Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Maaf
Saat ini artis Andi Soraya tengah berseteru dengan model cantik Catherine Wilson. Pangkal permasalahannya karena Andi Soraya merasa dilecehkan oleh kata-kata Keked (panggilan sayang Catherine Wilson) pada saat mereka berdua menghadiri sebuah acara di Pecatu, Bali. Andi meminta Keked untuk segera meminta maaf atas kata-kata tersebut. Karena merasa tidak ditanggapi, Andi Soraya kemudian membawa permasalahan ini ke jalur hukum dengan tuduhan bahwa Keked telah melakukan penghinaan dan mencemarkan nama baiknya di muka umum.
Maaf, barangkali kata ini tidak begitu asing dalam keseharian kita. Namun sejauhmanakah kata ini dapat mewujud dalam tindakan? Ketika tanpa sengaja, baik lewat perkataan maupun perbuatan, kita telah membuat orang lain terluka (tersinggung), apakah dengan segera kita mau meminta maaf? Atau justru malah keengganan yang tumbuh karena merasa gengsi atau (yang lebih parah) merasa bahwa tindakan kita tidak ada yang salah?
Meminta maaf dengan tulus memang membutuhkan keberanian. Terlebih, ia menuntut seseorang untuk mau berbesar hati dan melakukannya dengan penuh keikhlasan. Ikhlas dan sungguh-sungguh. Bukan ucap maaf yang hanya ada di bibir saja, yang dibuat sekedar untuk menyenangkan orang lain. Karena jika yang demikian terjadi berarti kita telah membohongi diri sendiri.
Pun dengan memberi maaf. Seandainya orang yang membuat kesalahan sudah meminta maaf, maka kewajiban kita adalah memberi maaf. Memberi maaf dengan tulus dan membiarkan segala sesuatu yang sudah terjadi hilang bersama sang waktu. Sambil terus berharap bahwa hubungan yang sempat terkoyak pulih kembali seperti semula. Karena percayalah bahwa tidak memberi maaf dan menyimpan segala sesuatu yang telah terjadi sebagai dendam justru akan menyakiti diri sendiri.
Jadi, mengapa tidak saling meminta maaf dan memberi maaf jika telah terjadi kesalahpahaman dan ketersinggungan di antara kita?
- cahyadi's blog
- Login to post comments
- 4200 reads
Maaf-memaafkan di" Dunia Celeb" itu itu cuma Sinetron
Baik sekali hati mas Cahyadi ini !,pengamat dunia Infotainment,yang dapat mengambil sisi negatif dan sisi positif,dari dunia celebriti,layar kaca,menjadi suatu artikel yang menghimbau agar anak manusia untuk saling maaf memaafkan dari hati yang tulus itu bagus..!...tetapi untuk kasus,si Keked dengan si Soraya ini,ini mah..sinetron ,untuk santapan wartawan infotainment belaka mas Yadi untuk dibagikan kepada para pemirsa pecandu infotainment...rating...sekali rating...dan juga menaikkan point si Wartawan peliput di Station atau house Production tempat dia mengabdi...wong soal ,kawin sirih kawin made in dewek,nya si DePers dan si Aldi,bisa membuat pemirsa penasaran untuk mengikutinya terus,ini mah berita sampah..besok sudah lain lagi beritanya ada tambahannya,biasalah infotainment..sudah banyak contoh kasus,malah ada yang di rekayasa,si Celebritis Tanggung itu,membayar sejumlah tertentu agar diangkat di berita infotainment,supaya namanya terkenal..susah dan mahal untuk menjadikan Nama seseorang jadi Public News...capek deh..!!...
tapi soal maaf memafkan itu mas ,saya setuju ,plong...rasa hati,bila orang yang tersinggung mau memaafkan kita,wong kita disuruh memaafkan sebanyak 7 x 77 sama Tuhan kita. masa ng'gak mau?
Glory..glory 2 tha Lord
Now and 4 ever
setujuuuuuuuu....
Iya mas dunia selebriti itu emang ngawur banget... tapi jujur aku bisa dapet banyak ide dari sana...
Trus soal MAAF... wah makasih comentnya... eh tulisan ini baru bisa kelar lima hari lho...setelah berkali-kali mentok... enggak tahu nih... bawaannya macet dan macet mlulu...
Salam...
*** Ikut Yesus, Siapa Takut?!?!?! ***
Tulus?
Bagaimana dengan permintaan maaf ini: "Maaf perjalanan Anda terganggu" (kontraktor galian kabel telepon); "Maaf ada penundaan waktu keberangkatan" (perusahaan penerbangan); "Maaf, mengganggu kenyamanan penumpang" (pengamen).
Tulus nggak permintaan maaf itu?
“If any man wishes to write in a clear style, let him be first clear in his thoughts; and if any would write in a noble style, let him first possess a noble soul” ~ Johann Wolfgang von Goethe
------------
Communicating good news in good ways
Direncanakan
Itu namane permintaan maaf yang direncanakan Pak :) Kesalahannya juga direncanakan :) Berbuat kesalahan kok direncanakan.
Tulus? Sudah sering, jadi dinilai tidak tulus aja deh
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Maaf kok direncanakan
He...he...he... lucu juga ya. Maaf kok direncanakan. Sudah itu tetap melakukan perbuatan itu lagi. Pengamen tahu kalau mengamen itu mengganggu kenyamananan. Untuk itu dia minta maaf, eh...dia masih mengamen juga. Makna maaf sudah sangan murah di sini. Diobral-diobral....sayang anak, sayang anak!
------------
Communicating good news in good ways
contoh maaf yang direncanakan?
Ditulis oleh KEN, pada suatu saat pada suatu topik (ditujukan pada saya...)
MAAFKAN SAYA JIKA SAYA MENGATAKAN KALIMAT INI:
@GKMIN... LU SEDANG KERASUKAN SETAN!!!
@GKMIN... LU SEORANG YANG SESAT!!!
@GKMIN... DI DALAM DIRI LU HANYA ADA PENGHUJATAN!!!
@GKMIN... LU ADALAH MANUSIA JAHANAM YANG TERKUTUK!!!
@GKMIN... LU ADALAH BINATANG!!!
@GKMIN... LU TERTAWA SINIS KEPADA SURGA MULIA!!!
@GKMIN... BAGI SAYA, LU SATU2NYA MAHLUK YANG IDIOT DAN YANG TIDAK MEMILIKI BIBIT, BEBET, BOBOT!!! LEBIH BAIK LU TIDAK PERNAH MENGECAP KEHIDUPAN, KARENA LU SENDIRI PUN TIDAK PERNAH SADAR BAHWA LU SEDANG HIDUP!!!
DAN MASIH BANYAK LAGI, KATA2 HUJAT BUAT LU!!!
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
mungkin dpt sebagai pengingat pada diskusi di topik:
http://www.sabdaspace.org/memaki_berkata_kata_kasar_di_sabda_space_boleh
(inilah contoh yang kadang membuat "pengamat" di SS ini menjadi "tidak nyaman" melihat kata2 kasar muncul di diskusi, yang semestinya dapat dilakukan dengan lebih baik......)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
Sudahlah
Sudahlah, nggak usah buka front baru. Bukankah mas Cahyadi bikin tulisan ini untuk tujuan baik?
------------
Communicating good news in good ways
Maaf yang aneh: “kesalahan nama, gelar dan alamat”
Dalam undangan pernikahan:
“Mohon maaf atas kesalahan penulisan nama, gelar dan alamat.”
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
Mpok Minah
Menyitir tipe blogger tulisan Kang Ebed, yaitu tipe Mpok Minah yang sedikit sedikit minta maaf. kalau begini permintaan maaf nya jadi masuk angin alias garing, bukan ?? he he he
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
mungkin...
mungkin saja biar rating...tetap terjaga...
ini kemungkinan aja...
belum tentu beneran....:)
Salam...
Salam...
Lha kalo nggak minta maaf gimana....
Hallo mas Cahyadi,
Kalau ada orang yang sukanya bikin salah tapi nggak pernah mau minta maaf gimana?, apa ya kita maafin saja, ......
kalo ada orang nampar pipi kirimu, dimaafin apa .... dikasi pipi kananmu ya...
maaf * ya mas, sekedar nanya kok jangan diambil dihati....
Salam*
Doa aja...
Salam kenal Mbak Esti...
Wah kalo ketemu ma orang tipe beginian kayaknya paling mujarab didoain aja... biar ntar Tuhan yang nyadarin dia kalo selama ini perbuatannya salah...
Trus soal tampar menampar... kayaknya sebagai manusia agak sulit juga... tapi nggak ada salahnya dicoba...
Oke, salam kembali...