Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
kepala empat
Kepala empat
Tiga puluh satu Oktober. Perempuan muda itu mendapati dirinya bersimbah peluh dengan kedua kaki terpentang lebar di sebuah ruang yang kental dengan sapuan warna putih. Untuk sesaat napasnya terasa nyaris putus. Sekali lagi! Sekali lagi! Kata-kata itu terus berdengung memenuhi kepalanya. Tak jelas dari mana asalnya. Dari suster-suster yang mengurungnya, atau dari pikirannya sendiri. Dengungnya bertalu-talu seiring desakan-desakan di rahim yang membuat serasa nyaris jebol!
Belum ada user yang menyukai
- Evylia Hardy's blog
- 23 comments
- Read more
- 4869 reads