Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kebetulan, apa karunia?
pertama, untuk ACC, aku nggak takut lagi sekarang, tapi penasaran apa yang terjadi dan bagaimana menyikapinya.
At all, aku akan berusaha buat selengkap mungkin, menurut catatanku, dan minta pendapat.
memang agak aneh belakangan ini, bukan karena tiba tiba aku kerja kerjaan rumah sekarang karena mbakku pulang, tapi karena beberapa kejadian yang penting yang mungkin disebut, kebetulan banyak terjadi kebetulan.
semua kejadian awalnya dari sini:
hari kedua sekolah.
hari ini aku senang, sekolah sudah mulai lagi dan aku sekarang makin dekat dengan UAN. semuanya aku siapkan pagi itu. perasaan senang campur nggak sabar menguasai aku sehingga semangatku besar untuk pergi sekolah. Di sekolah aku duduk paling belakang, secara aku anak perempuan paling tinggi badannya di kelasku.disebelahku adalah rendy, sang juara satu tahun lalu kelas sebelah, dan teman sekelasku waktu kelas 7. kami saling ngobrol sampai tidak tahu guru datang, wali kelas kami.
guru kami yang bersemangat mulai mengajak kami - anak sekelas - untuk memilih ketua kelas selama setahun. butuh seorang yang tegas, tidak berkompromi, dan lantang untuk mengatur kelas kami. kelas kami memang agak susah diatur.. walaupun masih ada satu dua anak yang baik dan teratur.. termasuk aku.. hehehe.. pede ah..
aku dicalonkan (bukan mencalonkan diri) menjadi seorang ketua kelas. aku pernah sekali menjadi ketua kelas, itu sebabnya aku dicalonkan menjadi ketua kelas lagi. begitu juga dengan rendy, dan tiga anak lain. aku tidak merasakan apapun yang spesial, dan kami berdua ngobrol asyik berdua di belakang (haduh ari.. jangan gosip tentang ini)dan tidak mendengar guruku memanggil. sebelum maju sebagai penghitung suara, aku sempat berkata padanya, "lihat, kataku, kamu yang akan jadi ketua kelas." Rendy semasa 3 tahun belum pernah menjabat sebagai ketua kelas, teman-teman juga tidak tahu bagaimana ia nanti. ia hanya mengangkat bahu. mempercayai bahwa teman-teman sekelasnya tak mungkin mempercayainya menjadi ketua kelas. dia berkata, "nggak mungkin. paling lu yang jadi."
perhitungan suara dimulai. karena aku tidak sungguh-sungguh menginginkan jadi ketua kelas, kalau jadi sukur.. nggak jadi lebih bersyukur lagi.. aku membuka masing masing lembar.. dan terjadilah apa yang aku katakan. Ia menjadi ketua kelas. ia memandang ku setengah nggak percaya dan sedikit jengkel. diakhir 'pemilu' ia berkata dengan nada agak jengkel, "kenapa kamu bilang aku jadi ketua kelas sih? sekarang aku beneran jadi deh.. kamu sih... dasar" katanya sambil makan, maksudku.. sambil bicara sambil memegang kotak makannya.
aku hanya mengangkat bahu lagi.. nggak tahu mesti jawab apa,nggak ngerti apa yang terjadi.. dan kuharap itu hanya kebetulan.. tapi ternyata hal itu berlanjut..
hari hari selanjutnya..
suatu kali tak lama setelah hari itu aku bareng temenku yang lain makan ke kantin.. cukup lapar dan jenuh hari itu.. di cuaca yang terang dan terik aku berkata, "sebentar lagi akan turun hujan, Ke." Ia tertawa dan berkata, "aku tahu bau hujan, Chin. dan aku tahu nggak mungkin.. awan aja bersih begini.." aku cuma bisa bilang, "turun kok Ke, tapi nggak tahu deh bener nggak." tidak lama kemudian, sekitar pukul satu siang (aku makan sekitar jam 12) mendung gelap sekali dan turun hujan deras. Ketika pulang sekolah Kezia bertanya padaku, " kok kamu tahu akan turun hujan? padahal petani sekalipun nggak tahu (Kezia bukan petani, tapi daya penciumannya cukup tajam sebelum hujan)." aku cuma geleng-geleng, "nggak tahu.. cuma ngomong begitu."
setelah itu Kezia pergi ke Patmos bersama sekolah dan ia pulang dengan gembira. "Lai Chin! Aku tahu kenapa kamu bisa!"
lalu ia cerita tentang 7 jemaat dan artinya masing-masing.. coba kamu tanya Tuhan, kamu jemaat yang mana, terus aku jelasin deh.. aku bilang, "ya."
aku tidak berdoa jemaat apa, tapi aku malah berdoa bertanya, "Tuhan, karunia atau kebetulan?" ketika aku di-sms Kezia, "Dah doa? terus Tuhan jawab apa?" tanganku ngetik tanpa aku pikir.. (pikiran kosong, ngetik sendiri) "pergamus"
Lalu ia menjelaskan panjang lebar tentang pergamus.. intinya adalah perkataan yang diucapkan akan terjadi, baik atau buruk
tak lama sesudah itu terjadi lagi hujan setelah aku 'perkatakan'.. dan mbakku keheranan.. "kok bisa nik?" "nggak tahu bi.. dari sononya kali.."
