Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kisah Penciptaan Langit Dan Bumi
Selama ini kita memahami Kejadian 1:1-31 sebagai kisah penciptaan dunia, bahkan banyak yang hanya memahaminya sebagai kisah penciptaan bumi dan isinya. Bumi adalah tempat manusia tinggal. Dunia adalah alam semesta. Langit adalah kubah yang kelihatan ketika manusia menatap angkasa. Mari kita mempelajarinya sekali lagi dengan membuang semua prasangka dan melihat apa yang kita pahami darinya kali ini.
Kisah Penciptaan Sorga dan Dunia
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1
Ini adalah kisah penciptaan sorga dan dunia. Bukan hanya penciptaan bumi, bukan hanya penciptaan dunia namun kisah penciptaan sorga dan dunia.
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kejadian 1:2
Belum berbentuk bisa berarti belum ada namun bisa juga berarti belum berbentuk seperti sekarang. Kosong bisa berarti tidak ada namun bisa juga berarti belum diisi. Dunia belum berbentuk dan kosong artinya pekerjaan penciptaan dunia belum dimulai. Walaupun pekerjaan penciptaan belum di mulai, namun saat itu sudah ada tiga keberadaan yaitu: Gelap, Samudera dan Roh Allah. Ketiga-Nya bukan ciptaan karena sudah ada sebelum penciptaan dimulai.
Hari Pertama - Jadilah Terang
Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Kejadian 1:3
Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Kejadian 1:4
Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. Kejadian 1:5
Allah menciptakan Terang hanya dengan berfirman, menyatakan kehendak-Nya. Dia lalu memisahkan Terang dari Gelap. Gelap bukan ciptaan karena sudah ada sebelum pekerjaan penciptaan dimulai. Allah lalu menamai Terang itu Siang dan Gelap itu Malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Terang = Siang
Gelap = Malam
Hari Kedua - Batas Air Adalah Sorga
Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Kejadian 1:6
Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Kejadian 1:7
Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. Kejadian 1:8
Cakrawala (ra•ki•a') tidak tercipta hanya dengan berfirman namun dijadikan. Setelah menyatakan yang dikehendaki-Nya, Allah lalu menjadikan apa yang dikehendaki-Nya itu. Allah tidak menciptakan Air sebab Air sudah ada sebelum pekerjaan penciptaan dimulai. Allah menamai cakrawala itu Sorga (sha•ma•yim). Sorga memisahkan Air dari Air sehingga ada Air di atas Sorga dan ada Air di bawah Sorga. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
Hari Ketiga - Air dan Bumi Adalah Allah
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Kejadian 1:9
Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:10
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Kejadian 1:11
Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:12
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. Kejadian 1:13
Ketika memisahkan air dari bagian yang kering, Allah hanya perlu menyatakan kehendak-Nya dengan berfirman, Dia tidak perlu melakukan pekerjaan yang dikehendaki-Nya tersebut. Air itu merespon kehendak Allah. Tidak semua Air dipisahkan dari bagian yang kering, hanya Air yang ada di bawah Sorga. Allah menamai yang kering itu Darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya Laut. Sekarang kita tahu bahwa Allah tidak menciptakan daratan karena pada mulanya daratan itu ada bersama-sama Air dan Air sudah ada sebelu pekerjaan penciptaan dimulai.
Sama seperti Air, Tanah juga langsung merespon kehendak Allah dengan menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji, begitu Allah menyatakan kehendak-Nya. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
Hari Keempat - Allah dan Firman
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala sorga untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, Kejadian 1:14
dan sebagai penerang pada cakrawala sorga biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Kejadian 1:15
Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Kejadian 1:16
Allah menaruh semuanya itu di cakrawala sorga untuk menerangi bumi, Kejadian 1:17
dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian Kejadian 1:18
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat. Kejadian 1:19
Kata "benda-benda" dan "benda" di dalam Kejadian 1:14-15,17 sama sekali tidak ada di dalam bahasa aslinya. Kata "cakrawala" di dalam di dalam ayat-ayat tersebut diterjemahkan dari dua kata yaitu: Raqiya yang artinya cakrawala dan Shamayim yang artinya sorga. Dengan demikian, maka terjemahan yang tepat dari frasa: bir•ki•a' ha•sha•ma•yim adalah cakrawala di Sorga. Kata memisahkan di dalam ayat-ayat tersebut di atas diterjemahkan dari kata Ibrani badal (baw-dal'), kata kerja artinya memisahkan; memecah; membedakan. Setelah membenahi terjemahan ayat-ayat tersebut di atas maka kita akan memahaminya dengan makna yang berbeda dari yang selama ini kita pahami. Setelah membenahi terjemahan ayat-ayat tersebut di atas maka kita akan memahaminya dengan makna yang berbeda dari yang selama ini kita pahami.
Siang adalah nama untuk Terang yang diciptakan oleh Allah pada hari pertama. Malam adalah nama yang diberikan kepada Gelap yang sudah ada sebelum penciptaan. Pada Kejadian 1:4 Terang itu sudah dipisahkan dari Gelap. Apabila kita menerjemahkan kata badal (baw-dal') di dalam Kejadian 1:4 sebagai memisahkan, maka kata tersebut di dalam Kejadian 1:14,18 harus diterjemahkan sebagai membedakan sebab yang sudah dipisahkan mustahil dipisahkan lagi. Apabila di Kejadian 1:4 diterjemahkan membedakan, maka di Kejadian 1:14,18 harus dipahami sebagai memisahkan. Menurut saya, kata badal (baw-dal') di dalam Kejadian 1:4 lebih tetpat dipahami sebagai membedakan sementara di dalam Kejadian 1:14,18 harus dipahami sebagai memisahkan.
Penerang Besar berkuasa atas Terang alias Siang. Penerang Kecil berkuasa atas Gelap alias Malam. Selain menciptakan kedua Penerang itu Allah juga menciptakan bintang-bintang. Kedua Penerang itu tidak tercipta hanya dengan berfirman namun dijadikan oleh Allah setelah Dia menyatakan kehendak-Nya. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
Siang = Terang
Malam = Gelap
Hari Kelima - Burung-Burung Di Sorga
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi dan di atas cakrawala sorga." Kejadian 1:20
Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:21
Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak." Kejadian 1:22
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. Kejadian 1:23
Kata "melintasi" di dalam Kejadian 1:20 diterjemahkan dari kata Ibrani "al" yang artinya: di atas. Kata cakrawala diterjemahkan dari frasa Ibrani re•ki•a' ha•sha•ma•yim yang artinya cakrawala sorga. Setelah membenahi terjemahannya, maka kita dapat memahami ayat-ayat tersebut di atas sebagai berikut:
Ada tiga jenis binatang yang diciptakan oleh Allah pada hari ini yaitu:
1. binatang-binatang laut yang besar
2. Segala makluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air
3. Segala burung bersayap
Setelah memberkati semuanya Allah memberi mandat agar semua ciptaan-Nya yang di bumi berkembang biak, itu berarti burung-burung bersayap di cakrawala sorga tidak berkembang biak. Semuanya itu tidak tercipta hanya dengan berfirman namun diciptakan oleh Allah setelah Dia menyatakan kehendak-Nya. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
Hari Keenam - Gambar & Rupa KITA bukan GAMBAR-Nya
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Kejadian 1:24
Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:25
Berbeda dengan ketika menciptakan berbagai macam tanaman, kali ini bumi sama sekali tidak merespon ketika Allah menyatakan kehendak-Nya. Maka Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi.
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:26
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1:27
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Kejadian 1:28
Allah yang menciptakan Sorga dan Dunia serta segala isinya tidak sendirian. Kita mengetahui hal itu ketika salah satu Allah mengajak Allah yang lain untuk menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Mereka. Allah lalu menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, pertama-tama diciptakannya dia lalu diciptakannya mereka laki-laki dan perempuan.
Yang dikehendaki oleh Allah adalah menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Mereka sementara yang diciptakan oleh Allah adalah manusia menurut gambar-Nya. Itu berarti ketika diciptakan manusia belum sempurna karena baru menurut gambar-Nya belum menurut gambar dan rupa Mereka.
Setelah diciptakan Allah lalu memberi mandat kepada mereka, bukan dia. Kepada mereka artinya kepada semua manusia. Mandat itu adalah:
1. Beranakcucu
2. Memenuhi dunia
3. Menaklukkan dunia
4. Berkuasa atas semua binatang di dunia
Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Kejadian 1:29
Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Kejadian 1:30
Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Kejadian 1:31
Allah lalu menetapkan apa yang boleh di makan oleh manusia dan binatang-bintang di dunia. Yang boleh di makan manusia hanya tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Yang boleh dimakan binatang hanya tumbuh-tumbuhan hijau.
