Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kenapa Tak bisa Bersatu
Unek2 sudah dari lamaaaa sekali, ceritanya juga udah basi..
Suatu hari waktu aku masih kuliah dan tinggal di asrama, datang seorang penginjil, seorang Bapak sendirian, membawa Alkitab menyapa aku yang kebetulan lagi duduk di ruang bersama. Panjang lebar dia akhirnya berbincang2 denganku, kebanyakan karena dia bertanya dan dijawabnya sendiri karena jawabanku pendek2 alias tak mengerti.. atau tak peduli...
Lalu datang temanku duduk disebelahku dan mulai nimbrung.. ehh.. lah kok akhirnya mereka jadi bersilat-lidah sendiri.. yang satu pendapatnya begini.. yang satu begitu... Lucunya mrk sama2 bantah2an berdasar ayat ini dan itu..
Sorry deh, akhirnya aku tinggalkan tempat dudukku yang di tengah dan pergi sambil membawa koran yang sedari tadi kupegang..
Aku pikir... pantes aja kali kenapa Kristen terbagi2, ada penganut ini dan itu.. sorry ya kalo salah.. ga begitu paham juga sih.. cuma aku taunya pengikut persekutuan yang A ga mau ikutan yang B, yang C juga punya gereja sendiri... padahal di KTP ya tertulisnya sama2 Kristen... gimana tuh...
Apa karena terlalu "berkeyakinan" atau karena doktrin Pendeta yang so pasti benar yang menutup kita dari persatuan ?
Coba yah... saudara kita tuh Katolik kok fine2 aja ya.. mereka kayaknya seolah satu kesatuan, ada hirarki sedunia, apalagi kalo pas ada perayaan di Vatikan itu lho.. wah sampai teman2ku yang katolik itu ya ikut nonton khusuk juga.. jadi iri...
- Lala's blog
- Login to post comments
- 8711 reads
Lala, Atas Kehendak Allah, Kita Tak Akan Pernah Bersatu
Mat. 10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang".
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
If Not Us, Who?
If Not Now, When?
* yuk, jangan asal ngeblog *
____________________________
* yuk, jangan asal comment *
jadi katolik yuk
Coba yah... saudara kita tuh Katolik kok fine2 aja ya.. mereka kayaknya seolah satu kesatuan, ada hirarki sedunia, apalagi kalo pas ada perayaan di Vatikan itu lho.. wah sampai teman2ku yang katolik itu ya ikut nonton khusuk juga.. jadi iri...
la, gimana kalo kamu jadi katolik aja? solusi yang gampang dan cepat kan? :-)
Bersatu itu seperti apa ?
Sewaktu membolak balik halaman blog di sabdaspace ini, saya menemukan topik orang Kristen tidak "satu" sudah beberapa kali dibahas. Beda doktrin dan beda denominasi...dalam pandangan saya, bukanlah persoalan penting selama setiap gereja dan anggotanya sungguh-sungguh berupaya setia kepada Firman Tuhan di dalam Alkitab.
Sangat menyedihkan, banyak orang merasa sudah mencapai pemahaman yang sempurna mengenai Firman Tuhan. Dengan lantang dan gagah berani mereka menggugat pemahaman orang Kristen lain, seakan-akan terang kebenaran telah sempurna di dalam golongannya. Berbekal ayat Alkitab pula, masing-masing menunjukkan kelompoknyalah yang paling setia pada isi Alkitab.
Konyolnya lagi, ada orang-orang yang cuma ikut-ikutan tokoh dari golongnya dan coba menjelas-jelaskan kepada orang lain berdasarkan pengetahuan yang juga sejengkal.
Padahall... Siapakah kita ? Seberapa lebih cerdas dan lebih berhikmatkah kita dibandingkan saudara yang lain, sehingga kita bisa 100% yakin bahwa pemahaman kita yang benar ? Tak dapatkah kita rendah hati untuk mengakui bahwa semua yang menyebut diri pengikut Kristus (selama kita memang tulus berusaha menjadi pengikutNya) adalah juga orang-orang yang punya keterbatasan ?
Kalau saudara kita yang beriman kepada Yesus Kristus, setelah mencoba mempelajari Alkitab dengan tulus dan sungguh-sungguh, menemukan pemahaman yang berbeda dengan kita mengenai hal tertentu...apakah hak kita menuding yang lain tetap keliru dan kita saja yang benar ? Demikian pula sebaliknya, apakah hak orang lain menuduh kita sesat karena kita berbeda dengan mereka, lalu menggiring kita untuk ikut dengan pemahamannya ?
Saya tidak berpendapat bahwa kebenaran bersifat relatif. Tapi, saya percaya pengetahuan manusia terbatas. Apalagi mengenai Tuhan. Jadi, tak ada yang perlu memegahkan diri sebagai yang paling kenal dan paling mengerti tentang Dia. Tak perlu ada yang ngeyel paling benar, lalu bersilat lidah perang ayat.
Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan ? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihatNya ?(Roma 11 : 34)
saling cuek itu bersatu?
jadi bersatu yang kamu anjurkan adalah dengan "cuek2an"?
katakanlah si A "merasa dirinya tau bahwa X+Y=Z", lalu datanglah si B yang juga "merasa dirinya tahu bahwa X+Y=M"... lalu karena dua2nya merasa sangat toleran terhadap masing2 mereka cuma senyum dan saling tidak menyentuh area yang "sensitif" itu.
mereka ke gereja bareng, bergaul bareng, hidup bareng. itukah yang kamu maksud dengan bersatu?
bisa juga sih kalo mau bersatu seperti itu :-)
Saling cuek itu bersatu di dalam jurang!
bahasa roh bla bla bla akabradabra pussssssh.... ikuuuuuuuutttttttt.... !!! tak boleh diteguuuuuurrrrrrrr!!! karna itu adalah alkitabiaaaaah!!! bahasa dari "hongkong" pun alkitabiaaaaahhhh!!!! mari bersatu ikut bahasa dari "hongkong" abrakadabra-lah yg alkitabiaaaahhhh!!!!
MARI BERSATU BERBAHASA ROH!!!! YANG MENEGUR ADALAH ORANG SESAT DAN TIDAK MAU BERSATU!!!! YEAH!!!
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
If Not Us, Who?
If Not Now, When?
* yuk, jangan asal ngeblog *
____________________________
* yuk, jangan asal comment *
@Lala: saya mengerti...
Saya mengerti apa yang mbak Lala rasakan. Tapi sepertinya mau jadi penganut agama apa pun di dunia ini (termasuk yang mb Lala sebutkan tadi, kalau mb Lala mau menggali lebih dalam), rasa-rasanya sulit untuk menemukan yang seperti mb Lala idam-idamkan. Mungkin karena Tuhan Yesus tidak kunjung datang ya, kita jadi berdebat terus, ha..ha..
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
Jangan "cuek-cuekan" dong...
Sebagai sesama pengikut Kristus, kalau memang ada yang punya karunia mengajar dan menasehati, jangan cuek dong.
Tapi, tidak semua harus jadi pengajar juga 'kan ? Yang diceritakan @Lala memang tipikal; banyak orang yang baru bertobat atau lahir baru atau baru belajar sedikit tentang Alkitab sudah cepat-cepat mau jadi pengajar, padahal kita 'kan disuruh bersaksi bukan mengajar ?
Dengan IQ yang pas-pasan, terus terang, saya tidak bisa memahami perdebatan di beberapa thread di situs ini. Pada topik tertentu, misalnya, saya tidak mampu menganalisis dan memilih pendapat mana yang lebih benar. Lalu, apakah saya menjadi sesat dan tidak selamat ?
Nah, dalam hal itulah saya merasa, kita tidak perlu 'memaksakan' pengetahuan X+Y = Z kepada kawan yang hanya bisa memahami X + Y = M. Memberitahu OK, menghina bahwa dia bebal karena tak bisa menangkap, ya, janganlah.
Saya jadi ingat, sewaktu sekolah dulu, saya pernah diwajibkan belajar Fisika Modern. Dan, ampun, secuil pun saya tidak mengerti padahal saya sudah baca berbagai buku teks berulang-ulang. Andaikan memahami Alkitab memerlukan tingkat kecerdasan tertentu, saya kuatir saya tidak akan selamat.
Tapi, saya percaya saya akan selamat oleh anugerahNya. Mungkin saya salah, tapi sampai sejauh itulah pemahaman saya tentang rencana dan karya Allah di dalam hidup saya. Orang lain (sesama pengikut Kristus) mungkin sampai pada pemahaman yang lebih dalam atau lebih tinggi lagi. (Btw, saya baru ngeh ada soal mendasar mengenai predestination dan free will setelah baca blog ini).
Jadi, soalnya bukan mau "cuek" atau "tidak mau menyentuh hal sensitif". Yang saya percayai adalah : sebagai sesama pengikut Kristus, kita sebaiknya bisa menerima dalam hal tertentu kita tidak sepaham. Nah, kalau kita merasa perlu menyampaikan perbedaan itu, seharusnya sedikitpun tidak perlu ketinggian hati bahwa kitalah yang memiliki pemahaman yang benar.
Saya mampir ke sabdaspace karena ingin mendengar dari saudara-saudara yang sama-sama mengaku pengikut Kristus. Kalau untuk bersatu menjadi satu ajaran yang sama mungkin tidak bisa. Tetapi, kalau ada yang punya pengetahuan, ya mohon berbagilah.
marilah kita ngobrol soal persatuan
Tapi, tidak semua harus jadi pengajar juga 'kan ? Yang diceritakan @Lala memang tipikal; banyak orang yang baru bertobat atau lahir baru atau baru belajar sedikit tentang Alkitab sudah cepat-cepat mau jadi pengajar, padahal kita 'kan disuruh bersaksi bukan mengajar ?
setuju banget ama yang satu ini... mungkin karena ada pendapat umum bahwa "kedewasaan tidak tergantung pada umur", maka semua orang muda seakan unjuk kebolehan sekedar untuk diakui oleh kalangan nya. sayangnya, biasanya mereka hanya kuat di teori dan tidak punya kemampuan yang cukup untuk melakukan teori itu.
kemampuan seperti apa yang kurang itu? gue akan bahas itu di bagian selanjutnya di bawah ini.
