Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Misteri Mezbah Di Sorga - Meterai Kelima Kitab Tujuh Meterai
Kenapa banyak teolog mengajarkan bahwa Intisari kitab Wahyu ada di dalam Kitab Tujuh Meterai dan intisari Kitab Tujuh Meterai adalah Empat Penunggang Kuda? Karena bila Anak Domba tidak membuka meterai yang menyegel Kitab Tujuh Meterai, maka semua kebenaran yang tercatat di dalam Wahyu 6:1 – 22:21 mustahil diketahui manusia. Bila tidak memahami Kitab Tujuh Meterai dengan benar, mustahil memahami seluruh kitab Wahyu dengan benar. Bila tidak memahami Empat Penunggang Kuda Kitab Wahyu dengan benar, mustahil memahami Kitab Tujuh Meterai dengan benar. Apa yang sesungguhnya diajarkan oleh Meterai Kelima kepada kita?
Memberanikan diri bertanya, di dalam buku Tafsiran Kitab Wahyu – Momentum 2009, Simon J. Kistemaker Ph.D menulis:
Pembukaan meterai kelima tidak merujuk suatu momen khusus dalam sejarah umat manusia tetapi berpararel dengan keempat meterai pertama, yaitu terjadi selama masa antara kenaikan Tuhan Yesus sampai kedatangan-Nya kembali. Semakin berat orang Kristen dianiaya, semakin kuat desakan orang-orang Kudus di sorga agar Allah menghakimi penduduk bumi dan membalaskan darah umat-Nya. Tafsiran Kitab Wahyu - Simon J. Kistemaker - Momentum 2009 - hal 249
Meterai Kelima: Kesabaran Orang-Orang Kudus
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Wahyu 6:9
Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Wahyu 6:10
Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka. Wahyu 6:11
a. "Aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh." Pemandangan yang Yohanes lihat saat meterai kelima dibuka terjadi di sorga, di mana para martir berada di hadirat Allah. Tetapi apakah yang dimaksudkan dengan mezbah? Istilah ini muncul dua puluh tiga kali di Perjanjian Baru, delapan di antaranya muncul di kitab Wahyu (Wahyu 6:9; 8:3 [dua kali], 5; 9:13; 11:1; 14:18; 16:7). Apakah ayat ini merujuk mezbah ukupan atau mezbah korban bakaran? Karena masa persembahan korban berakhir saat Kristus mati di atas salib (Ibr 9:26; 10:12), maka mezbah ini adalah mezbah ukupan. Asap yang naik dari mezbah ini melambangkan doa-doa orang-orang Kudus (Wahyu 8:3). Ibid hal 249
Yohanes tampaknya menyajikan penglihatan ini dalam konteks Yahudi, dimana darah seekor binatang yang dicurahkan pada mezbah korban melambangkan hidup dari binatang yang disembelih (Im 17:11; bdk Wahyu 4:7, 34). Serupa itu, darah para martir secara simbolis dicurahkan pada mezbah Allah di sorga, di mana jiwa-jiwa mereka beroleh tempat beristirahat. Menurut Rabbi Akiba, seorang Yahudi, "Yang dikubur di tanah Israel seolah-olah dikubur di bawah mezbah; ia yang dikubur di bawah mezbah seolah-olah dikubur di bawah takhta kemuliaan." Yohanes secara figuratif berkata bahwa jiwa mereka yang mati martir berada di bawah mezbah Allah yang ditafsirkan sebagai berada "di bawah takhta Allah." Dalam konteks ini, Yohanes tidak sedang membicarakan tubuh para martir. Kita melihat ucapan serupa di Wahyu 20:4, yang berbicara tentang jiwa-jiwa di sorga tanpa menyinggung soal tubuh, "Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah. Ibid hal 249-250
b. "Telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki." Para martir ini setia kepada Allah dan firman-Nya dan rela mati bagi Dia. Menurut beberapa penafsir, teks ini hanya berbicara tentang orang-orang kudus yang mati dibunuh karena kesaksian mereka. Tetapi, itu berarti Stefanus, Yakobus, Petrus dan Paulus termasuk di dalamnya sementara Yohanes tidak karena ia meninggal pada tahun 98 M karena lanjut usia. Ladd secara tajam menulis, "setiap murid Yesus pada hakikatnya seorang martir, dan Yohanes sedang merujuk semua orang percaya yang menderita sedemikian." Firman Allah menjadi makanan rohani mereka dan kesaksian Tuhan menjadi sukacita mereka setiap hari. Ibid hal 250
Istilah firman Allah dan kesaksian kerap muncul di kitab Wahyu. Kesaksian itu dari dan tentang Yesus (lih. Tafsiran Wahyu 1:2). Frasa ini merujuk hamba Allah yang setia pada firman Allah dan kesaksian Yesus. Saat menghadapi aniaya dan maut (Wahyu 12:11), mereka menyaksikan kasih karunia dan anugerah Tuhan. Polikarpus yang dibakar di tiang kayu pada 23 Februari 155 di Smirna, berdoa supaya kiranya ia diterima "sebagai korban yang limpah dan layak." Semua orang percaya yang dalam hatinya menghargai firman Allah yang diwahyukan dan menghargai Injil Yesus Kristus dengan mengaku nama-Nya (Rm 10:9-10), memandang kesaksian mereka "sebagai lencana kesetiaan kepada Kristus." Berpegang pada kebenaran Allah di dalam hati dan menyaksikannya dengan mulut menyatakan orang percaya sejati yang rela mati karena imannya. Ibid hal 250
Di hadapan takhta Allah, orang-orang kudus berseru dengan suara nyaring kepada Hakim seluruh bumi (Kej 18:25) dan memohon keadilan. Nyaringnya permohonan mereka menunjukkan suatu desakan dan ketekunan, seperti janda dalam perumpamaan hakim yang tidak adil. Tuhan Yesus menyimpulkan perumpamaan ini dengan berkata, "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?" (Luk 18:7; bdk. Mzm 79:10). Ibid hal 250