Hari Ketujuh - Berhenti Dari Segala Pekerjaan Penciptaan
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Kejadian 2:1
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:2
Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:3
Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Kejadian 2:4a
Pada hari ketujuh Allah berhenti dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya. Dia lalu memberkati hati ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Demikianlah diselesaikan sorga dan dunia dan segala isinya.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Gelap dan Samudera serta Roh Allah sudah ada sebelum pekerjaan penciptaan di mulai. Apakah ketiga-Nya adalah Sang Pencipta?
Benar! Gelap dan Samudera alias Air serta Roh Allah adalah Sang Pencipta.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Yohanes 1:1
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Yohanes 1:2
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Yohanes 1:3
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Yohanes 1:4
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Yohanes 1:5
Alkitab mengajarkan bahwa yang ada sebelum penciptaan adalah Sang Pencipta. Dengan membandingkan Kejadian 1:3-5 dengan Yohanes 1:1-5 kita dapat menarik kesimpulan bahwa Gelap dan Terang di dalam Kejadian 1:3-5 adalah Gelap di dalam Yohanes 1:4-5. Dengan membandingkan Kejadian 1:14-18 dan Yohanes 1:1-5 maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa Terang Besar adalah Allah (Theos) sementara Terang Kecil adalah Firman (Logos).
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes 1:14
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. Yohanes 1:18
Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Yohanes 1:33
Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." Yohanes 1:34
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kejadian 1:2
Kata "menutupi" dan kata "di atas" dalam Kejadian 1:2 diterjemahkan dari kata Ibrani yang sama yaitu "Al" yang artinya "di atas". Karena Gelap dan Roh Allah sama-sama ada di atas Samudera alias Air, bukankah itu berarti Kedua-Nya ada di pangkuan Bapa alias Samudera alias Air?
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Wahyu 22:1
Sorga adalah batas Air. Sorga membatasi Air yang di atas dan yang di bawah. Air yang ada di Sorga mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.
2. Anda mengajarkan bahwa Air adalah Bapa. Allah memisahkan Air di atas dan Air di bawah dengan Sorga. Ketika Allah menghendaki Air di bawah berkumpul pada suatu tempat, maka Air menanggapi-Nya sehingga nampaklah bagian kering yang lalu dinamakan darat atau bumi. Ketika Allah menghendaki berbagai tumbuhan, maka bumi menanggapi-Nya dengan menumbuhkan berbagai tumbuhan. Apabila yang anda ajarkan benar, bukankah itu berarti laut dan bumi adalah Bapa? Bukankah itu berarti air dan bumi hidup? Bukankah itu berarti penyembahan alam adalah bentuk penyembahan kepada Bapa?
Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Yohanes 4:21
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Yohanes 4:23
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."Yohanes 4:24
Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Wahyu 21:22
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Wahyu 22:1
Anda salah. Bukan saya namun Alkitablah yang mengajarkan bahwa Air adalah Bapa. Saya hanya menunjukkan apa yang tercatat di dalam Alkitab. Pada hari ketiga, Air dan Bumi memang merespon kehendak Allah. Namun pada hari ke lima dan keenam, air dan bumi tidak merespon kehendak Allah sama sekali. Setelah hari kelima, kehidupan mengalir dari Allah.
Menyembah alam bukan menyembah Allah apalagi menyembah Bapa karena Bapa menghendaki agar kita menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran. Roh adalah Allah dan kebenaran adalah Tuhan Yesus. Menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran berarti menyembah Allah dan Tuhan Yesus. Tentang alam, yang Bapa kehendaki dari kita adalah mengusahakannya, bukan menyembahnya.
Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya, semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum. Yeremia 10:14-15
Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang. Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun tidak dapat." Yeremia 10:3-5
Apakah gunanya patung pahatan, yang dipahat oleh pembuatnya? Apakah gunanya patung tuangan, pengajar dusta itu? Karena pembuatnya percaya akan buatannya, padahal berhala-berhala bisu belaka yang dibuatnya. Celakalah orang yang berkata kepada sepotong kayu: "Terjagalah!" dan kepada sebuah batu bisu: "Bangunlah!" Masakan dia itu mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan perak, tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya. Habakuk 2:18-19
Ayat-ayat tersebut di atas memberi jaminan kepada kita bahwa Bapa tidak tinggal di dalam alam dan benda-benda yang berasal dari alam. Penyembahan benda-benda dan alam adalah penyembahan berhala.
3. Apakah bintang-bintang di dalam Kejadian 1:16 adalah malaikat-malaikat?
Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat." Wahyu 1:20
"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Wahyu 2:1
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Wahyu 3:1
pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? Ayub 38:7
Untuk sementara kita dapat menarik kesimpulan bahwa bintang-bintang di dalam Kejadian 1:16 adalah malaikat. Bila saatnya tiba kita akan mempelajari apa yang diajarkan oleh Alkitab tentang malaikat.
4. Anda mengajarkan bahwa selain yang di atas bumi Allah juga menciptakan burung-burung bersayap yang terbang di angkasa Sorga. Apa yang anda maksudkan dengan burung-burung sorga itu?
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Yesaya 6:1
Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Yesaya 6:2
Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" Yesaya 6:3
Pada kerub-kerub itu tampak yang menyerupai tangan manusia di bawah sayap mereka. Yehezkiel 10:8
Aku melihat, sungguh, di samping kerub-kerub itu terdapat empat roda, satu roda di samping seorang kerub, dan roda-roda ini kelihatannya seperti kilauan permata pirus. Yehezkiel 10:9
Kelihatannya keempatnya adalah serupa, seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain. Yehezkiel 10:10
Kalau mereka berjalan mereka dapat menuju keempat jurusan tanpa berbalik kalau berjalan; karena tempat mana yang dituju oleh yang di muka, ke situlah pergi yang lain-lain, tanpa berbalik kalau berjalan. Yehezkiel 10:11
Seluruh badan mereka, punggungnya, tangannya, sayapnya, dan roda-rodanya penuh dengan mata sekelilingnya, ya, roda-roda mereka berempat juga. Yehezkiel 10:12
Aku dengar bahwa roda-rodanya disebut "puting beliung". Yehezkiel 10:13
Masing-masing mempunyai empat muka: muka yang pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka singa dan yang keempat ialah muka rajawali. Yehezkiel 10:14
Kerub-kerub itu naik ke atas. Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di tepi sungai Kebar. Yehezkiel 10:15
Kalau kerub-kerub itu berjalan, roda-roda itu juga berjalan di samping mereka; kalau kerub-kerub itu mengangkat sayapnya untuk terbang dari tanah, roda-roda itu tidak bergerak dari samping mereka. Yehezkiel 10:16
Kalau kerub-kerub itu berhenti, roda-roda itu berhenti, kalau kerub-kerub itu naik ke atas, roda-roda itu sama-sama naik dengan mereka; sebab roh makhluk-makhluk hidup itu ialah di dalam roda-roda itu. Yehezkiel 10:17
Sekali lagi, bukan saya namun Alkitab yang mengajarkan hal itu. Serafim dan Kerub adalah dua jenis makluk di Sorga yang memiliki sayap. Kita dapat menyebut keduanya burung Sorga yang diciptakan pada hari kelima.
5. Apabila Terang di Kejadian 1:3 dan Kejadian 1:14-18 adalah Allah seperti yang tercatat di dalam Yohanes 1:1-34. Bukankah itu berarti gelap dan terang yang kita lihat di dalam kehidupan sehari-hari adalah Allah, karena Alkitab sama sekali tidak mencatat kisah penciptaan gelap dan terang?
yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini. Yesaya 45:7
Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Wahyu 21:23
Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. Wahyu 22:5
Alkitab memang tidak mencatat kisah penciptaan gelap dan terang dengan gamblang, namun Yesaya 45:7 menyatakan bahwa TUHAN yang menciptakan gelap dan menjadikan terang. Di samping itu, Wahyu 21:23 dan Wahyu 22:5 adalah catatan tentang Sorga. Kedua ayat tersebut dengan gamblang mengajarkan tentang keberadaan terang yang berasal dari matahari, bulan dan lampu. Terang yang berasal dari ketiga benda penerang tersebut adalah terang yang diciptakan Allah menurut Yesaya 45:7.
