Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kristen Rohani Atau Kristen Duniawi?
Kristen Rohani Atau Kristen Duniawi?
Dunia roh, pelet, santet, dunia orang mati. Apakah semua itu nyata? Atau hanya sulapan dan tepu-tepu? Angin bertiup ke mana ia mau, dan kita mendengar bunyinya, tetapi kita tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan dunia roh, pelet, santet, dunia orang mati, dan yang lain-lain itu. Kita bisa saja menyangkal: "Bagaimanakah mungkin hal itu ada beneran? Semua itu cuma sulapan, tepu-tepu, dan ngawur!" Para pengkhotbah dunia roh bisa saja menjawab "Kamu membaca dan percaya pada Alkitab, dan kamu tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu kami berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal dunia roh, bagaimana kamu akan percaya, kalau kami berkata-kata dengan kamu tentang pelet, santet, dunia orang mati, dan lain-lain? Tidak ada seorangpun yang telah menyaksikan dunia roh, selain dari pada mereka yang memang telah diberi karunia Tuhan untuk mengalami dunia roh, seperti kami para pengkhotbah alam roh.”
Nah, apakah Tuhan dapat dapat berbicara dengan kita (melalui sesama) seperti dengan manusia Kristen rohani, dan bukan seperti dengan manusia Kristen duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus? Apakah masih susu yang bisa kita terima dan kita cerna, dan bukan makanan keras? Ini tandanya bahwa kita masih manusia Kristen duniawi yang belum bisa menerima makanan keras, yaitu bila di antara kita masih ada iri hati dan perselisihan, serta perdebatan. Bila yang seorang berkata: "Aku dari golongan Stephen Tong dan Hendra G. Mulia," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Gilbert Lumoindong dan Daud Tony," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kita manusia duniawi yang bukan rohani?
Jadi, apakah Stephen Tong? Apakah Hendra G. Mulia? Apakah Daud Tony? Apakah Gilbert Lumoindong? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kita menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepada mereka. Stephen Tong menanam, Daud Tony menyiram, tetapi Bapa yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Bapa yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena mereka adalah kawan sekerja Bapa; kita adalah ladang Bapa, bangunan Bapa. Sesuai dengan kasih karunia Bapa, yang dianugerahkan kepada mereka, sebagai ahli bangunan yang cakap mereka telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Ingat, bahwa tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada DASAR yang telah diletakkan, yaitu YESUS KRISTUS. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami (yang jelas bukan sampah lah), sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, meskipun seperti dari dalam api (nyaris tidak selamat).
Sumber :
Yohanes 3:1-21 (Percakapan antara Nikodemus yang masih berpikiran duniawi dengan Yesus yang berkata-kata mengenain hal-hal rohani)
1 Korintus 3:1-15.
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
- Puput Manis's blog
- 9083 reads
Back To Jesus
- Be Sharp and Be Wise -
Sigit N.S
- Be Sharp and Be Wise -
Progessive
hidup dipimpin Roh