MEMBANGUN DIRI MELALUI GAGASAN POSITIF TENTANG DIRI SENDIRI

Terkadang seseorang memiliki gagasan negatif tentang dirinya. Gagasan tersebut terbangun melalui sikap lingkungan terhadap kita. Seorang anak yang selalu tidak diperhatikan ketika menyampaikan pendapat atau mendiskusikan sesuatu akan mencitrakan dirinya sebagai orang yang tidak berharga atau tidak bernilai. Karakter yang kemungkinan muncul akibat citra diri tersebut, si anak bisa menjadi sangat pemalu kemudian bersikap menarik diri dari lingkungan. Dan menjadi sulit dalam mengekspresikan pemikiran dan pandangan.

Dengan demikian sebuah pencitraan diri yang buruk akan melahirkan sebuah karakter negatif yang kemudian memicu sikap-sikap yang tidak membangun diri sendiri. Untuk itu kita perlu membentuk gagasan positif mengenai pribadi kita, agar bisa mengembangkan diri lebih baik lagi. Untuk itu diperlukan sebuah dasar penilaian. Alkitab pantas dijadikan sebagai dasar penilaian tersebut karena kaya dengan pandangan-pandangan positif yang dapat membantu. Perus menuliskan, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan" (1 Petrus 2:9-10). Ungkapan tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak pandangan membangun yang dapat menciptakan citra positif tentang kita.