Para martir ini berseru kepada Tuhan yang Berdaulat, yang disebut "Yang Kudus dan Yang Benar." Sebagai istilah teologi, berdaulat (Yun: despotes) bisa di pakai di Perjanjian Baru untuk menyapa Allah di dalam pujian, doa dan permohonan (Luk 2:29; Kis 4:24; Why 6:10). Frasa kudus dan benar hanya muncul dua kali, di ayat ini dan dalam surat jemaat Filadelfia yang dikaitkan dengan Yesus (Wahyu 3:7). Kudus berarti sama sekali tidak berdosa dan benar berarti mutlak bisa dipercaya. Dalam memaparkan keilahian, kedua konsep ini tidak bisa dipisahkan. Para martir meminta agar Allah kudus dan benar kepada keberadaan-Nya saat darah mereka di bumi berseru memohon keadilan. Yang menjadi persoalan adalah nama dan kehormatan Allah, karena umat Allah diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya dan telah dibeli bagi Allah oleh darah Anak domba (Wahyu 5:9). Orang-orang kudus memohon agar Allah menyatakan kekudusan dan kebenaran-Nya. Mengabaikan permohonan ini berarti menodai keberadaan-Nya. Ibid hal 251
a. "Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih" Jubah putih kerap muncul di kitab Wahyu dan melambangkan pakaian kebenaran. Warna putih menunjukkan kekudusan (lih 3:4, 5, 18; 4:4; 6:44; 7:9, 13). Apakah yang dilambangkan oleh jubah ini? Menurut beberapa penafsir, ini berarti orang kudus yang telah dimuliakan menerima tubuh sorgawi, yang di sini dilambangkan dengan sebuah jubah. Tafsiran ini didasarkan pada tulisan apokaliptik Yahudi yang menyebut kebangkitan tubuh sebagai pakaian kemuliaan (1 Henokh 52:16; 2 Henokh 22:8; Kenaikan Yesaya 4:16; 9:6-7). Akan tetapi, mengenakan jubah putih merupakan gaya bahasa antrhopomorphic, karena tidak ada cara lain untuk melukiskan orang-orang kudus di sorga. Jubah putih berarti kemurnian. Ibid hal 251-252
b. "Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap." Yohanes tidak memberi tahu siapakah yang berbicara kepada para martir itu. Karena mereka memohon keadilan kepada Allah, kita menduga Allah sendirilah yang menjawab. Permohonan mereka tidak ditolak, tetapi mereka diminta beristirahat dan bersabar sedikit waktu lagi. Istirahat harus dipahami sebagai suatu masa berkat dan penyegaran di kaki mezbah itu. Ibid hal 252
Berapa lamakah? "sedikit waktu lagi"? Tuhan Yesus berkata, "Tinggal sedikit waktu saja Aku ada bersama-sama kamu" (Yoh 7:33) dan "hanya sedikit waktu terang ada di antara kamu" (Yoh 12:35), saat merujuk kepergian-Nya yang segera terjadi. Sebaliknya, mereka yang di bawah mezbah harus menunggu penghakiman yang akan terjadi pada masa konsumasi. Tak seorangpun, termasuk Anak Manusia yang tahu kapan akhir dunia ini akan tiba, karena Allah Bapa sendiri yang akan menentukan waktu dan saatnya (Mat 24:36; kis 1:7). Dari perspektif kita, "Sedikit waktu lagi" jelas akan merujuk suatu periode yang singkat karena kita berpikir berdasarkan waktu kronologis. Tetapi orang-orang kudus di kekekalan harus melihat "sedikit waktu lagi" ini dalam perhitungan Allah adalah momen yang cepat berlalu, meski bagi kita masa itu terbentang selama berabad-abad (Wahyu 12:12; 20:3). Ibid hal 252
Penantian ini akan berakhir saat jumlah orang kudus di sorga telah genap. Tak seorang pun di bumi tahu berapa banyak orang kudus yang akan berada di sorga karena Yohanes berkata ia melihat "suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya" (Wahyu 7:9). Hanya Allah yang tahu jumlah orang pilihan-Nya. Menurut Hendriksen, jumlah yang tetap "telah ditentukan dari kekekalan dalam ketetapan-Nya. Sampai jumlah itu terealisasi di bumi, penghakiman terakhir belumlah tiba." Saat menyimpulkan uraian tentang pahlawan iman, penulis Ibrani berbicara tentang konsumasi. "Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan (Ibr 11:40). Ibid hal 252
c. "Jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka." Semakin kita mendekati waktu terakhir, semakin dasyat Iblis mengamuk melawan umat Allah. Ia tahu bahwa "sedikit waktu lagi" akan berlalu dengan cepat. Ia menyerang orang-orang kudus di bumi dan bahkan membunuh banyak dari mereka sepanjang yang Allah izinkan. Tetapi saat kesabaran Allah sampai pada puncaknya dan cawan murka-Nya telah penuh, maka waktu penghakiman sudah dekat (Mat 23:32; 1 Tes 2:16). Ibid hal 252-253
Meski Yohanes terkadang memakai suatu pararel, frasa kawan-kawan pelayanan dan saudara-saudara yang akan dibunuh di ayat ini bisa berarti tidak semua orang Kristen akan mati akibat kekerasan pada masa penganiayaan, meski semua orang percaya sejati adalah hamba Allah dan mendertia aniaya. Yohanes yang dibuang ke Patmos, meskit tidak mati dibunuh, tetap disebut hamba (Wahyu 1:1). Banyak orang Kristen mengalami berbagai bentuk penderitaan akibat kesetiaan mereka kepada Allah dan firman-Nya, sementara yang lain berkorban hingga mati. "Orang-orang yang rela mati tetapi tidak sampai mati dibunuh, menerima upah yang sama dengan mereka yang mati martir. Ibid hal 253
Bengcu Menjawab
Handai taulan sekalian, salah satu cara paling mudah untuk mengetahui apakah pemahaman seseorang akan kitab Wahyu benar atau salah adalah melihat konsistensi ajaran mereka. Kebenaran yang tidak konsisten bukan kebenaran sejati. Pemahaman yang tidak konsisten bukan pemahaman sejati. Pernyataan yang tidak konsisten bukan pernyataan yang benar. Itulah yang terjadi dengan Simon J. Kistemaker Ph.D.
