Malam yang berharga

Waduuh . . . non Epin nih, tega nya dikau berbuat begitu sama Tuhan, Masak Tuhan seolah-olah cuma jadi ban serep. Jadi no satu: teman2, cowok, n mama? Itulah mayoritas kita . . . Padahal Tuhan sudah mengaruniakan banyak talenta dan berkatnya ke kita . . . Dan bahkan nyawanya untuk kita . . . Layakkah perlakuan kita kepadaNya?

Salam Manis Nona,

Epin...terkadang masalah selalu datang,rasa dongkol, jengkel,dan murah tersinggung timbul di hati but... bukan berarti TUHAN ngerjaiin kita malah seharusnya kita koreksi diri sendiri dulu untung TUHAN yang kita percaya masih murah tersenyum dan baik hati kalau tidak... kamu masih mendingan kalau saya... setiap malam ninggalin anak isteri,harus begadang tiap malam hanya untuk kebutuhan hidup,itu pun kalau dapat kalau tidak?... tetapi saya selalu berusaha untuk menyenangkan TUHAN dalam hidup saya karena hidup saya hanya sekali untuk berbuat pada TUHAN saya hanya seorang tukang Tambal Ban jalanan yang hanya mengharapkan rejeki dari ban kendaraan yang bocor,lihat kalau datang panas yang sangat terik,belum lagi hujan pada malam hari itu pun belum tentu ada,tetapi aku selalu memprioritaskan TUHAN YESUS dalam hidup ku terkadang aku sampai menangis Aku tidak menyalahkan kamu tapi TUHAN tau keadaan kita Percayalah...TUHAN bukan ngerjaiin kita

the title said it all ;)

Epin,

Ruth Graham dalam salah satu wawancaranya dikutip begini:

Q/ At age 13 You went to boarding school in northern Korea. how was it being so far from home?
A/ I nearly died of homesickness. But it was my "boot camp" in so many ways. God knew then that I would spend the rest of my life saying good-byes....

Saya langsung teringat kisah Ruth Graham waktu baca post kamu. Saya bukan sedang membandingkan rasa sepi kamu dengan dia, saya mau share aja bagaimana "aloneness" ternyata menjadi salah satu salib terberat wanita yang luar biasa ini. Di artikel-artikel lain yang saya baca dia sering bercerita tentang salibnya yang satu ini . Bukan tentang beratnya salib itu tetapi gimana dari salib itu Tuhan membentuk dia jadi makin serupa diriNya, mempersiapkan dia untuk nanti hidup di Surga.

BTW, pernah coba hidup tanpa HP selama paling ngga seminggu?

"BTW, pernah coba hidup tanpa HP selama paling ngga seminggu?"

He, he, he. Saya jadi ingat salah satu lagu almarhum George Harrison yang berjudul Brainwashed (juga dari album yang berjudul sama; karya terakhir George di dunia musik yang dituntaskan anaknya, Dhani). Begini petikannya.

Brainwashed by computer
Brainwashed by mobile phones
Brainwashed by the satellite
Brainwashed to the bone

Selengkapnya dapat dilihat di situs ini: http://www.metrolyrics.com/brainwashed-lyrics-george-harrison.html.

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.

Hidup tanpa HP selama seminggu yah... hmmmm.. tantangan menarik

Saya dengan mantap akan berkata "BISA"

Saya mengisi pulsa HP hanya 5rb rupiah tiap bulan, dalam waktu kurang dari seminggu pulsa itu sudah habis, setelah itu saya akan mengisinya kembali bulan depan tepat sehari sebelum masa tenggangnya habis.

Saya tinggal satu rumah dengan keluarga saya, di rumah ad telepon. saya satu kota dengan seseorang yang saya kasihi saat ini. Teman terdekat saya sekarang ad di jakarta, dia sudah cukup lama mengenal saya (kami berteman 7 tahun) sehingga dia tahu jika saya tidak akan ambil pusing berkomunikasi dengan HP. Kebetulan pekerjaan saya tidak membutuhkan HP dan saya juga jarang berhubungan dengan teman sekantor via HP.