6. Bukankah anda mengajarkan bahwa Yesus adalah Gelap? Karena Yesus adalah Gelap, kenapa di dalam Wahyu 21:23 diajarkan bahwa Anak Domba alias Yesus adalah lampunya?
Bukan saya, namun Alkitab yang mengajarkan bahwa Yesus adalah Gelap. Anda harus paham bahwa Gelap dan Terang adalah nama yang diberikan kepada Pencipta agar manusia dapat mengenal dan membedakan-Nya. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan Yang Mahagelap, artinya Tuhan yang mustahil dikenal oleh manusia. Agar dapat dikenali maka Tuhan lalu menciptakan Tuhan Yang Mahaterang.
Tuhan Yang Mahaterang adalah Tuhan Yang Mahagelap yang menjadikan diri-Nya dapat dikenali oleh manusia. Ada dua Tuhan yang dapat dikenali oleh manusia. Yang satu dinamai Gelap karena Dia merelakan diri-Nya untuk hidup dalam kegelapan manusia. Yang lain dinamai Terang karena Dia merelakan diri-Nya untuk hidup menerangi manusia dan Gelap yang hidup dalam kegelapan manusia.
Kedua Tuhan itu, Gelap dan Terang bersama-sama menerangi manusia agar mampu mengenal Tuhan Tritunggal yang kita sembah. Itu sebabnya di dalam Kejadian 1:14-18 diajarkan bahwa Gelap maupun Terang adalah Terang yang akan menerangi dunia.
7. Air adalah Bapa. Bahkan pada zaman langit dan bumi baru serta Yerusalem baru pun manusia tidak melihat-Nya karena dibatasi oleh Sorga. Adakah ayat-ayat Alkitab yang dapat meyakinkan saya bahwa Air alias Bapa itu memang ada?
Apabila anda mempelajari Kejadian 1:1-31 dengan teliti maka anda akan mendapati bahwa setelah penciptaan, Allah menghakimi yang diciptakan oleh Allah itu baik. Namun setelah manusia diciptakan, Allah sama sekali tidak menghakimi yang diciptakan oleh Allah itu baik. Apakah manusia yang diciptakan oleh Allah itu tidak baik sehingga Allah tidak memujinya baik? Apabila Allah memang tidak puas dengan manusia yang diciptakan oleh Allah, mustahil Kejadian 1:31 mencatat bahwa, Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Allah menghakimi yang diciptakan oleh Allah. Dari Yohanes 1:1-34 kita mengetahui bahwa yang melakukan penciptaan adalah Gelap dan Terang alias firman (Logos). Itu berarti Air alias Bapa sama sekali tidak mencipta karena Dia hanya menyatakan kehendak-Nya. Itu berarti Bapa alias Airlah yang menghakimi apa yang telah diciptakan oleh Allah alias Firman alias Gelap dan Terang.
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. Yohanes 5:30
Ketika di dunia, Yesus Kristus menyakan bahwa Dia tidak melakukan kehendak-Nya sendiri namun kehendak Bapa. Lebih lanjut dia menyatakan bahwa Dia tidak menghakimi menurut kehendak-Nya sendiri namun kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Itu berarti, Bapa alias Air adalah HAKIM AGUNG di Sorga dan di Dunia.
Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, 2 Petrus 3:5
dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. 2 Petrus 3:6
Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. 2 Petrus 3:7
Handai taulan sekalian, ketika anda mengucapkan kata langit, apa yang anda maksudkan? Bukankah yang anda maksudkan adalah kubah yang nampak ketika anda menengadah ke angkasa? Apakah kubah itu ada? Ilmu pengetahuan hingga saat ini belum mengajarkan bahwa kubah yang kita lihat itu sesungguhnya tidak ada! Setelah mempelajari Kejadian 1:1-31 kita tahu bahwa apa yang diterjemahkan sebagai langit oleh Alkitab terjemahan LAI adalah Sorga.
Sorga sudah ada sejak dahulu demikian juga dunia. Sejak dahulu artinya sejak sebelum Tuhan melakukan penciptaan. Bumi berasal dari Air dan oleh Air artinya bumi diciptakan oleh Air dari Air. Kejadian 1:6-13 mencatat kisah Air menciptakan Sorga dan Dunia. Setelah hari keempat, Kedua Penerang itulah yang melanjutkan penciptaan Sorga dan Dunia.
Siapakah yang memusnahkan dunia dengan air bah? Firman (Logos) atau Allah (Theos)? Bukan kedua-Nya namun Air alias Bapa. Air bukan air yang kita lihat sehari-hari karena Air adalah Bapa, Dia adalah HAKIM AGUNG. Dia menghakimi dan menghukum. Tidakkah itu cukup untuk mengajarkan kepada kita bahwa Air adalah Tuhan dan Dia adalah Bapa?
8. Anda mengajarkan bahwa Allah sama sekali tidak memuji ketika Allah selesai menciptakan manusia. Apakah manusia yang diciptakan oleh Allah itu tidak baik sehingga Allah tidak memujinya baik?
Yang dikehendaki oleh Allah adalah menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Mereka sementara yang diciptakan oleh Allah adalah manusia menurut gambar-Nya. Itu berarti ketika diciptakan manusia belum sempurna karena baru menurut gambar-Nya belum menurut gambar dan rupa Mereka. Allah tidak memuji bukan karena tidak baik, namun karena proses penciptaan manusia belum selesai.
Ada tiga proses penciptaan yang harus dilalui oleh manusia sehingga menjadi gambar dan rupa Mereka (Tritunggal). Proses penciptaan pertama adalah diciptakan menurut gambar Anak Manusia (Yesus). Penciptaan kedua adalah diciptakan menurut gambar Anak Allah (Yesus Kristus). Penciptaan ketiga adalah diciptakan menurut gambar Tuhan Allah.
9. Apa perbedaan Terang dan Gelap di dalam Kejadian 1:5 dan Kejadian 1:14-19?
Di dalam Kejadian 1:3-5, yang diciptakan oleh Allah adalah Terang, kata Terang diterjemahkan dari kata Ibrani owr (Ore), kata benda artinya terang. Gelap dalam ayat-ayat tersebut diterjemahkan dari kata Ibrani choshek (kho-shek'), kata benda, artinya gelap.
Di dalam Kejadian 1:14 yang diciptakan oleh Allah adalah Penerang, kata itu diterjemahkan dari kata Ibrani ma'owr (maw-ore), kata benda, artinya Penerang. Penerang di dalam Kejadian 1:14 bukan Terang, sebab Penerang Besar berkuasa atas Terang alias Siang sementara Penerang Kecil berkuasa atas Gelap alias Malam.
Kedua Penerang di dalam Kejadian 1:14 mustahil matahari dan bulan. Kenapa demikian? Karena siang dan malam yang kita alam saat ini bukan sesuatu namun suatu kondisi. Siang adalah kondisi di mana bumi mendapat sinar matahari sementara malam adalah kondisi di mana bumi tidak menerima sinar matahari. Apabila hendak memahami kedua Penerang itu adalah matahari dan bulan maka siang dan malam haruslah sesuatu, bukan kondisi. Di samping itu, kita tahu bahwa bulan tidak selamanya muncul di malam hari. Apabila kedua Penerang itu adalah matahari dan bulan, itu berarti setiap malam harus ada bulan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- Login to post comments
- 21866 reads
@Hai Melintasi
Setau saya kata "melintasi" di ayat 20 tersebut bukan dari "al", tapi dari "panym". Dunno. I could be wrong.
Tulisan yang bagus. Ada beberapa yang ingin saya komentari, misalnya:
1. Shameh: Setau saya orang Yahudi memakai kata yang sama untuk menyebut langit, luar angkasa, dan sorga. Mungkin cuma beda singular dan pluralnya aja.
2. Alternatif pendapat yang bagus, soal penciptaan malaikat ada di kitab Kejadian. Bagaimana dengan di kitab Ayub yang dikatakan bahwa Malaikat bersuka cita sewaktu Allah meletakkan dasar bumi? Banyak orang mengartikan bahwa berdasarkan ayat tersebut, bisa diartikan kalo malaikat sudah diciptakan sebelum penciptaan
langit danbumi.3. Dari poin 1 sampe poin 7 sepertinya anda masih pelan-pelan mengupasnya. Masuk ke poin 8, anda seperti dikejar sesuatu untuk menutup tulisan anda. Akan lebih menarik kalo poin 8 itu juga bisa dikupas sama seperti anda mengupas poin-poin sebelumnya. Hanya pengamatan saja. Once again, I could be wrong.