Dengan IQ yang pas-pasan, terus terang, saya tidak bisa memahami perdebatan di beberapa thread di situs ini. Pada topik tertentu, misalnya, saya tidak mampu menganalisis dan memilih pendapat mana yang lebih benar. Lalu, apakah saya menjadi sesat dan tidak selamat ?
salah satu kemampuan yang diperlukan adalah untuk tahu mana pihak yang punya otoritas dan mana yang tidak punya. kamu dikatakan sesat? siapa yang mengatakan? kalau dia bukan pihak yang punya otoritas untuk menyatakan sesat, kenapa pusing? kenapa bete? kenapa sedih? cuek aja lah ;-)
Tapi, saya percaya saya akan selamat oleh anugerahNya.
bagus, percayalah dan jangan gampang menjadi bete :-)
Jadi, soalnya bukan mau "cuek" atau "tidak mau menyentuh hal sensitif". Yang saya percayai adalah : sebagai sesama pengikut Kristus, kita sebaiknya bisa menerima dalam hal tertentu kita tidak sepaham. Nah, kalau kita merasa perlu menyampaikan perbedaan itu, seharusnya sedikitpun tidak perlu ketinggian hati bahwa kitalah yang memiliki pemahaman yang benar.
nah... ada lagi satu kemampuan lain yang perlu dimiliki disini. banyak kali gue melihat bahwa orang2 yang mengaku rendah hati itu sebenernya tinggi hati tapi bersembunyi di balik kata2 toleran. ketika kamu tersinggung oleh sikap seorang yang nampak tinggi hati, bisa jadi sebenernya kamu juga tinggi hati makanya bisa tersinggung (soal2 beginian si JF tuh "master" nya).
bayangkan Yesus... Dia itu Tuhan... tapi apa Dia tersinggung ketika semua ucapan Nya dibantah ramai2 oleh orang2 yang dua-tiga hari lalu mengelu2kan Dia sebagai raja?
Saya mampir ke sabdaspace karena ingin mendengar dari saudara-saudara yang sama-sama mengaku pengikut Kristus.
pertanyaan nya adalah APA yang ingin kamu dengar? :-)
---terakhir---
untuk menutup comment gue yang kayaknya udah super kepanjangan ini, gue cuma mau bilang bahwa keadaan kita (kristen non-katolik) saat ini adalah ekses dari dibukanya akses informasi kepada alkitab yang seluas2nya. kita bebas untuk menafsir, menelaah, menyimpulkan seenak udel kita (hal ini ga akan kamu dapati di katolik).
gue ga bilang bahwa kita salah dan katolik bener atau sebaliknya, tapi gue cuma mau bilang bahwa kebebasan itu tidaklah gratis. untuk dapat jalan dalam kebebasan itu, ada hal2 dalam diri kita yang perlu dibenahi terlebih dulu. dua diantaranya adalah dua kemampuan yang gue sebut di atas.
shallom :-)
@dennis : Saya ingin mendengar ...
Apa yang ingin kamu dengar ?
Akh, ini sapaan yang ramah dari pedagang di Pasar Klewer ini. Thanks.
Saya sementara ini sekedar window shopping. Saya sudah jalan-jalan ke beberapa sudut pasar ini dan sangat terkesan dengan dagangan tauke hai-hai dan tauke dedew. Meski suasana lapak mereka riuh rendah (some people talk so loud, I can't hear them), dagangan mereka memang "hot items" yang layak dilirik.
Meskipun saya belum bisa memahami (dan tak sepaham dengan) @gkmin tentang nama YHWH-nya, atau @dedew tentang anti-Calvinism-nya atau dengan @hai_hai tentang ketidak-percayaannya-mengenai-mujizat, saya bisa menikmati dan belajar dari tulisan-tulisan mereka. Apapun yang didiskusikan oleh sesama Kristen dengan hasrat yang jujur untuk mengenal Firman Allah ... itulah yang saya ingin dengar.
GBU.
usulan bahan bacaan
hmm... rupanya kamu baru melihat sisi luar dari SS yah :-)
pantes pantes pantes....
kalo boleh usul, gue mau usulin enam nama yang blognya menarik buat dibaca (at least menarik buat gue), yaitu: [1] purnomo, [2] inge triastuti, [3] anakpatirsa, [4] daniel, [5] garamdunia, dan [6] billyjoe.
sementara itu, biar masih masuk di tema blog ini ("persatuan"), gue saranin kamu mulai dengan mengklik link ini.