Pembukaan meterai kelima tidak merujuk suatu momen khusus dalam sejarah umat manusia tetapi berpararel dengan keempat meterai pertama, yaitu terjadi selama masa antara kenaikan Tuhan Yesus sampai kedatangan-Nya kembali. Semakin berat orang Kristen dianiaya, semakin kuat desakan orang-orang Kudus di sorga agar Allah menghakimi penduduk bumi dan membalaskan darah umat-Nya. Tafsiran Kitab Wahyu - Simon J. Kistemaker - Momentum 2009 - hal 249
Handai taulan sekalian, coba perhatikan kalimat-kalimat Simon J. Kistemaker Ph.D tersebut di atas. Apabila yang diajarkannya benar, "Pembukaan meterai kelima memang tidak merujuk suatu momen khusus dalam sejarah umat manusia tetapi berpararel dengan keempat meterai pertama", kenapa dia lalu menyatakan "Pembukaan meterai kelima terjadi selama masa antara kenaikan Tuhan Yesus sampai kedatangan-Nya kembali"? Bukankah kedua kalimatnya saling menyangkal?
Kenapa Simon J. Kistemaker Ph.D mengulang-ulang pernyataannya bahwa Kitab Tujuh Meterai bukan catatan urut-urutan peristiwa; bukan kronologis sejarah? Hal itu dilakukannya untuk mempertahankan tafsirannya atas Empat Penunggang Kuda Kitab Wahyu yang sudah kita ketahui kesalahannya dengan gamblang. Dia menafsirkan Kuda merah adalah lambang perang, kuda hitam adalah lambang kelaparan dan kuda hijau pucat adalah lambang kematian. Dan dia mengajarkan bahwa perang dan kelaparan serta kematian terjadi bersamaan sejak permulaan sejarah manusia.
Penghakiman Allah Dan Pembalasan Allah
Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; Yohanes 12:31
Handai taulan sekalian, apa yang terjadi ketika Yesus Kristus tinggal di hati bumi tiga hari tiga malam? Yesus mengajarkan bahwa yang terjadi adalah penghakiman atas dunia ini sedang berlangsung. Siapa yang menghakimi? Allah! Siapa yang dihakimi? Dunia! Siapa yang menanggung hukumannya? Yesus Kristus! Di manakah penghakiman itu berlangsung? Di bumi; di hati bumi; di pusat dunia; di Yerusalem Kapankah penghakiman itu terjadi? Ketika meterai keenam dibuka; ketika Yesus tinggal di Yerusalem tiga hari tiga malam.
Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu 2 Tesalonika 1:6
dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, 2 Tesalonika 1:7
dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. 2 Tesalonika 1:8
Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya, 2 Tesalonika 1:9
apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai. 2 Tesalonika 1:10
Kelima ayat tersebut di atas mengajarkan tentang hari pembalasan Allah kepada orang-orang fasik. Namun, Dia tidak melakukannya sendiri karena Tuhan Yesus yang akan melakukannya bagi Allah. Pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut:
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Matius 7:22
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Matius 7:23
Gembala bukan Allah karena Gembala adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus bukan Allah Bapa sebab Dia adalah Tuhan Yesus. Pengadilan Gembala tidak terjadi di dunia karena pengadilan itu berlangsung setelah orang yang diadili mati. Pengadilan itu juga tidak terjadi di sorga karena yang diadili sama sekali tidak berkesempatan memasuki sorga. Kemungkinannya adalah pengadilan itu terjadi di dalam kerajaan maut alias hades alias di jurang maut alias dunia orang mati alias dunia arwah.
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Matius 25:31
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, Matius 25:32
dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Matius 25:33
Anak Manusia bukan Allah karena Dia adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus bukan Allah sebab Dia adalah Tuhan Yesus. Pengadilan itu akan terjadi setelah semua anak-anak manusia sudah dilahirkan dan telah menjalani hidupnya masing-masing alias mati. Itu sebabnya dikatakan, "semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya." Mungkin saja semua bangsa dikumpulkan di atas bumi namun Anak Manusia mengadili-Nya dari atas takhta kemulian-Nya di sorga.
Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. 1 Korintus 3:8
sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. 1 Korintus 3:13
Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. 1 Korintus 3:13
Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. 1 Korintus 3:15
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. 2 Korintus 5:10
Pengadilan Kristus bukan pengadilan anak-anak manusia sebab itu adalah pengadilan untuk mengadili anak-anak Allah. Tujuan pengadilan Kristus adalah menentukan upah bagi anak-anak Allah, bukan untuk menentukan siapa yang selamat dan siapa yang harus binasa. Pengadilan Kristus akan dilakukan oleh Kristus di sorga.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa inilah pengadilan yang berlaku atas manusia:
- Pengadilan dunia oleh Allah – Sudah berlangsung saat penyaliban Yesus
- Pengadilan Gembala oleh Tuhan Yesus – Belum berlangsung
- Pengadilan Anak Manusia oleh Yesus Kristus – Belum Berlangsung
- Pengadilan Kristus oleh Tuhan Yesus dan Allah Bapa – Belum berlangsung
Alkitab mengajarkan tentang dua penghakiman. Yang pertama dilakukan oleh Allah dan yang kedua dilakukan oleh Tuhan Yesus. Yang pertama sudah dilakukan ketika Yesus Kristus mati di atas salib sementara yang kedua baru akan dilakukan pada hari Tuhan.
