Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kemiskinan dan Sedekah
Dalam sebuah sinetron reliji “Para Pencari Tuhan jilid 2” dikisahkan tentang seorang bernama “Jalal”. Pak Jalal, begitulah biasa dipanggil oleh orang di kampungnya. Ia seorang yang sangat kaya. Memiliki harta yang berlimpah dan tahu bahwa banyak orang yang berharap pada bantuannya. Suatu ketika ia ingin ber”sadaqah”, tetapi tidak ditemukan orang yang layak mendapatkan sedekahnya. Ia bertanya pada seorang nenek apakah ada kesulitan dalam hidupnya, dikatakan tidak. Ia bertanya kepada orang lain, apakah anaknya memerlukan biaya, orang itu berkata tidak. Bahkan ketika ia bertanya kepada pengurus RT dan RW tentang siapa yang dikatakan miskin, pengurus mengatakan tidak ada. Mungkin para bloger telah menyaksikan sinetron ini.
Ditengah menonton sinetron tersebut ada yang berkomentar, ”Salah sendiri bertanya-tanya. Kalau mau memberi, ya beri saja”. Tetapi ada satu hal yang menggelitik saya yaitu ”bila orang miskin tidak ada”, betapa sulitnya orang untuk berbuat kebaikan melalui sedekah. Saya mencoba untuk membayangkan dalam sebuah masyarakat Komunis dimana semua kehidupan diatur oleh penguasa, sehingga semua masyarakat memiliki kehidupan yang tidak jauh berbeda. Betapa sulitnya mereka untuk bersedekah. Memang disetiap lapisan masyarakat, dimanapun itu, pasti ada yang disebut dengan kemiskinan. Namun, jika benar-benar kemiskinan itu tidak ada, bagaimana harus menyalurkan sedekah. Kemudian muncul pertanyaan lagi, ”Haruskah kita memelihara kemiskinan untuk sarana sedekah?”.
Dalam diskusi dengan istri, dikatakan inilah keindahan iman kita. Kita berbuat kebaikan bukan untuk mencari ”pahala” tetapi sebagai tanda syukur atas berkat Tuhan. Dengan demikian, kemiskinan harus ditiadakan, tetapi kita tetap perlu menggunakan berkat kita untuk membantu sesama dalam kesempatan pertama.
- Ulah's blog
- 6192 reads
orang miskin pasti ada
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
Yang Bener ?
Kriteria kemiskinan
andryhartandryhartSedekah
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
@Ulah .. HAppy Birthday... bersedekah?
Dear Ulah,
Infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/ penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran agama islam
Pengertian sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat non materiil..
diambil dari http://www.dudung.net/artikel-islami/infak-vs-zakat-vs-sedekah.html Memberi infak dan sedekah adalah perintah agam islam
Memberi Infak dan sedekah adalah perintah di agama islam,
Bagaimana di agama Kita?
@Ulah said ... Dalam diskusi dengan istri, dikatakan inilah keindahan iman kita. Kita berbuat kebaikan bukan untuk mencari ”pahala” tetapi sebagai tanda syukur atas berkat Tuhan.
Ya di agama kita berbuat kebaikan bukan untuk mencari "pahala" tetapi sbg tanda syukur atas berkat Tuhan.. Sayang sungguh sayang ternyata di agama kita lebih banyak juga yang mencari pahala dibandingkan yang bersyukur.. so.. itulah sebabnya sedikit sekali yang ber-sedekah dan ber-infak.. (mungkin)
Btw.. hari ini adalah hari bahagia.. hari untuk bersyukur atas berkat Tuhan.. sooo.. hari ini harusnya hari ber-sedekah..
Happy birthday mas Wib.. Gusti Yesus berkati..
Makasih
Terima kasih untuk ucapannya. Juga untuk saran dan peringatannya. Dihari bahagia layak bagi kita untuk bersyukur dan berbagi syukur dengan orang lain. Memang benar kata "Tidak selalu yang penting itu bisa diukur dan tidak selalu yang bisa diukur itu penting". Bersyukur adalah penting dan tidak bisa diukur.
Tuhan memberkati.