Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Bengcu Menggugat - Ioanes Rakhmat VS GKI? BUKAN! Bandot VS BUNGLON Di GKI 3
Bengcu Menggugat JIKA bin KALAU Karena Sorga Dan Neraka Memang Ada
KALAU anda suka, katakan saja: Hanya Bandot VS BUNGLON di GKI alias PETRUK VS Dasamuka. Pemikiran baru bagi peradaban manusia? Mustahil! Hanya kodok dalam tempurung yang BLENTUNG bahwa dia telah mengguyur api neraka dan membakar sorga dengan JIKA bin KALAU. Hanya kodok dalam tempurung yang KINTEL sekepalan bayi walaupun dia merasa lebih besar dari GKI. Hanya kambing bandot yang mengembik, “Jemaat takut saya meruntuhkan fondasi GKI.” lalu Nyeruduk membabibuta karena jabatannya ditanggalkan. Hanya BEMPER Pendeta menguliti bualan SUPER Pendeta GKI.
Walaupun MUAK melihat perilaku takabur ayam sayur, namun saya dan ratusan ribu jemaat GKI lainnya bersabar. Bagi kami, walaupun nyeruduk membabibuta seperti kambing bandot, namun Ioanes Rakhmat adalah pendeta dan Jemaat GKI. GKI adalah Badan Bukum BERIMAN. Di GKI ada Tager & Talak GKI yang menjamin, bila dihakimi maka anda akan dihakimi dengan adil dan benar. Bila disalahkan maka anda akan disalahkan dengan adil dan benar berdasarkan Tager & Talak GKI. Dalam kasus Ioanes Rakhmat, Badan Pekerja Majelis Sinode dan tim pastoral memikul mandat Jemaat GKI untuk menanganinya. Dalam kondisi demikian, Ratusan ribu jemaat GKI diam, bukan karena tidak mampu apalagi takut menghadapi Ioanes Rakhmat, namun karena MENAATI Tager & Talak GKI dan menghormatinya.
Ioanes Rakhmat yang terhormat, saat ini kasus anda sudah selesai. Jabatan pendeta anda telah ditanggalkan. Tager & Talak GKI telah dijalankan dengan baik oleh mereka yang memikul mandat. Itu sebabnya, saya, hai hai, Jemaat GKI Siliwangi melayani tantangan anda untuk menguliti bualan anda helai demi helai seperti menguliti bawang bombai di depan banyak saksi, dengan demikian maka seluruh dunia bisa melihat dengan gamblang, mana yang busuk dan mana belatungnya. Bahkan saya akan kerok sum-sum anda biar dunia melihat betapa jujur dan berpikir lurus serta berintegritasnya Iaones Rahmat. Silahkan nyeruduk seenak jidatnya, namun ketahuilah, anda akan membentur tembok.
Hai Hai Bengcu Sibugil January 14 at 9:44am
Ioanes Rakhmat yang terhormat, saya menulis sebuah blog untuk menanggapi keluhan-keluhan anda atas GKI. Semoga bisa membuka mata anda untuk melihat kenyataan.
Bengcu Menggugat - Ioanes Rakhmat VS GKI? BUKAN! Bandot VS BUNGLON Di GKI
salam
hai hai, jemaat GKI – Siliwangi
Ioanes Rakhmat January 15 at 11:22am Report
Oh, saya tak kenal anda, jadi saya tak berminat membacanya. Lagi pula, sudah saya antisipasi: dari 100 orang, 99 orang akan bersatu melawan saya. Maaf, sejak awal anda mencoba berkomunikasi dengan saya, saya tak pernah meresponse, krn saya memang tak kenal siapa orang di balik nama aneh hai hai. Nikmatilah semua tulisan anda oleh diri anda sendri. Salam
Hai Hai Bengcu Sibugil January 15 at 11:48am
Saya adalah SALAH SATU dari RATUSAN RIBU Jemaat GKI. Bukankah anda MENUDUH saya melawan anda? bukankah anda menuduh RATUSAN RIBU jemaat GKI bersatu melawan anda? Saya memberitahu anda tentang blog saya tersebut agar tidak dibilang MENYERANG anda dari BELAKANG.
salam
hai hai
Ioanes Rakhmat January 15 at 1:29pm Report
Sorry, saya tak pernah menyerang orang dari belakang. Note saya ttg perlawanan saya terhadap PATTY adalah 2 response saya terhadap dia yang sudah menjatuhkan fitnah kepada saya di mana-mana. Dua response saya ini (yang sudah saya jadikan satu dalam Note terbuka saya itu) sudah dibaca dan ditanggapi PATTY. Jadi anda jangan juga sok tahu seperti dia. Sejak awal saya sudah tahu bagaimana kepribadian anda, makanya saya tak pernah meresponse anda. Perbaikilah dulu diri dan moral anda sblm mau memberi nasihat kepada orang lain. Huuh.
Jam 11:22 Ioanes Rakhmat minta maaf dan menyatakan tidak meresponse karena dia tidak kenal siapa orang di balik nama aneh hai hai. Jam 13:29, atau 2 jam 07 menit kemudian dia menyatakan tidak meresponse karena sejak awal sudah tahu kepribadian dan moral hai hai yang harus diperbaiki. Kenapa dia menyangkal pernyataannya sendiri? Sejak awal, Ioanes Rakhmat tahu bahwa hai hai adalah jemaat GKI. Saya memberitahu dia hal itu ketika mengomentari blognya di blogspot.com. Saya juga memperkenalkan diri sebagai jemaat GKI ketika memberitahu dia tentang blog saya di Komunitas Blogger Kristen SABDA Space yang membelanya mengenai tulisannya yang berjudul “Kontroversi Temuan Makam Keluarga Yesus” di Kompas. Dia pernah mengunjungi Komunitas Blogger Kristen SABDA Space memakai nama “Abu-abu” dan bertukar argumentasi dengan hai hai. Di dalam profile face booknya, hai hai mencantumkan dengan gamblang bahwa dia adalah Jemaat GKI. Ketika menulis blog berjudul “Bengcu Menggugat Penghakiman Ioanes Rakhmat - Membedah Soteriologi Salib” saya juga minta tolong beberapa orang teman untuk memberitahu dia. Ioanes Rakhmat pernah menerima hai hai sebagai teman FB-nya. Dia juga sering ngerumpi tentang hai hai dengan minimal satu teman FB-nya.
Untuk apa dia menghapus hai hai dari daftar teman FB-nya? Untuk MEMBERANGUS kebebasan berpendapat dan menyatakan pendapat hai hai di wall FB-nya. Dia tidak mau Note, status, foto, video yang diunggah hai hai muncul di wall FB-nya sehingga bisa ditonton dan dibaca oleh teman-teman FB-nya. Mungkinkah dia takut kehilangan fansnya karena mereka lebih menyukai karya hai hai? Mungkinkah dia takut karya hai hai akan mengungkap semua dongeng sains dan akal budinya? Dia cemburu? Sebaiknya jangan menduga-duga, silahkan bertanya kepadanya, bukankah Ioanes Rakhmat mengaku dirinya jujur dan berpikir lurus serta berintegritas? Ha ha ha ha ha … Kenapa Ioanes Rakhmat yang mengaku dirinya jujur dan berpikir lurus serta berintegritas menjilat muntahnya sendiri? Karena dia konsisten liberal sejak awal. “Konsisten liberal” yang dipahami oleh Ioanes Rakhmat, dengan apa anda menyebutnya? Plin-plan? Munafik? Dasamuka? Tidak jujur? Tidak lurus? Tidak berintegritas? Tidak liberal? Angin-anginan? Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, sampai kiamat pun Ioanes Rakmat akan mengagulkan dirinya jujur dan berpikir lurus serta berintegritas. Ha ha ha ha …
Kenapa pesan hai hai, “Saya adalah SALAH SATU dari RATUSAN RIBU Jemaat GKI. Bukankah anda MENUDUH saya melawan anda? bukankah anda menuduh RATUSAN RIBU jemaat GKI bersatu melawan anda? Saya memberitahu anda tentang blog saya tersebut agar tidak dibilang MENYERANG anda dari BELAKANG.” membuat Ioanes Rakhmat meradang dan membibuta? JIKA inilah yang terjadi, Ioanes Rakhmat yang terhormat Huuh, anda kesal setengah mati setelah membaca blog yang direkomendasikan hai hai ya? Itu sebabnya anda langsung MEMBUNUH-nya dengan mem-block account FB-nya begitu Message anda terkirim? Bagaimana rasanya MEMBUNUH hai hai? Anda merasa sangat berkuasa, bukan? Merasa lega karena rasa haus darah anda terpuaskan? Anda merasa nyaman dan AMAN setelah MEMBUNUH hai hai? Ha ha ha ha ha ha …..