"Tetapi pembukaan meterai ketujuh ini tidak bisa secara kronologis mengikuti meterai keenam, karena meterai keenam telah merujuk hari terakhir murka Allah (6:12:17)" Berita kedua meterai ini mengacu kepada peristiwa yang sama, yaitu penghakiman orang fasik. Ibid. hal 286
Simon J. Kistemaker sama sekali tidak menjelaskan tentang adanya dua penghakiman yaitu penghakiman Allah yang sudah berjalan ketika Yesus mati disalib dan penghakiman Tuhan Yesus yang baru akan terjadi pada hari Tuhan. Dia tidak menjelaskannya mungkin karena tidak memahami kebenaran tersebut atau dia menganggap apa yang terjadi di Yerusalem ketika Yesus disiksa dan disalib hingga mati lalu bangkit pada hari ketiga bukan peristiwa penghakiman dunia seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus dalam Yohanes 12:31.
Menurut saya, karena ketidakpahaman atau ketidakmaupahaman atas ajaran Alkitab tentang dua penghakiman itulah yang menyebabkan para Teolog Reformed kehilangan kesempatan untuk memahami kenyataan bahwa Alkitab mengajarkan bahwa Yesus Kristus mati untuk menebus dosa seluruh dunia; seluruh manusia, bukan hanya menebus dosa sebagian dunia; sebagian manusia.
Yesus Kristus menjelaskan dengan tegas dan gamblang sehingga mustahil menyangkalnya bahwa yang terjadi di Yerusalem adalah penghakiman dunia oleh Allah. Sementara Paulus mengajarkan bahwa yang akan terjadi pada Hari Tuhan adalah pembalasan Allah kepada orang-orang fasik. Pada saat Allah menghakimi dunia, Yesus Kristus tampil menanggung hukumannya. Pada saat Allah membalas kepada orang-orang fasik, Tuhan Yesus tampil untuk mengadili manusia. Allah menghakimi dan menghukum dunia karena manusia berdosa kepada-Nya dan Dia membalas karena orang-orang fasik menyakiti dan menindas anak-anak-Nya dan menolak anugerah Yesus Kristus.
Meterai kelima mencatat sejarah Kerajaan Allah sejak penunggang kuda keempat, manusia berdosa ditetapkan sebagai penguasa dunia hingga hari penghakiman Allah atas dunia. Meterai Kelima mencatat doa jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki agar Allah menghakimi dunia.
Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Wahyu 7:9
Jiwa-jiwa tersebut belum dibangkitkan, itu sebabnya disebut jiwa-jiwa. Setelah dibangkitkan, jiwa-jiwa itu akan disebut sekumpulan orang. Jiwa-jiwa itu belum berada di sorga karena mereka masih ada di bawah mezbah. Berada di bawah mezbah berarti ada di dalam kerajaaan maut alias Hades. Setelah dibangkitkan baru mereka akan ada di sorga. Kebangkitan pertama baru terjadi setelah Allah menghakimi dunia dan Yesus Kristus naik ke sorga.
Kenapa Di Sorga Tidak Ada Mezbah Bakaran?
Ketika rasul Yohanes menyaksikan Anak Domba membuka Kitab Tujuh Meterai, saat itu dia mendapatkan dua penglihatan. Penglihatan pertama adalah situasi dan kondisi di sorga, di mana Kitab Tujuh Meterai itu dibuka sementara penglihatan kedua adalah apa yang dia saksikan di dalam Kitab Tujuh Meterai. Apa yang dialami oleh Yohanes itu ibarat hai hai sedang menonton film di bioskop. Pada saat itu hai hai melihat situasi dan kondisi bioskop tersebut juga melihat situasi dan kondisi di dalam film yang diputar. Simon J. Kistemaker Ph.D menulis:
Apakah ayat ini merujuk mezbah ukupan atau mezbah korban bakaran? Karena masa persembahan korban berakhir saat Kristus mati di atas salib (Ibr 9:26; 10:12), maka mezbah ini adalah mezbah ukupan. Asap yang naik dari mezbah ini melambangkan doa-doa orang-orang Kudus (Wahyu 8:3). Ibid hal 249
Simon J. Kistemaker Ph.D tidak tahu bahwa Meterai Kelima mencatat sejarah sebelum Allah menghakimi dunia alias sebelum Yesus Kristus mati disiksa dan disalib. Dia juga tidak tahu bahwa ada cara yang lebih tepat untuk mengetahui mezbah apakah yang ada di sorga.
"Haruslah engkau membuat mezbah dari kayu penaga, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya, sehingga mezbah itu empat persegi, tetapi tiga hasta tingginya. Keluaran 27:1
Haruslah engkau membuat tanduk-tanduknya pada keempat sudutnya; tanduk-tanduknya itu haruslah seiras dengan mezbah itu dan haruslah engkau menyalutnya dengan tembaga. Keluaran 27:2
Juga harus engkau membuat kuali-kualinya tempat menaruh abunya, dan sodok-sodoknya dan bokor-bokor penyiramannya, garpu-garpunya dan perbaraan-perbaraannya; semua perkakasnya itu harus kaubuat dari tembaga. Keluaran 27:3
Haruslah engkau membuat kayu-kayu pengusung untuk mezbah itu, kayu-kayu pengusung dari kayu penaga dan menyalutnya dengan tembaga. Keluaran 27:6
"Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah kaubuat itu dari kayu penaga; Keluaran 30:1
sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, sehingga menjadi empat persegi, tetapi haruslah dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya haruslah seiras dengan mezbah itu. Keluaran 30:2
Haruslah kausalut itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Haruslah kaubuat bingkai emas sekelilingnya. Keluaran 30:3
Haruslah kaubuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan kausalutlah dengan emas. Keluaran 30:5
Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya. Keluaran 30:7
Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun. Keluaran 30:8
Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya. Keluaran 30:9
Sekali setahun haruslah Harun mengadakan pendamaian di atas tanduk-tanduknya; dengan darah korban penghapus dosa pembawa pendamaian haruslah ia sekali setahun mengadakan pendamaian bagi mezbah itu di antara kamu turun-temurun; itulah barang maha kudus bagi TUHAN." Keluaran 30:10
Bangsa Israel memiliki dua mezbah. Mezbah pertama disebut mezbah korban bakaran atau mezbah bakaran yang kedua disebut mezbah korban ukupan atau mezbah ukupan. Keluaran 27:1-8 mencatat spesifikasi mezbah bakaran sementara Keluaran 30:1-10 mencatat spesifikasi mezbah ukupan. Kedua mezbah tersebut sama-sama dibuat dari kayu penaga, namun mezbah bakaran disalut dengan tembaga sementara mezbah ukupan disalut dengan emas. Mezbah bakaran digunakan untuk membakar korban bakaran sementara mezbah ukupan hanya digunakan untuk membakar wangi-wangian. Setahun sekali diadakan pendamaian dengan mengoleskan darah pada keempat tanduk mezbah ukupan.
Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Wahyu 6:9
Di sorga hanya ada satu mezbah emas. Mezbah emas di sorga adalah mezbah ukupan. Kenapa di sorga tidak ada mezbah bakaran? Simon J. Kistemaker Ph.D menjawab, "Karena masa persembahan korban berakhir saat Kristus mati di atas salib (Ibr 9:26; 10:12)." Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, apabila jawaban demikian dilontarkan oleh seorang sarjana teologi biasa, maka saya akan menilainya, "Tidak tahu bahwa dia tidak tahu." Namun, Simon J. Kistemaker Ph.D adalah seorang Philosophiæ Doctor, seorang profesor emeritus bidang Perjanjian Baru di Reformed Theological Seminary, Orlando. Itu sebabnya, saya terpaksa menilai jawabannya, "Sungguh mengenaskan!"
Profesor Simon J. Kistemaker Ph.D yang terhormat, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, apabila yang anda ajarkan itu benar, itu berarti sebelum Yesus Kristus mati di salib, di sorga ada mezbah bakaran. Izinkan saya bertanya, "Siapakah yang memotong hewan korban dan membakarnya di mezbah? Dipelihara di manakah binatang-binatang korban tersebut? Kemanakah asap korban itu akan menuju? Siapakah yang dipuaskan oleh asap korban tersebut?"
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Yohanes 4:24
Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Yohanes 20:17
Profesor Simon J. Kistemaker Ph.D yang mulia, izinkan saya memberitahu anda, bahwa korban bakaran gunanya untuk menghapus dosa manusia; memperdamaikan manusia dengan Allah. Darah dan daging binatang korban digunakan untuk meredam murka Allah sampai Yesus Kristus menggenapi tuntutan murka-Nya di atas kayu salib. Mezbah bakaran gunanya untuk menyembah Allah namun mezbah ukupan gunanya untuk menyembah Bapa-Nya Tuhan Yesus dan Allah Bapa. Korban bakaran ditujukan untuk menyembah Allah namun korban ukupan ditujukan untuk menyembah Bapa-Nya Tuhan Yesus dan Allah Bapa. Korban ukupan adalah simbol menyembah Bapa di dalam Roh (Allah) dan Kebenaran (Tuhan Yesus) seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus di dalam Yohanes 4:23-24; 20:17.
Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Wahyu 21:22
Dari dunia manusia menyembah Tuhan Allah dan Bapa-Nya Tuhan Yesus dan Allah Bapa. Dari sorga Tuhan Allah menerima penyembahan dari manusia dan mempersembahkan penyembahan manusia kepada Bapa-Nya. Itu sebabnya di sorga hanya ada mezbah ukupan dan mustahil ada mezbah bakaran. Itu sebabnya, walaupun manusia sudah ada di sorga dan berinteraksi dengan Tuhan Yesus Kristus dan Allah Bapa, namun mereka tetap berbakti kepada Bapa-Nya Tuhan Yesus dan Allah Bapa di Bait Suci dan mezbah ukupan ada kekal selamanya. Yohanes tidak melihat Bait Suci di sorga sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
Mata Ganti Mata
Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak. Keluaran 21:23-25
Tetapi siapa yang memukul mati seekor ternak, harus membayar gantinya, seekor ganti seekor. Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya: patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya. Siapa yang memukul mati seekor ternak, ia harus membayar gantinya, tetapi siapa yang membunuh seorang manusia, ia harus dihukum mati. Imamat 24:18-21
Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki."Ulangan 19:21
Itulah yang diajarkan firman Allah kepada bangsa Israel. Sementara Yesus Kristus ketika ada di dunia mengajarkan dan memberi teladan:
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Matius 5:39
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Lukas 23:34
Tentang jiwa-jiwa di bawah mezbah emas, inilah yang tertulis tentang mereka:
Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Wahyu 6:10
Mungkinkah murid-murid menuntut Allah melakukan pembalasan sementara guru mereka memohon Allah untuk mengampuni?
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Wahyu 6:9
Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Wahyu 20:4
Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Wahyu 1:2
Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Wahyu 1:9
Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus. Wahyu 12:17
Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran. Wahyu 17:6
Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat" Wahyu 19:10
- karena firman Allah dan kesaksian yang mereka miliki (Wahyu 6:9)
- karena kesaksian tentang Yesus dan firman Allah (Wahyu 20:4)
- yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus (Wahyu 12:17)
- bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus (Wahyu 1:2)
- karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus (Wahyu 1:9)
- darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. (Wahyu 17:6)
- yang memiliki kesaksian Yesus; kesaksian Yesus adalah roh nubuat (Wahyu 19:10)
Handai taulan sekalian, bukankah dari frasa-frasa tersebut di atas kita bisa menyimpulkan tentang adanya dua jenis orang kudus? Yan pertama adalah mereka yang memiliki firman Allah dan kesaksian tentang tentang Yesus namun ada yang memiliki firman Allah dan kesaksian Yesus alias kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus alias saksi Yesus. Jiwa-jiwa yang ada di bawah mezbah adalah mereka yang mati karena firman Allah dan kesaksian yang mereka miliki. Mereka adalah manusia-manusia yang hidup di Perjanjian Lama, sebelum Firman (Logos) menjadi manusia. Itu sebabnya mereka menuntut Allah mengadili dunia karena saat itu Allah memang belum mengadili dunia. Para martir yang adalah murid-murid Yesus alias orang-orang Kristen mustahil menuntut Allah mengadili dunia karena mereka sudah tahu bahwa penghakiman dunia sudah terjadi. Handai taulan sekalian, kembali kita melihat kesalahan dari Simon J. Kistemaker Ph.D dalam memahami meterai kelima.
