Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
JODOH DI TANGAN TUHAN?
JODOH DI TANGAN TUHAN?
Suatu kali saya pernah berdoa untuk meminta Tuhan memberitahukan siapa jodoh saya. Apa yang saya lakukan ini dengan suatu maksud supaya saya tidak salah melangkah dalam hal ini. Mungkin Anda juga pernah atau sedang berdoa seperti ini atau bahkan saat ini Anda ragu dengan istri/suami Anda dan mulai berpikir, “Apakah dia pilihan Tuhan bagiku?”. Masalahnya sekarang adalah: apakah Tuhan akan menjawab pergumulan Anda dengan menunjukkan siapa jodoh Anda.
Alkitab banyak menuliskan tentang perkawinan dan keluarga, tentunya juga menuliskan masalah percintaan. Untuk masalah jodoh, Tuhan memberikan batasan-batasannya:
1. Laki-laki harus berpasangan dengan wanita. Tuhan menentang keras homoseksual atau lesbian (Rom. 1:26-27, I Kor.6:9, I Tim. 1:10).
2. Bukan saudara dekat/sedarah (Im. 18)
3. Bukan suami/istri orang lain dan bukan dengan janda atau duda karena perceraian (Mat. 5:32b, 19:9, Mar. 10:10-11, luk. 16:18, I Kor. 7:10-11). Seorang isteri terikat satu sama lain dengan suaminya kecuali sang suami meninggal maka dia boleh kawin lagi(I Kor 7:39)
4. Merupakan pasangan yang seimbang yaitu terang dengan terang (II Kor. 6:14). Beberapa orang mengartikan ‘pasangan yang seimbang’ dalam artian luas, misal: seimbang dari sisi keuangan, pendidikan bahkan pelayanan. Melihat dari konteks ayatnya pengartian seperti itu salah besar karena arti ‘pasangan seimbang’ dalam konteks ayat ini adalah orang percaya dengan orang percaya, terang dengan terang atau anak Kristus dengan anak Kristus bukan seimbang dalam arti yang lainnya. Tetapi jika ada yang sudah terlanjur kawin dengan orang yang tidak percaya, dalam hal inipun tidak diperkenankan untuk diceraikan (I Kor. 7:12-16).
Dengan batasan-batasan Alkitab inilah seharusnya orang Kristen mencari jodohnya dan dengan adanya batasan-batasan inilah Allah memberikan kehendak bebas kepada anak-anakNya. Allah tidak perlu memberikan batasan-batasan ini jika Dia menentukkan pasangan seseorang. Pernahkah Anda bayangkan jika Allah menentukkan jodoh setiap orang dan satu saja dari anakNya salah memilih jodoh maka akan terjadi suatu rangkaian ’kesalahan jodoh’ yang bisa-bisa tidak terkira panjangnya dan orang lain yang tidak salah dibuat terjebak dengan kesalahan orang tersebut. Contoh: jika Allah menjodohkan A dengan B, C dengan D, E dengan F dan seterusnya, maka apabila A tidak peka atau bahkan nekat menikah dengan D, ini akan berakibat si B dan si C terjebak dalam kesalahan perkawinan A dan D karena merekalah jodoh yang semestinya. Masih lumayan jika akhirnya B nenikah dengan C maka mata rantai ‘kesalahan jodoh’ berhenti tetapi jika B menikah dengan E dan D menikah dengan F,G atau H, maka mata rantai ‘kesalahan jodoh’ ini akan panjang oleh karena kesalahan dua orang.Walaupun beberapa orang mengajarkan bahwa jodoh di tangan Tuhan tetapi saya lebih condong kepada apa yang Alkitab tuliskan. Mungkin dengan contoh di atas Anda mau berkata kalau Tuhan sudah menjodohkan maka semuanya akan terjadi sehingga rentetan kesalahan di atas tidak akan terjadi. Benarkah? Demikiankah? Coba jawab pertanyaan ini: lebih penting mana jodoh dengan keselamatan? Ingat bahwa Tuhan menghendaki supaya setiap orang diselamatkan (1 Tim 2:3-4). Jika masalah keselamatan saja Tuhan berhasrat supaya setiap orang diselamatkan toh kenyataan setiap manusia bebas memilih jalannya bahkan banyak yang menolak Dia untuk diselamatkan. Tuhan tidaklah lebih mementingkan penjodohan ketimbang menyelamatkan.