Dalam METAFORA sebuah kejadian hanya ada di dalam pengalaman subyektif, bukan dalam realitas obyektif. Itu sebabnya, orang yang kemampuannya payah serta berjiwa lemah namun haus kuasa dan haus darah melakukan pembunuhan metafora dengan menghapus bahkan mem-block account face book orang-orang yang ditakuti dan dibencinya dengan semena-mena. Mula-mula dia mengkhayal tentang sebuah konspirasi zalim yang berusaha meruntuhkan peradaban manusia. Selanjutnya dia bermimpi di siang bolong bahwa dirinya menerima panggilan suci untuk menyelamatkan peradaban manusia dan memusnahkan konspirasi zalim itu. Dia pun lalu memakai baju zirahnya dan menyerang membabibuta dengan gagah perkasa. Ketika diingatkan bahwa yang diserangnya adalah kincir angin, bukan naga jahat, alih-alih bertobat dia justru menyerang semakin hebat. Akibatnya mengenaskan. Dia DIPECAT! Don Quixote (lafal: don ki hooti), anda pernah membaca dongengnya, bukan? Dongeng itu benar-benar nyata? BRANGUS saja Huuh?! Ha ha ha ha ha …
Don Quixote
Ioanes Rakhmat yang terhormat, “Anda tahu, gaya saya menyerupai gaya dosen anda juga, pakar Perjanjian Baru asal USA yang terkenal di STT J dan di tempat-tempat lain, yang kini sudah pensiun dan sudah kembali ke USA. Anda tahu siapa dia, bukan?” Saya tidak tahu siapa dia namun anda, Ioanes Rakhmat, pasti ingat dia dengan baik bukan? Bukankah kalimat yang saya kutip di atas adalah kalimat anda yang ditujukan kepada Albertus Patty? Bagaimana rasanya ketika kalimat itu ditujukan pada diri anda ssendiri? Izinkan saya menyanyikan lagu almarhum mbah Surip ya, “enak dong …. Asyk dong …. Mau dong! Ha ha ha ha ha …..
Anjing galak adalah anjing PENAKUT yang mudah sekali merasa terancam oleh makluk asing yang memasuki wilayahnya. Dia merasa dirinya cerdik ketika menggonggong dan pasang aksi seolah bisa membunuh dengan mudah. Dengan aksi demikian, dia berharap lawan gentar lalu ngacir. Itu namanya gertak sambal! Bila gertak sambalnya gagal anjing penakut pun ngacir terkaing-kaing, Huuh!” Ioanes Rakhmat getol sekali menuduh GKI menzalimi dirinya dan teman-teman pendetanya dasamuka karena menghasut dan menyebar fitnah agar Jemaat GKI dan seluruh umat Kristen memusuhinya. Apa yang terjadi ketika pendeta Albertus Patty menghadapi gertak sambalnya? Dia menuduh Albertus Patty penyelundup karena Albertus Patty bukan teman FB-nya. Dia lalu menyatakan akan mengubah seting FB-nya agar Albertus Patty tidak bisa memberi komentar lagi. Dan dia melakukannya. Bukankah Ioanes Rakhmat menuntut GKI untuk melawan pemikirannya dengan pemikiran? Benar, namun itu hanya gertak sambal. Itu sebabnya ketika pendeta GKI, Albertus Patty menghadapinya, dia ngacir terkaing-kaing, Huuuh! Bukankah Ioanes Rakhmat menuntut kebebasan berpendapat dan menyatakan pendapat karena menurutnya itu adalah hak asasi manusia yang paling hakiki? Benar, namun itu hanya omong kosong. Itu sebabnya dia memberangus orang-orang yang menentang pemikirannya sewenang-wenang, Huuuh! Anjing galak bukan, Huuuh?
Dengan takabur Ioanes Rakhmat berkotek bahwa GKI menzaliminya karena takut ajarannya dalam buku MSS meruntuhkan fondasi GKI. Itu gertak sambal! Sampai hari ini GKI tidak pernah melarang jemaatnya untuk membaca buku MSS. Kenapa demikian? Karena GKI adalah badan hukum yang beriman bahwa Alkitab adalah Firman Allah sementara buku MSS tidak lebih dari buku dongeng Don Quixote. Mustahil buku dongeng meruntuhkan fondasi GKI, bukan?
Dengan jumawa Ioanes Rakhmat mengagul-agulkan isi buku MSS akan tetap benar sampai kiamat dan menantang GKI untuk membuktikan ucapannya dalam debat terbuka dua atau tiga kali dengan dihadiri oleh dirinya dan orang banyak. Dia boleh yakin sampai kuda gigit jari dan Ge Er sampai pohon semangka berdaun sirih, namun, FAKTANYA, hai hai dan ratusan ribu Jemaat GKI lainnya hanya perlu membacanya satu kali untuk menemukan FAKTA bahwa isi buku MSS memang menghina GKI.
GKI mengaku imannya bahwa Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah, yang menjadi dasar dan norma satu-satunya bagi kehidupan gereja. Tager dan Talak GKI Pasal 3:2 – Pengakuan Iman
JELAS, mitos Kristen ini memberi gambaran yang sangat suram, buruk dan negatif mengenai citra kodrati manusia pasca “kejatuhan” Adam dan Hawa. Tidak ada harapan keselamatan apapun pada diri manusia jika mereka mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri untuk mencapai keselamatan. Perbuatan manusia, sebaik dan sebenar apapun, menurut mitos ini, tidak memiliki nilai dan potensi soteriologi apapun, karena sehabis melakukan perbuatan baik, manusia yang sama juga akan melakukan perbuatan jahat, bahkan dalam porsi yang lebih besar. Inilah kondisi riil seluruh umat manusia yang tidak berisi pengharapan apapun, kondisi riil yang diungkap Rasul Paulus demikian, “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, malainkan apa yang tidak kukehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak kukehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat” (Roma 7:19). Membedah Soteriologi Salib – Sebuah pergulatan orang dalam hal.17.
GKI BERIMAN bahwa Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah yang menjadi dasar dan norma satu-satunya bagi kehidupan gereja. Jemaat GKI BERIMAN bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang menjadi dasar dan norma satu-satunya bagi kehidupan gereja. Pendeta GKI adalah Jemaat GKI yang digaji untuk melaksanakan tugas kepemimpinan dan pengajaran. Ioanes Rakhmat adalah Pendeta GKI itu sebabnya dia mengemban mandat untuk mengajarkan bahwa Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah yang menjadi dasar dan norma satu-satunya bagi kehidupan gereja kepada Jemaat GKI dan memberitakannya kepada orang-orang di luar GKI.
Bagaimana cara Ioanes Rakhmat menjalankan mandat kependetataannya? Dengan MENGHINA dan MELECEHKAN GKI yang beriman bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Kapan dan bagaimana cara dia melakukannya? Dia gembar-gembor melalui buku MSS bahwa Alkitab adalah MITOS Kristen. Bukankah dengan melakukan hal demikian, dia menghina GKI bahkan jabatan pendetanya sendiri? Kenapa dia mencak-mencak ketika Jemaat GKI menolaknya sebagai pendeta? Kenapa dia mencak-mencak ketika jabatan pendetanya ditanggalkan? Tentu saja karena GAJI yang biasa dia terima setiap bulan, yang jumlahnya tidak seberapa itu, bukan? Izinkan saya menyanyikan lagu almarhum mbah Surip lagi ah, “enak dong …. Asyk dong …. Mau dong! Ha ha ha ha ha …..
