung (yang tentu saja harganya lebih mahal), supaya bisa berteduh di bawah payungnya. Sedangkan di pantai Sundak, masih ada pepohonan rimbun yang dengan sukarela akan menghalangi tubuh kita dari sengatan surya.
Pantai Dreamland
Suasana Pantai Sundak pada pertengahan tahun 2000an
Saat mengunjungi kembali pantai Sundak, Sabtu 29 Januari, saya melihat ada banyak perubahan. Sampai akhir 1990-an, pantai di sebelah barat masih belum terjamah. Akses menuju ke sana masih berupa jalan setapak penuh dengan semak-semak. Pantai ini hampir seperti pantai pribadi karena dipisahkan oleh bukit kecil sehingga terpisah dari pengunjung pantai lainnya. Pada petengahan tahun 2000-an, saya bersama teman-teman menginap di rumah penduduk di dekat pantai. Pada malam hari, suasaanya sangat sunyi karena belum ada listrik dan sinyal HP. Yang terdengar hanya debur ombak.Pagi harinya, kami menikmati suasana pagi sepuasnya.
lebih teduh
Perahu Nelayan
Sekarang, pantai ini digunakan sebagai tempat pendaratan kapal nelayan dan juga dibangun tempat pelelangan ikan. Ada empat perahu bermotor yang ditambatkan. Jalan menuju pantai ini sudah diperlebar dan diperkeras dengan lapisan semen. Ada juga warung penjual makanan dan minuman.
Yang mengejutkan adalah pondok kayu di bibir pantai yang menempel pada tebing karang. Pondok tanpa kamar ini disewakan dengan tarif Rp. 350 ribu per malam tanpa AC. Jika menghendaki pendingin ruangan, maka tarifnya menjadi dua kali lipatnya. Mengapa menjadi sangat mahal? Karena di tempat ini belum ada aliran listrik dari PLN. Maka untuk menghidupkan AC harus menggunakan tenaga genset.
Pondok Kayu
Pantai ini dinamai "Sundak" baru sejak tahun 1976. Sebelumnya pantai ini disebut pantai Mbedah. Nama ini dberikan penduduk karena di pantai sebelah timur terdapat sungai yang mengalir ke laut. Aliran sungai ini membelah hamparan pasir putih. Warga setempat menamainya wedimbedah (hamparan pasir yang terbelah). Lama-kelamaan warga setempat mengambil nama singkatnya saja yaitu pantai mbedah.
Pasir pantai
Keunikan lainnya adalah goa di bukit kapur yang menjadi sumber air tawar warga lokal. Di sinilah nama Sundak bermula.
Suatu hari seekor anjing mengejar landak yang terlihat di pantai. Sang landak bersembunyi di dalam goa di dekat pantai. Si Anjing terus memburu masuk ke dalam goa. Tak lama kemudian, anjing itu keluar dengan tubuh basah kuyup, perut kenyang dan beberapa luka akibat tertusuk duri landak. Perbuatan si anjing ini diketahui pemiliknya, yang bernama Arjasangku. Arjasangku lalu masuk ke dalam goa dan menemukan sisa-sisa tubuh landak yang sebagian sudah dimakan sang anjing. Sejak saat itu, pantai ini dinamakan Sundak yang berasal dari kata asu (anjing) dan landak.
Kisahnya tidak berhenti di sini. Arsjasangku heran melihat tubuh anjingnya basah kuyup setelah keluar dari goa. "Jangan-jangan dalam goa itu ada sumber air?" batin Arjasangku. Saat itu, warga setempat memang kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka hanya minum air hujan yang ditampung dari cucuran atap sepanjang musim hujan. Jika stok habis, maka mereka akan mengambil air telaga yang berwarna kecoklatan. Dengan sepercik harapan, Arjasangku mengajak tetangganya untuk mencari tahu ke dalam goa.
Dugaan mereka terbukti benar! Ternyata di dalam goa itu terdapat sumber air tawar. Kemungkinan besar air tawar ini berasal dari sungai bawah tanah yang memang biasa ditemui di pegunungan kapur Gunungkidul. Sampai sekarang, goa itu menjadi salah satu sumber air bersih warga dengan cara mengalirkannya melalui pipa-pipa.
