Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Menggugurkan Kandungan.
BETAPA bahagianya pasangan muda itu ketika mengetahui bahwa mereka akan mempunyai anak, sang istri dinyatakan positip mengandung. Cinta mereka pun semakin lengkap bila nanti hadir anak hasil buah cinta selama ini. "Sayang, jika aku ada tugas ke luar kota, kamu jangan malas untuk berangkat sendiri memeriksakan kandunganmu ini ya?" Pesan sang suami sambil mengecup mesra pipi istrinya.
Derina memang istri yang bisa diandalkan, kemandiriannya patut dipuji, walau sang suami sering bertugas berhari-hari ke luar kota, ia tidak selalu tergantung dalam urusan rumah tangga sehari-hari pada sang suami. Begitulah seorang istri yang bisa bekerjasama dengan suami, tidak terus manja minta perhatian dan minta diantar melulu. Untunglah Derina hanya ibu rumahtangga biasa karena sang suami menghendakinya demikian, dan ia mampu mengatasi segala urusan rumah tangga dengan penuh tanggung jawab.
Pada suatu hari Derina ke sebuah Rumahsakit untuk kontrol kandungan pertamanya itu. Dokter kandungan itu memang cukup terkenal, hingga pasiennya cukup banyak. Derina pun antri menunggu panggilan, sebagai wanita yang mudah bergaul, ia sudah terlibat pembicaraan mengasyikkan dengan sesama pasien, tentu yang dibicarakan seputar kehamilan berikut pernak-perniknya.
"Derina, silahkan masuk!" Suara suster menghentikan perbincangan Derina dengan teman barunya itu. Ia melangkah masuk dengan mantap dan sang dokter tanpa banyak tanya langsung memerintah Derina menempatkan diri pada kursi khusus wanita hamil, dibantu sang suster. Dengan cekatan sang dokter langsung membius Derina serta mengoperasinya.
Di tengah operasi itu tiba-tiba Derina sadar dan langsung berteriak dengan keras : "Pembunuhan!!!" Sang Dokter kaget, tapi sudah terlambat, ia sudah berhasil mengeluarkan janin di rahim Derina.
"Lho bukankah anda sendiri yang meminta menggugurkan kandungan ini?" Tanya Dokter itu heran.
"Siapa yang meminta? Aku hanya ingin kontrol bukan menggugurkan kandungan! Aku wanita baik-baik, aku punya suami dan ini anak pertama kami, mana mungkin kami berniat menggugurkan?" Jawab Derina sambil berlinang airmata.
Sang Dokter bengong. Ia memandang asistennya. "Bukankah ini permintaannya, suster?" Tanyanya sambil mengerutkan dahi. Sang suster mengangguk. "Coba kamu lihat lagi daftar pasien!" Perintah sang Dokter.
Tak berapa lama suster masuk ke ruangan sambil membawa daftar pasien hari ini. "Oh ada dua nama yang sama atas nama Derina, Dok!" Katanya. Sang Dokter segera meraih daftar itu dan membacanya.
"Benar, ada dua nama Derina di sini. Yang satu ingin kontrol kandungan, dan satunya lagi ingin menggugurkan kandungan. Ah... kita telah melakukan kesalahan fatal suster!" Keluh sang Dokter sambil menepuk jidatnya!
Derina sambil menangis menghubungi sang suami lewat ponselnya.
Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: "Apakah yang kauperanakkan?" dan kepada ibunya: "Apakah yang kaulahirkan?" (Yes 45:10)
Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
- Tante Paku's blog
- Login to post comments
- 5709 reads
Kurang akurat
Kayaknya sih cerita ini kurang akurat dan masuk akal. Dokter yang profesional tak akan mudah menggugurkan kandungan. Ada berbagai macam kondisi dan prosedur yang harus terpenuhi. Selain itu, pasien juga harus memberikan persetujuan atas tindakan medis dengan tanda tangan. Kalau pasiennya tidak mampu, keluarga pasien yang memberikan persetujuan. Jadi kecil kemungkinan terjadi kesalahan konyol seperti itu.
------------
Communicating good news in good ways
Memang kurang akurat.
Namanya aja kurang akurat DALAM MEMBACA nama pasien pak, ada pasien yang namanya kembar juga kagak tahu. Padahal pasien yang satunya sudah melalui prosedur sebagaimana mestinya untuk tindakan pengguguran kandungan. Jadi kemungkinan konyol itu selalu ada dan pernah ada.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Ouch... Not real right,
Ouch... Not real right, Tante?
Min, real.
Ha ha ha ... just because they do not know, you say so.
Cerita itu bukan sekedar fantasiku semata, min.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
TP
beberapa waktu yang lalu aku mendengar bahwa tante ku yang ga bisa punya anak akan mengadopsi anak yang baru lahir dan masih merah....
sekilas gue pikir , kog ada orang yang bisa berbuat seperti itu..... meski alasan apapun..... saya yakin itu bukan hal biasa...
berpikir ulang ... daripada di gugurkan hal ini jauh lebih baik....
siapapun kelak yang mengasuh anak tsb bukan hal penting...
yang terpenting anak itu tetap bisa memiliki kesempatan untuk mengenalNya.....
so... i hate abortus
JBU&m
" EvErY BoDy WaNtS tO gO To HeAvEn But No BoDy WaNtS To Die "
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...