Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Mulutmu adalah harimaumu!
Caci Maki Berujung Maut. (Kompas, 9 Februari 20).
Tak tahan dan sakit hati karena sering dicaci maki dengan kata-kata kotor oleh isterinya, seorang suami tega mendalangi pembunuhan isterinya tersebut. Peristiwa yang terjadi di wilayah hukum Polres Cilegon ini, rupanya bukanlah peristiwa yang pertama. Sebelumnya, pada pertengahan April 2008, pernah terjadi juga seorang suami menganiaya isteri dan anak tirinya hingga tewas lalu memasukkan mayat keduanya ke dalam drum dan kemudian dikubur begitu saja di bawah lantai dapur rumah mereka. Alasannya? Si suami sudah tak tahan lagi mendengar caci maki sang isteri yang sering marah-marah karena penghasilan suaminya sebagai tukang ojek dianggap minim.
Kita tentu prihatin sekali membaca peristiwa berdarah tersebut yang justru terjadi di dalam keluarga. Sebuah tempat yang paling personal dan close; sebuah tempat dimana seharusnya cinta dan kasih sayang diperagakan secara tulus dan ikhlas, malah menjadi ajang demonstrasi bagi penghinaan, dendam, murka yang berujung maut!
Semuanya berawal dari mulut dan lidah...
Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan. (Amsal 13:3).
Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya. (Amsal 18:7).
Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran. (Amsal 21:23).
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Amsal 18:21).
Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati. (Amsal 15:4).
Pernahkah anda mendengar ada seseorang yang berkata begini...
"Ah, dia itu mulutnya aja yang begitu, tapi sebenarnya hatinya baik!"
Saya pernah! Bahkan beberapa kali mendengar perkataan "hikmat" seperti itu; ketika jelas-jelas bahwa "dia" itu sudah mencaci maki, berkata-kata kasar dengan ucapan-ucapan penuh kutukan dan kebencian terhadap saya. Saya tidak habis pikir bagaimana mungkin "hatinya yang baik" itu dapat mengeluarkan perbendaharaan yang tidak baik?
Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. (Mat. 15:18).
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23).
Well, kiranya tragedi kedua keluarga anak manusia di atas sudah lebih dari cukup untuk dijadikan pelajaran betapa penting menjaga tutur kata sebagaimana yang Alkitab kita ajarkan!
Jagalah lisan karena mulutmu adalah harimaumu!
I love my autistic son, Kefas!
I love my autistic son, Kefas!
- alfian's blog
- Login to post comments
- 9703 reads
@alfian : RALAT - JAGALAH HATI
yang perlu dijaga hati bro,
kan yang kelaur dari mulut berasal dari hati.
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@alfian, jaga hati tetap melekat pada Yesus
@alfian saya sependapat dengan JF, untuk jaga hati tetap melekat pada Yesus, dengan merenungkan siang malam firman Tuhan dan melakukannya,saya pernah tulis di SS dengan judul :Bagaimana menggunakan waktu yang bermanfaat dengan Tuhan.Silahkan baca dan komentar.
@JF and kardi...
Ya, saya setuju dengan kalian untuk jaga hati, tapi juga jangan lupa untuk tetap menjaga/memelihara mulut dan lidah...(baca: Amsal 13:3 dan Amsal 21:23).
Jadi, mari kita jaga HATI, MULUT dan LIDAH kita!
Tuhan memberkati
I love my autistic son, Kefas!
I love my autistic son, Kefas!
@Alfian
Matius 5 : 11
Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.
Kolose 3 : 8
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Bro JF : jagalah hati, dengan menjaga mata. Heheheh
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@Alfian Pelajaran dari matematika SMP
Jika P maka Q.
Jika -Q maka -P
.
Jika hati bersih (P), maka mulut bersih (Q)
Jika mulut tidak bersih (-Q), maka hati tidak bersih (-P)
.
Si Badu mulutnya kotor. (-Q)
Kesimpulan: Si Badu hatinya kotor. (-P)
.
Ini menurut pelajaran SMP tentang silogisme P dan Q. Mohon maaf bagi yang masih duduk di bangku SD. Nanti Anda pasti akan dapat pelajarannya di SMP. Semoga berguna.
.
@Alfian IF THEN
Kalau ga percaya sama pelajaran matematika SMP. Mungkin bisa digunakan matematika universitas. Mereka yang belajar programming tentu bisa menjelaskan bagaimana IF THEN bekerja.
IF P=bersih THEN Q=bersih
IF Q=kotor, apa mungkin P tetap=bersih?