Alkitab pernah mencatat bahwa Tuhan menjodohkan anak-anakNya tetapi kalau kita simak, Allah mempunyai maksud tertentu dengan ini.
1. ADAM dan HAWA; pertama karena Adam tidak punya pilihan dan Allah membuat suatu aturan yang bersifat universal bahwa Adam (laki-laki) harus berjodohkan Hawa (wanita).
2. ISHAK dan RIBKA; saat itu Abraham hidup di tanah asing (Kanaan) yang penduduknya belum mengenal Allah. Oleh sebab itu Abraham lebih memilih istri untuk anaknya dari kaum keluarganya dan Allah pun memberkati keinginan Abraham dengan menunjukkan kasih setiaNya.
3. HOSEA dan GOMER; Allah mempunyai rencana ke depan dengan perkawinan ini. Lewat perkawinan nabi Hosea dengan pesundal Gomer, maka Allah menaruh keselamatan lewat salah satu suku Israel yaitu suku Yehuda.
Kesimpulan
Sepertinya dengan meminta jodoh dari Tuhan atau berdoa apakah orang itu benar jodohku atau bukan adalah suatu kekeliruan. Saya lebih condong untuk memilih jodoh saya sesuai dengan batasan Firman Tuhan. Entah siapa dia, baik atau buruk yang penting adalah sesuai dengan ketentuan FirmanNya dan saya mencintainya. Lagian dengan berpikir bahwa si A adalah dari Tuhan dan si B bukan karena Tuhan pasti memberikan yang terbaik sama dengan Anda berkata bahwa si B kurang baik bagi Anda. Boleh juga kan kalau saya pakai istilah “si B ga level ma saya”, hanya saja bahasanya dikemas lebih halus dan rohani. Cari jodohmu kawan dan perhatikan batasan Firman Allah. Kiranya Tuhan memberkati jalanmu.
·siapa seperti Allah?·
- whoislikegod's blog
- Login to post comments
- 19428 reads
Jika Jodoh ditangan Tuhan...
Jika jodoh ditangan tuhan, maka untuk mendapatkan jodoh, tahap pertama adalah menemukan tangan tuhan, untuk menemukan tangan tuhan, temukan tuhan terlebih dahulu, niscaya akan ketemu jodohmu.
ini hanya logika sederhana, dari 'permainan' kata-kata.
dalam bahasa jawa, bojo belum tentu jodho, makanya banyak suami-istri yang bercerai, karena nggak jodho
kalau cari istri/suami gampang, pasang iklan di biro jodoh, niscaya akan lebih mudah dapat istri/suami, tapi dapat jodoh? hm.. bisa-bisa sulit..
dulu waktu kuliah, seorang aktivis persekutuan mahasiswa berpacaran, dan 'bersaksi' "inilah perempuan yang diberikah tuhan untuk saya",
ketika akhirnya dia putus pacarannya, saya tanyakan, "apakah tuhan sudah merubah keputusannya?"
sekarang dia menikah dengan orang lain..
Jangan terlalu gampang meng-klaim bahwa suami/istri anda adalah jodoh yang diberikan tuhan, tanpa tuhan-pun dapat istri/suami itu sudah NALURI manusia, dengan INSTING seorang pria akan tertarik pada wanita dan sebaliknya.
maka ingat selalu berdoa: ....jadilah kehendakMu....
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
menyerempet sedikit
Wah bro,.. agak nyrempet sedikit ke ranah free will and Predestinasi,... memancing kembali debat yang berabad abad belum kelar bahkan di SS ini. he he he he.
Tapi biarlah itu urusan nya para suhu suhu aja. Aing mah gak berani.
Tapi secara umum aku setuju kata kata mu:
Sepertinya dengan meminta jodoh dari Tuhan atau berdoa apakah orang itu benar jodohku atau bukan adalah suatu kekeliruan. Saya lebih condong untuk memilih jodoh saya sesuai dengan batasan Firman
Yang penting sesuai dengan batasan yang sudah di ajarkan Alkitab saja.
FirmanNya Ya dan Amin
Ty Viksion. Kalo boleh nanya Viksion apa V-ixion ya? Haha.. mirip dengan motor-ku.
siapa seperti Allah?
