Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Memaafkan diri
Kemarin saya membaca buku tips untuk sukses, dalam keasikan itu saya terhenti dan berpikir tentang 1 bab yg konon kata pengarang adalah salah satu syarat untuk sukses, apa itu? pergaulan, ya, pergaulan itu syarat untuk sukses, " gajah berkawan dgn gajah, ayam berkawan dengan ayam" maksudnya pameo itu ujungnya kurang lebih begini "kalo anda mau sukses berkawanlah dengan orang sukses atau kalo anda mau menilai diri anda sukses atau tidak, lihatlah dengan siapa anda bergaul".
Sayapun terhenti dan mulai merenung, bertanya pada orang2 definisi sukses, mempertajamnya, kemudian menyusun kawan saya satu persatu, melakukan riset, membuat catatan catatan dan akhirnya berkesimpulan saya berkawan mayoritas dgn kawanan ayam.
lho kok begitu, ternyata definisi hidup sukses menurut kawan-kawan itu: usia diatas 30 itu sudah menikah(kawan2 sy rata2 diatas 30), kaya,banyak asset, punya istri cantik(mayoritas kawan2 saya itu pria), punya anak yg cakep dan cantik, punya jabatan tinggi, kerja santai, aktif di gereja, sering liburan ke luar negri, berwawasan luas,smart dan tentu saja bahagia.
melihat hasil kerja saya itu,segumpal rasa lelahpun menyelinap di dalam batin saya, melihat gap antara realita dan harapan. Saat yg sama muncul pula rasa iba pada kawan kawan saya, tentu mereka merasakan hal yang sama, mengejar sebuah harapan yang dipasang begitu tinggi, entah oleh siapa,tapi seakan telah menjadi keharusan.
saya pun menghela nafas panjang mengingat teman, berumur 42 taun, asalnya orang yg berada, mengelola toko sendiri ,diusia 27 mengenal forex, dan habislah semua yg dia miliki, dan 15 taun menyesali keputusan itu hingga kini, tanpa pekerjaan, tanpa sanak saudara, menarik diri dari pergaulan, tentulah kelelahan yg jauh diatas saya.
Dalam keheningan yg melelahkan itu, entah darimana, pikiran saya berkata"maafkanlah dirimu sendiri", kembali saya resapi kata itu "maafkan diri mu sendiri, maafkan karena dirimu merasa bersalah karena gagal memenuhi harapan harapan itu, maafkan dirimu karena menuntut dirimu begitu banyak, maafkan dirimu karena melakukan kesalahan dimasa lalu,maafkan dirimu karena gagal , dan berdamailah dengan dirimu"
Seketika itu pula saya sadar, tips sukses buat saya adalah berdamai dgn diri saya sendiri
note: to my friend yg kalah forex ratusan juta sampe jd kere skrg, please, maafkan diri lo, 15 taun buat penyesalan udh cukup, maafkan diri lo sendiri
note: to my friend yg terus menerus menyesali out dr pekerjaan lo yg bagus itu 13 taun yg lalu, please 13 taun buat menyesali keputusan masa lalu itu absurb, forgive yourself, dan nikmati hidup lo skrg (g rasa skrg pun kondisi lo fine2 aja)
note: to my friend yg udah umur 45 taun dan nganggur, merasa jd beban ortu lo, please forgive u self, do something, buka warung kek, debt collector kek
- emasmurni's blog
- Login to post comments
- 5070 reads
emasmurni: apa sih sukses?
tertarik buat komen nih EM (emas murni kepanjangan... kupanggil EM aja) ... :D
definisi sukses emang kayak begitu kali ya...
usia diatas 30 itu sudah menikah(kawan2 sy rata2 diatas 30), kaya,banyak asset, punya istri cantik(mayoritas kawan2 saya itu pria), punya anak yg cakep dan cantik, punya jabatan tinggi, kerja santai, aktif di gereja, sering liburan ke luar negri, berwawasan luas,smart dan tentu saja bahagia.
Aku hari ini: diatas 30 tahun, belum menikah (tentunya belum punya suami dan anak), tidak kaya, tidak punya asset, jabatan ya masih begitu aja, aktif di gereja (iya sih... he he... habisnya mau kemana lagi... :p), berwasasan luas (karena rajin baca), smart (karena belajar). Apakah ini disebut sukses? aku ga tahu! yang jelas aku berani bilang kalo aku BAHAGIA... tentunya "bahagia" ini menurut ukuranku sendiri... ga minjem ukuran orang lain.
Sudah sukseskah aku? Ya, paling tidak menurut diriku sendiri hari ini, ga tahu besok...
ha ha ha ha ha...
Idem...
Idem dengan mbak Ik..
Yang penting bahagia. Kerjaanku sekarang tidak ada hubungannya dengan dengan kuliah terakhir. Dulu berat juga pergumulannya sampai bisa menerima seperti sekarang. Segala jerih-payah, waktu, usaha, uang, semua seperti sia-sia belaka di bawah matahari..
Namun time will heal all wounds, begitu kata nenek. Beberapa waktu lalu ada teman lama menyapa di fesbuk, room mate di asrama dulu. Ditanya, sudah di gereja mana sekarang. Ya kubilang saja apa adanya, hehe. Tidak mudah memang proses melewati semuanya selama ini. Ada yang bilang tamatan anu kok kerjaannya nganu. Ada yang mengait-ngaitkan dengan level iman. Tapi yang penting kusyukuri saja sama Tuhan apa adanya sekarang..
NB: Salam kenal untuk mas EM (pinjem sebutannya mbak Ik)
(...shema'an qoli, adonai...)
ebed: asik ada temennya
lulusan nganu kok kerjaannya nganu...
heleeehhh... peduli amat, masih bisa kerja, mandiri, sukur2 bisa bantu beli soklin, dan telor buat diceplok di rumah aja udah alhamdulilah banget.... he heh he he
Beberapa waktu lalu, saat beberapa keluarga 'sok' ribut mempermasalahkan aku yang asik single, dan nyante... ibuku nyeletuk begini, "Dia (aku maksudnya) itu ga usah dipermasalahkan. Lihat aja apa yang kurang dari dia.... baju ya cuma kayak gitu, ga punya utang, ga punya masalah, ga punya musuh, ketawa ketiwi aja kerjanya... udah ga usah diutak atik... biarin sak karepe dewe lah... "
aku cuma ngakak ajalah dengernya... :D :D :D
sante yah om ebed.. pokokmen bahagia... ha ha ha ha ha ha ha...
yakin pokokmen bahagia?
hmm ... yakin pokokmen bahagia? dengan 'heleeehhh (nya) yg masih bisa kerja (?), mandiri (?), beli soklin (?), dan telor buat diceplok di rumah (?), alhamdulilah (?)
hmm ... bener bahagia? cius? mi apa ?
apa 'dibuat' bahagia saja? apa 'benar2' rasa kebahagiaan itu muncul dari dalam? atau yaahh bahagia saja? atau ???
walawualam
ha ha ha ha ha ha ha (juga) ...
yeee... rdf!
yeeee rdf...
pokokmen bahagia kan udah kubilang menurut ukuranku..
mau dari dalem... atau cuma bahagia aja...
kan itu cuma aku yang tahuuuuuuu...
:p
#Selamat berjumpa di SS..
yeee iik j
yeee iik j ...
ih curang ... cuma kamu yang tauuu ... bagi-bagi taunya dong :-)
#Selamat berjumpa (juga)