Bapak Ioanes Rakhmat yang terhormat, apakah anda MERASA jujur dan berpikir lurus serta berintegritas setiap kali menerima gaji dari GKI, sementara anda gembar-gembor bahwa Alkitab adalah MITOS Kristen? Jumlah gajinya memang tidak seberapa, namun bukankah jumlah itu cukup untuk memberangus anda selama 25 tahun dengan konsisten? Apakah karena menganggap jumlahnya kurang itu sebabnya anda mulai berkotek bahwa Alkitab adalah MITOS Kristen? Ha ha ha ha ha … Itu sebabnya anda mencak-mencak ketika dipecat? Itulah akibatnya bila main gertak sambal dengan GKI, nak! Ketika mencak-mencak anda benar-benar jujur dan berpikir lurus serta berintegritas lho! Ha ha ha ha … Jujur nich ye? Jujur dari hongkong? Berpikir lurus nich ye? Lurus tapi bulus ya? Berintegritas nich ye? Integritas BENALU, …. ya? Ha ha ha ha ha ha ha ….. Anda merasa hebat ketika menghina dan mengejek pendeta GKI tentang gaji mereka, bukan? Bagaimana rasanya ketika hai hai menggunakan jurus yang sama terhadap anda? Izinkan saya menyanyikan lagu almarhum mbah Surip lagi ah, “enak dong …. Asyk dong …. Mau dong! Ha ha ha ha ha …..
Penganut TOLOLISME memaksa orang lain tolol agar dirinya kelihatan PINTER. Penganut KODOKmorphisme mengharuskan semua KERBAU menjadi kecebong agar dirinya yang kodok nampak BESAR. Penganut KENTUTISME memberangus kentut orang lain agar kentutnya sendiri yang terdengar dan tercium. JIKA Ioanes Rakhmat bukan TOLOLISME juga bukan KODOKmorphisme serta bukan KENTUTISME maka dia adalah orang jujur dan berpikir lurus serta berintegritas, itu sebabnya dia membunuh orang-orang pinter dari daftar FB-nya dengan sewenang-wenang agar dia pinter dan memaksa ratusan ribu jemaat GKI menjadi kecebong agar dia lebih besar dari GKI serta memberangus orang-orang yang menyatakan pendapat di wal FB-nya semena-mena agar hanya kentutnya sendiri yang tercium dan terdengar. Konsisten liberal sampai kiamat nich ya? Ha ha ha ha …
Ioanes Rakhmat yang terhormat, anda yakin anda hebat? Ha ha ha ha ha ha … Anda memang HEBAT. Mau tahu seberapa hebatnya anda di mata seorang Tionghoa Kristen, hai hai yang namanya aneh? Mau saya tunjukkan KEHEBATAN anda? Ha ha ha ha ha ha … Sorry Ioanes Rakhmat, anda tidak hebat sama sekali, sayang!
Tetapi, saya bertanya kepada mereka semua yang percaya pada adanya surga dan neraka: Bukankah untuk bisa merakan sesuatu yang sangat menyenangkan (= surga) perlu ada tubuh, anggota tubuh, organ, indera, syaraf dan sel-sel otak? Bukankah untuk bisa merasakan sesuatu yang sangat menyiksa (= neraka) juga diperlukan tubuh, anggota tubuh, organ indera, syaraf dan sel-sel otak? Tanpa tubuh, anggota tubuh, organ, indera, syaraf dan otak, tidak akan ada perasaan dan pengalaman positif atau negatif apapun. MSS hal 47– Aku Guyur Api Neraka, Aku Bakar Sorga!
JIKA kehidupan sesudah kematian adalah suatu kehidupan tanpa tubuh, tanpa raga, tanpa organ, tanpa indera, tanpa syaraf, tanpa otak, maka kehidupan rohani yang transparan dan tanpa bentuk, yang bak angin atau asap belaka ini, adalah kehidupan yang tidak bisa merasakan apapun dan tidak bisa masuk ke dalam pengalaman apapun. Perasaan dan pengalaman, JIKA kedua hal ini ingin nyata dirasakan, memerlukan media jasmaniah: tubuh, anggota tubuh, organ tubuh, indera, syaraf dan otak. Dengan demikian, kehidupan rohaniah setelah kematian, JIKA kehidupan semacam ini ada, adalah kehidupan tanpa rasa dan tanpa pengalaman apapun. MSS hal 47 – Aku Guyur Api Neraka, Aku Bakar Sorga!
“Aku Guyur Api Neraka, Aku Bakar Surga!” Ioanes Rakhmat yang terhormat, saya yakin anda nampak gagah perkasa dan keren sekali ketika meneriakan slogan tersebut dengan jumawa. Namun, izinkan hai hai bertanya: Ioanes Rakhmat yang mulia, dengan apa anda Guyur Api Neraka dan Bakar Surga? Dengan akal budi? Bukan! Dengan Sains? Tidak! Lalu dengan apa anda Guyur Api Neraka dan Bakar Surga? Dengan JIKA! Dengan JIKA? Benar, dengan JIKA bin KALAU. Ha ha ha ha ha …. Pernahkah anda mendengar kisah seekor KODOKmorphisme membual kepada kodok-kodok lainnya di dalam tempurung? Inilah kotbahnya:
Tetapi, saya bertanya kepada mereka semua yang percaya adanya Ioanes Rakhmat di Jakarta: bukankah kita melompat? Bukankah kita melet (mengeluarkan lidah dari mulut)? Bukankah kita mendengkung? Bukankah kita BLENTUNG (nyaring)? Bukankah kita KINTEL (menggelembung)? Yang tidak melompat, tidak melet, tidak mendengkung, tidak blengkung, tidak kintel, namanya nyamuk. JIKA Ioanes Rakhmat memang ada, dia pasti kodok Kintel sebab nyamuk-nyamuk bilang Ioanes Rakhmat dengkungnya BLENTUNG.
Karena semua kodok kintel ada di sini, maka Ioanes Rakhmat pasti tidak ada. Ioanes Rakhmat hanya ada di dalam KHAYALAN nyamuk yang hidup di tempurung dengan memakai pengalaman di tempurung. Jelas jadinya, Ioanes Rakhmat di Jakarta adalah suatu pelipatgandaan pengalaman bahagia dan buruk nyamuk di dalam tempurung atas kodok blentung yang diproyeksikan ke alam Jakarta. Ha ha ha ha ha ha …. Akal budi dan sains adalah dua pemandu utama saya sekarang ini dalam mencari dan menemukan kebenaran-kebenaran. Itu sebabnya saya GUYUR Ioanes dengan JIKA dan Aku BAKAR Rakhmat dengan KALAU.
JIKA kodok kintel dalam kisah di atas memang ada, bukankah nampak gamblang sekali bahwa Ioanes Rakhmat yang terhormat, yang mengguyur api neraka dan membakar sorga dengan JIKA bin KALAU sama HEBATNYA dengan kodok blentung alias kodok kintel? Ha ha ha ha ha ….
