Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kisah Penemu Catur

anakpatirsa's picture

Sebuah keluarga terancam kehilangan uang 50 juta rupiah. Aku hanya bisa berkata kepada mereka kalau aku tidak bisa berkata apa-apa. Sebagai orang yang lahir dari keluarga miskin, aku tidak bisa membayangkan besarnya tujuh angka nol di belakang angka lima. Walaupun demikian, angka ini membuat aku ingat sesuatu, ingat sebuah cerita yang kubaca dulu.

Waktu itu aku masih duduk di kelas 6 SD, dan tidak punya banyak bacaan sehingga buku bacaan bahasa Indonesia-nya kakakku kubaca juga. Banyak cerita pendek menarik di buku untuk kelas 2 SMP ini.

Di buku ini ada sebuah cerita yang berhubungan dengan angka.

Tentu saja aku sudah lupa jalan ceritanya, tetapi aku masih ingat intinya. Cerita tentang seorang penemu catur. Sepertinya hanya sebuah legenda, tetapi tetap menarik. Berhubungan dengan matematika, aku jarang sekali membaca dongeng seperti ini.

Konon, katanya catur itu berasal dari India. Penemunya seorang ahli matematika. Sejak ditemukan, catur langsung begitu populer dan sangat disukai, sehingga raja yang sedang berkuasa di India memanggil penemunya. Menyuruh si ahli matematika ini meminta apa saja sebagai hadiah.

Setelah berpikir sesaat, si penemu berkata, "Paduka, dalam papan catur ada 64 petak, saya meminta diberi butir-butir beras* sesuai dengan jumlah petak yang ada ini. Petak pertama diisi dengan 2 butir beras, petak kedua diisi 2 kalinya petak pertama, yaitu 4 butir beras. Petak ketiga diisi dengan 2 kalinya petak kedua, yaitu 8 butir beras. Petak keempat diisi dengan 2 kalinya petak ketiga, yaitu 16 butir beras. Begitu seterusnya sampai petak ke-64 yang disi 2 kalinya petak ke-63 terisi penuh."

Sang Raja tersinggung dan marah karena merasa terhina. Masa seseorang meminta hadiah berupa butir beras.

Tetapi sang penemu berkata, "Raja lakukanlah itu, saya mempertaruhkan leher saya untuk itu."

Raja setuju, taruhannya adalah leher si penemu.

Lalu sang raja menyuruh kepala lumbung istana memenuhi permintaan ini. Papan catur dibawa ke dalam lumbung. Sang kepala lumbung meletakkan dua butir beras di petak pertama, empat butir di petak kedua, delapan butir di petak ketiga, begitu seterusnya. Baru sampai di petak ketujuh tumpukan beras mulai berantakan. Bahkan butir-butir beras sudah tidak bisa dimuat ke petak ke delapan, karena ada 256 butir yang harus dimasukkan.

Kepala lumbung menemui si penemu yang masih duduk di hadapan raja, mengatakan kalau ia mulai tidak bisa mengisi butir-butir beras di petak kesembilan.

Sang penemu berkata, "Kalau begitu, sekarang beras-berasnya dimasukkan ke dalam karung saja."

Kepala lumbung kembali ke lumbung istana. Butir-butir beras untuk petak ke-9 yang isinya 512 butir beras dimasukkan ke dalam karung. Begitu juga beras untuk petak ke-10 yang berisi 1024 butir. Sekarang ia sudah mulai mengalami kesulitan menghitung sehingga meminta bantuan anak buahnya.

Sampai petak ke-16 mereka harus bekerja setengah mati, petak ini harus diisi dengan 65536 butir beras yang langsung dimasukkan ke dalam karung. Setelah beberapa hari bekerja, entah sampai kotak yang keberapa -- yang pasti belum sampai petak terakhir -- lumbung istana sudah hampir habis.

Para petugas lumbung sangat bingung, mereka akhirnya melapor ke raja kalau tugas in sangat berat dan tidak masuk akal. Mereka tidak mampu lagi menghitung butir-butir beras untuk petak yang kesekian.

Lalu raja ingat sang penemu telah mempertaruhkan kepalanya. Jadi ia dipanggil kembali untuk dipenggal kepalanya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena telah berkata akan mempertaruhkan kepalanya.

Ini hanyalah sebuah cerita yang kutambah disana-sini. Kita lihat saja sekarang secara matematika bagian cerita ini.

Kalau memakai kalkulator, dengan cepat kita akan mendapatkan berapa butir beras yang dibutuhkan untuk mengisi petak ke 64, yaitu 18.446.744.073.709.551.616 butir. Angka yang aku tidak tahu cara menyebutkannya.

Mari kita berandai-andai, jika kepala lumbung mengerahkan 50 orang pekerja untuk membantunya, dan mereka membutuhkan waktu satu detik untuk menghitung 50 butir beras - maka untuk menghitung beras di petak ke-64 mereka membutuhkan 18.446.744.073.709.551.616 / 50, yaitu 368.934.881.474.191.032 detik atau 4.270.079.646.692 hari. Jika kita menjadikan angka ini ke dalam tahun, tinggal membaginya dengan 365 sehingga menjadi 11.698.848.347 tahun.

Jadi, masih berandai-andai, mereka membutuhkan waktu 11.698.848.347 tahun untuk menyelesaikan pekerjaan ini, dengan 24 jam kerja, tanpa makan, tanpa minum, tanpa tidur.

Raja telah meremehkan seorang ahli matematika. Tetapi raja tetaplah raja. Ahli matematika tetap kehilangan kepalanya, dan ini hanyalah sebuah cerita.

Apa inti cerita ini? Tidak ada! aku cuma lagi pingin ngeblog.

Tetapi seseorang protes dengan penutup ini, sehingga aku tukar dengan:

Angka 18.446.744.073.709.551.616 begitu besar dan aku tidak tahu cara menyebutkannya. Angka limapuluh juta juga sangat besar, karena aku miskin aku tidak bisa membayangkan uang sebesar itu. Selama ini aku cuma berpikir kalau mendapat uang 1 juta, berapa pisang goreng yang bisa aku beli.

* sebenarnya yang diminta gandum, tetapi aku terbiasa dengan beras sehingga gandum diganti dengan beras.

dianpra's picture

Maksud si Penemu Catur apa ya .....

aku bingung ... ngapain juga si penemu catur minta papan catur itu diisi dengan butir beras ...kenapa dia ngga minta rumah, emas, atau apa gitu lah .... bodoh banget si penemu catur itu "* sebenarnya yang diminta gandum, tetapi aku terbiasa dengan beras sehingga gandum diganti dengan beras." nah, ini lebih gila lagi, setahuku butir gandum kecil banget, jauh lebih kecil daripada beras, trus ngitungnya gimana itu ......
Vessel Dios's picture

Namanya juga cerita... Tapi

Namanya juga cerita... Tapi ceritanya asyik juga. Thx
Pengunjung's picture

Senang ...

Ha... ha... ha...

dasar anakpartisa 

Aku gak suka matematika, senang ada orang dipenggal kepalanya karena pintar matematika :))))))

Jadi bertanya apakah perkembangan memori komputer yang selalu keluar seperti ini:

4 MB, 8 MB, 16 MB, 32 MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB, 528 MB, 512 MB, 1024 MB, ...

Akan berlanjut dengan kelipatan 2 terus, karena kalau memakai pola ini harus ada memori 2048 MB lalu 4096 MB dan seterusnya. Kapan ya ada komputer dengan memori 18.446.744.073.709.551.616 MB?

Wisely's picture

Maksudnya, Banyak Orang Kristen Terlalu Cepat Menghakimi

Dianpra, tadi malam gua mimpi ketemu si penemu catur dan gua tanya kenapa dia minta papan caturnya diisi dengan butir beras, kenapa nggak minta rumah, emas atau apa gitulah? dia cuman nyengir, namun waktu gua bilang, elu, dianpra menganggap dia bodoh banget, dia ngakak lalu cerita. Gini ceritanya. Penemu Catur: Kalau gua langsung minta rumah semegah Taj Mahal, pasti dibilang kemaruk. Kalau minta emas segudang pasti dibilang serakah. Makanya gua minta papan catur gua diisi beras. Lu itung aja sendiri, kalau semua kotak dalam papan catur gua diisi beras, berapa banyak rumah yang bisa gua beli dan berapa banyak emas yang bisa gua beli? Anak partisa, elu bener, di India kite-kite emang pada makan beras. Dan kisah yang benar adalah raja yang minta gua bikinin mainan itu adalah raja yang sombong dan angkara murka. Namun setelah kegedor sama gua dia bertobat dan gua malah langsung diangkat mantu dan jadi penasehatnya. Nah, elu mikir ndiri dech, dengan kesaktian gua ada nggak raja jaman itu yang berani penggal kepala gua? Kalau yang mau angkat mantu si bejibun. Eh, siapa bilang gua bodoh banget? si dianpra? dia kalee .....
dianpra's picture

Wisely, gue juga mimpi

Wisely, sama kaya elo yang ngada-ada, gue juga kemaren ngimpi ketemu si penemu catur dan gue tanya kenapa dia minta papan caturnya diisi dengan butir beras, kenapa nggak minta rumah, emas atau apa gitulah? dia cuman garuk-garuk trus jawab: "Gue memang bodoh waktu itu, harusnya gue mikir kalau permintaan gue ngga bakal bisa dipenuhi, susah diwujud'in, ngapain juga gue mesti pertaruhin kepala gue dengan kata 'serakah', 'kemaruk', biaraaja gue dibilang gitu asal gue dapat rumah, gue juga ngga perlu jual tu beras dulu biar dapet rumah, susah, ribet!!!" Eh, siapa bilang si penemu catur bodoh banget? si dianpra? iya kalee .....
Priska's picture

Ada ada aja....

Ah, kalian itu, ada ada saja. he he he.... Si penemu catur itu, sering lihat, kalo' para pegawai istana itu ndak pernah ada kerjaan, cuma "leyeh-leyeh" aja tiap hari. Jadi, dia berfikir: Enak banget ya mereka itu, tiap hari makan gaji buta. Gimana ya, caranya supaya mereka itu tidak hanya makan gaji buta. So, muncullah idenya untuk minta permintaan itu. :)
__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

pyokonna's picture

jadi punya ide

Wah, gmn klo pegawai negeri di republik mimpi dikasih kerjaan buat ngitung beras di atas papan catur seperti yang diminta si penemu catur daripada cm baca koran sama main kartu di komputer
__________________

We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa

Josua Manurung's picture

sekarang sudah ada catur baru

sekarang sudah ada bentuk permainan catur baru.... papannya sama, hitam putih... cuma pemainnya ada 4 orang... waktu itu saya lihat di Kick Andy... seru tuh kalau sambil ngopi and ngeteh di Pasar Klewer..... :) BIG GBU!
__________________

BIG GBU!