MALAIKAT bagian 5

PARA  MALAIKAT  MELINDUNGI  DAN  MENYELAMATKAN  KITA

Musuh-musuh Kristus selalu menyerang kita terus menerus dan akan terus menghalangi kita agar kita lepas dari pengajaran serta kepercayaan kita. Para malaikat sering melindungi umat Kristus dari musuh-musuh potensial. Perhatikan2 Raja-raja 6:14-17. Para malaikat melayani seluruh umat Allah dalam saat-saat kesukaran dan bahaya. Kita menemukan ilustrasi yang luar biasa lainnya di dalam kisah 27:23-25.Beberapa orang sangat percaya bahwa setiap umat Kristen memiliki malaikat pelindungnya sendiri yang di tugaskan untuk menjaganya. Sifat yang paling penting dari para malaikat ialah bukan bawa mereka memiliki kuasa untuk mengendalikan hidup kita, atau bahwa mereka begitu elok, tetapi bahwa mereka bekerja untuk kepentingan kita, untuk Allah serta Malaikat ingin sekali menanamkan ke diri kita untuk mengikuti kehendak-Nya  dan mengikuti ajaran yang diberikan Yesus Kristus  yang telah di turunkan di dalam dunia ini.Setiap orang percaya yang sejati dan percaya kepada Kristus Yesus harus diberikan dorongan dan dikuatkan ! Para malaikat mengawasi; mereka mencatat jalan kehidupan kita, mereka mengawasi kejadian-kejadian di dalam kehidupan kita serta melindungi kepentingan Tuhan Allah. Allah akan selalu bertindak dan memeberitahukan rencana-rencana-Nya dan menyampaikan kehendak-Nya yang tertinggi kepada kita. Para Malaikat merupakan penonton yang memperhatikan dan mencatat semua perbuatan kita(Baca 1 Korintus 4:9)Penyelamat-penyelamat AjaibSebagian umat Kristen bisa mengingat kembali beberapa insiden yang pernah dialami, dimana nyawa mereka terselamatkan di dalam masa yang sangat berbahaya, atau diselamatkan secara ajaib dari kecelakaan-kecelakaan atau musibah atau penyakit. Meskipun tidak semua orang dapat melihat malaikat, kehadiran mereka dapat dirasakan dan diterangkan dari setiap tragedy.Di dalam injil, sarat dengan bukti-bukti dramatis mengenai kepedulian para malaikat  di dalam tugas mereka sebagai pelayan manusia di bumi ini. Paulus mengingatkan kita bahwa kita wajib memperlengkapkan senjata Allah untuk melawan pasukan-pasukan Iblis yang hingga saat ini masih terjadi (Efesus6:10-12). Pergulatan kita bukanlah terhadap darah dan daging, tetapi terhadap Roh. Setan pemimpin besar udara, menjagokan suatu “agama” tetapi bukan kepercayaan sejati.Para malaikat tidak pernah memberikan pelayanan secara egois; mereka melayani agar kemuliaan bisa dihaturkan kepada Allah dan sementara ini orang-orang percaya diperkokohkan lagi. Contoh klasik yang dapat kita lihat mengenai pengawasan dan perlindungan para malaikat di dalam kitab Kisah 12 : 5-11.Kisah diawali dengan Petrus yang ditahan di dalam penjara yang sedang menunggu eksekusi. Yakobus, saudara laki-laki dari Yohanes, sudah di bunuh. Untuk hal ini kecil sekali kemungkinan bahwa Petrus akan lolos dari kampak algojo yang menunggu di luara sana. Para pejabat di kala itu bermaksud menghukum mati dia; dan ini merupakan suatu anugerah kepada mereka yang menenatng ajaran Yesus Kristus. Sementara Petrus tidur seorang malaikat muncul, tidak gentar akan namanya pintu terali besi, malaikat itu masuk ke dalam sel penjara, membangunkan Petrus untuk bersiap-siap melarikan diri. Sementara cahaya bersinar terang di dalam sel itu; rantai Petrus lepas, dan setelah menggunakan baju, Petrus mengikuti malaikat itu keluar. Suatu penyelamatan yang sangat mengasyikkan bukan !Intervensi para MalaikatBanyak pengalaman di dalam perjanjian lama maupun baru bertumbuh dari penahanan orang-orang saleh. Mereka memohon kepada Allah untuk dapat menyelamatkan mereka secara langsung. Banyak orang saat ini yang terikat di dalam rantai-rantai depresi. Allah tidak mempunyai kesayangan-kesayanga tertentu yang dinyatakan melalui malaikat-Nya. Jika kita umat Allah dan tergabung di dalam keluargaKristus, Bapa di Sorga tidak akan mendiamkan kita. Di dalam Ibrani 11 berisi daftar panjang akan nama-nama pria dan wanita yang percaya. Untuk sebagian besar daripada mereka telah dilaksanakan keajaiban dari Allah. Mereka diselamatkan dari suatu penyakit, malapetaka, kecelakaan dan bahkan kematian.Para PemenangSiapa para pemenang ini ? dan mengapa disebut pemenang?Mari kita melihat akan suatu petunjuk mengenai pemenang tersebut.“Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."(Matius 26 : 39).Kita melihat ayat ini dan menganalisa apa yang akan terjadi ! kita menemukan suatu petunjuk di waktu Tuhan kita Yesus Kristus akan menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini. Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa dan meminta kekuatan untuk menghadapi garis-garis terakhir-Nya. TuhanYesus berserah kepada Bapa dan Bapa melihat hal ini. Bapa di Sorga tidak mendiamkan hal ini, tetapi hal ini harus terjadi untuk menggenapkan semua yang dinyatakan di dalam jaman nabi sebelumnya. Sepintas terlihat Bapa meninggalkan Tuhan yesus dan Dia tidak memperdulikan Yesus; dan sepintas terlihat bahwa Yesus tidak akan sanggup menghadapi akan hal ini. Apakah ini merupakan suatu kekalahan atau kemenangan ? "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."(Lukas 22:42). Lukas menuliskan perkataan doa dari Tuhan Yesus di Taman Getsemani. Jika kita melihat diantara kedua ayat tersebut (Matius 26 : 39 & Lukas 22:42) ada perbedaan yaitu “Jikalau sekiranya mungkin” dengan “Jikalau Engkau mau”. Di dalam Matius tampak adanya suatu keragu-raguan dan ketidak yakinan Tuhan Yesus untuk menghadapi permasalahan yang akan di lalui oleh-Nya, dan jika kita mengamati perkataan di Lukas, Tuhan Yesus sudah siap dan mempersiapkan diri  untuk menghadapi masa akhir tugas-Nya di bumi. Diantara keraguan dan penyerahan diri ini, Tuhan Yesus selalu berpegang kepada Bapa; Dia meminta seluruh keputusan yang akan di ambil-Nya merupakan keputusan dari Bapa dan bukan dari Diri-Nya sendiri. Tuhan Yesus mempertegaskan kepada Bapa bahwa “Dia telah siap” dan Dia minta kedalam kehadirat Bapa untuk mempersiapkan pelaksanaan tugas akhir dari Tuhan Yesus.