KALAU Ioanes Rakhmat tidak membual ketika menyatakan, “Akal budi dan sains adalah dua pemandu utama saya sekarang ini dalam mencari dan menemukan kebenaran-kebenaran.” Bukankah itu berarti silahkan pakai AKAL namun jangan lupa BUDI? Nggak kerja namun minta digaji namanya BENALU! Digaji namun berusaha membunuh tuannya namanya PARASIT. Menghina Iman GKI namun minta digaji namanya Ioanes Rakhmat? Serupa namun sama? Ha ha ha ha ha ha ha … Jumlah rupiahnya memang tidak banyak, namun, walau pun sedikit, itu adalah UPAH untuk mengajarkan bahwa Alkitab adalah Firman Allah bukan UPAH untuk mengejek Jemaat GKI dengan gembar-gembor bahwa Alkitab adalah MITOS Kristen. Kalau saya adalah Ioanes Rakhmat, maka saya akan malu sekali karena setelah gembar-gembor dengan takabur telah dizalimi GKI namun ketahuan bahwa selama ini, justru dialah bertindak licik dan picik kepada GKI dan dengki kepada pendeta-pendeta GKI lainnya. Itu sebabnya siang malam mengaku diri jujur dan berpikir lurus serta berintegritas? Ha ha ha ha ha … Ioanes Rakhmat yang mulia, izinkan saya bertanya, “Bagaimana rasanya ketika anda menghina pendeta-pendeta GKI soal gaji mereka? Ha ha ha ha ha … Bagaimana rasanya ketika hai hai menggunakan jurus yang sama atas diri anda? Ha ha ha ha … Anda yang kemana-mana memang lebih hebat dibandingkan Yesus yang cuman sekali naik keledai pinjeman. Namun, ingatlah. Ha ha ha ha ha ha ha ….. 25 tahun jadi pendeta GKI nich ye? Jujur nich ye? Jujur dari hongkong? Berpikir lurus nich ye? Lurus tapi bulus ya? Berintegritas nich ye? Integritas BENALU, …. ya? Izinkan saya menyanyikan lagu almarhum mbah Surip lagi ah, “enak dong …. Asyk dong …. Mau dong! Ha ha ha ha ha ….. K’coa, eh, K’cian dech lu!
JIKA adalah JIKA artinya KALAU. KALAU adalah KALAU artinya JIKA. JIKA alias KALAU artinya ANDAI KATA. Mencari PERHATIAN untuk mendapat PUJIAN dari orang-orang sekampung bukan masalah besar. Namun orang yang menggapainya dengan memanipulasi, menipu serta menyembunyikan kebenaran adalah PENCURI KEBAJIKAN. Orang-orang demikian selain JAHAT juga LICIK sekali. Karena mengaku dirinya orang jujur dan berpikir lurus serta berintegritas, mustahil Ioanes Rakhmat mencuri kebajikan, bukan? Ha ha ha ha ha ha … Mengagulkan-agulkan diri jujur dan berpikir lurus serta berintegritas? Itu gratis, bukan? Jadi, walaupun dilakukan siang dan malam di mana-mana, tetap saja gratis, bukan? Bila untuk hal gratis saja pelit, bagaimana dengan yang tidak gratis? Ho ho ho ho … (pinjem gaya ketawa Sinter Klaus). Silahkan gembar-gembor mengagul-agulkan diri sendiri … Huuh!
Inilah kutipan tulisan Ioanes Rakhmat di Kompas dengan judul Kontroversi Temuan Makam Keluarga Yesus:
“JIKA sisa-sisa jasad Yesus memang ada di bumi ini, maka kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga tidak bisa lagi dipahami sebagai kejadian-kejadian sejarah obyektif, melainkan sebagai metafora.” Membedah Soteriologi Salib - Kompas
Di bawah ini adalah tulisannya tentang penyaliban Yesus dalam buku Membedah Soteriologi Salib (MSS):
KALAU para penulis kitab-kitab Injil Perjanjian Baru menyatakan bahwa Allah mengharuskan (Yunani: dei) Yesus menempuh jalan sengsara sampai dia mati di bunuh di kayu salib, mereka telah memberi legitimasi ilahi kepada azab dan kesengsaraan serta kematian Yesus. Malah, lebih jauh lagi, dengan menyatakan bahwa azab dan kematian Yesus adalah jalan Allah satu-satunya atau ritual ilahi satu-satunya untuk menghapuskan dosa manusia dan mendamaikan diri-Nya dengan manusia, para penulis Perjanjian Baru telah membuat azab dan kematian Yesus sebagai suatu peristiwsa sakral, suatu peristiwa ilahi yang kudus dan keramat, suatu ritual suci, yang diklaim mendatangkan manfaat penyucian dosa manusia sepenuhnya. MSS hal 34-35 – Sorry Mel Gibson!
Dan di bawah ini, tentang Sorga dan neraka:
JIKA kehidupan sesudah kematian adalah suatu kehidupan tanpa tubuh, tanpa raga, tanpa organ, tanpa indera, tanpa syaraf, tanpa otak, maka kehidupan rohani yang transparan dan tanpa bentuk, yang bak angin atau asap belaka ini, adalah kehidupan yang tidak bisa merasakan apapun dan tidak bisa masuk ke dalam pengalaman apapun. Perasaan dan pengalaman, JIKA kedua hal ini ingin nyata dirasakan, memerlukan media jasmaniah: tubuh, anggota tubuh, organ tubuh, indera, syaraf dan otak. Dengan demikian, kehidupan rohaniah setelah kematian, JIKA kehidupan semacam ini ada, adalah kehidupan tanpa rasa dan tanpa pengalaman apapun. MSS hal 47 – Aku Guyur Api Neraka, Aku Bakar Sorga!
KALAU sorga dan neraka tidak bisa dirasakan dan dialami oleh orang yang sudah mati, atau KALAU surga dan neraka tidak pernah ada di alam baka, lalu apa yang akan dialami orang yang sudah mati? Orang yang sudah mati, JIKA masih harus hidup lagi di alam baka, tidak akan mengalami hal apapun: mereka berada dalam kekosongan ; tanpa surga dan tanpa neraka, tanpa upah dan tanpa ganjaran, tanpa rupa dan tanpa bentuk, tanpa pekerjaan dan tanpa rehat, tanpa pengalaman dan tanpa pelajaran. JIKA demikian, apakah masih perlu mengajarkan orang beragama tentang surga dan neraka? MSS hal 52 – Aku Guyur Api Neraka, Aku Bakar Sorga!
Suatu hari, hai hai bertemu Ioanes Rakmat dan berkata kepadanya, “JIKA pengadilan menyatakan Ioanes Rakhmat MEMBUAL dan KALAU hai hai adalah korban tipuannya, maka hai hai pun memaki dengan segenap hati, Ioanes Rakhmat, Kutu Kupret lu! Ayam sayur lu! Kampret lu! Munafik lu! Dasamuka lu! Manusia tidak punya nurani, kenapa nggak mati aja lu?”
Kerabatku sekalian, apakah hai hai bersalah karena tulisannya di atas dan memaki Ioanes Rakhmat seenak jidatnya? Ketahuilah, jangankan sampai kiamat, sampai Ioanes Rakhmat dipecat GKI pun pernyataan hai hai di atas tetap benar. Hanya orang-orang haus kuasa serta haus darah dan haus pujian yang main hakim sendiri semena-mena yang menyalahkan hai hai. Kenapa demikian? Lho, mas, mbak, bukankah hai hai bilang, JIKA? Bukankah hai hai bilang, KALAU? JIKA itu artinya ANDAI KATA, mas! KALAU itu artinya APABILA, mbak! Hai hai memang memaki-maki Ioanes Rakhmat dengan segenap hati dan berapi-api, namun, itu kan dalam konteks JIKA bin KALAU? Ha ha ha ha ha ha ….
Cara yang digunakan oleh hai hai di atas, saya namakan jurus JIKA bin KALAU. Coba anda bandingkan jurus tersebut dengan yang digunakan oleh Ioanes Rakhmat ketika menghina dan mengejek Jemaat GKI dan umat Kristen. Dengan jurus demikian, jangankan sampai kiamat, sampai dipecat GKI pun, Ioanes Rakhmat mustahil disalahkan. Kenapa demikian? Karena dia akan menyatakan bahwa semuanya itu dia ucapkan dalam konteks JIKA bin KALAU. Selain PENGECUT, jurus JIKA bin KALAU juga sangat jahat dan licik. KALAU Ioanes Rakhmat memang menggunakan jurus JIKA bin KALAU untuk menghina GKI dan umat Kristen, bukankah itu berarti dia benar-benar jujur dan berpikir lurus serta berintegritas? He he he he he ….
