Kristen KTP

Dulu, sebelum kenal Yesus, aku sering dengar orang bilang: Agama koq gur neng KTP (Cuman agama KTP). Tetapi setelah kenal Tuhan Yesus, ternyata hal itu tidak jauh bedanya dengan istilah yang dimiliki orang-orang kristen. Ada juga istilahnya Kristen KTP, yang belakangan aku mendengarnya dari beberapa orang, Kristen KTP itu artinya Kristen Tanpa Pengalaman.

Selama perjalananku mengikut Yesus 6 th ini (2 th di Solo & 4 th di Semarang), ada satu pelajaran yang tak pernah aku lupa dari para gembala, pendeta, pengajar, dan para pembimbing rohani ku. Selalu aku diajarkan untuk mengenali Tuhan secara pribadi, baca Firman dari hari per hari dan "Ngalami" sendiri jalan dengan Tuhan supaya ngerti apa maksudnya Firman jadi daging. Jadi ketika kenal Yesus, ndak cuma sebatas kata si A, si B, si C...... si Z... dst.Karena kuasa Tuhan itu ndak cuma isa berlaku di hidup mereka itu saja (si A.... dst itu), tapi itu isa juga berlaku di hidupmu karena Tuhan Yesus nya itu satu dan tidak berubah. Poko'e "NGALAMI DHEWE", jangan suka nyontek!!!

Dari itu semua, kemudian aku mencoba untuk kenali Tuhan lebih lagi. Walaupun seringkali terasa tidak nyaman dan sakit, tapi justru dari hari ke hari aku makin ngerti "How Great is Our God" dan buat aku selalu dapat percaya dan berkata "God is good all the time and all the time God is good". Karena gimana pun, nyontek itu akan jauh lebih enak dan gampang di bandingkan dengan mikir sendiri... (yang pernah nyontek, pasti tau rasanya... )

Tapi... entah kenapa, beberapa hari ini, apa yang sudah aku buktikan selama 6th ini, rasanya tidak bisa berlaku di hidup beberapa orang saudara dan temanku. Aku melihat ada yang karena diburu usia, pada akhirnya rela melepas Yesus demi sebuah pernikahan. Cewex itu tidak lain dan tidak bukan adalah tanteku sendiri (adik ipar mamiku). Sekarang dia itu merasa nyesel karena dulu udah ninggalin Yesus, bahkan kemaren dia bertanya kepadaku: Gimana ya caranya balik ke Tuhan? 

Wedew... aku hanya bisa bilang: Tante... poko'e bertobat dulu lah. Akui semua yang udah tante lakukan yang itu tante tahu sudah mendukakan hati Tuhan. Perkara tante diterima sama Tuhan atau kagak, itu hak nya Tuhan. Yang penting, tante bertobat, kenali Tuhan secara pribadai, baca Firman, dan Ngalami dewe ae jalan dengan Tuhan...

Setelah itu, ada fenomena lain lagi. Seorang adik tingkatku di kampus juga ninggalin Tuhan. Sejak kecil (bahkan sejak dalam kandungan), dia sudah kristen. Tetapi seiring dia beranjak dewasa, ayahnya ninggalin Tuhan yang kemudian sang ibu juga dipaksa untuk ikut ayahnya. Tapi si anak ini, awalnya tetap bersikukuh ikut Tuhan. Akhirnya ketika dia kuliah, ayahnya mengancamnya, kalau dia tidak ninggalin Tuhan, maka dia tidak akan pernah dibiayai kuliah. Finally... Yesus pun ditinggalkan lagi...

Yang terakhir ini, lebih berat lagi. Dia seorang anak Tuhan yang boleh dibilang cukup taat (secara pandangan manusia). Tetapi kemudian dia bersuamikan seorang yang bukan anak Tuhan, yang pada akhirnya... Yesus ditinggalkannya pula. Gawatnya, ketika aku terlibat pembicaraan dengannya, ternyata dia beranggapan bahwa semua agama itu sama saja karena semuanya toh mengajarkan kebaikan. Duh... berat...

Dari beberapa kejadian yang aku lihat di orang-orang sekitarku hari hari ini, aku jadi bener-bener ngerti kalau untuk bisa terima dan percaya kepada Tuhan Yesus itu adalah suatu anugerah yang luar biasa. Karena seperti tertulis "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu". Dan benar apa kata pepatah " Experience is the best teacher" (pengalaman adalah guru yang terbaik). So, kenali Tuhan lebih dalam lagi, alami sendiri jalan dengan Tuhan sehingga tau apa yang dinamakan Firman jadi daging. Jangan hanya sebatas di permukaan, apalagi hanya dari kata orang semata.

Poko'e Ngalawi Dhewe dan Nggelinding Wae. Amien. GBU

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

NB: Ngomong2 soal KTP, pengen sekali rasanya punya KTP tertulis Agama Kristen. Kapan ya Tuhan itu terjadi??? he he he...