Puisi

Ini aku... tapi kau masih mencurigaiku...

Lupakah kau akan daku?

Ini aku... masih seperti yang dulu...

Mengapa sekarang kau meragukanku?

Apa yang kau pikirkan?

Ini aku... tangkaplah aku...

Ini aku... pertahankanlah aku...

Ini aku... bukalah matamu supaya jelas kau melihatku

Bicaralah... aku mendengar

Yesus….

Beratnya beban yang menindih, …’ku menangis

Resah hati seperti teriris-iris

Kuhampiri tahta-Mu yang kudus,

Dengan hati hancur…., Kau tak pandang hina.,

Dalam rasa yang dalam dan kata yang terputus
Aku coba bertaut pada kesempurnaan dunia
Bertebaran nada nada indah yang semu
Seperti tak habis berdering dalam mazmur seketika

Bintang bersinar di belaian sang  tembang  jaman
Semestinya diam dan teduh dalam taburan angan
Tapi gelisah bercerita di kecerian jari menari nari

Aku menghadap hadiratMu, bukan karena aku memiliki waktu luang, tapi karena aku rindu akan jamahanMU

Aku berlutut dihadapanMu, bukan karena aku ingin meminta sesuatu, tapi karena itu sebagai bukti kerendahan hatiku

Aku memuji namaMu, bukan karena ingin dilihat sesamaku, tapi karena memang Engkau layak untuk dipuji

Melodi indah suara anak manusia besenandung lirih
Menembus dalamnya perasaan dan mengubah ketiadaan
Segala bahagia dan kedipan mata perlahan tersembunyi
Dalam tipisnya rasa yang tersimpan dalam binar ketenangan

Seribu eksperesi si Manusia Cinta
Takkan pernah membuatku bosan dan lupa
Bagaikan oksigen murni yang selalu megisi
Setiap ruang-ruang di dalam dadaku yang seakan tak
Pernah berkata cukut untuk diberi

Semua orang mencari ekspresi cinta yang dalam
Bahkan dalam kebisuan dan kitidakberdayaanpun

Teriakan kegirangan menghantui saat itu
Dengan berlaskar prajurit   Engkau  tertunduk
Peluh dan Darah terus mengalir menyatu dengan debu dibawah teriknya
Menyayat rasa memerihkan jantung
Menembus hingga ke ulu hati

Erangan dan tarikan nafasMu dalam bercampur dengan rasa perih

Aku adalah  seberkas cahaya di dalam kegelapan
Yang terjerat di  ruang hatimu
Mencoba memberi terang tapi tak cukup kuat untuk melakukannya

Aku adalah  suara indah dihatimu yang mengalir melalui syair
Meluluhkan keakuan dan memberi ceria di hatimu  
Namun sering kali tak sempurna

Surya gemilang hendak menatap isi kedalaman dunia pagi ini
Dalam derasnya arus kehidupan dan cepatnya nafas  berganti
Terus dan terus mengusik detik detik kehangatan batinku
Yang mungkin saja telah semakin tahu arti kejujuran cahayanya

Malampun  semakin jauh dan sebaliknya akan semakin dekat pula

Pergi!

Pergi kalian semua

Tinggalkan aku sendiri

Kalian semua tak berguna

Tinggalkan aku sendiri

Di gelapnya kamarku

Biarkan aku sendiri

Di sudut kamarku

Menyendiri, di keheningan dan kesunyian

Yang gelap segelap-gelapnya

Karna aku hendak berperkara dengan Allah

Hancur...

Kau jauh...

Di seberang sana

Aku ingin menatapmu

Walau hanya sekejap mata

Tapi aku tak bisa

Aku terhalang oleh kebesaran Allah

Oleh bola dunia yang melengkung besar

Buatan tangan Allah yang besar

Dan tatapan mata yang fana

Dan tak berarti apa-apa ini

Namun, aku bersyukur...

Serpihan  rona indah diwajahMu begitu anggun

Menuai  hormat  dan kagum  dalam jagad  hatiku

Bertabur damai beralaskan kedalaman rasa

Yang menghatui debaran riak mata air kesunyian

Setiap saat dalam hidupku Tuhanlah yang tahu

Setiap tarikan nafas dan pikiranku Dia begitu dekat

Hingga yang terdalam di hatiku yang tak kutahu Dia kenal

Bahkan setiap langkah dan hari ini ada Dia telah rancangkan

Malam mendekati puncak larutnya,

hanya sekejap ia di sana

untuk kemudian menapaki dini hari.

Dibawanya angin dingin bertiup menusuk tulang,

namun taklah mampu ia menahan datangnya fajar

yang menyirami sang hari dengan kehangatan.

Dibawanya asa bagi hati yang bersujud,

ditebarnya harapan bagi jiwa yang tertunduk dalam doa...

Aku, cecunguk reformed!

Berjanji... di hadapan Tuhan yang maha esa

Akan menegakkan ajaran sejati Alkitab

Tanpa kompromi dan basa-basi

Aku, cecunguk reformed!

Meneguhkan iman lewat ajarannya

Yang setitik pun tidak akan menyimpang

Dari isu global zaman yang menyesatkan

Aku, cecunguk reformed!

Clear
Smile
Hug
Acceptance

Food
Shelter
Clothes
Tender care

Give thanks
Family
Friends
Love

Hope
Belief
Prayers
Powerlessness

Yesterday
Present
Tomorrow
Breath

Lost
Pain
Devastation
Blessing

Cry out
Tears
Grimace
Faith