The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread
@Plainbread, No. 8
Setau saya kata "melintasi" di ayat 20 tersebut bukan dari "al", tapi dari "panym". Dunno. I could be wrong.
Plainbread, kata melintasi memang diterjemahkan dari kata "Al". Dalam sumber yang digunakan oleh LAI kata paniym sama sekali tidak ada. Namun kata itu ada di dalam sumber yang digunakan oleh KJV. Paniym artinya muka atau permukaan.
1. Shameh: Setau saya orang Yahudi memakai kata yang sama untuk menyebut langit, luar angkasa, dan sorga. Mungkin cuma beda singular dan pluralnya aja.
Menurut kamus dan Alkitab elektronik, kata "shamayim" selalu berarti jamak, kata tunggalnya adalah shameh. Kejadian 1:1-31 selalu menggunakan kata shamayim, tidak pernah menggunakan kata Shameh.Kata tersebut memang bisa berarti sorga juga bisa berarti angkasa atau langit.
Saya katakan, bahwa di dalam Kejadian 1:1-31 kata shamayim adalah sorga. Kenapa demikian? Karena sistematikanya. shamayim adalah nama yang diberikan kepada Cakrawala yang memisahkan Air dari Air.
2. Alternatif pendapat yang bagus, soal penciptaan malaikat ada di kitab Kejadian. Bagaimana dengan di kitab Ayub yang dikatakan bahwa Malaikat bersuka cita sewaktu Allah meletakkan dasar bumi? Banyak orang mengartikan bahwa berdasarkan ayat tersebut, bisa diartikan kalo malaikat sudah diciptakan sebelum penciptaan
langit danbumi.pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? Ayub 38:7
bintang-bintang memang malaikat namun Bintang Fajar hanya dikenakan kepada Yesus dan Adam. Kitab Wahyu mencatat bahwa pada akhirnya anak-anak Allah akan menerima Bintang Fajar.
apakah bintang-bintang Fajar yang bersorak-sorak dalam Ayub 38:7 itu adalah malaikat? Atau itu adalah anak-anak Allah? Banyak yang akan menyanggah dengan mengajarkan bahwa Anak Allah (Theos) hanya satu yaitu Yesus. Bagaimana dengan tujuh Roh Allah yang lain? Hal itu masih butuh penyelidikan lebih lanjut. Namun sekarang kita tahu bahwa kerubim dan serafim adalah burung sorga, bukan malaikat.
3. Dari poin 1 sampe poin 7 sepertinya anda masih pelan-pelan mengupasnya. Masuk ke poin 8, anda seperti dikejar sesuatu untuk menutup tulisan anda. Akan lebih menarik kalo poin 8 itu juga bisa dikupas sama seperti anda mengupas poin-poin sebelumnya. Hanya pengamatan saja. Once again, I could be wrong.
Menurut saya No. 8 itu butuh satu blog tersendiri untuk membahasnya, itu sebabnya s dalam blog ini hanya berisi ringkasannya saja.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Penafsiran alternatif yang menarik
Saya belum akan mengomentari tentang benar atau salahnya penafsiran ini dilihat dari sudut pandang mainstream.
Yang ingin saya lakukan sekarang hanya mengkritisi satu asumsi dasar yang dipakai hai hai untuk mengembangkan teorinya, yaitu bahwa: jika sesuatu tidak tertulis secara eksplisit dalam Alkitab sebagai diciptakan oleh Allah, maka artinya sesuatu itu pasti bersifat kekal, dan artinya sesuatu itu adalah atau identik dengan Allah, atau bagian dari-Nya, seperti yang tersirat dalam kalimat:
Walaupun pekerjaan penciptaan belum di mulai, namun saat itu sudah ada tiga keberadaan yaitu: Gelap, Samudera dan Roh Allah. Ketiga-Nya bukan ciptaan karena sudah ada sebelum penciptaan dimulai.
Namun, asumsi ini mengandung kelemahan yang mendasar, karena kalau kita mengikuti logika itu, maka kita dapat juga menyimpulkan bahwa "kejahatan" atau "yang jahat" (Kej 3:22) dan "dosa" (Kej 4:7) adalah Allah juga, karena tidak disebutkan di mana pun bahwa Allah menciptakan mereka.
@Daniel, Dosa Adalah Tuhan
Walaupun pekerjaan penciptaan belum di mulai, namun saat itu sudah ada tiga keberadaan yaitu: Gelap, Samudera dan Roh Allah. Ketiga-Nya bukan ciptaan karena sudah ada sebelum penciptaan dimulai.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Yohanes 1:3
Mas Daniel, Yohanes 1:3 adalah salah satu ayat Alkitab yang menjadi dasar saya menyimpulkan bahwa yang ada sebelum ada ciptaan bukan ciptaan.
Namun, asumsi ini mengandung kelemahan yang mendasar, karena kalau kita mengikuti logika itu, maka kita dapat juga menyimpulkan bahwa "kejahatan" atau "yang jahat" (Kej 3:22) dan "dosa" (Kej 4:7) adalah Allah juga, karena tidak disebutkan di mana pun bahwa Allah menciptakan mereka.
Yang baik dan yang jahat. Yang jahat adalah dosa. apa yang disebut baik dan jahat? Apabila manusia yang menjadi standardnya, maka yang baik adalah yang berkenan bagi saya sedangkan yang jahat adalah yang tidak berkenan bagi saya. Bila kita menjadikan Tuhan sebagai standardnya, maka yang baik adalah yang berkenan kepada-Nya dan yang jahat adalah yang tidak berkenan kepada-Nya.
Kita senantiasa berkata bahwa Tuhan MAHAKASIH dan akan marah besar ketika ada orang menyatakan bahwa Tuhan MAHABENCI. Padahal Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan itu CEMBURU. Bukankah cemburu adalah mahabenci? Ketika kita mengatakan bahwa Tuhan adalah KASIH, bukankah saat itu kita juga menyatakan bahwa Tuhan adalah CEMBURU?
Bukankah hal yang sama juga berlaku? Ketika kita berkata, Tuhan Mahakudus, bukankah pada saat yang sama kita juga sedang menyatakan bahwa Tuhan mahadosa?
Jadi, mas Daniel, Dosa tidak diciptakan karena Dosa adalah Tuhan. Sama seperti kasih tidak diciptakan karena kasih adalah Tuhan.
Namun mas Daniel, ketika berbicara tentang dosa manusia, kita sedang membicarakan PRILAKU manusia yang tidak berkenan kepada Tuhan. Prilaku manusia itu tidak diciptakan Tuhan namun DILAKUKAN oleh manusia.
Dosa adalah ciptaan Tuhan, bila Dia menulis skenarionya dulu baru menciptakan manusia untuk memerankan lakon-lakon dalam skenario itu. Namun Alkitab tidak mengajarkan hal demikian. Alkitab mengajarkan bahwa ketika manusia melakukan dosa, dia melakukannya atas kehendak sendiri bukan karena MEMERANKAN skenario Tuhan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Tentang dosa
Kita senantiasa berkata bahwa Tuhan
MAHAKASIH dan akan marah besar ketika ada orang menyatakan bahwa TuhanMAHABENCI.Pertama, bagi saya tidak ada masalah mengatakan "Tuhan benci" karena memang banyak sekali yang dibenci oleh Tuhan, salah satunya adalah dosa itu sendiri, jadi saya tidak termasuk "kita" yang Anda katakan marah besar ketika orang menyatakan bahwa Tuhan benci.
(Saya coret kata "maha" dari gabungan kata "mahakasih" dan "mahabenci" karena di dalam Alkitab saya tidak menemukan kata tersebut. Kalau maha besar atau maha kudus memang ada, tapi dua yang Anda tulis tidak ada, dan saya tidak ingin berasumsi lebih jauh dari yang seharusnya.)
Padahal Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan itu CEMBURU. Bukankah cemburu adalah mahabenci?
Saya setuju Alkitab mengatakan bahwa Tuhan cemburu, tapi saya tidak setuju menyamakan cemburu dengan benci, itu terlalu menggeneralisir.
Ketika kita mengatakan bahwa Tuhan adalah KASIH, bukankah saat itu kita juga menyatakan bahwa Tuhan adalah CEMBURU?
Memang benar, salah satu kualitas dari kasih Allah adalah kecemburuan, Kasih Allah itu sangat eksklusif dan posesif, sehingga Dia tidak mengijinkan yang dikasihi-Nya mengasihi yang lain melebihi kasih pada-Nya, itu adalah kecemburuan kudus Allah, tapi itu masih sama sekali berbeda dengan benci.