Hal ini berbeda sekali dengan seseorang yang saya kenal.

Dulu sebelum memiliki HP dia suka jijik pada orang yang tidak bisa lepas dari HPnya. Kini dia memakai HP untuk membangunkannya setiap pagi, melihat jam dan tanggal, mengisi waktu luang dan berhubungan dengan orang lain. Baik untuk menghubungi atau dihubungi.

Kebetulan keluarganya berada di pulau lain yang tidak ad jaringan telepon, sehingga HP merupakan satu-satunya alat komunikasi dengan mereka (itupun kalau ada sinyal).

Bagi dia HP kini merupakan sebuah kebutuhan primer dan jika ada tantangan untuk hidup tanpa HP selama seminggu, dia pasti akan berkata "TIDAK BISA" dengan mantap.

klo hidup tanpa Hp selama seminggu aq bisa....... dulu waktu ga punya Hp..ya...sedikit ngiri sih sama orang laen, sampai sempat berfikir..kapan ya aq punya Hp....??? tp tanpa aq duga aq dapat berkat dari Tuhan,lewat kkku aq di kasih Hp, dan sampai sekarang aq dah 2 kali ganti Hp semuanya itu di belikan sama kkku, malah Hpku bisa di bilang adalah keluaran terbaru sony ericsson seri W, sekarang buatku Hp biasa2 aja, tadi waktu aq di tlp sama bos ( bos lagi diluar kota ) aq ga angkat karena aq taruh di tas dan bunyinya kecil,tiba2 bos tlp lewat kantor,bos sempat ngomong gini "knp hpnya ga diangkat,tuh hp klo bisa biar ke toilet di bawa jg" busyettttt....nih bosku cwe yg ngomong, masa biar Hp di suruh bawa ke toilet ck...ck.... makanya sekarang rasanya aq pengen jual nih Hp, tp sayangnya ini pemberian kkku,klo bukan sudah aq jual,klo kk2ku tlp ke Hpku dan ga kuangkatpun bisa2 aq di marahin,lagian sekarang lagi ga ada pulsanya pengen aq museumkan dulu nih hP di lemari, dah males rasanya di cari2 terus ( tp bukan di cari karena punya hutang lho...) aq kan bukan artis hu.... capeeee... deeeeee....

Seminggu tanpa HP,...... Engh.... Asik kalee..... 1. Ga terima telp dari boss yang isinya pasti TOP URGENT, PENTING dan PRIORITY. 2. Ga terima telp dari rumah yang tanyain mo plg jam brp atau lagi dimana? 3. He he he irit pulsa Tapi,.... Mungkin 1 hari ga bisa dihubungi boss, dia akan anter orang untuk kasih gw HP untuk bisa gw pake. (Hu!) Mungkin 2 hari ga bisa dihubungi khalayak banyak, mereka akan cari gw di kantor, rumah, rumah sakit, atau di polda. (ada apa dengan Erick?) Mungkin 1 minggu ga bisa dihubungi editor atau penerbit, mereka ga akan proses tulisan gw. Yang pasti hidup dengan HP atau tanpa HP, tetaplah hidup. Hidup tanpa doa,.... ini baru masalah bagi gw

Mmm dulu pernah pas punya handphone pertama kali, sangat menikmati, tetapi begitu banyak kenalan, apalagi yang hobinya sms-an, wah jadi repot habis. Tidur tak tenang, jempol bengkak n boros pulsa. Yah, akhirnya karena satu dan lain hal, handphone harus dilego. Untuk masa 1 - 2 bulan tidak punya handphone. Lumayan fresh dari kepenatan bersms. Tapi sekarang, gak ada handphone bisa puyeng. Gak ada pulsa aja diusahakan untuk segera diisi. Yah .. lumayanlah, keluarga di luar kota yang membelikan handphonenya hehe.

 

*yuk comment jangan hanya ngeblog*

---

*yuk ngeblog jangan hanya comment*