Memahami, Jangan Menafsirkan
Penantian ini akan berakhir saat jumlah orang kudus di sorga telah genap. Tak seorang pun di bumi tahu berapa banyak orang kudus yang akan berada di sorga karena Yohanes berkata ia melihat "suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya" (Wahyu 7:9). Hanya Allah yang tahu jumlah orang pilihan-Nya. Menurut Hendriksen, jumlah yang tetap "telah ditentukan dari kekekalan dalam ketetapan-Nya. Sampai jumlah itu terealisasi di bumi, penghakiman terakhir belumlah tiba." Saat menyimpulkan uraian tentang pahlawan iman, penulis Ibrani berbicara tentang konsumasi. "Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan (Ibr 11:40) Ibid hal 252
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Wahyu 6:9
Profesor Simon J. Kistemaker Ph.D yang terhormat, Wahyu 6:9 mengajarkan tentang mereka yang dibunuh, bukan jumlah orang kudus di sorga atau jumlah manusia yang masuk sorga. Rasul Yohanes bukan orang bodoh bila pun Yohanes adalah orang bodoh, kita masih meyakini bahwa Roh Kudus yang memimpin dan membimbingnya menulis kitab Wahyu tidak bodoh. Itu sebabnya, bila kitab Wahyu mengajarkan tentang"mereka yang dibunuh", tolong jangan menafsirkannya sebagai "mereka yang masuk sorga." Bukankah anda menulis:
Jika teks itu sendiri tidak jelas, maka sebaiknya kita jangan bersandar pada kemungkinan atau perspektif dogmatik. Ibid hal 244
Profesor Simon J. Kistemaker Ph.D yang terhormat, izinkan saya bertanya, kenapa anda menyangkal apa yang anda ajarkan? Bila anda menyangkal apa yang anda ajarkan, lalu, ajaran mana yang harus kami teladani?
"Jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka." Semakin kita mendekati waktu terakhir, semakin dasyat Iblis mengamuk melawan umat Allah. Ia tahu bahwa "sedikit waktu lagi" akan berlalu dengan cepat. Ia menyerang orang-orang kudus di bumi dan bahkan membunuh banyak dari mereka sepanjang yang Allah izinkan. Tetapi saat kesabaran Allah sampai pada puncaknya dan cawan murka-Nya telah penuh, maka waktu penghakiman sudah dekat (Mat 23:32; 1 Tes 2:16). Ibid hal 252-253
Profesor Simon J. Kistemaker Ph.D yang terhormat, izinkan saya bertanya, "Ayat Alkitab mana yang mengajarkan, " Semakin kita mendekati waktu terakhir, semakin dasyat Iblis mengamuk melawan umat Allah."? Ayat Alkitab mana pula yang mengajarkan, "Ia menyerang orang-orang kudus di bumi dan bahkan membunuh banyak dari mereka sepanjang yang Allah izinkan"? Profesor yang mulia, izinkan saya memberitahu anda bahwa Alkitab sama sekali tidak mengajarkan tentang Iblis mengamuk melawan umat Allah. Izinkan pula saya memberitahu anda bahwa Alkitab sama sekali tidak mengajarkan tentang Iblis membunuh banyak manusia atas izin dari Allah. Apa yang anda ajarkan itu adalah bulan para pengkotbah alam roh dan para pengkotbah mantan dukun. Seorang Simon J. Kistemaker Ph.D, seorang teolog Reformed yang terhormat mengajarkan bulan para pengkotbah alam roh dan para pengkotbah mantan dukun sebagai ajaran Alkitab? Benar-benar mengenaskan. Ha ha ha ha ha … Anda kembali menyangkal apa yang anda ajarkan. Izinkan saya menasehati anda, "Alkitab harus dipahami, sama sekali tidak boleh ditafsirkan, apalagi ditafsirkan dengan jurus tafsir 1001 mimpi." Kongzi mengajarkan, "Bila tahu katakan tahu, bila tidak tahu, katakan tidak tahu, itulah tahu." Bila anda tidak tahu namun mengajarkan seolah-olah anda tahu, itu namanya membual.
"Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih" Jubah putih kerap muncul di kitab Wahyu dan melambangkan pakaian kebenaran. Warna putih menunjukkan kekudusan (lih 3:4, 5, 18; 4:4; 6:44; 7:9, 13). Apakah yang dilambangkan oleh jubah ini? Menurut beberapa penafsir, ini berarti orang kudus yang telah dimuliakan menerima tubuh sorgawi, yang di sini dilambangkan dengan sebuah jubah. Tafsiran ini didasarkan pada tulisan apokaliptik Yahudi yang menyebut kebangkitan tubuh sebagai pakaian kemuliaan (1 Henokh 52:16; 2 Henokh 22:8; Kenaikan Yesaya 4:16; 9:6-7). Akan tetapi, mengenakan jubah putih merupakan gaya bahasa antrhopomorphic, karena tidak ada cara lain untuk melukiskan orang-orang kudus di sorga. Jubah putih berarti kemurnian. Ibid hal 251-252
Profesor Simon J. Kistemaker Ph.D yang terhormat, menurut saya menafsirkan jubah putih sama sekali tidak memberi manfaat bagi jemaat selain mengajarkan dan memicu serta memacu jemaat untuk menafsirkan Alkitab sesuai dengan imajinasi mereka masing-masing. Orang-orang kudus di sorga adalah orang-orang yang dibangkitkan dan mereka adalah orang-orang yang mendapat karunia untuk menjadi anak-anak Allah. Jubah-jubah mereka menjadi putih setelah dicelup di dalam darah Anak Domba. Itulah yang diajarkan oleh Alkitab, kenapa kita tidak mengajarkan apa yang diajarkan oleh Alkitab saja?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- Login to post comments
- 6420 reads
@Ko Hai Hai: urut-urutan
Syalom Ko,
Bumi pertama dikuasai oleh Penunggang kuda putih. Bumi kedua dikuasai oleh penunggang kuda merah. Bumi ketiga dikuasai oleh Penunggang kuda hitam. Bumi keempat ditunggangi oleh penunggang kuda hijau kuning. Penunggang kuda hijau kuning berkuasa atas bumi keempat, bukan atas seperempat bumi. Menurut saya, itulah pemahaman yang benar.
