Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Mengenal ALLAH
Karena sesuatu hal, untuk pertama kalinya saya pulang ke Jakarta berturut-turut 2 kali dalam waktu 3 minggu, tgl 22 Jan dan tgl 06 Feb. Seperti biasanya jika saya pulang ke Jakarta, maka saya ikut kebaktian di gereja asal saya, ada yang menarik (buat saya) pada waktu ikut kebaktian tgl 24 Jan, menariknya bukan karena ketemu Ahok :), tetapi karena yang kotbah hari itu adalah Rev. Clement Chia, Dean dari Singapore Bible College (SBC), menarik karena selama tinggal di Singapore, tidak pernah punya kesempatan untuk mendengar kotbah dia, bahkan waktu menghadiri acara graduation SBC pun, rasanya ndak pernah ketemu dengan Rev. Clement, eh malahan waktu di Jakarta bisa ketemu dan mendengar kotbahnya.
Tema kotbah hari itu adalah “Mengenal ALLAH” sebuah tema besar (yang menarik juga buat saya), di bagian awalnya, Rev Clement mengatakan pada dasarnya semua manusia itu adalah seorang theolog, setiap orang mempunyai konsep sendiri (terlepas dari benar tidaknya) tentang Allah, ayatnya diambil dari Roma 11:33-36. Dari ayat tersebut ada 4 point yang dia bagikan:
1. Mengenal Allah dimulai dari rasa kekaguman akan ke-Maha Besar-an dan ke-Agung-an Allah, itu sebabnya rasul Paulus di ayat 33 memulainya dengan kata “Ooo” atau “Woww”
2. Setelah kagum, maka kita akan timbul banyak pertanyaan (ayat 34 & 35), sebagai ekspresi keheranan dan kekaguman kita
3. Semua ekspresi perasaan dan pikiran hanya terpusat kepada Allah (ayat 36a)
4. Tujuannya hanya satu, semuanya untuk kemuliaan Allah (doxology) (ayat 36b)
Kita dipanggil, dipilih Allah, melayani di dalam gereja atau tempat lainnya sekian lama, setiap hari berdoa, sebenarnya sampai sejauh mana kita mengenal Allah? Atau pertanyaannya, Allah yang seperti apa yang kita (saya atau kamu) kenal? Walaupun kita semua Kristen, mungkin saja kita mempunyai konsep/pemahaman Allah yang berbeda, dan bisa jadi pemahaman tersebut walaupun kelihatannya baik/rohani, tetapi sebenarnya tidak tepat, saya berikan 3 contoh sederhana di bawah ini.
1. Seorang rekan bertanya kepada saya, karena Allah Maha Ada, maka Allah ada di mana-mana, artinya Allah ada di kantor, ada di rumah dstnya, apakah benar? Bagi saya pribadi, saya tidak sreg (tidak setuju) jika Allah Maha Ada diartikan atau dipahami seperti itu
2. Beberapa minggu yang lalu seorang guru KA mengkritik sebuah buku Kristen untuk anak-anak, karena di dalam buku itu ketika menceritkan penciptaan, menuliskan atau menggambarkan kejadian 1:2 sebagai (kurang lebih kalimatnya seperti ini) Allah hidup di tengah kegelapan. Saya setuju dengan kritikan dari guru KA tersebut, menafsirkan kejadian 1:2 dengan Allah hidup di tengah kegelapan adalah sangat ngawur
3. Pagi ini saya menerima kiriman renungan melalui wa, ada sepenggal kalimat yang mengganggu saya, “Saat kita memperdulikan Tuhan dengan doa 10 menit setiap harinya, maka Tuhan juga akan memperdulikan kehidupan kita selama 24 jam”, kedengarannya sangat rohani, tetapi saya juga tidak setuju dengan kalimat tersbut, Tuhan yang saya kenal tidak seperti itu
Bagi saya ada beberapa hal yang bisa menjadi "pagar" atau pertimbangan
1. Sifat attribute Allah tidak mungkin kontradiksi satu sama lainnya, itulah sebabnya kenapa Allah harus cape-cape mengutus Anak-Nya turun untuk menebus kita, kasih dan keadilan bertemu di atas kayu salib. Itu juga sebabnya Allah tidak mungkin hidup di tengah kegelapan
2. Otoritas Allah yang bebas dari segala hal, berdaulat penuh dan tidak tergantung dari situasi dan hal-hal lainnya, tindakan Allah bebas dari pamrih. Allah memperdulikan kita bukan karena kita sudah berdoa, berpuasa dll, tetapi karena kasih-Nya, sebaliknya kita berdoa, melayani dll adalah sewajarnya karena kita sudah ditebus oleh-Nya.
3. Manusia sangat terbatas untuk bisa mengenal Allah, semuanya kembali kepada Allah yang membuka diri dan memberikan kesempatan kepada manusia untuk mengenal-Nya, itu pun kepada setiap orang tidak sama, oleh karena itu jangan ada yang memegahkan dirinya.
Bagaimana menurut kalian?
Singapore 12 February 2016
- yujaya27's blog
- Login to post comments
- 3783 reads
Yujaya : Allah yang dikenal ada dalam perwujudan Yesus Kristus
Saya membatasi diri untuk Sok Tahu Sok Kenal Sok Dekat dengan Allah yang kamu maksud itu. Maka saya melihat sosok Allah yang ada pada Yesus Kristus.
Allah Mustahil kita kenal KECUALI HANYA JIKA Dia menyatakan diriNya. Allah melampaui segala akal dan pikiran.
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-