Masih ada satu lagi keistimewaan pantai ini. Ratusan tahun yang lalu, batas pantai sebenarnya lebih merangsek ke daratan. Tempat yang sekarang ini digunakan sebagai tempat parkir dan mesjid sebenarnya merupakan wilayah yang tergenang air laut. Ini akan menjadi kajian menarik bagi ilmu kelautan karena di pantai ini dapat ditemukan fosil-fosil organisme laut purba. Siapa tahu Anda dapat menemukannya jika berkunjung ke sana. Tunggu apalagi!
Organisme Laut
------------
Communicating good news in good ways
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- 6162 reads
@PK: Sip.., sip..
Itulah nikmatnya pake *ikon, warna-warnanya cing..
Info tentang penginepan yang murmer (murah meriah) piye mas? Harga, lokasi, safety, dll, kalau ada. Ya, mungkin seperti yang nginep di rumah penduduk setempat gitulah. Kalau mau berholidei ria agak lama kadang bingung nyari penginepan yang kelas ekonomi..
Btw pemandangan turis-turis yang sedang jemuran kok nggak ada ya?
(...shema'an qoli, adonai...)
Kang Ebed,Teman saya punya no
Kang Ebed,
Teman saya punya no HP warga setempat yang punya rumah di pinggir pantai. Nanti saya tanyakan no-HPnya. Kalau menginap di rumah penduduk bisa murah sekali. Paling hanya memberi uang tali asih sekadarnya (kadang mereka malah ngga kamu dikasih). Tapi syaratnya mau tidur beralaskan tikar.
Alternatifnya mendirikan tenda. Ini lebih murah. Syaratnya membawa jaket tebal, selimut, koin dan minyak angin untuk kerokan karena anginnya kencang.
Kalau mau menginap di losmen atau hotel, tarifnya gila-gilaan pasalnya instalasi air listrik dan air bersih belum sampai di sini. Jadi mereka memasang genset sendiri. HP yang bisa dipakai adalah operator merah yang tarifnya muaaahal.
Mengapa tidak ada foto turis berjemur? Itu mah buat koleksi pribadi saja ha..ha..ha...
------------
Communicating good news in good ways
pencapaian
Banyak tempat indah di Nusantara yang tidak ternikmati. Biasanya karena masalah pencapaian dan fasilitas. Berapa lama menuju ke sana dari Yogya, Mas?
Berapa lama? Kalau jalan kaki
Berapa lama? Kalau jalan kaki 2 hari, kalau ngesot seminggu ha..ha...ha...
Kalau naik sepedamotor atau mobil waras, waktu tempuhnya sekitar 2-2,5 jam melalui jalur Wonosari. Kalau melalui jalur Dlingo-Paliyan bisa lebih cepat lagi.
Yang menakjubkan, hampir semua jalan di Gunungkidul itu mulus karena diaspal hotmix.
------------
Communicating good news in good ways
memadai
Ada seorang rekan yang dapat tugas dari bosnya untuk mendaftar tempat-tempat periwisata yang terpencil dan layak didatangi untuk inbound. Kalau fasilitas memadai, tidak ada salahnya saya menginformasikan kepadanya. Dua jam agak lama memang. Tergantung perjalannnya. Kalau tidak membosankan masih memungkinkan. Jakarta Puncak dulu ditempuh dalam 3 jam dan orang masih suka kesana.
Perlu promo lebih gencar
Yang menakjubkan, hampir semua jalan di Gunungkidul itu mulus karena diaspal hotmix.....
........ dan jarang dilewati kendaraan, ha haa.
Baru denger nama pantai "Sundak",..
Nusantara memang miliki banyak aset yg cantik2 tapi belum terurus scr serius, mungkin lantaran kelewat banyak, ato mungkin pihak berwajib ngak punya greget,...
Sebenarnya kita perlu malu sama Singapura yg wilayahnya mikro tapi dikelola serius seperti "Santoso" dll. Saya lupa namanya, sebuah pantai dgn sajian film 3 dimensi dgn layar berupa semburan air laut, waktu itu menampilkan "Song of the sea" kalau ngak salah judulnya itu. Isi cerita sih simpel aja, tapi "teknik" nya yg menarik.
Atau mungkin perlu ganti nama yg lebih "global", misalnya "Sundak" diganti "Sondach" atau sekalian "Sundal" kale lebih menggigit, ha haa,...
Salam.
Tani Desa
Kopdar di sini.
Bila memungkinkan, apa cocok untuk kopdar lokal di sini pak? Kira-kira iurannya berapa? Ajak Joli untuk survey ke sana pak, siapa tahu cocok. Wah tulisan ini di sini juga masuk HL, selain di pasar sebelah pak, asyiiik.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Ogah ah...kapok Kopdar lokal.
