Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Menyembah Indomie
Surat PlainBreadikus
Kepada
Saudara-Saudari di Kota Roti Tawar
Salam kepada kalian semua, dari PlainBreadikus, seorang dari antara kalian. Damai sejahtera kiranya menyertai kalian semua sampai sekarang ini.
Seperti kalian tahu, aku bukanlah rasul bahkan nabi seperti yang beberapa dari kalian duga selama ini. Aku sama seperti kalian semua, tidak lebih. Bahkan banyak kekurangan yang aku miliki lebih dari antara yang kalian miliki. Sungguh! Aku berkata ini bukanlah karena aku ingin merendahkan diri supaya ditinggikan. Tapi karena memang itulah kenyataannya; bahwa banyak dari kalian yang memiliki karakter yang jauh lebih dewasa dan baik dibandingkan dengan apa yang aku punya. Dan aku sungguh berbahagia menjadi bagian dari kalian.
Keadaan aku di penjara sekarang, baik-baik saja. Mereka memberiku makan 3 kali sehari, tidak kurang suatu apa pun. Yang tidak aku nikmati adalah kebebasan berada di luar, dan tentunya, menyantap dan menikmati Indomie. Bersyukurlah kalian, karena sampai hari ini kalian masih bisa menikmati berkat untuk bisa menyantap Indomie. Seperti yang pernah aku katakan kepadamu, pengucapan syukur merupakan perbandingan antara ada dan tiada, antara nikmat dan menderita, antara manis dan pahit, dan itu semua adalah manusiawi. Namun susah rasanya bagiku untuk mengucap syukur di situasi seperti sekarang ini. Jadi tidak bisa aku memberikan nasihat kepada kamu sekalian untuk menguucap syukur sementara aku sendiri tidak bisa melakukannya.
Ada kabar yang aku dengar, bahwa beberapa dari kalian berselisih paham, bahkan mengancam untuk berpisah dari kita semua. Mendengar hal itu aku turut bersedih. Tetapi sudah pernah dikatakan di antara kita, bahwa perpecahan karena Indomie memang harus terjadi. Jagalah kasih persaudaraan di antara kita, dan jangan bertengkar dan berselisih paham, apalagi karena Indomie. Bersyukurlah bahwa Indomie yang selama ini menyatukan kita ternyata terus menumbuhkan pengharapan di antara kita, bahkan sukacita dan kasih yang meluap-luap, seperti meluapnya sebungkus Indomie yang sedang direbus dan mendidih.
Tidakkah kalian tahu, bahwa berbagai macam rasa Indomie ada karena untuk memenuhi selera lidah dan perut masing-masing dari kita? Jadi bukan karena itu dikaruniakan untuk sesuatu yang tidak kalian mengerti, justru karena sesuatu yang mudah sekali dicerna, baik itu di pikiran maupun di perut kita semua. Untuk itulah kita perlu mengingat bahwa perjalanan panjang yang aku lalu selama ini tidak akan bisa terlaksana jika tidak ada Indomie. Bersatulah menghadapi tekanan dan godaan dari luar, yang senantiasa dilakukan mereka karena kebencian yang mereka pupuk melihat persaudaraan yang kita pelihara selama ini. Seandainya ada di antara kita akhirnya memutuskan untuk berpisah, jangan hal itu menggoyahkan hati dan imanmu. Tetaplah bersatu karena rasa dan khasiat Indomie.
Berjaga-jaga dan berdoalah senantiasa. Aku akan datang kepadamu tidak lama lagi. Keputusan penguasa yang memberikan aku hukuman dua tahun penjara karena menyelundupkan Indomie tidak terasa sampai kepada akhirnya. Ketika aku akan datang dan menjumpai kalian semua pada waktunya nanti, tetaplah ingat bahwa Indomie yang mempersatukan kita semua selama ini.
Inilah kesaksianku: Bahwa ketika aku jatuh sakit beberapa minggu yang lalu, petugas penjara yang sedang menyantap Indomie secara diam-diam tersentuh hatinya melihat betapa badanku menggigil kedinginan. Beliau rela memberikan aku semangkok Indomie yang sedang disantapnya, dan memintaku untuk tidak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun juga. Pada hari itu juga badanku berangsur-angsur segar kembali. Walaupun hanya kuah Indomie yang aku dapat (karena semua mie yang ada di dalam mangkok ternyata sudah habis disantapnya), puji dan syukurku bahwa semakin nyata di diriku tidak sia-sia perjalanan yang aku dan saudara-saudara kita yang lain demi Indomie.
Sampaikan salamku kepada saudara-saudara yang lain. Telah aku saksikan dan dengar betapa kalian semua merindukan kehadiranku. Tidak lama lagi aku akan datang, dan tetaplah dengan iman yang teguh percaya bahwa semua yang kita lakukan tidak sia-sia. Demikianlah surat ini aku tuliskan kepada kamu semua, karena rasa rinduku untuk bertemu, dan di atas semuanya itu, karena aku percaya butir-butir keringat kita yang jatuh bercucuran karena Indomie, sudah tertabur dan kita pasti akan menuai hasilnya.