Meterai kelima mencatat sejarah Kerajaan Allah sejak penunggang kuda keempat, manusia berdosa ditetapkan sebagai penguasa dunia hingga hari penghakiman Allah atas dunia. Meterai Kelima mencatat doa jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki agar Allah menghakimi dunia.
Ko, gimana dgn penunggang kuda pertama,kedua dan ketiga, apakah itu adalah catatan sejarah Kerajaan Allah secara terurut? Jika itu adalah catatan sejarah Kerajaan Allah secara terurut, maka apa yang dilakukan penunggang kuda hitam (meterai ketiga) dgn memegang sebuah timbangan ditangannya, ketika menguasai dunia? Bukankah sampai pembukaan meterai kelima Allah belum menghakimi dunia?
Mohon penjelasannya ya Ko..
Thanks
@mama nia, Penunggang Kuda Putih Mustahil Antikristus
mama nia, di dunia ada Alkitab, di sorga ada Kitab Tujuh Meterai, keduanya sama-sama mencatat kisah tentang Kerajaan Allah. Itulah alasan kenapa intisari Alkitab sama persis dengan Kitab Tujuh Meterai.
Ko, gimana dgn penunggang kuda pertama,kedua dan ketiga, apakah itu adalah catatan sejarah Kerajaan Allah secara terurut? Jika itu adalah catatan sejarah Kerajaan Allah secara terurut, maka apa yang dilakukan penunggang kuda hitam (meterai ketiga) dgn memegang sebuah timbangan ditangannya, ketika menguasai dunia? Bukankah sampai pembukaan meterai kelima Allah belum menghakimi dunia?
Mama nia, Penunggang Kuda Putih adalah Firman alias Logos di dalam Yohanes 1:1-5, Dia adalah Terang yang lebih besar itu di dalam Kejadian 1:16. Penunggang Kuda hitam adalah Allah alias Theos alias Terang yang lebih kecil itu.
Umumnya para teolog mengajarkan bahwa Kitab Tujuh Meterai TAMAT ketika meterai ketujuh dibuka. Pemahaman demikian salah. Kitab Tujuh Meterai berkahir dalam Wahyu 22:17, itu sebabnya Yohanes lalu memberi kata penutup kitab Wahyu.
Sampai dengan pembukaan meterai ketujuh, semuanya hanya PENDAHULUAN Kitab Tujuh Meterai atau DAFTAR isinya malah. Perinciannya ada di ayat-ayat selanjutnya.
Banyak teolog yang mengajarkan bahwa Penunggang Kuda Putih adalah Antikristus. Pada mulanya ajaran demikian dianut oleh banyak pengkotbah alam roh. Namun dalam dasawarsa terakhir ini saya melihat, banyak pengkotbah alam roh mulai putar haluan dan mengajarkan bahwa Penunggang Kuda Putih adalah Yesus Kristus.
Saya belum memahami seluruh kitab Wahyu, baru memahami garis-garis besarnya dan PATOK-PATOK batasnya. Untuk memahami kitab Wahyu benar-benr sulit karena memahami kitab Wahyu berarti memahami seluruh PATOK batas Alkitab. Itu berarti untuk memahami kitab Wahyu dengan benar, anda harus menggunakan bagian Alkitab yang lainnya sebagai standard kebenaran. Saya berharap dan berdoa, agar diberi umur panjang sehingga memiliki banyak waktu untuk mempelajarinya. Sama seperti tulisan saya tentang Adam adalah Iblis dan Allah Tritunggal, maka tulisan saya tentang kitab Wahyu ini juga bukan pemahaman FINAL. Itu sebabnya saya katakan semua orang yang membaca blog-blog saya harus mengujinya di depan banyak saksi dengan Alkitab sebagai standard kebenaran.
Penunggang Kuda Putih mustahil Antikristus karena di dalam ayat-ayat selanjutnya ktiab Wahyu mengajarkan bahwa Antikristus adalah BINATANG. Ada dua binatang yang diajarkan oleh kitab Wahyu. Antikristus adalah binatang yang kedua. binatang pertama tidak tidak memiliki ANGKA namun binatang kedua memiliki ANGKA. Angka Antikristus BUKAN angka binatang itu sendiri namun adalah angka seorang seorang MANUSIA.
Apa makna angka 666 tersebut? Banyak sekali tafsiran mengenai angka itu yang sekaligus adalah tafsiran tentang BINATANG yang disebut Antikristus itu.
Karena binatang kedua adalah ANTIKRISTUS, bukankah seharusnya binatang pertama dinamai ANTIALLAH? Binatang Kedua menentang KESAKSIAN Yesus sementara binatang pertama menentang FIRMAN Allah.
Binatang pertama sudah berlalu begitu Bait Allah di Yerusalem dirobohkan. Dirobohkan bukan dirobohkan oleh manusia sebab bila itu yang terjadi maka kita harus MENGAKUI bahwa Allah tidak berkuasa MENJAGA Bait-Nya.
Siapakah yang merobohkan bait Allah? Allah! Kenapa Allah merobohkan bait-Nya? Karena bait Allah tidak berguna lagi untuk MENYEMBAH Bapa-Nya Tuhan Allah. Tuhan Allah adalah Tuhan Yesus Kristus dan Allah Bapa. Kenapa Allah merobohkan Bait-Nya? Itulah tanda dan cara Allah alias Sang Hakim Dunia MENAKLUKKAN diri kepada Penunggang Kuda Putih.