Kamis lalu, pemilu OSIS pertama di SMP MAHANAIM, dan sayang..kelas sembilan nggak ikut. persiapan UAN. kandidat capres dan cawapres ada 4 pasang.., sebut saja 1,2,3,4. keempatnya nggak pernah aku kenal gimana karakter mereka, waktu pidato aku nggak merhatiin, waktu debat terbuka aku nggak ikut.. dan keempatnya meragukan...
aku siap siap gol put .. tapi daripada dikurangi nilainya sama guru PKn.. gawat juga..
Istirahat kedua (istirahat kedua memang panjang sih waktunya) aku dan Kezia berada depan ruangan guru melihat foto keempat calon.. lalu tanpa pertimbangan apapun aku bilang, "lihat, aku bilang nih, no 2 dan 4 nggak bakal jadi, sudah dipastikan. no 1 dan 3 akan kejar kjaran, antara mereka yang menang." "haiah kamu Chin, kenal aja nggak, pokoknya dukung 1!! anak-anakku itu." aku hanya mengangkat bahu..
lalu aku masuk TPS .. aku memilih no 1.. (bukan karena Kezia) karena aku nggak tahu pilih siapa.. sambil agak mengeluh aku bilang, "no 1 ini kupastikan menang."
perhitungan suara menyatakan perkataanku. Bukan saja no 1 yang menang, tetapi, no 2 dan 4 seakan-akan diblacklist oleh semua murid. no 1 dan 3 sempat susul susulan.. dan nggak ada yang tahu siapa yang menang.
Hasil akhirnya tipis, 111 dan 94.
aku kembali termenung.. apa artinya semua kejadian ini??
ada yang bantu? mudah mudahan nggak pake roh rohan..
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
- Raissa Eka Fedora's blog
- 8242 reads
menjadi berkat bagi banyak orang
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
Maaf aq bales pake hape,
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
@Raissa
___________________________
giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt
www.antisehat.com
@ Raissa, Karunia Nubuatan
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
hai, aku sudah
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
Tidak Ada Nubuatan Tanpa Tujuan
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Sa.. benar hai hai bilang
@ ACC
orang pinternya udah ada di sini.
Pada pinter-pinter.
GBU
@edy.. siapa yg paling pinter di sini?
Edy.. ntar baca tulisanku..
siapa sih yg paling pinter..
si Budi Asali.. aku dah pernah ketemu.. maaf bagiku ia cuman jago ngeles dan rada 'pengecut' .. maafkan kata kata ku tapi itu yg aku lihat langsung..
jagoan berani face to face nda cuman jago ngomong di belakang..
kalo cuman jago ngomong di belakang .. suruh ganti pake rok saja..
si Budi Asali.. pemberani.. berani sama siapa dia...
Semuanya pinter acc
semuanya pinter-pinter.
Ada yg pinter nulis, ada yg pinter koment, ada yg pinter ngeles dll.
Seandainya yg pinter-pinter itu bisa bersatu dan saling menghargai....Alangkah dahsyatnya.
GBU
@raissa.. coba cari informasi di morning star jakarta
@raissa.. kalo sempat belajar dgn Asen Suhendra
dear Raissa..
kmrn aku sempat ikut KKRnya Asen Suhendra.. dan kebetulan sedikit nimba ilmu sama dia lewat diskusi...
salah satu gift yg ia miliki adalah berkata kata dengan pengetahuan.. kalo seandainya saja kamu sempat ketemu coba banyak tanya sama dia..orangnya welcome kok...
kemarin aku nanya gimana cara terbaik menyetel "frekuensi" kita supaya match dengan "frekuensi"nya Tuhan dan bagaimana caranya supaya signal kita senantiasa kuat terus terusan sehingga "tangkapan" kita menjadi jelas dan tidak samar samar..ketika signal itu dikonversi menjadi suara atau penglihatan ..
untuk mendengar kotbah kotbah dari Asen Suhendra bisa diklik di SINI