Dengan penggenapan semua janji Allah terhadap para nabi adalah merupakan suatu kemenangan yang mutlak. Apa yang di beritakan Allah melalui malaikat ke para nabi sudah tidak ada yang tidak genap, kemenangan di wujudkan dengan pelaksanaan tugas akhir dari Anak-Nya yaitu Yesus Kristus. Kematian Yesus Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya adalah suatu kemenangan dari pemerintah Kerajaan Sorga. Demikian juga penderitaan dan kematian dari pengikut Kristus. Semua yang telah terjadi terhadap penderitaan dan kematian para pengikut Kristus adalah suatu kemenangan

“Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya”

(Markus 8:35). Bagian akhir dari Ibrani 11 menunjukkan bahwa mereka yang tidak menerima bantuan yang nyata sebagai jawaban terhadap doa mereka akan mendapatkan pahala sorgawi yang lebih besar, itu disebabkan karena mereka mempertahankan Iman mereka. Di dalam melewati kematian, mereka akan menikmati pelayanan para malaikat yang selalu mengawal mereka ke singgasana Allah. Apakah kita merasakannya atau tidak merasakan adanya suatu kehadiran Roh Kudus atau salah seorang malaikat kudus, melalui Iman kita yakin bahwa Allah Bapa tidak akan pernah meninggalkan kita atau pergi dari kita.