JIKA tetap KALAU walaupun diberi label SAINS dan diucapkan atas nama akal budi. Di kampung kami, kebenaran yang didirikan di atas JIKA bin KALAU namanya DONGENG. Kumpulan orang-orang yang mengagul-agulkan DONGENG sebagai SAINS namanya KODOKmorphisme. Orang yang melakukannya disebut kodok BLENTUNG. Ilmu menjual DONGENG dengan judul SAINS atas nama akal budi namanya TOLOLOGI, bukan Teologi. Dengkungnya blentung alias nyaring, itu sebabnya banyak orang menyangka tubuhnya besar. Bila dipukul, tubuhnya kintel alias menggembung. itu sebabnya dia takabur. Mengenaskan! Tak peduli berapa takabur dan jumawa pun dia blentung dan kintel, faktanya, besarnya hanya sekepalan bayi. Itu sebabnya orang-orang kampung kami hanya tersenyum geleng-geleng kepala ketika mendengar kodok blentung dengan jumawa dan melihat dia kintel dengan takabur, sebab kami tahu, besarnya hanya sekepalan bayi, walaupun dia merasa lebih besar dari GKI. Ha ha ha ha ha …. KALAU bulan bisa ngomong, dia pasti nggak akan bohong, seperti anjing menggonggong… (Bila bulan Bisa Ngomong – Doel Sumbang). He he he he he …
Menghabiskan waktu beberapa tahun untuk belajar sains, jauh lebih baik dari pada ngaco-belo mengagul-agulkan TOLOLOGI sebagai sains. SUPER pendeta GKI 25 tahun mengagulkan diri dipandu akal budi dan sains NAMUN mengguyur api neraka dan membakar sorga dengan JIKA bin KALAU? Ha ha ha ha ha ha …. Mengenaskan! Benar-benar Mengenaskan! Ha ha ha ha ha ha … Benar-benar Mengenaskan, kawan! Namun, walaupun mengenaskan, lebih baik tetap belajar sains baik-baik walau pun sudah 25 tahun jadi pendeta GKI, dari pada blentung dan kintel lalu mengagulkan diri telah mengguyur api neraka dan membakar sorga dengan JIKA bin KALAU, bukan?
Hai orang jujur dan berpikir lurus serta berintegritas, BELAJARLAH baik-baik! Setelah mampu mengguyur api neraka dan membakar sorga BUKAN dengan JIKA bin KALAU, barulah bermegah. JIKA bin KALAU? ha ha ha ha …, Jika bin kalau saat itu memang tiba, belum terlambat untuk mengajarkan bahwa sorga dan neraka itu tidak ada. Juga belum terlambat untuk menghina dan mengejek Alkitab sebagai MITOS Kristen. Baru mampu mengguyur api neraka dan membakar sorga dengan JIKA bin KALAU namun takabur mengajarkan bahwa sorga dan neraka tidak ada dan menuduh Alkitab adalah MITOS Kristen? Ha ha ha ha ha ha ha ….. Hanya kodok blentung yang kintel dirinya jujur dan berpikir lurus serta berintegritas, yang nekad dan ngotot melakukannya.
Karena mengguyur api neraka dan membakar sorga dengan JIKA bin KALAU adalah omong kosong Ioanes Rakhmat belaka, apakah itu berarti sorga dan neraka memang ada? Apakah itu berarti ada kehidupan setelah mati? Alkitab mengajarkan bahwa sorga dan neraka itu ada. Namun, Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa di neraka anda akan diblender otaknya biar encer karena semasa hidup, anda bebal. Juga tidak diajarkan bahwa di neraka anda akan dikilik-kilik biar ngakak karena ketika hidup, anda judes sekali dan ngomel melulu hingga nggak sempat ketawa. Alkitab juga tidak mengajarkan bahwa di sorga anda akan punya rumah dan mobil mewah serta banyak selir apalagi orgasmenya lebih enak dan lebih lama. Namun Alkitab mengajarkan bahwa ketika di sorga Yohanes melihat wujud dan rupa. Warna dan ruang serta suara. Api dan air bahkan bait suci. Tanaman dan burung (kerubim) bahkan sesame manusia. Matahari dan lampu. Atas dan bawah. Panjang dan lebar. Jauh dan dekat. Satu orang dan banyak orang. Ruang dan waktu. Ketika di sorga, Yohanes sama sekali tidak kehilangan kemanusiaannya. Sedih dan gembira. Takut dan berani. Gentar dan semangat. Manis dan pahit. Ada cinta kasih namun tidak ada benci. Bacalah kitab Wahyu untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
Kodok kintel belum pernah mati lalu kembali itu sebabnya mustahil tahu bahwa orang mati tidak bisa menikmati dan menderita apalagi orgasme. Dia juga mustahil tahu bahwa orang mati tidak memiliki tubuh. Kalau pun ada orang yang bersaksi dia mati lalu bangkit lagi dan ketika mati dia tidak bisa menikmati dan menderita apalagi orgasme serta tidak melihat tubuh, bukankah kita harus mengujinya sebelum menjadikan kesaksiannya sebagai bukti? Mempercayai sorga dan neraka nggak ada hanya karena Ioanes Rakhmat TELAH mengguyur api neraka dan membakar sorga dengan JIKA bin KALAU? Memangnya Ioanes Rakhmat itu siapa? Memangnya JIKA bin KALAU itu apa? Ha ha ha ha ha ….
Alkitab terdiri dari 66 kitab dan ditulis oleh puluhan orang dari berbagai latar belakang dan generasi yang berbeda dalam jangka waktu sekitar 1.500 tahun. Kebenaran yang tidak konsisten bukan kebenaran sejati. Setelah 30 tahun lebih membaca dan mempelajari Alkitab secara serius, saya benar-benar percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah karena kitab itu mustahil ditulis oleh manusia berdasarkan pengetahuan manusia yang didapat dari pengalaman dan pemikirannya serta pengetahuan yang diwarisinya dari generasi-generasi sebelumnya karena banyak sekali hal yang melampaui zamannya. Kebenarannya sangat konsisten.
Membentuk wanita dari tulang rusuk lelaki memang nampak tidak masuk akal pada zaman kisah itu pertama kali diceritakan kepada Musa. Janin tanpa huhungan sex memang nampak tidak masuk akal pada zaman kisah itu terjadi. Namun, setelah 3.500 tahun dan 2.000 tahun kemudian, kita tahu bahwa kedua kisah itu bukan omong kosong.
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; Mazmur 46:2
Akulah yang berkata kepada tubir lautan: Jadilah kering, Aku mau mengeringkan sungai-sungaimu! Yesaya 44:27
Gunung-gunung dan sungai-sungai di dasar laut memang nampak tidak masuk akal ketika hal itu di tulis dalam kitab Mazmur dan Yesaya, namun, pada tahun 1938, seorang ilmuwan Kristen dari Belanda membuktikan bahwa itu bukan omong kosong. Di dasar laut memang banyak sungai, juga banyak gunung bahkan gunung berapi.
Dapatkah engkau melepaskan kilat, sehingga sabung-menyabung, sambil berkata kepadamu: Ya? Ayub 38:35
Ayub 38:35 memang nampak tidak masuk akal ketika hal itu di tulis, namun bukankah sudah lama, kita melepaskan kilat sabung-menyabung untuk berkata, “Halo ….!” Kepada sesama manusia lewat apa yang kita sebut telepon dan radio?
Bila kebenarannya konsisten, kenapa begitu banyak penafsirannya? Itu sebabnya dikatakan, “Alkitab harus dipahami, bukan ditafsirkan karena Alkitab ditulis untuk dipahami, bukan ditafsirkan. Bila belum mampu memahaminya, mengakulah belum memahaminya, namun jangan menafsirkannya. Menafsirkan Alkitab berarti membuang kesempatan untuk memahaminya dengan benar.” Itulah yang terjadi pada generasi-generasi sebelumnya bahkan sampai generasi ini, banyak umat Kristen yang kehilangan kesempatan untuk memahami ajaran Alkitab dengan benar karena mereka menafsirkannya untuk memuaskan akal budinya.