Ogah ah...kapok Kopdar lokal. Paling-paling pesertanya ya cuma Tante Paku dan Joli. Bosen. Mending cari yang lebih seger-seger aja.
------------
Communicating good news in good ways
@PK : Sekali kali ke LOMBOK
Dear Pak Pur,
sekali kali ke Lombok, siapa tahu LEBIH INDAH dari Pantai SUNDAK.
trend wisatawan Mancanegara, kalau ke BALI, biasanya lanjut ke LOMBOK.
beberapa orang bilang, LOMBOK adalah BALI 20 tahun yang lalu.
referensi :
- Pantai Senggigi beserta jajaran pantai dekatnya
- Pantai Kuta, Lombok tengah
- Gili Trawangan
kalau ke LOMBOK, jangan sungkan-sungkan hubungi saya.
hehehe, syukur-syukur bisa saya traktir indomie telor.
bwi hi hi hi...
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Minta Mukjizat
Dear JF,
Sekarang ini sedang berdoa minta mukjizat tiket ke Lombok PP. Kira-kira kalau minta tolong bang Muji berhasil nggak ya? Kalau manjur nanti dikasih komisi 10% deh.
Kalau sampai di sana, saya mau sekalian kulakan LOMBOK. Mumpung di sini harganya sedang mahal.
------------
Communicating good news in good ways
@mujizat : ada yg minta tolong tuhhh
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@PK: jadilah seperti imanmu
PK:
Dear JF,
Sekarang ini sedang berdoa minta mukjizat tiket ke Lombok PP. Kira-kira kalau minta tolong bang Muji berhasil nggak ya? Kalau manjur nanti dikasih komisi 10% deh.
Kalau sampai di sana, saya mau sekalian kulakan LOMBOK. Mumpung di sini harganya sedang mahal.
Muji:
Mas Pur, "jadilah seperti imanmu,..." he he hee,...
Emang Muji bisa beri mukjizat? ha haa,..
Nice blog,..., I like it.
Salam
Tani Desa
Pola Penataan Wisata - Jokja ? nggak dech, kapok
Beberapa tahun lalu, libur tahun baru di mertua pekalongan, ditengah cekaknya tabungan dan rengekan anak istri, memaksakan diri wisata ke Jokja. Rencana dan budget disiapkan 3 hari. Berangkat pagi target hari pertama prambanan, borobudur. Nginep, selanjutnya ke pantai dan keratorn.
Dipramabanan, usai clingak clinguk, kecapean, keluar menuju mobil.Cilaka bener: ditempat dagangan sovenir, kita DIPAKSA muterin deretan kios. Tuch mobil kelihatan cuman 50m, dan ada gerbang. Tapi diblok kios yang di POLA seperti maze/ular melingkar. Saat kelelahan, tentengan banyak,mau duduk, mobil sudah didepan mata, esmosi pengen berantem ama wong jogja.
Kejadian di prambanan berulang diborobudur. Makin parah, item cindramata yang dipajang itu itu aja.Rasanya kiosnya ada ribuan. Kecele saati beli di kios awal... nentengnya jauh bener. Harusnya beli dari jendela mobil aja, atau diparkiran. Esmosi meledak, saya putuskan pulang, balik ke pekalongan, cari makanpun jauh2 dari DIY. Batal nginep di jokja dan rencana wisata hari selanljutnya.
Just input
No man is a man who does not make the world better
[Garuk-garuk kepala]
[Garuk-garuk kepala] Hubungannya apa ya dengan blog di atas?
------------
Communicating good news in good ways
Yogya dan Pantai Selatan
mas wawan, waktu SMA dulu saya sering menjelajah pantai. Setahu saya di yogya ada belasan pantai yang indah. Namun sayangnya belum ditata dengan baik untuk menjadi obyek wisata.
Pantai selatan berombak besar. Nampaknya itulah kelemahan dari orang-orang yang mengunjungi pantai-pantai di yogyakarta. Di samping itu, Mitos keramatnya pantai selatan juga berpengaruh.
Saya lupa namanya, some thing like LESUNG, gitu lho, namun pantai itu luar biasa karena banyak sekali tebing yang bisa digunakan untuk olahraga panjat tebing. Tahun 2007 saya sempat mengajak keluarga ke yogya. Di sana saya mengajak mereka keliling desa ke desa dan sempat mengunjungi 4 pantai, salah satunya adalah pantai Sundak. Anda benar, jalan-jalannya memang MULUS dan dibanding dulu waktu SMA sudah IJO royo-royo.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Tanjung Lesung?Atau pantai
Tanjung Lesung?Atau pantai Siung?
