Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kebodohan adalah Akar Kemiskinan
Orang bodoh bukanlah orang yang tidak memiliki pengetahuan sama sekali. Orang bodoh adalah orang yang sudah merasa puas dengan pengetahuan yang sudah dicapai. Selanjutnya, orang miskin bukanlah orang yang tidak memiliki apapun. Orang miskin adalah orang yang merasa tidak mampu mencapai sesuatu yang lebih baik.
Saya lebih menyukai tulisan ini dianggap sebagai sebuah bahan diskusi yang bisa didukung atau dibantah. Saya menganggapnya demikian karena karena luasnya definisi kebodohan begitu juga definisi kemiskinan. Untuk alasan tertentu, orang pintar tidak selalu kaya dan orang miskin juga tidak selalu bodoh. Oleh karena itu, berdasarkan pengamatan dan riset, setidaknya saya mencatat lima (5) kebodohan yang menyebabkan orang-orang menjadi miskin.
Bodoh menentukan prioritas. Salah satu penyebab gagalnya orang dalam belajar maupun bekerja adalah masalah penentuan prioritas. Banyak sekali orang-orang yang tidak mampu menentukan mana pekerjaan yang seharusnya diselesaikan terlebih dahulu. Ada banyak juga orang yang tidak mampu mendefinisikan mana saja pekerjaan yang harus diselesaikan nanti atau diselesaikan bersamaan. Kemampuan menentukan prioritas tidak hanya didasarkan pada jenis pekerjaan, tapi juga faktor situasi, kondisi dan kemampuan dari orang yang bersangkutan. Kegagalan menentukan prioritas menyebabkan kehancuran. Ini adalah kebodohan yang banyak dilakukan oleh orang yang punya pekerjaan bukan orang pengangguran.
Bodoh melakukan negosiasi. Kemampuan negosiasi yang dimaksud disini adalah kemampuan untuk melihat sejauh mungkin keuntungan yang akan didapat oleh rekan negosiasi kita disamping hal yang lain yang juga sama pentingnya adalah menjaga dan memastikan kita juga dapat mencapai kepentingan sendiri. Negosiasi yang baik tentunya adalah negosiasi yang menghasilkan keuntungan di semua pihak yang terlibat. Kesalahan kita menentukan negosiasi, menyebabkan kerugian yang tidak sedikit untuk kita.
Bodoh karena tidak bijaksana. Pintar tidak sama dengan bijaksana. Bijaksana adalah sebuah keputusan yang diambil karena pertimbangan yang matang dan memikirkan banyak faktor. Sebuah peraturan yang baik adalah peraturan yang dibuat berdasarkan kepentingan bersama atau karena sebuah kepentingan yang lebih besar lagi. Bijaksana artinya kita dapat menjalankan keputusan dan berhasil mencapai tujuan yang lebih baik dengan resiko yang sekecil-kecilnya atau bahkan tidak ada.
Bodoh memanfaatkan Otoritas. Menurut John Maxwell, Seorang pemimpin adalah seorang pelayan untuk orang-orang yang dipimpinnya. Disisi lain, seorang pemimpin adalah seseorang yang diberi dan memiliki hak khusus yakni otoritas. Orang yang bodoh adalah orang yang tidak mengerti otoritas yang diberikan kepadanya. Sebuah otoritas adalah sebuah kesempatan yang diberikan untuk kita agar kita dapat menentukan keputusan untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk orang-orang yang kita pimpin. Sekali kita salah menentukan fungsi otoritas, kita akan terjebak dalam kebodohan dihadapan anak-anak buah yang kita pimpin. Demikian juga dalam sebuah keluarga, ayah adalah orang yang memiliki otoritas dalam keluarga. Ayah yang tidak dapat mengambil keputusan untuk keluarga adalah ayah yang bodoh.
Bodoh melihat kemampuan orang lain. Kebodohan karena menganggap diri sendiri adalah manusia super yang dapat melakukan segalanya sendirian. Ketika kita gagal membuka kesempatan kepada orang lain untuk berkarya, kita sedang membodohi diri kita sendiri. Bagaimanapun juga, kita butuh orang lain. Suami butuh istri. Teman yang saling mendukung dan membangun. Komunitas yang saling melengkapi dan bertumbuh. Sobat yang menasehati, menegur dan memuji.
Kemiskinan tidak selamanya diukur dengan uang. Idealnya adalah kaya dan dapat menikmatinya dalam Tuhan. Sebaliknya, Tuhan juga tidak menghendaki kita menjadi bodoh karena kebodohan hanya akan membuat kita miskin akan hadirat dan penyertaan Tuhan. Kebodohan juga hanya akan membawa kita kepada ketidakpercayaan kita akan kekuasaan Tuhan. Dan hanya orang bodoh yang selalu menyalahkan Tuhan untuk setiap ketidakadilan yang terjadi. Itu sebabnya Tuhan tidak menghendaki kebodohan.
Jadilah pintar, sobat. Pintar memahami kehendak Tuhan, Yess... :-)
- peterkambey's blog
- 17185 reads
@peterkambey
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
bodohhhhhhhhh
Boleh nggak?
dear pkambey, bodoh dan
definisi laen
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
perlu sebuah pengertian........
saya rasa di dunia ini tidak ada orang bodoh atau orang pintar, karena memang Tuhan Yesus tidak pernah menciptakan orang dengan karakter demikian. Tuhan Yesus menciptakan manusia dengan semua kesempunaannya, hanya justru manusianya itu sendiri lah yang akhirnya menentukan apakah ia akan menjadi bagian dari kelompok orang yang disebut orang bodoh atau kelompok orang pintar. Dan pengelompokan ini juga bukan Tuhan yang membentuk, tapi manusianya itu sendiri. Pasti kita masih ingat ayat dalam alkitab dimana Tuhan Yesus mengatakan dengan jelas bahwa kalau manusia ingin makan ya harus bekerja, jadi intinya adalah manusia sudah Tuhan Yesus persiapkan dengan sedemikian rupa, dengan semua kemampuan yang lebih dibandingkan makhluk lain yang ada di dunia ini. Tinggal manusia itu mau bekerja keras atau tidak, mau berusaha atau tidak disitu lah penentu masuk ke dalam kelompok mana manusia-manusia itu, yang bodohkah atau yang pintar? tapi kita juga jangan salah tafsir, seringkali justru orang-orang yang berhasil dalam hidupnya adalah orang-orang yang dikelompokan oleh lingkungannya sebagai orang bodoh. kenapa? karena orang bodoh akan berjaga-jaga dan dia akan berusaha lebih keras dibandingkan dengan golongan orang yang pintar, karena dia tahu bahwa dia berada di bawah rata-rata orang pintar. Justru orang pintar biasanya lengah dan tidak berjaga-jaga, karena dia berpikir bahwa orang bodoh tidak akan mampu melebihi orang pintar, orang pintar sering terbungkus kesombongan pribadinya tanpa dia sadari. bukankah kesombongan adalah akar sebuah kehancuran, akar sebuah kegagalan, dan sombong adalah akar dari kemiskinan. Jadi sudah jelas kan semuanya? kemiskinan, kegagalan dan kehancuran terjadi bukan karena orangnya bodoh, tapi karena sombong dan menganggap dirinya pintar dan berpikir bahwa apapun dapat dia lakukan dan dapat dia kerjakan tanpa campur tangan Tuhan.
Tapi ini hanya pendapat saya saja, andaikata salah saya mohon maaf. namun yang saya pelajari dari hidupp saya dan lingkungan tempat saya hidup, maka saya berani mengambil kesimpulan seperti ini.
Thanks GOD BLESS U