Bukankah sorga dan neraka memang tidak ada bila Alkitab bukan firman Allah? Bukankah gunung-gunung dan sugai-sungai di dasar laut tetap ada bila pun Alkitab bukan firman Allah? Bukankah kita sudah melepaskan kilat sabung-menyabung untuk berkata, “halo …!” kepada sesama bila pun Alkitab bukan firman Allah? Kalau pun Alkitab bukan firman Allah, itu bukan jaminan bahwa sorga dan neraka tidak ada, bukan?
Bagaimana JIKA Alkitab ternyata bukan firman Allah? So what gitu lho? Bila Alkitab bukan Firman Allah, saya tidak rugi sama sekali. Namun, bila Alkitab adalah Firman Allah, saya pun tidak untung sama sekali. Kenapa demikian? Karena yang terpenting adalah ajarannya, bukan siapa yang menulisnya dan siapa yang mengilhamkan penulisannya. Di dalam hidup ini, yang kita jalani adalah hidup ini. Sorga dan neraka ada atau tidak ada yang kita jalani tetap adalah hidup ini. Bila menjalani hidup dengan keyakinan sorga dan neraka ada, bukankah kita sudah menerima upahnya selama menjalani hidup ini? Bukankah keyakinan itu membuat kita merasa asyk menjalani hidup ini? Bila ternyata sorga dan neraka itu tidak ada, kita tidak rugi apa-apa bukan? Karena kita sudah menjalani hidup yang asyk dengan keyakinan sorga dan neraka itu ada. Bila ternyata sorga dan neraka itu ada, maka kita juga tidak untung apa-apa selama hidup ini karena yang kita jalani adalah hidup yang asyk dengan keyakinan sorga dan neraka ada.
Mungkin anda berkata, “Bila sorga dan neraka tidak ada maka saya bisa menjalani hidup seenak jidatnya, karena itu mengasykkan.” Benarkah anda merasa asyk menjalani hidup seenak jidatnya? Benarkah anda mampu menjalani hidup seenak jidatnya? Banyak orang menyangka hidup seenak jidatnya itu mengasykkan, namun, bukankah banyak orang yang bersaksi meninggalkan cara hidup seenak jidatnya? Bukankah mereka merasa lebih asyk menjalani hidup setelah meninggalkan cara hidup seenak jidatnya? Itu sebabnya mereka bersaksi agar orang-orang yang hidup seenak jidatnya mau mencoba menjalani hidup tidak seenak jidatnya dan yang tidak hidup seenak jidatnya tidak terpacu untuk mencobanya? Banyak laki-laki yang mengagulkan diri takut masuk neraka, itu sebabnya tidak meniduri setiap wanita yang membangkitkan birahinya. Mereka lupa memikirkan kemungkinan akan ditolak mentah-mentah bahkan dihina ketika menyatakan kehendaknya untuk meniduri wanita itu. Untuk mau itu mudah namun untuk mampu, lain lagi ceritanya.
Kerabatku sekalian, hanya sekali kita hidup dan itu pun akan segera berlalu. Bila yakin mampu hidup seenak jidatnya dan yakin hidup seenak jidatnya mengasykkan, jalanilah. Bila setelah menjalaninya anda merasa nggak asyk, cobalah menjalani hidup tidak seenak jidatnya. Bila setelah menjalaninya anda merasa asyk, lanjutkanlah. Karena itu berarti peta teladan Allah memang cocok menjalani kehidupan demikian. Namun, bila saat ini anda menjalani hidup seenak jidatnya dan merasa asyk, jangan lupa untuk mencoba menjalani hidup sebaliknya, siapa tahu anda akan merasa lebih asyk?
Mungkin anda berkata, “Bila sorga dan neraka itu ada, bukankah saya akan masuk neraka karena menjalani hidup seenak jidatnya?” Bukankah Alkitab mengajarkan bahwa manusia masuk sorga bukan karena perbuatannya namun anugerah? Bila perbuatan tidak menyebabkan manusia masuk sorga, mustahil perbuatan jahat menyebabkan manusia tidak masuk sorga, bukan? Karena perbuatan baik tidak membawa anda ke sorga, kenapa kuatir perbuatan jahat akan membawa anda ke neraka dan mencegah anda masuk sorga?
Tahukah anda kenapa TUHAN (YHWH) membuat perjanjian dengan Abraham dan keturunannya? Kenapa YHWH mengiming-imingi hidup yang mengasykan bagi Abraham dan keturunannya asal mereka mau mengakui Dia sebagai satu-satunya Tuhan (adonai) dan Allah (pencipta) serta menjalani hidup menurut perintah-Nya? Karena hanya yang melanggar perjanjian yang bisa disalahkan dan dihukum sementara yang menaatinya layak menerima upah. Kenapa GKI, Badan Hukum BERIMAN mengiming-imingi JAMINAN Kebutuhan Hidup (gaji) bagi mereka yang mau menjadi pendetanya untuk sepenuh waktu mengajarkan bahwa Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah yang menjadi dasar dan norma satu-satunya bagi kehidupan gereja? Karena hanya yang melanggar perjanjian yang disalahkan dan dihukum sementara yang menaatinya layak menerima upah. Yang tidak terikat perjanjian mustahil disalahkan atau menerima upah. Bila anda menyalahi perjanjian, tolong, jangan mencak-mencak ketika dipecat dong, mas! Itu namanya tidak jujur dan tidak berpikir lurus serta tidak berintegritas. Bila demikian, bukankah itu berarti yang tidak membuat perjanjian boleh hidup seenak jidatnya? Alkitab mencatat kisah Allah yang berfirman, berfirman kepada diri-Nya sendiri dan kepada Allah yang menggenapi firman:
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:26
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka Kejadian 1:27
Alkitab mencatat kisah Allah yang menggenapi firman menciptakan manusia untuk menggenapi firman dari Allah yang berfirman. Sebagai GAMBAR dan RUPA Allah yang berfirman dan Allah yang menggenapi firman, apabila anda merasa hidup seenak jidatnya lebih asyk dari hidup tidak seenak jidatnya, bukankah itu berarti hidup seenak jidatnya adalah cara yang benar untuk menjalani hidup sebagai GAMBAR dan RUPA Allah?
Untuk apa Allah yang menggenapi firman, BERFIRMAN kepada manusia bahwa cara yang benar untuk menjalani hidup adalah begini dan begitu? Untuk membantu manusia menjalani kehidupan yang paling mengasykan. Untuk apa orang tua mengajari anaknya menjalani hidup begini dan begitu? Untuk membuat anaknya hidup menderita? Mustahil! Untuk mendapatkan alasan menyiksa anaknya? Mustahil! Untuk mengagul-agulkan dirinya? Mustahil! Untuk memamerkan kuasanya? Mustahil! Lalu, untuk apa orang tua mengajari anak-anaknya menjalani hidup begini dan begitu? Untuk membantu anaknya menjalani hidup yang paling mengasykan. Bila orang tua yang adalah gambar dan rupa Allah yang berfirman dan Allah yang menggenapi firman, memahami kebenaran demikian, mustahil Allah yang berfirman dan Allah yang menggenapi firman tidak memahaminya, bukan?
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Efesus 2:10
Orang tua mengajari anak-anaknya untuk menjalani hidup begini dan begitu berdasarkan pengalamanya dan pengetahuan yang didapatnya dari generasi sebelumnya dan dari sesama manusia dalam generasinya. Bagaimana dengan Allah? Allah yang menggenapi firman mengajari manusia untuk menjalani hidup begini dan begitu karena Dia menciptakan manusia untuk menjalani hidup yang demikian. Itu sebabnya kehidupan demikianlah yang paling mengasykkan bagi manusia ciptaan-Nya. Itu sebabnya, manusia yang tidak menjalani hidup begini dan begitu sesuai PETUNJUK-Nya, MUSTAHIL menjalani hidup yang paling mengasykkan.