- PlainBread's blog
- Login to post comments
- 6932 reads
Iklan?
Iklan nih ye!! Dapat fee berapa dari Indofood?
------------
Communicating good news in good ways
Seumur Hidup
Hehehe. Lumayan deh, cukup untuk makan indomie seumur hidup.
The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread
mmhm... mmmhhhmh... mmhhhmh.....
INDOMIE... Atau Indomie...ni....!!!???
Ingat lagunya .....
INDOMIE.... Seleraku....!!!
catatan : Awas TUKAK LAMBUNG LOh...???
he...he...he....
Masih belajar............
Bila salah tolong diperbaiki.......
Bila melenceng tolong ditegur...
God Bless Us...
Tukak Lambung & Indomie
Menurut PlainBreadikus dan orang2 di kota Roti Tawar, tukak lambung itu gosip murahan yang disebarkan oleh para musuh Indomie, sehingga pengikut2 Indomie bisa gugur imannya dan tidak percaya lagi dengan Indomie.
The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread
Indomie itu Terkenal...
Saya sendiri dulu juga nggak percaya, sampai saya di luar Indonesia dan melihatnya dengan mata kepala sendiri. Dimana-mana pada doyan yang namanya Indomie goreng. Dari Eropa sampai Afrika, itu terkenal banget lho...
Ternyata, Indomie adalah makanan penyatu umat manusia... Penyelamat manusia satu-satunya!
[Satu lagi, komentar sesat dari si rusdi...]
Wahyu Indomie
Memang tidak semua orang menerima wahyu ilahi dari Indomie. Anda beruntung anda mendapatkan wahyu tersebut.
The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread
@rusdy; pujian bagi Indofod
Rusdy, anda sungguh beruntung karena sudah keliling banyak negara untuk melihat-lihat. Berita yang anda kabarkan di komentar ini, bahwa dimana-mana pada doyan Indome goreng, sungguh suatu pujian buat Indofod.
Jadi ingat baliho besar iklan terkenal: "Karena Indofod begitu peduli pada kehidupan masyarakat dunia, maka ia mengeluarkan produk Indome goreng, supaya yang menyukainya tidak mati kekurangan gizi tetapi beroleh hidup penuh gizi."
Banyak perusahaan survey dengan berbagai motif keuntungan sudah dan terus menyelidiki kebenaran isi iklan tersebut. Hasil survey yang berbeda-beda tetap saja hangat mejadi polemik di warung Indome.
Ada yang mengatakan, Indome adalah produk perusahaan yang sangat baik. Untuk menemukan produk yang disukai dan bergizi, pendiri Indofod tidak segan-segan mengirim putranya sendiri ke daerah endemik kelaparan. Puteranya itu mati dalam tugas. Kejadian itu, membuat banyak masyarakat terharu dan menaruh hormat. Sebagai bukti kasih, maka perusahaan membuat kebijakan: Siapa saja yang menghormati sang putera, akan mendapat jatah Indome selama hidup, sementara yang menolak berita tersebut, harus tidak boleh makan atau membeli Indome, alias memilih hanya makan roti tawar seumur hidup.
Ada pula yang mengatakan sebaliknya. Konon, perusahaan sungguh kejam. Perusahaan terlibat konspirasi dan dengan kekuasaan besar menciptakan kelaparan di planet bumi. Tidak berhenti sampai disana, cara licik juga digunakan untuk membungkam dan membuat bangkrut perusahaan-perusahaan lain. Hasilnya, Indome adalah satu-satunya produk makanan jadi yang tersedia untuk menyelamatkan manusia dari kelaparan. Negara yang menerima supply Indome, masyarakatnya menjadi penyembah Indome, sumber keuntungan tetap bagi perusahaan. Namun karena keterbatasan logistik perusahaan memutuskan sebagian negara tidak mendapat supply Indome, alias ditentukan harus mati kelaparan.
Sementara para penyembah Indome berdiskusi dan tidak menemukan kata sepakat, sekelompok pengusaha roti tawar juga tidak mau kalah. Para pengusaha roti tawar yang hampir bangkrut karena masyarakat lebih suka Indome menggelar seminar. Kesimpulan seminar dibacakan pada acara makan malam bersama.
Kesimpulan sangat singkat dibacakan pengusaha roti tawar yang masih muda, "Rekan-rekan pengusaha roti tawar, silahkan menikmati makan malam berupa Indome panas nan lezat. Berikut kesimpulan seminar kita: Ditentukan mati kelaparan atau memilih hanya makan roti tawar seumur hidup, apa bedanya?"
Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan.
Tulisan Anda Lebih Bagus
Saya tersenyum membaca tulisan anda. Lebih baik/bagus daripada blog saya ini.
The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread