Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kristus = Wanita ?!!
Boleh tidak kalau aku sebagai wanita mengatakan: Jesus is women...???
Seringkali teologi didominasi oleh kaum pria, sehingga para wanita merasa diabaikan. mereka yang terabaikan ini menganggap bahwa para teolog pria ini tidak mengerti pengalaman hidup seorang wanita. Maka mereka muncul dan disebut Kaum Feminist dengan Theology dan Christology Feminist.
Kristologi kaum feminist ini tidak dimulai dari eksternal (Allah, Alkitab, dsb) tetapi memulainya dari pengalaman, khususnya pengalaman wanita yang selalu berada dalam subcultures sebagai kelompok yang terabaikan dan tertekan. tidak hanya itu, kemudian beberapa dari mereka tidak mau memanggil Allah sebagai Bapa dan menggantikannya dengan Divine Parent atau "Father-Mother God".
Kaum Feminist ini melihat Yesus dari aspek apa yang dikerjakan-Nya untuk membebaskan wanita dari kondisinya yang tertekan. mereka mengontraskan Yesus sejarah dengan Yesus doktrin yang dibangun dalam sistem yang partikal, mereka merasa bahwa Yesus sejarah lebih dekat dan lebih feminis. meskipun ada penekanan pada Yesus dari Nasareth tetapi mereka sebenarnya sudah membentuk gambaran sendiri Yesus seperti apa yang mereka inginkan.
Dalam ajarannya, mereka menegaskan konsep Allah yang alkitabiah yang memperlakukan wanita dengan baik dan meninggikannya, bahkan memberikan hak untuk berkatnya dalam kerajaanNya. Wanita dianggap sama komplitnya dan sempurnanya seperti juga pria karena itu wanita bukan "incomplete males".
THEOLOGY ala Kaum FEMINIST
1. God as Verb of Verbs (Mary Daly)
Menurut Daly: apa yang harus kita lakukan adalah "to castrate God" yang membuat transformasi dalam imajenasi kolektif kita tentang Allah. Baginya pembicaraan tentang Allah (God-talk) harus dievaluasi karena God Language seringkali secara impilisit kompatibel dengan opersi. dari pada memikirkan Allah sebagai "static noun" lebih baik memikirkan-Nya sebagai "Verb" yang infinitely more personal.
2. God as Not Exlusively Masculine (Rosemary Ruether)
Rosemary Ruether : Allah jangan hanya diperlakukan secara esklusif sebagai maskulin. Model Alkitab adalah Allah sebagai parent, jadi kita bisa menyebutnya Ibu sebagaimana kita menyebutnNya Bapa.
CHRISTOLOGY ala Kaum FEMINIST
1. The Rejection of Christolatry
Konsep Kristus yang menjadi pria dalam inkarnasi-Nya adalah suatu pandangan tradisional yang harus diatasi. Ia menganggap itu hanya masalah "fixation" saja.
2. Jesus is Valuable Though Not Uniquely Divine (Carter Heyward and Rita Brock)
Mereka menyangkal adanya keunikan kualitatif dalam inkarnasi keilahian Yesus, dan hanya menekankan ada nilaiNya bagi kita, termasuk wanita.
3. Jesus is Champion of Women (Ruether)
Yesus adalah pembela wanita karena Dia segala sistim yang mendominasi kemanusiaan baru dalam pelayanan dan semangat saling menguatkan.
4. Jesus as Feminist (Leonard Swidler)
Maksudnya adalah "a person who is favor of and who promotes the equality of women with men, a person who advocates and practices treting women primaly as human persons and willingly contravenes social costums in so acting"
Menurutku........
Dalam pendekatan feminist ini seringkali objektifitas jadi dikorbankan. Penekanan mereka bahwa teologi yang dibangun pria itu tidak memahami pengalaman wanita adalah sesuatu yang subjektifitas dan perlu diverivikasi. ada kecenderungan radikalisme dan ekstrim, khususnya mereka yang menolak keilahian Yesus dengan dasar bahwa Yesus berinkarnasi sebagai pria. Mereka kurang menilai diri dengan objektif. bukan hanya laki-laki yang berdosa melainkan juga wanita. Hal tentang keselamatan pun menjadi sesuatu yang terbatas, di mana keselamatan hanya dimengerti dalam terang pembebasan demi kesamaan hak wanita dan melupakan berbagai aspek yang sama pentingnya: misalnya, pentingnya pengampunan untuk yang lain? dsb...
Jesus Is Women? Jawab sendiri az yeach....
JCBU
- Febe Mega Lestary's blog
- 4701 reads
Menurutku........
Menurut Febe:
Dalam pendekatan feminist ini seringkali objektifitas jadi dikorbankan. Penekanan mereka bahwa teologi yang dibangun pria itu tidak memahami pengalaman wanita adalah sesuatu yang subjektifitas dan perlu diverivikasi. ada kecenderungan radikalisme dan ekstrim, khususnya mereka yang menolak keilahian Yesus dengan dasar bahwa Yesus berinkarnasi sebagai pria.
Feb,....
Objektifitas seperti apa yang dikorbankan? (pengalaman seperti apa?)
Bukankan Leonard menuliskan bahwa:
"a person who is favor of and who promotes the equality of women with men, a person who advocates and practices treting women primaly as human persons and willingly contravenes social costums in so acting"
Kamu baca deh tulisanku
Nanti kalo pusing, baru belajar lagi lebih dalam lagi.
Dengan demikian ga cuma sembarangan berpendirian YESUS = atau # wanita.
Kristologi kaum feminist ngawur ga ketulungan.
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
hahahihi