Apa yang terjadi bila manusia tidak menjalani hidup sesuai dengan petunjuk Allah? Mereka tidak akan merasa ASYK dengan hidupnya. Apa yang dilakukan oleh Allah terhadap orang-orang demikian? Allah akan MENGOREKSI dia namun tidak akan MEMBINASAKAN dia karena dia adalah GAMBAR dan RUPA Allah. Koreksi akan menjadikan manusia menjalani kodratnya. Hukuman adalah cara untuk membalas dendam. Apakah Allah PASTI berhasil? Allah pasti berhasil, itu sebabnya DIA beriman DALAM manusia. Not my faith in Him, but His fait in me! Itulah IMAN yang menyelamatkan manusia.
Bila demikian, menurut Allah, kehidupan seperti apakah yang paling mengasykkan bagi manusia? Inilah yang diajarkan oleh Tuhan Allah:
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Kejadian 1:28
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." Matius 22:37-40
Bila anda belum menjalani hidup demikian, cobalah! Bila anda sudah mencobanya namun tidak merasa asyk, mungkin itu karena anda belum menjalaninya dengan benar. Cobalah untuk memahaminya dengan benar agar mampu menjalaninya dengan benar. Lebih baik mati sambil berkata, “Sudah genap karena aku sudah melakukan apa yang HARUS aku lakukan bahkan aku juga sudah melakukan apa yang tidak seharusnya kulakukan dan menyesalinya.” Dari pada bertanya, “Sudah genapkah? Karena aku tidak tahu apa yang seharusnya aku lakukan dan apa yang tidak seharusnya aku lakukan?”
Handai taulanku sekalian, silahkan memilih!
Apabila anda percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah namun menemukan FAKTA banyak sekali ajaran GEREJA yang menurut anda nggak benar, maka ujilah ajaran-ajaran itu dengan Alkitab sebagai sumber pustaka dan STANDARD kebenaran. Apabila anda percaya bahwa Alkitab adalah MITOS alias DONGENG maka ujilah keyakinan anda itu dengan akal budi sebagai penerang. Bila anda ingin menjadi pendeta GKI namun percaya Alkitab adalah MITOS Kristen, maka silahkan MENYANGKAL keyakinan anda dan jadilah BUNGLON yang mengajarkan bahwa Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah yang menjadi dasar dan norma satu-satunya bagi kehidupan gereja dan jangan mencak-mencak apalagi nyeruduk dan mengembik ngaco belo anda dizalimi ketika Jemaat GKI menolak anda.
Menjadi pendeta GKI sambil menghina Jemat GKI dengan mengajarkan Alkitab adalah MITOS Kristen, sama sekali bukan cara yang jujur dan berpikir lurus serta berintegritas untuk menjalani hidup sebagai pendeta GKI. Jangan adigung adiguna karena anda sudah menjadi bunglon GKI selama 25 tahun.
Maling Teriak Maling
Ada maling ayam tertangkap basah ketika mengendap-endap dengan seekor ayam dipelukannya. Ketika dibujuk BERTOBAT dia jusru mencak-mencak lalu dengan jumawa memaki-maki pemilik ayam yang yang dicurinya, “Tidak bermoral, main hakim sendiri, sewenang-wenang, memfitnah, membunuh karakter, haus kekuasaan, haus darah, orde baru, kuno, munafik, serta MEMBERANGUS kebebasan orang semena-mena. Bertobatlah!” Lalu dengan jumawa maling itu mengagulkan diri dengan takabur, “Gua bukan maling ayam, TOLOL! Gua justru mau pakai bulu ayam ini untuk mengilik-ngilik kuping elu agar bersih sehingga bisa mendengar dengan baik. Elu harusnya berterima kasih sama gua dan memuji-muji gua LIBERAL konsisten. Dasar DASAMUKA lu! Bunglon GKI lu!” Ha ha ha ha …
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- Login to post comments
- 6068 reads
Saya kemaren baca buku ajahn
Saya kemaren baca buku ajahn chah tentang ketidaktetapan. Apabila diperhatikan, sepertinya ajaran Yesus Kristus yang pak hai tulis memiliki kemiripan dengan ajaran ajahn chah (Buddhist). Cuma satu bedanya bahwa, mereka tidak mengakui adanya Sumber segala Sumber, Pencipta Alam Semesta (TUHAN). Itu pengakuan para pengikutnya sewaktu saya bertanya mengenai hal itu.
Maaf pak hai-hai, "mengotori" blog ini dengan komentar diatas (hehehe).
Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS
http://www.facebook.com/veritasq
@Veritas, Allah Agama Budha
Veritas, Alkitab membedakan ADONAI (Tuhan = mahatuan) dan QANAH (pencipta). YHWH adalah Adonai sementara elohim adalah Qanah.
Di dalam agama Budha ada yang disebut: Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang = Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Tidak berubah karena yang berubah.
Ketahuilah hai para bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak (tidak berubah kerena yang berubah). Duhai para Bhikkhu, apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Sutta Pitaka, Udana VIII:3
Setahu saya kebenaran tersebut di atas baru diajarkan dalam dasawarsa ini dan itu pun jarang mencapai jemaat Budha. Itu sebabnya banyak orang Budha yang tidak memahami kebenaran demikian. Hanya jemaat yang telah belajar Abhidhamma Pi?aka saja yang mengetahuinya. Namun saat ini hal itu sudah tercantum di Wikipedia.
Sebagian orang Kristen mempelajari ajaran agama Budha hanya sekedar ingin tahu. Mungkin anda termasuk salah satunya? Sebagian yang lain mempelajarinya untuk MENCARI celah GUNA menyerangnya. Jarang sekali ada orang Kristen yang mempelajari ajaran Agama Budha tanpa prasangka dan mendalam. Itu sebabnya banyak sekali orang Kristen yang BERLAGAK pakar agama Budha padahal hanya BACA buku Agama-agama Manusia-nya Huston Smith dan dengar kotbah beberapa orang pengkotbah yang menyerang ajaran agama itu membabibuta.
Di dalam ajaran Agama Budha, mereka hanya kenal QANAH tidak kenal ADONAI. Itulah yang mereka gelari:
Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang
Sesungguhnya di dalam ajaran Budha pun ada ADONAI alias TUHAN. Hanya saja mereka mendefiniskannya dengan cara yang BERBEDA. Mereka tidak MENGENALI pribadi-Nya namun Karya-Nya. Itulah yang disebut TUMIMBAL LAHIR atau yang umumnya disebut KARMA. Karma adalah KARYA PENGHAKIMAN dari ADONAI alias TUHAN.
Umat Budha tidak KENAL Allah dan Tuhan namun MEREKA mengetahui KEBERADAANNYA dan KARYA-Nya. Karena tidak KENAL maka tidak SOK AKRAB menyembah-Nya karena TIDAK tahu apakah KEDUANYA menghendaki hal itu. Namun KARYA dan HUKUMNYA berusaha ditaati dengan segenap hati.
Mereka menyabutnya MEDITASI, umat Kristen menyebutnya BERDOA. Umat Kristen mengenal Tuhan dan Allahnya itu sebabnya NGOBROL. Umat Budha tidak KENAL namun TAHU keberadaannya itu sebabnya mereka berdiam diri dalam PASRAH mengharapkan PENCERAHAN.
Veritas, bagi saya, menulis blog itu ibarat membuka warung kopi. Itu sebabnya saya memperlakukan diri sebagai pemilik warung dan pengunjung ya pengunjung. Tidak ada yang disebut OOT dalam blog-blog saya karena yang terpenting adalah NGERUMPI. Bila pembeli suka yang beda dari kopi yang saya sajikan dan saya mampu maka kita boleh ngobrol apa saja. Itu sebabnya tonypaulo yang mampir hanya untuk adu KENTUT pun saya layani bila sempat dan lagi senang hati.