Alhasil, semua argumen di atas tetap tidak bisa membenarkan pernyataan di bawah ini:
Bukankah hal yang sama juga berlaku? Ketika kita berkata, Tuhan Mahakudus, bukankah pada saat yang sama kita juga sedang menyatakan bahwa Tuhan mahadosa?
Kudus adalah kudus, dan dosa adalah dosa, keduanya tetap antitesis satu sama lain.
Sehingga kesimpulan di bawah ini masih saja belum dapat saya pahami:
Jadi, mas Daniel, Dosa tidak diciptakan karena Dosa adalah Tuhan. Sama seperti kasih tidak diciptakan karena kasih adalah Tuhan.
Pernyataan "Allah itu kasih" atau "Allah adalah kasih" hanya dapat dipahami dengan pengertian bahwa kasih adalah salah satu "kualitas" dari Allah (sama seperti "Allah itu kudus" berarti bahwa kekudusan adalah salah satu kualitas Allah), namun itu bukan pernyataan ekuvalensi matematika yang menyamakan frasa di kedua sisi kata "adalah" (seperti "satu tambah satu adalah dua") dan dengan demikian tidak dapat dibalik menjadi "kasih adalah Allah/Tuhan", apalagi kalau dikembangkan lagi menjadi "dosa adalah Tuhan".
Singkat kata, bagi saya dosa memang bukan ciptaan Tuhan, tapi dosa juga bukan Tuhan. Dosa memang sebuah enigma.
@ Pak Daniel
Ikut nimbrung pak...hehehehe...
Apa itu kasih? apa itu benci? apa itu baik? apa itu jahat?
Bukankah semuanya itu pengalaman? Pengalaman yang memiliki konsekuensi masing2?
Kita memilih kasih karena konsekuensi kasih dapat kita terima
Kita tidak memilih jahat karena konsekuensi jahat tidak dapat kita terima
Tetapi sesungguhnya semuanya hanyalah pengalaman.
Tidak ada referensi atau kerangka inersia yang bisa jadi standar untuk menyebut kasih, benci, jahat, baik.
Pengalaman tidak bisa diukur tetapi dirasakan, karena pengalaman memiliki konsekuensi (resiko)
Kalau kita membuat kerangka acuan untuk menyebut kasih, benci, jahat ,baik, maka kita akan terjebak kepada eksistensi keduanya yang saling melengkapi. Mengapa??
Karena saya tidak akan mengatakan kasih kalau saya tidak melihat benci. Kasih akan menjadi tindakan biasa saja tanpa benci.
Oleh sebab itu disarankan untuk tidak memakai standar karena akan terjebak kepada hal yang saya sebut diatas.
Semua hal, baik, buruk, jahat, dosa, kasih, benci, suka, duka dll adalah pengalaman. Pilih pengalaman yang ingin anda rasakan, tapi jangan bikin referensi.
Pengalaman akan membuat manusia semakin sempurna. Namun apabila pengalaman yang kita pilih selalu tidak bisa kita terima namun kita tetap memilihnya maka kita adalah manusia paling Goblok dari keledai dan burung unta. Karena kita memilih sesuatu yang tidak bisa kita terima namun tetap memilihnya dengan bebas.
@Josia
Di satu sisi saya setuju ada aspek "perasaan" atau emosi dalam membicarakan tentang kasih dan benci, tapi yang sedang saya bicarakan di sini adalah pengertian kasih dalam hubungannya dengan Allah, misalnya seperti yang tertulis dalam 1 Yoh 4:8 atau ayat 16, dan dalam konteks ini artinya adalah sesuatu yang nyata, mutlak dan standard, dan tidak berkaitan dengan "perasaan" kita (maksudnya, entah kita merasa atau tidak merasa dikasihi, Allah tetap kasih pada kita)
Namun demikian pendapat Anda menarik juga, tapi sepertinya melenceng cukup jauh dari topik blog hai hai ini, jadi kalau kita akan membicarakan mengenai hal itu, saya sarankan Anda menulis blog terpisah saja, dan saya akan komentari di sana. Oke?
@Daniel, Cemburu Tanda Tak Mampu
Mas Daniel, di dalam Alkitab memang tidak ada kata Mahakasih dan mahabenci. namun bukankah kita banyak menarik kesimpulan tentang ajaran Alkitab dengan kata-kata yang tidak ada di dalam Alkitab?
Menurut saya Yohanes 3:16 adalah salah satu ayat yang memberi kesimpulan bahwa Allah itu mahakasih. Memberikan Anak Tunggal-Nya untuk mati menggantikan musuh-Nya.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, Keluaran 20:5
Keluaran 20:5 adalah salah satu ayt yagn memberi kesimpulan bahwa Allah mahabenci. Dia membalaskan kesalahan orang tua sampai keturunan keempat.
Cemburu tanda tak mampu.
Saya sering mengatakan hal itu untuk menggoda istri saya ketika dia cemburu. Betapa mesra pun saya memperlakukan seorang gadis kecil, dia tidak akan cemburu karena tahu gadis kecil itu bukan saingannya. Namun ketika saya menggandeng seorang wanita cantik dan mudah, dia cemburu karena merasa dirinya tidak mampu bersaing dengan gadis itu.
Tuhan mustahil cemburu karena tidak mampu, itu sebabnya satu-satunya alasan Tuhan cemburu adalah benci.
Kudus adalah kudus, dan dosa adalah dosa, keduanya tetap antitesis satu sama lain.
Yang baik adalah yang berkenan kepada Allah, yang jahat adalah yang tidak berkenan kepada Allah. Ketika Allah berkenan pada yang baik bukankah pada saat yang bersamaan Dia tidak berkenan kepada yang jahat? Ketika Allah Kudus pada yang baik bukankah Dia berdosa kepada yang jahat?
Allah itu kasih. Apa yang dikasihi-Nya? Yang kudus. Allah itu benci. Apa yang dibenci-Nya dosa. Allah mahakudus karena Dia sangat mengasihi yang kudus. Allah mahadosa karena Dia sangat membenci yang dosa.
Allah adalah kasih. Artinya Kasih adalah salah satu kualitas Allah. Kenapa kita tidak boleh mengatakan, Kasih adalah Allah. Artinya Kasih adalah salah satu kualitas Allah.?
Allah adalah kudus artinya Kudus adalah salah satu kualitas Allah. kenapa kita tidak bisa mengatakan, dosa adalah Allah artinya membenci dosa adalah salah satu kualitas Allah?
Mas Daniel, menurut saya masalahnya adalah definisi. Itu sebabnya, menurut saya ketika berbicara tentang dosa, kita harus sepakati dulu definisinya. Ketika berbicara tentang dosa manusia yang saya maksudkan adalah prilaku manusia yang tidak berkenan kepada Allah. Ketika berbicara tentang dosa malaikat yang saya maksudkan adalah prilaku malaikat yang tidak berkenan kepada Allah.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
definisi kata "adalah"
Saya sangat setuju sekali bahwa masalahnya adalah definisi. Dan yang pertama-tama ingin saya mengerti adalah definisi kata "adalah" yang banyak sekali digunakan hai hai di mana-mana. Memang secara umum, kata "adalah" memiliki lebih dari satu definisi, tergantung konteks dan cara pemakaiannya dan saya berasumsi hai hai juga menggunakannya dengan definisi yang umum.
Tapi ternyata saya salah sangka dan semakin lama semakin bingung melihat pemakaian kata adalah yang semakin bertebaran dan dengan arti yang kadang-kadang saling bertolak belakang, sepertinya misalnya:
Air dan bumi adalah Allah
Air adalah Bapa
Gelap adalah Sang Pencipta
Yesus adalah Gelap
dan yang terakhir: Dosa adalah Allah
sedangkan di bagian lain hai hai juga mengatakan bahwa dosa adalah jahat.
Jadi kesimpulan saya, hai hai menggunakannya dengan cara yang berbeda setiap kali mengatakan kata "adalah".
Mohon diperjelas dulu sebelum kita berlanjut membahas definisi kata-kata yang lebih besar.
Definisi Kata "Adalah"
Bila digunakan tanpa keterangan tambahan maka "Adalah" artinya adalah "adalah" Namun bila digunakan dengan penjelasan tambahan maka kata "Adalah" akan memiliki arti seperti yang dijelaskan.
