Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Karena Adam Diciptakan Jam 9.00
Dua ratus tahun terakhir, dunia ilmu pengetahuan dan agama bertempur habis-habisan mengenai sebuah topik, Tuhan. Apakah Tuhan itu ada? Jika ada, apakah Ia Tuhan yang sama dengan yang di Alkitab? Jika ya, seberapa besar peran-Nya dalam pembentukan alam semesta, bumi, serta pembentukan tahap kehidupan pertama sampai ras manusia? Pertempuran itu kemudian meluas ke pertanyaan apakah Alkitab bebas kontradiksi dan kesalahan? Empat puluh tahun terakhir, arah pertempuran sedikit bergeser, lebih banyak mengarah ke masalah umur alam semesta, secara khusus umur bumi. Pertempuran yang juga memecah orang Kristen menjadi dua kubu, kubu yang menganggap alam semesta berusia muda dan kubu yang menganggapnya sangat tua.
Sebenarnya, masalah umur itu mencuat ke permukaan pada tahun 1642, ketika orang nomor dua di Universitas Cambridge, John Lightfoot menyatakan 17 September 3928 SM sebagai tanggal pasti penciptaan alam semesta. Sebuah tanggal yang didapat dengan menganalisa silsilah yang terdapat dalam Kitab Kejadian, Keluaran, 1 dan 2 Raja-raja, serta 1 dan 2 Tawarikh. Mengambil setiap tahun yang tercatat dalam teks King James yang diterbitkan tigapuluh satu tahun sebelumnya sebagai tepat 365 hari.
Delapan tahun kemudian, James Ussher, uskup Anglikan dari Irlandia mempublikasikan koreksi terhadap tanggal penciptaan Lightfoot, menjadikannya 3 Oktober 4004 SM. Ia menggunakan teknik yang sama dan versi Alkitab yang sama seperti yang dipakai Lightfoot, hanya melakukan sedikit penambahan melalui pengambilan tanggal-tanggal tertentu dari setiap kejadian bersejarah yang disebutkan dalam Alkitab.
Lightfoot kemudian balik mengoreksi tanggal Ussher dan menyimpulkan penciptaan itu terjadi tanggal 18-24 Oktober 4004 SM, dengan penciptaan Adam terjadi tanggal 23 Oktober pukul 9:00 pagi waktu setempat, atau jam 14:05 Greenwich Meridian Time -- GMT.
Di Eropa, pada awalnya penanggalan mereka tidak menimbulkan terlalu banyak masalah, bahkan ketika benua Amerika ditemukan dan kekristenan masuk ke sana, penanggalan itu pun tidak banyak menimbulkan masalah besar. Tetapi ketika Injil sampai di Asia, sebuah masalah besar muncul. Sejarah Cina mencatat tanggal mulainya kehidupan bermasyarakat yang jauh lebih lama daripada tanggal penciptaan alam semesta versi Lightfoot maupun Ussher. Kenyataan bahwa bumi baru diciptakan pada tahun 4004 SM membuat bangsa yang mempunyai catatan sejarah kehidupan bermasyarakat yang lebih panjang sulit menerimanya. Kemudian penanggalan itupun mulai bermasalah dengan ilmu pengetahuan. Para ahli geologi yang meneliti lapisan-lapisan bumi menemukan tanggal yang jauh lebih tua.
Pada tahun 1850, seorang ahli biologi sekaligus seorang pengkhotbah Inggris, Philip Gosse mengeluarkan sebuah ide, Tuhan menciptakan bumi dan kehidupan dengan umur yang sudah tua. Artinya ketika menciptakan sebuah pohon, Ia menciptakan pohon yang teras-terasnya sudah keras, pohon yang sudah dewasa. Sesuai dengan judul bukunya, "Omphalos: An Attempt to Untie the Geological Knot", ia mencoba mencari hubungan atau jalan keluar supaya ada penjelasan masuk akal tentang catatan ahli ilmu bumi dengan catatan Alkitab. Menurutnya, Tuhan menciptakan bebatuan yang sudah berumur sangat tua serta menciptakan makluk hidup yang sudah dewasa. Sebuah penjelasan yang masuk akal, tetapi akhirnya ikut tenggelam.