Kalau ternyata memang bisa berhati bersih walaupun mulut kotor, yaa mau gimana lagi. Silakan dilanjutkan bercacimakinya.
.
@Alfian Garbage in, garbage out. Belajar dari Yefta
Ada lagi prinsip garbage in, garbage out.
Jika yang masuk sampah, maka yang keluar juga sampah.
Di sini berfungsinya mata dan telinga sebagai pintu masuk menuju hati. Jika matanya terang, maka hatinya terang. Jika yang masuk ke pendengaran adalah hal yang baik, maka yang keluar kemungkinan akan baik juga.
Kok kemungkinan? Karena belum tentu. Misalnya kita memasukkan air bersih kedalam teko. Lalu dari teko kita tuangkan ke gelas. Kemungkinan airnya bersih. Tapi mungkin juga airnya kotor. Kenapa? karena mungkin tekonya kotor.
Jadi walaupun mata sudah dijaga, hanya melihat yang baik; walaupun telinga sudah dijaga, hanya mendengar yang baik;Jika hatinya kotor, maka yang keluar dari mulut tetap kotor.
Apa yang menyebabkan hatinya kotor? Itulah yang disebut kepahitan, akibat dari pelecehan, perlakuan tidak adil, kekecewaan, kekerasan fisik, kekerasan seksual, kemiskinan, orang tua yang suka menyiksa batin (abuser), keretakan keluarga, aib (rasa malu yang beracun).
Ambil contoh kisah hidup Yefta. Ia diusir dari rumahnya karena Ia anak perempuan sundal. Ia lalu menjadi perampok. Kemudian orang-orang sebangsanya meminta ia memimpin berperang. Yefta membawa masalahnya ini kepada Tuhan. Tuhan memberi kemenangan.
Namun sayang, Yefta tak mampu menjaga mulut. Ia bernasar. Bahwa apa yang menghampiri keluar dari rumahnya ketika ia pulang, akan ia persembahkan kepada Allah. Saat ia tiba, menangislah Yefta karena yang menyongsong adalah puterinya.
Yefta tidak menjaga mulutnya, dan ini menandakan ada sesuatu dengan hatinya. Ia pernah dikecewakan di masa lalu.
Jika merasa punya kesulitan dfengan menjaga mulut. Ada baiknya menengok ke masa lalu dan mulai mengampuni. Cobalah menulis buku harian atau melukis, atau bermusik. Dangdut bisa jadi pilihan. Tapi yang paling ampuh adalah datang kepada Yesus. Karena ia punya kuasa untuk membebaskan para tawanan. Hati yang berkubu itu akan ia hancurkan, dan tawanan pun dibebaskan.
Orang kuat (Si tough Guy) yang ada dalam hatimu itu musti dikalahkan. Si Bengal pemberontak itu harus dikalahkan. Oleh siapa? Oleh Roh Kudus. Bagaimana Roh Kudus mau betah di rumahnya? Kalau si Tough Guy masih jadi penguasa di hati?
Mari kita cabut pedang roh dan mari menghujamkan ke hati masing-masing.
Mari mati bareng.
*jlebbbb!!!!!*
*gdubrak*
.
@alfian
Ketika mulut kita mengeluarkan perkataan, baik itu perkataan buruk ataupun perkataan baik, itu seumpama setumpuk bulu ayam yang ditiup angin keras, yang berhamburan dan terbang kian kemari.
Tidak akan mungkin kita bisa mengumpulkan lagi. Kata - kata yang keluar tidak akan bisa kita tarik lagi. Karena itu pikirkan setiap perkataan yang akan kita keluarkan.
GBU
GBU
Logika
Jika P maka Q.
Jika -Q maka -P
Wah bener yg pake logika ky gitu mirip
.Ini klik..
Parah!! Ngaku aj!
(+) berdoalah agar supaya jangan penggoda merugikan jiwamu (+)
@phrack Harusnya pake yang seperti apa?
@phrack
[Wah bener yg pake logika ky gitu mirip
.Ini klik..
Parah!! Ngaku aj!]
Maksudnya saya mirip si siapa itu yg di link itu?
Parah, ngaku aja maksudnya gimana?
Ngakuin apa? Yang musti ngaku saya? Ngaku apa? Mirip apa?
Kalo cuma karena sama-sama memaparkan matematika SMP, lalu semua guru matematika SMP mirip? Kurang paham. Tolong dijelaskan.
Parahnya gimana? Apa uraian matematis di atas itu salah? Kalo salah, trus yang bener gimana? Jadi mustinya pake logika yang seperti apa?
.
@alfian... yang saya KASIHI
kepada...