Ketika seseorang menyatakan bahwa" Allah adalah Kasih" tanpa penjelasan maka kata "Adalah" berarti:
Adalah = sama dengan = alias
Allah adalah Kasih = Allah alias Kasih
Bila yang dimaksudkan demikian, maka tidak ada masalah ketika orang mengatakan:
Allah adalah Kasih = Kasih adalah Allah
Namun ketika dia menyatakan bahwa "Allah adalah Kasih" artinya Allah memiliki Kasih sebagai kualitas-Nya maka kata "adalah" di dalam Frasa tersebut:
Adalah = memiliki kualitas
Bila hal demikian yang terjadi maka ketika menyatakan: Kasih adalah Allah, orang tersebut sedang mangatakan bahwa Kasih memiliki Allah sebagai kualisnya.
Apabila seseorang mengatakan, "Kasih adalah Allah" lalu menjelaskan maksudnya: Kasih itu salah satu kualitas yang dimiliki Allah, maka kata "Adalah" berarti:
Adalah = kualitas yang dimiliki
Bila demikian, maka ketika dia mengatakan "Allah adalah Kasih" dia sedang menjelaskan bahwa Allah itu kualitas yang dimiliki Kasih.
Itulah yang saya maksudkan dengan definisinya harus disepakati.
Yang baik = yang berkenan kepada Allah
Yang jahat = yang tidak berkenan kepada Allah.
Berbuat baik = Kudus
Berbuat jahat = Dosa
Baik = kudus adalah ANTITESIS jahat = dosa
Ketika menyatakan "Allah adalah Kudus" yang kita maksudkan adalah Allah hanya melakukan, menyukai, berkenan yang kudus.
Ketika menyatakan "Allah adalah Dosa" yang kita maksudkan OTOMATIS adalah Allah tidak melakukan, menyukai, berkenan yang dosa.
Kenapa OTOMATIS? Karena secara umum kita sudah memahami bahwa "dosa" adalah antitesis "kudus"
Kenapa jarang sekali orang yang menyatakan "Allah adalah dosa"? atau "dosa adalah Allah"? Sebab manusia suka dengan yang disebut POSITIF.
Itulah sebabnya mas Daniel, saya katakan bahwa ketika berbicara dosa, maka kita harus sepakati dulu definisinya. Apabila kita katakan dosa = sesuatu yang tidak berkenan kepada Allah, maka apa yang saya maksudkan di atas itu berlaku. Namun ketika kita katakan dosa = prilaku manusia yang tidak berkenan kepada Allah, maka yang saya maksudkan di atas menjadi SALAH.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Cieeeh,
So, on the way to "pai cia" dapat pencerahan nich ye....
Logos & theos teh apa ya artinya?
Kang mau tanya
dulu teh kan akang pernah tulis
Gelap = Allah bapa
Samudra = air = Terang = Allah Anak = Yesus
Roh Kudus = Roh Allah = Roh yang melayang2
nah..yg mau sy tanyain teh,knpa di atas diblog yg ini
Air = Allah Bapa = Samudra,kok jd berubah
bukan Yesus/Allah Anak lg ya?....dan Logos,Theos teh apa? Maaf sy mah bener2 belum ngerti
Harus dari mana dulu pertama bacanya...
Mksud saya harus dari mana dulu untuk memahami kisah kejadian penciptaan bumi dan langit ini...Karna kan tulisan akang ini teh kan kaya Cerbung...jd tulisan akang yg mana dulu yg hrus sy baca supaya paham seluruhnya tentang Allah tritunggal dan kisah kitab Kejadian ini....Sabab suka jd error klo abis bacanya sama komen2 yg lain.
@Lichian9, Mulailah Dari blog Ini
Lichian ingatan yang baik dan pandangan yang tajam.
Pada blog-blog sebelumnya saya memahami:
Bapa = Gelap
Samudera = Terang
Roh Allah = Roh Allah = Nafas Hidup
namun sekarang kita tahu:
Bapa = Air = Samudera
Roh Allah = Terang
Gelap = Yesus
Begitu memahami yang lebih sempurna atau yang benar kita harus mengoreksi pemahaman kita sendiri. Kenapa berubah? Karena sejak awal saya sudah katakan, kita harus bahu membahu menguji dan menyelidiki masalah ini bersama-sama.
Bila anda hendak mempelajari tentang Tritunggal, maka silahkan pelajari mulai blog yang anda baca ini lalu bersambung ke blog yang membahas Tritunggal di kitab Yohanes 1:1. Untuk membacanya silahkan klik di sini.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@hai2
klo bapa = samudera dan yesus=gelap lalu bgmna bengcu menjelaskan ketika Yesus Kristus mati dikayu salib dan hadir sang gelap...ketika tulah pada bgs mesir gelap gulita meliputi mereka...jika Yesus kristus adalah dwitunggal Roh dan Terang bukankah kita menyimpulkan dari kej 1 bhw oknum ketiganya adalah yg hadir saat peristiwa2 itu? bgmna mungkin Yesus Kristus dan Roh dihadiri sang Yesus/gelap itu...itu ja dlu hai..rada males ngetik nih
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
nambah satu
bukankah dosa2 kita dibuang ke tubir2 laut hai?:
Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut mazmur 7:19
bukankah tubir laut=samudera=Yesus?
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
B7, misteri Terang
klo bapa = samudera dan yesus=gelap lalu bgmna bengcu menjelaskan ketika Yesus Kristus mati dikayu salib dan hadir sang gelap...ketika tulah pada bgs mesir gelap gulita meliputi mereka...jika Yesus kristus adalah dwitunggal Roh dan Terang bukankah kita menyimpulkan dari kej 1 bhw oknum ketiganya adalah yg hadir saat peristiwa2 itu? bgmna mungkin Yesus Kristus dan Roh dihadiri sang Yesus/gelap itu...itu ja dlu hai..rada males ngetik nih
bukankah dosa2 kita dibuang ke tubir2 laut hai?:
Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lukas 23:44
"Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Matius 24:29
Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Matius 24:30
Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.Matius 24:33
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. Matius 24:34
Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Matius 24:35
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." Matius 24:36
Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Wahyu 6:12
Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.Wahyu 6:13
Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.Wahyu 6:14
B7, setelah membaca komentar anda saya membaca kembali blog saya dan menemukan hal-hal yang belum dijelaskan dengan gamblang serta kesalahan-kesalahan penggunaan istilah. Itu sebabnya saya megnedit kembali blog saya dan menambahkan pertanyaan baru, pertanyaan no. 9.
Sebelumnya saya memahami Gelap = Bapa dan Samudera = Yesus. Ketika menemukan kebenaran bahwa Samudera adalah Bapa dan Gelap adalah Yesus itu berarti menjilat muntah sendiri. Tentu saja saya mengujinya abis-abisan karena hal itu bisa digunakan oleh Debu Tanah dan Pniel CS untuk menyerang saya gila-gilaan. Ha ha ha ha ha ...
Kebenaran adalah kebenaran. Lebih baik menjilat muntah sendiri dari pada menyangkal kebenaran. Jadi, bila diserang abis-abisan maka nggak ada cara lain selain menerimanya dan menjilat muntah sendiri sebersih mungkin.
Air = Bapa
Air di bawah Sorga = alam semesta
Ketika Elohim menghendaki Air berkumpul dan dunia menumbuhkan berbagai tumbuhan, maka Air berkumpul dan dunia menumbuhkan berbagai tumbuhan tanpa campur tangan Allah. Allah tidak menjadikan air di bawah berkumpul dan tidak menumbuhkan berbagai tumbuhan.
Sebelum mengunggah blog tentang Amsal 8 (untuk membacanya silahkan klik di sini), saya sempat diskusi dengan Vantillian, saat itu saya memahami bahwa hikmat adalah Terang alias Allah, namun Vantillian mengatakan bahwa para Teolog memahami hikmat sebagai Yesus. Karena tidak mendapat pencerahan maka saya pun mempertahankan apa yang sebelumnya saya pahami bahwa hikmat adalah Yesus.
Pada saat itu saya memahami Hikmat = Terang alias Allah karena Hikmatlah yang membawa manusia memahami dan mengenal Tuhan sepenuhnya. Hikmat = Terang = Allah = Roh Kudus. Bukankah Kejadian 1:3 mencatat bahwa Terang adalah ciptaan pertama? Pengetahuan lama memang sulit dihilangkan dan mempengaruhi cara berpikir kita dan cara kita memahami sesuatu.
Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan. Amsal 8:12
Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Amsal 8:23
Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Amsal 8:24
Itu sebabnya, ketika menemukan bahwa Air = Bapa saya segera kembali ke Amsal 8. Air samudera raya yang kita lihat saat ini baru ada pada saat Allah mengumpulkan Air di suatu tempat. Setelah mempelajari itu saya baru tahu bahwa pemahaman pertama ternyata benar. hikmat = Terang dan Kecerdasan = Yesus. Yesus memberi Informasi dan Terang alias Allah yang menjadikan kita untuk meyakini bahwa informasi itu benar.
Apa yang terjadi ketika Yesus disalib? Matahari tidak bersinar. Kenapa ada yang berakifitas seolah kegelapan itu tidak ada? Karena Terang menerangi mereka. Siapakah yang diterangi oleh Terang saat itu? Maria yang melahirkan Yesus dan Yohanes, murid yang dikasihi-Nya.
B7, pemahaman ini akan membimbing kita untuk memahami tentang wahyu khusus dan wahyu umum. Wahyu khusus disampaikan lewat PERANTARA sementara wahyu umu disampaikan lewat alam semesta.
NB.
Kedatangan pertama Anak Manusia adalah ketika Yesus lahir. Kedatangan kedua-Nya dengan segala kuasa di bumi dan di sorga terjadi ketika Dia bangkit dari kematian? Kuncinya adalah sangkakala di sorga dan angkatan ini. Bila angkatan ini bukan angkatan ini, mustahil Yesus Kristus bilang, "angkatan ini."
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
hai jgn dijilat dulu muntahnya
sahabat apa yg anda ungkapkan ttg kisah kejadian ini tak akan saya lupakan seumur hidup, dibeberapa kebaktian gereja gw kemarin2 mulut ini rasanya gatal utk menjawab krn saat itu sedang ada topik pembahasan tritunggal ttp hati ini menahan diri sampai gw belajar seluruhnya hingga mantap...terpikir utk menjawab pertanyaan mereka dg mengungkit blog2 sahabatku hai2 tp mungkin belum waktunya...
apalagi hai2 skrg mau merevisi dan dg rendah hati menjilat muntahnya demi menelan kebenaran, sahabat itu tandanya hal2 ini butuh waktu dan tantangan yg lebih...gw pun mencoba berpikir ulang demi mencegah kekacauan ttg siapa gelap dan samudera dll ini,...mungkin bagi sebagian orang ini rumit dan gak ada gunanya tp sungguh gw sangat tertarik...krn disinilah misteri tritunggal yg sebenarnya...siapa yg meninggalkannya tak mendapat mutiaranya...tp itu cm soal ketertarikan aja...gw sangat2 tertarik....blm pernah belajar alkitab merasa spt ini....bahkan saat kerja pun skrg gw gak berhenti memikirkannya...hai2 jgn dijilat dulu muntahnya...siapa bilang gelap adalah Yesus....demikianlah gw memahaminya...
PERTAMA:
keluaran 12: 12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh,dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir. Malam (=huw')itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.
Kata malam itulah malam berjaga2 bagi YHWH/TUHAN/Yesus sungguh sangat menarik krn kata malam yg pertama adalah huw' yg dlm bhsa asli artinya dia/orang/bapa...kata ini juga digunakan dlm kej 20;5
kej 20:5 Bukankah orang(=huw') itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci "
1 taw 1:27 Abram, itulah(huw') Abraham.artinya abram dialah abraham...dan juga imamat 13:40, ayub 31:11 dll
bukankah malam=orang/person yg berjaga2 di malam hari saat YHWH akan berjalan membunuhi anak2 sulung mesir? jika konsisten yhwh adalah Kristus mustahil malam=gelap=kristus ttp yg benar adalah malam=gelap=bapa
kedua
Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lukas 23:44
mustahil ada gelap jam 12 sampai jam 3 krn seseorang disalib dan matahari tidak bersinar dan tabir bait suci terbelah dua jika hanya fenomena alam biasa ada kehadiran sang pencipta disitu (seorang murid menuliskannya, tandanya walau gelap ada terang yg membuatnya sanggup melihat...terang ini adalah Yesus dan Roh Kudus) krn Yesus berfirman selama ia didalam dunia ia adalah terang dunia (yohanes a\:d)....dan setelah ia naik kesurga ia mengutus Roh Kudus!..jadi mustahil malam=gelap=kristus ttp yg benar adalah malam=gelap=bapa
ketiga...lagi capek ngetik hai dan takut kepanjangan entar gw sambung deh..what do u think gbu....
Ketigasungguh orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
Pak hai: terima kasih!
Namun, saya tetap ingin menanyakan satu hal penting, apakah Anda sudah yakin dengan kalimat Anda yang mengatakan bahwa DOSA ADALAH ALLAH?
Bila Anda jawab iya, maka perenungan saya selama ini akhirnya terjawab bahwa, selama ini perenungan saya hanya mentok sampai DOSA ADA DENGAN SENDIRINYA.
@ken, Dosa Adalah Allah
Ken, dosa adalah Allah dalam arti pada mulanya Allah membenci dosa.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Darkness is the absence of light
Di dalam mainstream kekristenan, diajarkan bahwa gelap adalah absennya terang. Demikian juga diajarkan bahwa dosa adalah melencengnya dari sasaran (dari bahasa aslinya).
Bahkan sering email berkeliaran pake nama Einstein yang bercerita soal einstein mengalahkan profesornya. Email hoax.
Gelap adalah absennya terang? Betul. Tapi menurut saya itu belum "the whole truth". Ini mengingatkan saya pertama kali akan perdebatan cahaya, apakah gelombang atau partikel. Ada yang bilang A, ada yang bilang B. Ada yang percaya cahaya adalah gelombang sambil memaki bahwa yang percaya cahaya adalah partikel adalah orang bego. Sebaliknya juga begitu, ada juga yang percaya cahaya adalah partikel sambil berpikir bahwa yang percaya adalah gelombang adalah gak pake otak. Ternyata sekarang dibuktikan bahwa A dan B sama2 benar.
Jadi kalo saya adalah mainstream, saya akan bilang bahwa gelap dan dosa bukan termasuk dari "segala sesuatu" yang diciptakan, dengan alasan bahwa gelap dan dosa adalah kondisi dari ketiadaan (gelap vs. terang) dan kondisi dari kegagalan (dosa vs Allah).
UntungnyaSayangnya, saya bukan mainstream.Setau saya masih jarang ilmuwan yang mengupas soal gelap, tapi saya baca beberapa hasil tulisan mereka. Asumsi saya, gelap bisa bersama terang. Gelap bisa membungkus terang tapi kegelapan tidak bisa menguasainya. Sebaliknya juga begitu, terang bisa membungkus gelap tapi terang tidak menguasainya.
Toh gelap juga bisa dipisahkan dari terang (Kejadian). Bahkan blackhole yang super duper gelap bisa menelan cahaya.
Kita ini masih dalam generasi primitif, yang masih belum tau banyak hal mengenai hal2 seperti ini (mis: gelap dan terang). Ketika berbicara soal gelap dan terang, menurut saya, kita sama primitifnya ketika dulu peradaban manusia mengira bahwa kita gak bisa menciptakan alat untuk bisa terbang (pesawat terbang), sesuatu yang saat itu dianggap tidak mungkin.
One day, manusia akan menemukan bagaimana caranya gelap dan terang bisa hadir bersama2. Sama seperti manusia menemukan caranya bagaimana suatu pesawat atau tool bisa diangkat dan melawan gravitasi.
The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread
@Plainbread, Terang dan Gelap
Saudara Plaibread, menurut saya ketika berbicara tentang Terang dan Gelap di dalam Yohanes 1:1-34, Yohanes sama sekali tidak berbicara tentang Terang dan Gelap yagn kita lihat sehari-hari. sebab bila demikian, itu berarti ketika berbicara tentang Terang dan Gelap yang datang di dunia itu berarti sebelumnya tidak ada terang dan gelap di dunia ini. Namun ketika Logos menjadi manusia, terang dan gelap sudah ada di dunia ini.
Menurut saya, ketika Musa berbicara tentang Gelap dan Terang di dalam Kejadian 1:1-31, dia juga tidak sedang membicarakan tentang terang dan gelap yang kita lihat sehari-hari. Sebab siang dan malam yagn kita ketahui saat ini adalah nama yang diberikan manusia atas suatu kondisi atau situasi. Apabila kedua penerang itu memang matahari dan bulan maka itu berarti ketika matahari BERKUASA atas siang alias gelap mustahil ada kegelapan di dunia ini, namun nyatanya walaupun siang hari tetap saja ada tempat-tempat yang tetap gelap.