Charles Darwin lalu menulis buku Origin of Species tahun 1859. Meskipun dalam edisi pertamanya mengakui adanya campur tangan supranatural Allah untuk bisa terjadinya evolusi biologi seperti yang diajukan dalam hipotesanya, buku itu tetap mendapat penolakkan yang kuat dan luar biasa dari masyarakat Kristen. Penolakan yang terjadi karena Darwin menolak penciptaan spontan segala macam spesies; lebih menekankan penurunan spesies baru dari satu jenis spesies ke spesies lain daripada kekonsistenan spesies tersebut mempertahankan spesies aslinya; menolak penciptaan manusia secara khusus; penekanan pada seleksi alam, sebuah proses seleksi yang membutuhkan waktu yang lebih lama daripada waktu yang disebutkan dalam Alkitab.
Meskipun banyak ilmuwan menolak hipotesa Darwin, kebanyakan, terutama ilmuwan Eropa menerimanya dengan kecepatan yang mengejutkan. Alasan mereka antara lain: Adanya bukti perubahan kehidupan sesuai dengan tekanan lingkungan, tidak adanya alternatif ilmiah lain selain hipotesa yang diajukan Darwin, adanya ahli teologia yang akhirnya berkompromi dan menganggap apa yang tertulis di Alkitab bukan sebuah fakta yang bisa ditelan mentah-mentah.
Sebenarnya, secara umum, penolakkan masyarakat Kristen terjadi karena konsep Darwin tentang nenek moyang manusia. Sebuah ide tentang manusia yang merupakan keturunan makhluk yang lebih rendah, terutama dari makhluk berbulu yang menggelatung di pohon, lalu berjalan tegak di atas tanah, lama kelamaan menjadi manusia.
Tanpa bisa dicegah, agama dan ilmu pengetahuan akhirnya mulai saling membelakangi. Salah satu titik perpisahan itu terjadi tahun 1860, ketika seorang ahli biologi Inggris terkenal masa itu, Richard Owen merasa seorang rekannya yang masih muda, Thomas Huxley mempermalukannya dalam sebuah pertemuan ilmiah yang membahas buku Darwin. Ia berniat balas dendam dengan mengatur Uskup Oxford, Samuel Wilberforce yang terkenal sangat pintar dalam berorasi, berdebat dengan Thomas Huxley tentang asal-usul manusia.
Terjadilah sebuah perdebatan terbuka di Museum Universitas Oxford, hanya tujuh bulan setelah Charles Darwin melepaskan buku Origin of Species-nya. Sampai sekarang, apa yang terjadi waktu itu masih hanya "katanya", sama sekali tidak ada bukti otentik dari perkataan yang keluar selama perdebatan. Semuanya simpang-siur, hanya sebuah rumor yang berkata Wilberforce yang tidak mempunyai pengalaman dalam bidang ilmu pengetahuan, kecuali pengenalan singkat dan pribadi oleh Owen, menjadi bulan-bulanan Huxley. Tidak ada bukti otentik, tetapi uskup yang mendapat gelar "one of the greatest public speakers of his day" ini menjadi bahan tertawaan sepanjang sejarah dan karikaturnya ada di mana-mana.
Wilberforce sudah kalah, tetapi ia mencoba menggapai kemenangan dengan senjata terakhir, sebuah pertanyaan retoris, menantang Huxley apakah ia mau mengakui diri sebagai keturunan monyet dari pihak ibunya. Sebuah 'legenda' berkata, Huxley berbisik kepada teman di sebelahnya ketika mendengar tantangan itu, "The Lord hath delivered him into mine hands -- Tuhan telah menyerahkannya ke dalam tanganku."
Rumor berkata, Huxley menjawab bahwa ia lebih menyukai monyet sebagai nenek moyangnya daripada seorang uskup. Sebuah pernyataan yang dibantah sendiri oleh Huxley. Menurutnya, ia hanya berkata kalau lebih memilih monyet sebagai nenek moyang daripada seorang pria yang punya bakat luar biasa tetapi membelokkan kebenaran. Apapun jawaban itu, adalah sebuah jawaban pintar yang membuat Wilberforce kalah telak dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Perdebatan itu menimbulkan masalah baru, kebanyakan ilmuwan (tidak semua) menganggap Wilberforce sebagai wakil utama kaum Kristen Ortodoks, lalu mulai melakukan penyamarataan, menganggap orang Kristen sebagai orang yang penuh prasangka, penipu, suka error, bodoh, emosional dan anti ilmu pengetahun. Sebuah prototipe yang sulit dirubah lagi.