Mitos-mitos itu justru membuat warga lokal lebih respek pada alam sekitarnya. Jika tidak mitos, wilayah ini sudah menjadi objek kapitalisme. Lihat saja penambangan pasir besi di Kulonprogo. Justru pihak kraton yang mulai kemaruk menguasai wilayah itu dengan mengerahkan aparat negara. Sementara para petani penggarap magersari selama bertahun-tahun telah mengolah tanah berpasir itu dengan perasaan hormat pada alam.
Dulu, waktu SMA saya pernah berjalan menyusuri pantai dari pantai Sundak sampai pantai Baron. Rutenya benar-benar berjalan di atas hamparan pasir di sepanjang garis pantai dan mendaki perbukitan kapur. Itu adalah pengalaman yang sangat mengesankan selain pengalaman masuk goa karst di Gunungkidul.
------------
Communicating good news in good ways
Pencinta alam.
Bersyukur pada apa yang telah diciptakan,yang penting alam perlu dijaga agar generasi akan datang bisa jmeniikmati alam yang indah itu.Gw telah membaca beberapa blogmu & gw dapat merasakan bahwa kau seseorang pencinta alam.
geadley
pantai Siung
mas wawan yang saya maksud adalah pantai siung. Terakhir ke sana sekitar tahun 1986 dengan teman-teman kuliah sempat manjat 4 hari. Semapt mencob sekitar 20 an jalur manjat dengan berbagai tingkat kesulitan yang berbeda.
Maksud saya bukan masyarakat setempatnya mas namun para wisatawan lokalnya. Karena mitos kekeramatan pantai selatan maka mereka agak enggan berwisata ke pantai selatan.
Salah satu tempat yang paling saya sukai adalah bukit-bukit pasir di pantai Parang Tritis. Benar-benar unik. Stahu saya itu hanya ada satu di dunia.
Waktu SMP dan SMA bila libur saya hanya habiskan waktu paling lama satu minggu di rumah ortu, sisanya menjelajah pantai ke pantai. Di tempat-tempat demikian, Tuhan terasa dekat sekali.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
foto awan?
yang ini kok gak ada foto awannya mas? hahahaha.....
Masa sih? Layar komputermu
Masa sih? Layar komputermu rusak ya? Foto kuwi dijepret pas awan jingglang kabeh! (Semua foto itu diambil pada siang bolong)
------------
Communicating good news in good ways
Satu Lagi yang Unik
Oh, ya saya perlu menyusulkan satu keunikan lagi. Meskipun jaringan listrik belum sampai di pantai Sundak namun di sini sudah ada lampu penerangan umum. Lalu darimana sumber listriknya? Dari panel tenaga surya!
------------
Communicating good news in good ways
Canggih!
Wow! Canggih amat. Kalau lewat, nanti saya colong buat meng-complement lampu tenaga surya di kebon belakang saya ah:
http://lh5.ggpht.com/_BM-Gp6CRSM8/TPzueth-24I/AAAAAAAADLU/UzPXavfk2qw/s288/IMG_6757.JPG
dari: http://epxhilon.blogspot.com/
maksa nyambung, sekalian ngiklan :)
PS: Duh, caranya upload gambar ke komen sekarang gimana pak wawan?
@PK & Rusdy: idem..
Idem dengan Kang Rusdy tuh mas.. Bingung gimana caranya sekarang ngupload gambar di komen..
(...shema'an qoli, adonai...)
@Ebed+Rusdy
Rahasianya gampang aja.
1. Taruh gambar pada Photobucket, Flickr atau semacamnya. Ambil url-nya
2. Klik Tambah Blog
3. Pasang gambar di kotak editor
4. Dalam mode richtext, sorot gambar dan tekan CTRL+C (copy)
5. Masuk ke kotak komentar lalu tekan CTRL+V (paste)
Gut Lak!
------------
Communicating good news in good ways
@PK: Ohh..
Ohhh, gitu ya caranya?
Sip.. Thanks mas ganteng..
(...shema'an qoli, adonai...)
@wawan: thanks!
weleh, pak wawan emang jempol! Nggak kepikiran bisa copas dari kotak blog :)
Tenteram
geadley