·siapa seperti Allah?·
@whoislikegod
Anda menulis ini: seimbang dari sisi keuangan, pendidikan bahkan pelayanan
Dan anda menulis lagi: Melihat dari konteks ayatnya pengartian seperti itu salah besar karena arti ‘pasangan seimbang’ dalam konteks ayat ini adalah orang percaya dengan orang percaya, terang dengan terang atau anak Kristus dengan anak Kristus bukan seimbang dalam arti yang lainnya
Beneran nih?
Saya punya adik perempuan, sewaktu saya menganggur alias tidak ada kerjaan, dia sedikit pun gak mau mendengarkan saya, sewaktu saya sudah mendapat lowongan pekerjaan, dia langsung dengan sigap membuatkan saya CV (Curiculum Vitae), anda tahu kenapa?
Saya jadi berpikir, apakah nanti dia sama suaminya bakal begitu?
Atau mungkin sekarang2 ini dia dengan pacarnya juga begitu?
Setelah saya sudah bekerja, dia bilang "koko... (panggilan abang dalam bahasa tionghua)... nanti kalo udah gajian, traktir dedek yah nonton kek hehehe...", hahahaha.... untungnya dia adik saya hahahaha....
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
If Not Us, Who?
If Not Now, When?
* yuk, jangan asal ngeblog *
____________________________
* yuk, jangan asal comment *
Jodoh yang tepat sebagai hasil keputusan rasional
Hi, Bro. Salam kenal.
Setuju, bahwa Tuhan memberi keleluasaan untuk memilih jodoh dalam batasan yang Tuhan telah tetapkan. Selanjutnya, soal memilih jodoh itu adalah proses pengambilan keputusan.
Apa yang disiggung Ken tentang kondisi keuangan dan pekerjaan - menurut saya - relevan dalam pengambilan keputusan tentang jodoh yang tepat.
Variabel lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah : daya tarik fisik, karakter, temperamen, lingkungan sosial, latar belakang keluarga, life style, visi hidup dan berkeluarga, kesehatan, kemampuan reproduksi, intelektualitas, spiritualitas... terlalu banyak kalau mau diperiksa satu per satu. Nah, dalam hal ini, kita hanya perlu memeriksa beberapa variabel utama yang kita anggap paling penting, dan variabel lain harus kita terima dengan EVEN IF... Artinya, tanpa melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh variabel yang relevan, kalau kriteria variabel-variabel utama sudah cocok, maka itulah jodoh yang tepat. Kriteria bagi variabel lain 'syukur' kalau dipenuhi, 'ditoleransi' bila tidak dipenuhi.
Jika punya banyak waktu dan kandidat jodoh, maka kita bisa mendapatkan jodoh yang optimal. Dalam kondisi lain, yang penting ada yang 'feasible' (memenuhi kriteria).
Apa yang jadi variabel utama, ya... tergantung kita sendiri : apa yang kita anggap penting dalam hidup dan dalam pernikahan. Dengan perkataan lain, kita harus mengenali dulu siapa diri kita. Inilah titik paling krusial dalam pengambilan keputusan. Setelah itu, barulah kita bisa mengenali jodoh yang tepat untuk kita.
Untuk pria : Kalau sudah menemukan jodoh yang tepat, doakanlah, PDKT lah, lamarlah, dan kalau dia bersedia, nikahilah. Untuk wanita : Bukalah peluang, doakanlah, kalau jodoh yang tepat datang melamar, terimalah, menikahlah dengannya....
Setelah menikah : Point of no return. Dia adalah jodoh yang tepat, apapun keadaannya di kemudian hari : tidak boleh me-review keputusan yang telah dibuat. Obyektif yang harus dicapai setelah menikah adalah mempertahankan pernikahan dan mendapatkan kebahagian maksimum. Soal jodoh atau bukan, itu sudah ditutup - case closed. Maka, perlu hati-hati dan berdoa sebelum membuat keputusan.
Sekedar opini, Bro....
kita punya perasaan, kita punya selera...