Hancur leburnya bait Allah di Yerusalem oleh bangsa Romawi bukan tanda Allah tidak berkuasa melindungi bait-Nya namun adalah PERTANDA binatang pertama TIDAK ada lagi karena itulah zaman binatang kedua. Juga adalah tanda Allah tidak diam di bait Allah Yerusalem lagi. Juga adalah tanda Sang Hakim Dunia tidak berkuasa lagi karena Dia sudah menyerahkan KEKUASAANNYA atau Dia menaklukkan diri kepada Penunggang Kuda Putih.
Apakah makna angka 666? Saya belum menarik kesimpulan namun ini adalah dua hal yang perlu dipikirkan. Pertama: diciptakan pada hari ke 6, Di adili pada hari ke 6 dan dikuduskan pada hari ke 6. Itulah Manusia. 666.
Menciptakan pada hari ke 6, Menebus pada hari ke 6 dan menguduskan pada hari ke 6. Itulah Anak Manusia. 666.
Binatang pertama keluar dari LAUT. binatang keluar dari BUMI. LAUT adalah bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa artinya BUKAN bangsa Israel. Bangsa Israel adalah Bangsa kepunyaan Allah. Bangsa Israel adalah JEMAAH Allah. Bangsa Israel adalah SIMBOL bagi ANAK-ANAK Allah. Karena LAUT adalah bangsa-bangsa, bukankah itu berarti BUMI adalah JEMAAH atau ANAK-ANAK Allah alias JEMAAT?
Binatang pertama bukan manusia juga bukan malaikat. Bila dia adalah manusia, pasti disebut manusia dan bila dia adalah malaikat pasti disebut malaikat. Dia disebut binatang karena dia bukan manusia juga bukan malaikat. Bila anda membaca tentang kedua binatang tersebut maka anda akan mendapati bahwa TIDAK ada satu binatang pun di dunia ini yang MENYERUPAI kedua binatang tersebut. Itu berarti keduanya BUKAN binatang SEJATI.
Bila keduanya bukan binatang sejati, kenapa disebut binatang? Karena keduanya diperlakukan seolah-lah HIDUP dan BERKUASA padahal sama sekalit TIDAK hidup apalagi BERKUASA. Tidak ada Roh dan tidak ada HIDUP di dalam keduanya juga tidak ada KUASA untuk berbuat jahat apalagi berbuat baik.
Penunggang Kuda Putih punya kuasa. untuk berkuasa dan bertindak sesuai kuasa-Nya Penunggang Kuda Putih harus HIDUP dan berakal budi serta punya kehendak.
Itu sebabnya Penunggang Kuda Putih MUSTAHIL antikristus yang adalah BINATANG namun bukan binatang SEJATI.
Mama nia, Allah baru menghakimi dunia pada saat meterai keenam dibuka. Siapakah yang menghalangi Allah menghakimi dunia? Apabila mempelajari Tujuh Sangkakala dan memahaminya dengan benar, barulah anda bisa menarik KESIMPULAN tentang siapakah yang menghalangi Allah menghakimi dunia? Dia adalah MALAIKAT yang menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi. Itu sebabnya ketika Dia berkata, "TIDAK AKAN ADA PENUNDAAN LAGI!" maka Allah pun MULAI menghakimi dunia.
Apakah air bah pada zaman nabi Nuh bukan penghakiman dunia? BUKAN. Inilah yang tecatat di dalam Alkitab:
Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya,dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Kejadian 8:21
Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam." Kejadian 8:22
Mama nia, siapakah yang MENGUTUK dan MEMBINASAKAN bumi? Yang empunya BUSUR. Dari mana kita tahu bahwa Dia adalah yang empunya BUSUR? Inilah yang diajarkan oleh Alkitab.
Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Kejadian 9:13
Silahkan baca ayat-ayat selanjutnya agar anda memahami dengan gamblang bahwa yang MENGUTUK dan MEMBINASAKAN bumi pada zaman Nuh adalah Sang Empunya Busur. Siapakah yang empunya BUSUR? Penunggang Kuda Putih. apa yang terjadi setelah Dia menaruh busur-Nya di awan? Dia menggunakan Pedang. Itu sebabnya, setelah zaman Nuh, tidak adalah lagi BUSUR karena Penunggang Putih HANYA menggunakan Pedang.
Mama nia, ingatlah, yang MENGUTUK dan MEMBINASAKAN bumi pada zaman Nuh adalah TUHAN alias YHWH.
Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Wahyu 19:12
Mama nia, anda pernah membaca ayat tersebut di atas? Ha ha ha ha ... Para teolog percaya nama itu tidak diketahui bangsa Israel karena mereka dibuang dan ketika kembali ke Israel mereka sudah kehilangan Informasi tentang nama itu. Namun kitab Wahyu mengajarkan hal yang berbeda? Anda pilih mana? Apakah nama itu masih menjadi misteri? TIDAK! Alkitab mencatat artinya dalam bahasa Yunani:
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Wahyu 1:8
Anda hanya perlu melafalkannya dalam bahasa Ibrani karena tulisannya sudah ada dan artinya sudah diajarkan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Ceroboh...
Tak disangka, Penerbit Momentum, menerbitkan buku tak bermutu ini. Ini baru kedapatan satu, masih adakah yang lain? Apakah Penerbit Momentum masih mau/tetap menyandang gelar penyaring/penerbit tulisan bermutu?
@hai2 dan KEN
silahkan kirimkan artikel anda ke skistemaker@rts.edu,
beliau sangat senang hati akan segera menanggapinya. (mohon dalam bhs inggris ya)
Baca profil beliau di SINI dan SINI
Penafsiran Amilenium memang tidak sesuai dengan Alkitab, namun tidak berarti semua penafsiran beliau di pasal2 Kitab Wahyu PASTI salah semua.