Saya sempat mempelajari ilmu pegntahuan tentang gelap dan terang dan harus diakui, dalam hal itu pertanyaan jauh lebih banyak dari jawabannya. Artinya pengetahuan manusia tentang hal itu memang masih primitif seperti yang anda katakan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@hai-hai, Tritunggal PL dan PB
Shalom sdr. Hai-hai,
Dari apa yang saya pahami pada blog sdr ini dan juga blog-blog yang sebelumnya khususnya menyangkut topik seperti ini "penciptaan" dari injil PL (Kejadian) dan di selaraskan ke injil PB (Yohanes) yang menyangkut pemahaman Tritunggal Maha Kudus, yang mana menurut sdr bahwa kalimat GELAP, SAMUDERA RAYA dan ROH ALLAH adalah identik dengan Tritunggal Maha Kudus.
Kalo memang begitu pemahaman sdr, pertanyaan saya bagaimana dengan pemahaman saudara atas tulisan dan pemahaman Tritunggal Maha Kudus oleh Bapa Gereja awal (Tertulianus) yang membuat rumusan Tritunggal sebelum konsili Nicea, seperti yang kami postkan ini :
“Beberapa orang menuduh bahwa bahkan Kejadian dibuka dengan pernyataan berikut dalam (bahasa Ibrani): “Pada mulanya Allah menjadikan seorang Anak untuk diri-Nya sendiri”. Karena tidak ada dasar untuk pernyataan ini, saya dipimpin untuk menuju ke argumentasi-argumentasi lain yang diproleh dari kebijakan Allah itu sendiri.. Karena sebelum segala sesuatu ada, Allah ada seorang diri – di dalam diri-Nya sendiri dan untuk diri-Nya-lah alam semesta, dan ruang, dan segala sesuatu. Tapi Ia sebenarnya tidak sendiri, karena Ia memiliki bersama dengan-Nya, Akal-Nya. Karena Allah adalah berakal, dan Akal-Nya adalah yang pertama-tama di dalam-Nya, dan segalanya adalah berasal dari diri-Nya. Akal ini adalah Pikiran-Nya (atau Kesadaran-Nya) sendiri yang dalam bahasa Yunani disebut sebagai ‘Logos’, yang mana istilah itu juga menunjuk kepada Firman.. Ia (Allah) memiliki Akal di dalam diri-Nya bahkan ketika ia diam, dan termasuk di dalam Akal itu adalah Firman-Nya! Saya, oleh karena itu, tanpa gegabah, meletakkan hal ini sebagai yang terutama (sebagai prinsip tetap) bahwa bahkan ketika alam semesta belum diciptakan, Allah tidak sendirian, karena Ia memiliki di dalam-Nya Akal-Nya, dan Akal ini tidak bisa dipisahkan dengan Firman-Nya, yang Ia buat sebagai (pribadi) kedua untuk diri-Nya…” (Against Praxeas 5)
“Ia adalah Anak Allah, dan (Ia) disebut Allah atas dasar kesatuan Dzat Hakikat dengan Allah.” (The Ante-Nicene Fathers, vol. 3, hal. 34-35)
“dan lagi, yang keluar dari Allah adalah juga Allah dan Anak Allah, dan keduanya adalah satu. Dengan cara yang sama, Ia adalah Roh dari Roh dan Allah dari Allah, Ia dibuat sebagai (Pribadi) kedua dalam hal eksistensi (keberadaan), dalam posisi, bukan dalam kodrat” (The Ante-Nicene Fathers, vol. 3, hal. 601)
“dan dijadikan daging dalam kandungannya, adalah kelahiran-Nya sebagai Allah dan manusia yang menjadi satu.. Karenanya Ia (Ia = Bapa) menjadikan-Nya (Nya = Anak) setara dengan-Nya (Nya = Bapa).” (The Ante-Nicene Fathers, vol. 3, hal. 603)
“Saya bersaksi bahwa Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus adalah tidak dapat dipisahkan satu sama lain.. semua kitab suci meneguhkan bukti yang jelas dari perbedaan (Pribadi) dalam Tritunggal.. Dalam hal apa kamu dapat mengerti Ia dan yang lain, seperti yang sudah saya jelaskan, pada dasar Pribadi, bukan Dzat Hakikat, pada caranya yang berbeda, bukan terbagi-bagi. Namun meskipun saya harus memegang bahwa hanya ada satu Dzat Hakikat dalam tiga (Pribadi) yang padu dan tak terpisahkan..” (The Ante-Nicene Fathers, vol. 3, hal. 606-607)
semoga Tuhan Yesus memberkhati kita semua.
terima kasih.
@tor-tor, Tertulian
Saudara tor-tor, Yang anda kutip adalah penjelasan Tertulianus tentang Tritunggal. Ajaran Tertulianus itu memang memiliki Internal Reason (kebenaran di dalam dirinya sendiri), artinya logis, sistematis dan tidak menyangkal dirinya sendiri.
Namun pertanyaannya adalah apakah yang diajarkan oleh Tetulianus itu memang hal yang diajarkan oleh Alkitab?
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kejadian 1:2
Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Kejadian 1:3
Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Kejadian 1:4
Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. Kejadian 1:5
Berfirmanlah Allah: "Jadilah
benda-bendapenerang pada cakrawala sorga untuk memisahkan siang dari malam. Biarlahbenda-bendapenerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, Kejadian 1:14dan sebagai penerang pada cakrawala sorga biarlah
benda-bendaitu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Kejadian 1:15Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Kejadian 1:16
Allah menaruh semuanya itu di cakrawala sorga untuk menerangi bumi, Kejadian 1:17
dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian Kejadian 1:18
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat. Kejadian 1:19
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Yohanes 1:1
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Yohanes 1:2
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Yohanes 1:3
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Yohanes 1:4
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Yohanes 1:5
Pertanyaannya adalah dari mana Tertulian mendapatkan apa yang diajarkannya? Apakah Alkitab memang mengajarkan demikian? Menurut saya Alkitab sama sekali tidak mengajarkan hal demikian. Bahkan, bila anda perhatikan maka nampak bahwa ayat-ayat yang saya kutip di atas menentang apa yang diajarkan oleh Tertulian.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Bola dunia ( bumi ) kapan diciptakan?
bung hai hai mo nanya, kapan ato hari ke berapa bumi ato bola dunia dicipta? soalnya saya ga menemukan, ato mungkin saya yang kurang teliti? mohon penjelasan..
Tuhan Gembalaku
Penciptaan Bola Dunia
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Kejadian 1:9
Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:10
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Kejadian 1:11
Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:12
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. Kejadian 1:13
Sebelum dipisahkan, Bola dunia ada bersama-sama air.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
penciptaan surga dan dunia
hari kedua:
Allah menamai cakrawala itu Sorga (sha•ma•yim). Sorga memisahkan Air dari Air sehingga ada Air di atas Sorga dan ada Air di bawah Sorga. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua
jadi sorga itu dijadikan ya? bukan dg berfirman? siapa yg menjadikannya? air itu siapa pula? yg memisahkan airnya siapa?
hari ketiga:
Sekarang kita tahu bahwa Allah tidak menciptakan daratan karena pada mulanya daratan itu ada bersama-sama Air dan Air sudah ada sebelu pekerjaan penciptaan dimulai.
jadi daratan/tanah beda dg bumi donk? klo pun disanggah dan dijawab sama bagaimana pula daratan itu bersama2 dg air? sang air menjadikan bumi? bukankah teorinya ketika Yesus menjadikan Ia MENJADIKAN SEGALA SESUATU DG BERTUMBUH KEMBANG? BUMI AKAN BERTUMBUH KEMBANG MJD SURGA? MASA IYA?berarti akan ada 2 surga donk?...siapa sih air kata lo air=samudera= bapa (sekarang) dulu =Yesus mana nih yg bener?
hari keempat:
Penerang Besar berkuasa atas Terang alias Siang. Penerang Kecil berkuasa atas Gelap alias Malam. Selain menciptakan kedua Penerang itu Allah juga menciptakan bintang-bintang. Kedua Penerang itu tidak tercipta hanya dengan berfirman namun dijadikan oleh Allah setelah Dia menyatakan kehendak-Nya. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
benar2 membingungkan bukankah terang kecil dan besar itu = Yesus dan roh kudus bgmna mungkin roh kudus dijadikan?
itu aja dulu deh sebelum meleper kemana2
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.