Ty Ken n bygrace, salam kenal...
dalam pemilihan jodoh jelas sekali faktor2 tertentu perlu kita perhatikan seperti yang Anda sebut sebagai variabel utama dan lain. Setiap orang punya selera dan kriteria yang berbeda. Sedangkan yang saya tulis tentang ayat pasangan yang seimbang adalah saya mengkomentari banyaknya pengkotbah yang mencuplik ayat ini dan mengartikannya dengan keseimbangan yang lain selain terang dengan terang, ini yang saya tidak setuju. Jadi intinya saya tidak setuju kalo ayat ini jadi dasar tentang memilih jodoh dengan melihat bibit,bebet dan bobotnya tapi BUKAN berarti saya tidak setuju memilih jodoh dengan melihat bibit, bebet dan bobotnya atau seperti yang Bygrace bilang 'variabel'. Pada kalimat kedua terakhir saya menuliskan ,"Cari jodohmu kawan..." adalah saya bermaksud untuk kita sekalian mencari jodoh sesuai selera kita, hanya.................. perhatikan batasan FirmanNya
siapa seperti Allah?
·siapa seperti Allah?·
Jodoh oh jodoh...
Tergantung sih...
Mau di taro di tangan TUHAN apa engga itu kan di tangan kita, jadi Kalo mau ditaro di tangan TUHAN ya jadi di tangan TUHAN, kalo mo ditaro di tangan kita ya jadi di tangan kita.
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
Masalah jodoh
Kita tau bahwa Tuhan kita memberikan kehendak bebas pada ciptaan serupaNya. Demikian pula kalo berbicara masalah jodoh, hanya Tuhan sudah memberikan batasan-batasannya. Selebihnya kitalah yang menentukan. Tapi kita harus sadar, bahwa sebagai makhluk yang terbatas dan tidak sempurna, kita tidak boleh sombong dengan mengatakan bahwa "dia memang sudah cocok denganku". Tetapi sebagai orang percaya kita harus senantiasa berharap kepada Tuhan saja. Berserah dan berharap hanya kepada Tuhan agar jodoh yang kita pilih tersebut diberkati olehNya.
Immanuel
Immanuel
@whoislikegod:Dia akan membuka jalan dan membiarkan kita menemu
Salam kenal....
Saya sependapat dengan bygrace. Saya juga sependapat dengan whoislikegod kecuali yang di bawah ini:
@whoislikegod: ada kesilapan ketik maaf
maafkan saya whoislikegod saya silap ketik nama anda menjadi wishtobelikegod. Ia adalah kesilapan total. Saya tidak bermaksud apa-apa ya...?
kita punya selera
salam kenal Turbine...
seperti komentar saya untuk bygrace, saya hanya tidak setuju kalo ayat 'pasangan seimbang' diartikan luas oleh para pengkotbah. Tapi seperti Turbine bilang bahwa kita perlu melihat kriteria, ya jelas saya sangat setuju. Siapa di antara kita yang tidak punya selera dan tentunya itu jadi kriteria kita? Saya pun punya kriteria untuk pasangan saya.. ha ha... ty Turbine...
permintaan maaf diterima.. GBU
siapa seperti Allah?
·siapa seperti Allah?·
jodoh ditangan Tuhan?
beneran nih jodoh ditangan Tuhan? tp kenapa yg udah pada kawin termasuk pendeta, majelis dan kristen lain byk yg kehidupan perkawinannya amburadul Tuhan ingin perkawinan yg amburadul? lalu kenpa klo jodoh ditangan Tuhan ada yg kawin ampe 4 kali apa Tuhan punya jodoh lebih dari satu buat kita semua? mohon pencerahan..........
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
coba baca lagi...
Salam kenal B7
kayaknya Anda harus baca lagi. Saya justru tidak menuliskan bahwa jodoh kita di tangan Tuhan. Dan tentang mengapa ada perkawinan yang amburadul, saya hanya bisa mengatakan bahwa mungkin mereka salah pilih. Dan supaya tidak salah pilih ada banyak faktor yang beberapa telah di tulis dengan jelas oleh Ken, Bygrace dan Turbine. Silakan baca komentar mereka. Beberapa kesalahan dalam memilih pasangan adalah karena melihat harta dan jabatan, dikejar usia atau orang tua sehingga main asal dapat dan kurang nya pengenalan akan pasangan seperti Turbine katakan. Kiranya bisa mencerahkan...
