Mengulang Perjalanan Hidup

Perjalanan mendaki bukit dan menuruni lembah dalam hidup ini telah banyak kulalui. Disadari atau tidak aku telah belajar....namun kadang ada banyak hal yang aku lewatkan begitu saja. Dan aku menyesal telah melewatkannya, semua hal harusnya kunikmati, enak atau tidak, aku harus bersyukur.

Rasa syukur itulah yang menyembuhkan lukaku.....rasa syukur itu yang membuatku bertahan hingga saat ini.....karena Tuhan memperhatikan syukurku yang sungguh itu merupakan suatu pengorbanan. Jeritan-jeritan yang lalu makin menjauh.....ada saatnya menangis dan ada saatnya tertawa, ketika tawa dan tangis datang dan pergi, aku tak menghiraukannya. Aku selalu asyik dengan perasaan yang terkadang aku merasa tak berguna .......

Dan inilah waktunya Tuhan bagiku untuk memulihkanku.....Sepertinya aku sedang berdiri ditepi Laut Teberau......masih panjang rasanya perjalanan ini, Tuhan sudah mendengar doaku dan menjawab dari tempatNya yang  tinggi, Ia telah mendengar keluh kesahku, segala kesesakanku diperhitungkannya, dan Ia tampung air mataku di hari-hari lalu.......

Ia membawa suamiku pulang kepadaku, dalam tangisnya ia menyadari selama ini ia telah menyakiti hatiku (mudah2 an ini tulus dan jujur), tapi aku mau tetap berpikir begitu. Aku mau dipulihkan bersamanya dan kami mau konseling. Minggu kemarin kami mendapat lawatan Roh Kudus, hingga kemudian ia menghampiriku dan memelukku, tapi anehnya aku merasa tak ada lagi yang harus dimaafkan........... sungguh, aku mengasihinya dengan kasih Tuhan, tanpa itu aku pasti tak mampu menjaga diriku ketika bertahun-tahun  jauh dengannya. 

Terimakasih Tuhan....Engkau memang Sang Master Kehidupan itu, Engkau Sang Arsitek rumah tangga di bumi ini.......Amin.