***
Masalah monyet sudah dilupakan, kecuali karikatur Wilberforce yang tetap ada sepanjang sejarah. Ilmu pengetahuanpun belum bisa berkata banyak karena terlalu banyak angka nol di belakang koma dalam angka "kemungkinan" yang mereka hitung sendiri, serta terlalu banyak "mata- rantai yang hilang". Sebuah istilah untuk mengatakan ada bagian yang tidak bisa dijelaskan dalam proses monyet menjadi manusia.
Saat ini, ilmu pengetahuan mengakui fakta-fakta berikut:
- Alam semesta hanya bisa berumur jutaan tahun bukan quadrillion tahun ataupun tak terbatas.
- Keberadaan alam semesta dapat ditelusuri ke belakang sampai pada adanya sebuah penyebab utama.
- Galaksi kita, Bima Sakti, dan sistem tata surya membutuhkan sebuah "tuning" supaya segala sesuatu berada pada tempatnya yang tepat.
Secara umum ilmu pengetahuan hanya bisa berkata, dari 100 bilyun galaksi yang ada di alam semesta ini, hanya sedikit yang cocok untuk hidup. Galaksi kita, Bima Sakti, yang berisi 100 bilyun bintang, hanya sedikit kemungkinan satu bintang cocok untuk tempat hidup. Tata surya kita, yang ternyata memiliki lebih dari sembilan planet, hanya satu dari planet-planet itu mendukung kehidupan, sebuah kehidupan yang mungkin terjadi karena bulan dan matahari berada pada jarak yang sangat tepat, sehingga suhunya tepat dan gravitasinya tepat.
Tetapi, sampai sekarangpun, sisa pertempuran itu masih ada, ada banyak cerita masyarakat Kristen yang sulit menerima orang yang percaya bumi ini berumur jutaan tahun hanya karena Alkitab berkata bumi ini berusia 6000 tahun. Seperti kata seorang ilmuwan, betapa sulit mereka yang belajar ilmu pengetahuan menemukan jalan ke gereja.
***
Kejadian pasal satu berkata enam hari Allah merubah "Bumi yang belum berbentuk dan kosong" menjadi sebuah lingkungan yang cocok untuk manusia hidup. Kata "hari" atau yom ini yang menjadi masalah. Dua puluh empat jam atau jutaan tahun? Perdebatan yang memecahkan orang Kristen menjadi dua kubu, kubu penciptaan muda dan kubu penciptaan tua. Kubu pertama berkata yom itu 24 jam, kubu kedua menjawab, "Tidak mungkin! Yom mewakili sebuah masa."
Apapun itu, semuanya hanya akan menjadi perdebatan tanpa akhir. Kubu tua menertawai kubu muda karena percaya yom artinya 24 jam. Mereka berkata Allah memang bisa melakukannya dalam 24 jam, tetapi Adam tidak akan mampu memberi nama semua binatang itu dalam 24 jam, kecuali ia benar-benar Superman pertama seperti yang dikatakan oleh Benny Hinn. Sedangkan kubu muda menganggap kubu tua sesat, karena tidak percaya sama Alkitab. Tidak percaya kuasa Allah serta menerima mentah-mentah apa yang dikatakan oleh orang seperti Darwin.
Apapun itu, aku tidak akan mengganti saluran televisi lagi bila ada sebuah acara dokumenter yang berkata gunung anu meletus 999 ribu tahun yang lalu. Tidak masalah, Adam juga diciptakan jam 9.00 waktu setempat.
***
Sumber:
- Ross, Hugh, Dr,. "Creation and Time: A biblical and Scientific Perspective on the Creation-Date controversy", Colorado: Navpress, 1995
- John Hedley, Brooke. "Darwinism & Religion:", http://www.st-edmunds.cam.ac.uk/cis/brooke/lecture1.html
- anakpatirsa's blog
- 6996 reads
Waktu yang sangat lama buat lucifer
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Bumi sudah tahu manusia "datang"
Dear Anakpatirsa,
Dengan menggunakan alasan-salasan seperti yg ditulis diatas, diantaranya "sebuah kehidupan yang mungkin terjadi karena bulan dan matahari berada pada jarak yang sangat tepat, sehingga suhunya tepat dan gravitasinya tepat", ada orang yang pernah bilang dalam suatu kalimat yang kira-kira seperti ini:Kalau bukan Tuhan yang menciptakan alam semesta, maka Bumi sudah tahu bahwa manusia mau "datang"
Tuhan Yesus memberkati
Sola Gratia
Sola Gratia