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
panggilan hidup
apapun itu setiap orang terpanggil dengan caraNya sendiri, menikah atau tidak menikah adalah satu tanggung jawab yang harus dijalani dengan bijak.
betol...
BETOL...
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
jodoh lu
lu sendiri gimana Dan,.. mungkin udah saat nya lu turun gunung ,.. beri pencerahan ama kita2.
dari sisi predestinasi aja,... he he he
@VICKSION, dasr lu hehehe...
Walahhhhh... kalo di gunung dulu yang bikin pencerahan itu lampu teplok atau senthir...atau lampu minyak hehehe...
Kaya nya lu terkena virus "predestinasi n free will" yah? atau ter obsesi? heuahueahuae...
gini saja....
predestinasi : jodoh di tangan Tuhan
Free will : jodoh di tangan kita.
penganut ke dua nya : bisa di tangan Tuhan bisa di tangan kita.
silakan pilih saja mau yang mana hueahueahuea... aku juga gak ngerti hehehe...
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
@DAN-DAN
Salam kenal Dan-Dan.
Kalo urusan jodoh bebek aku tahu!!! Pasti malahan. Bahwa bebek jodohnya ya bebek. Hahaha....... just kidding Dan Bek, Komandan Bebek. GBU bro.......
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·
@WhoislikeGod, jodoh bebek bisa ditangan manusia...
Ada juga Bebek penganut Predestinasi yang jodoh nya bukan di tangan mereka tapi di tangan manusia, bebek yang di kawin silang dengan enthok contoh nya... mungkin mereka suka dengan bebek sejenis, tapi karena keperluan manusia maka Bebek bisa di silangkan dengan Enthok, hasil nya adalah daging yang mak nyuussssssss.... kawin silang enthok dan bebek.
Om HAI-HAI menerangkan demikian hehehehe
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
@whoislikegod, saya lebih setuju jodoh di tangan Tuhan
Salam kenal whoislikegod
Sebenarnya saya lebih setuju bahwa jodoh di tangan Tuhan. karena saya percaya Tuhan mengatur hidup saya. Dia telah menetapkan segala sesuatunya sejak awal. Apabila kita menemukan jodoh kita dimana kita rasa itu telah sesuai dengan kriteria kita, bukankah saat kita menemukan dia Tuhan ikut bekrja untuk mempertemukan kita dengan dia. Tuhan mengizinkan kita untuk bertemu dengan dia. Saya berpegang bahwa Tuhan telah merncanakan segala sesuatunya di dalam hidup kita masing2 untuk kemulian-Nya termasuk pasangan hidup kita. ini cuma pendapat saya.
Thanks
@vincent, boleh-boleh aja...
Salam kenal Vincent
Blog ini saya tulis karena saya perpandangan dari apa yang Alkitab katakan. Anda boleh saja berpandangan bahwa Tuhan turut mengatur pertemuan seseorang dengan jodohnya. Bahkan kalo dikembangkan bisa saja Anda berpandangan bahwa dimana Anda ber-gereja, bekerja dan ber-rumah tangga adalah karena Tuhan mengatur seperti itu. Sekali lagi boleh-boleh aja. Hanya saja pandangan saya beda dengan Anda. Tuhan tidak pernah jadikan saya boneka mupet atau wayang kulitnya yang digerakan oleh Dia dengan penuh kasih sayang dan diaturkan hidupnya. Tapi lebih condong saya diberi pikiran dan perasaan dan kehendak untuk saya melangkahkan kaki saya. Dia beri saya FT supaya langkah saya selalu indah pada akhirnya. Tergantung saya mau melangkah dengan berpedoman FT atau melulu otak saya, tetep saja saya yang mengatur. Dengan ini saya menegaskan bahwa Tuhan tetap berperan dalam hidup saya TAPI BUKAN mematok saya menjadi sesuatu seperti wayang kulit. Oleh sebab itu tentang jodoh FT mengatur dalam batasan-batasan. Bahkan setelah diatur pun saya masih bisa melanggarnya tapi ya siap-siap aja terima resiko. Intinya adalah Dia memberi batasan dan saya sebagai anakNya diharap melangkah sesuai batasanNya. Tuhan memberkati Anda...
·siapa seperti Allah?·
·siapa seperti Allah?·