Namanya juga usaha.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Thanks Pak Hai
Wah, Pak Hai sepertinya benar2 banyak memahami BUDDHA. Saya baru mempelajari BUDDHA bukan untuk mencari kelemahannya pak, tapi jujurnya ingin mencari pencerahan juga (hehehe). Semua hal yang dikemukakan oleh BUDDHA bersifat praktis dengan bahasa yang tidak sulit dicerna. Mengenai pertanyaan saya tentang TUHAN terhadap mereka bukan karena saya sudah mengalami TUHAN dan merasakan TUHAN atau bertemu dengan TUHAN namun hanya konsep yang ada di pikiran saya bahwa Alam Semesta yang rumit dan teratur ini pasti ada Designernya.
Saya baru tahu dari Pak Hai nih tentang ada sesuatu yang tetap dan tidak berubah di ajaran Buddha. Jadi ingat pesan Alkitab bahwa TUHAN itu tetap tidak berubah.
Thanks Pak Hai. Saya akan terus gali ajaran Buddha dan Alkitab. Ya supaya ntar pas segala kitab dibuka, saya bisa dihakimi oleh keduanya (hahahahahaha)
Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu
Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS
http://www.facebook.com/veritasq
@Veritas, Ajaran Budha
Veritas, pemahaman saya tentang ajaran Budha masih jauh.
Anda sudah memulainya dengan cara yang benar. Ayat yang anda kutip memang salah satu ayat yang mendorong saya untuk melakukan pencarian. Dua tongkat gembala, dua jalan keselamatan, dua juruselamat, dua saksi baru sah.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Ko hai.....huuh....uuy
@Li-chian9, Doa Sejati
Li-chian9, Alalh itu adalah orang tua yang melahirkan kita. Kata-kata sama sekali bukan masalah. Semakin sering ngerumpi semakin mudah ngobrol dan mengungkapkan perasaan-perasaan kita.
Kangen adalah setelah ketemu pengen ketemu lagi. Makin sering ketemu, makin kangen
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Ko hai....Dalam hati
@hai hai
Apakah penjelasan itu berlaku juga bagi umat muslim ?
Mereka tidak kenal Adonai. Mereka hanya mengenal Qanah. Tetapi mereka mengenal Adonai melalui karyanya ?
GB
Apakah yang terpenting di dalam hidup ini ?
@5p Arta, Agama Itu Unik
5p Arta, setiap agam punya keunikannya sendiri. Itu sebabnya kita tidak bisa menyamaratakannya. Belajar tanpa prasangka, belajar untuk memahami, bukan untuk mencela. Itulah cara yang benar untuk mempelajari ajaran agama lain.
Ada akar, ada batang, ada daun, ada bunga.
Carilah dulu akarnya karena daun dan bunga ada kuncup, ada mekar, dan ada layu.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
andai pak ioanes
andai pak ioanes mau jujur dengan dirinya sendiri, dari awal masa tugasnya sampai usia ke 25 thn itu, dia lah orang yg plg munafik. Bekerja untuk suatu institusi yang mempercayai alkitab sebagai firman Tuhan bukan mitos.
andai pak ioanes mau memenuhi undangan GKI untuk berdiskusi, mungkin akhir dari kisah ini bukan lagi kisah pentahbisan kemunafikan.
andai...
Semoga kekerasan hati pak ioanes akan dilunakkan oleh Tuhan. ^ ^
Tulisan yang bagus pak hai untuk menutup trilogi ini. ^ ^.
GBU
masih dalam tahap membaca, memperhatikan dan mencerna
@irwanda.bobby kayaknya gak bakal nyambung
andai pak ioanes mau memenuhi undangan GKI untuk berdiskusi, mungkin akhir dari kisah ini bukan lagi kisah pentahbisan kemunafikan.
utk diskusi dgn baik perlu basis yg sama, sementara IR dan GKI udah pake basis yg berbeda. GKI pake alkitab sebagai standard kebenaran, sementara di sini IR bilang
Bagi saya, sumber mencari dan menemukan kebenaran ada banyak, Alkitab salah satunya saja bahkan sumber yang kurang penting.
yaah... udah beda standard. sedangkan masih ngaku sama-sama pake Alkitab sbg standard kebenaran, org Kristen masih sulit mendapatkan titik temu, apalagi udah beda.
Semoga kekerasan hati pak ioanes akan dilunakkan oleh Tuhan. ^ ^
semoga.
------- XXX -------
@guestx: Masih Kristen?
Karena kedua-duanya sama-sama masih mengaku Kristen (dengan pemahaman sendiri-sendiri) barangkali kawan?
Bahkan kalau memang benar-benar berbeda pijakan nggak salah juga (imho lho ya) masing-masing pihak beradu argumen. Naluri alamiah manusia. Mungkin bisa sampai pada satu kesimpulan yang diakui bersama. Mungkin salah satu pihak bertobat dan mengamini opini pihak yang lain. Atau mungkin malah berakhir eyel-eyelan. Tapi syukur kalau bisa berakhir di angkringan sambil nyeruput ESTEEMJE..
That's the fun of life...
(...shema'an qoli, adonai...)
ebed_adonai, they'll go on living separate ways
stlh baca dialog antara IR dgn AR di blog yg gw refer sebelumnya dan kutipan hai-hai ttg dialog IR dgn teman fb-nya di blog trilogi ini, gw liat ujung dari diskusi IR dgn org2 yg prcaya bhw alkitab adalah Firman Tuhan yg boleh dijadikan sebagai standard kebenaran adalah IR bilang : "elo gak layak jadi teman fb gw". hahaha...gimana mau diskusi.
beradu argumen ktika org beda pijakan, imho jg, adalah mengadu Inoki dgn Muhammad Ali (ada yg masih ingat gak?). gak menarik dan gak jelas apa yg mau dicari. dlm kasus GKI vs IR, keduanya harus mau sepakat gelanggang dan aturan/standard apa yg akan dipakai.
kalo tetap tak sepakat ttg aturan main, mereka boleh bertemu sambil nyeruput STMJ...bukan utk berargumen mempertahankan posisi, tapi cuma untuk saling mendengar dan mengerti latar belakang 'kedegilan' pihak lain. abis itu bubar, gak usah ada yg ubah opini, masing-masing boleh pulang sambil bersiul lagu Phil Collins "...we'll go on living separate ways."
------- XXX -------
@guestx: got it..
Ok mas (atau mbak nih?) guestx, I got your point..
There's still a slight disagreement here, but honestly, I honor your preference..
(...shema'an qoli, adonai...)
@guestx
saya jg kepikiran seperti itu sih pak. ^ ^. Makanya saya hanya bisa berandai dan memungkinkan. hehehe.
GBU.
masih dalam tahap membaca, memperhatikan dan mencerna
@irwanda.bobby, kita tunggu saja.
irwanda.bobby, kita tunggu saja. Bila nggak mampu mengubahnya, setidaknya kita berusaha mencegah dia ngaco belo.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Ioanes Rakhmat Dituduh Nista Agama
IOANES Rakhmat dilaporkan ke polisi oleh seorang pengguna Facebook. Alasannya, Ioanes dituduh menista agama gara-gara memasang gambar Yesus perempuan telanjang dada dalam salah satu catatannya di akun Facebook-nya.
“Ini bisa masuk delik hukum penistaan agama. Didokumentasikan saja barang buktinya. Terus bawa ke polres,” tulis pengguna Facebook tersebut.
Menanggapi ancaman itu, Ioanes menyatakan permintaan maafnya. Dalam komentarnya Ioanes menulis, “Jika ada yang tak berkenan, saya dengan rendah hati meminta maaf. Masukan dan saran lain dari semua teman, saya tunggu dengan terbuka. Salam”
Selebihnya baca di sini
------------
Communicating good news in good ways
Bengcu ADIDAS"
Jalan keselamatan, jika kita mengenal-Nya.
@Death angel, EGP
emang gua pikirin? Hai hai tidak berurusan dengan orang GILA yang nggak bisa membedakan mana KHAYAL dan mana FAKTA.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak