Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
JANGAN LEWAT ALUN-ALUN di MALAM HARI !!!
JANGAN LEWAT ALUN-ALUN di MALAM HARI !!!
Malam itu aku baru saja pulang dari dokter untuk memeriksa kandungan istriku.
Selamat malam mas. Kalimat inilah yang pertama kali aku dengar dari seorang polisi yang sedang bertugas di alun-alun kota Magelang. Dari wajahnya sungguh ramah. Segera aku menepikan sepeda motor Vega biru kesayanganku. Yachh standarnya "rasia" atau istilahnya "momen"polisi lah. Padahal aku sendiri gak tau arti "momen". Ternyata benar dugaanku, bapak ini ramah. Dari mana ? Kapan melahirkan ? Mau ke mana ?. Beberapa pertanyaan itulah yang diajukan kepadaku. Tentunya ada kalimat wajib saat rasia. Maaf mas, bisa lihat surat-suratnya ?. He.he.he.
Aku serahkan SIMku. Ketika bapak petugas meneliti SIMku, aku sibuk mencari STNK motor yang biasa aku taruh di bawah jok. Wah akhirnya ketemu juga. Seneng banget karena sempat merasa gak bawa. Lha wong STNKnya sempat ngumpet di dalam mantol yang juga aku simpan di jok belakang. Aku sempat ngobrol sama istriku. Dia senang karena jadi bisa nongkrong malem2 di alun2. Karena selama ini aku paling males kalau diakan nongkrong. Gak betah lama-lama.
Bapak polisi itu kelihatan kebingungan. Mas, koq nomor platnya beda ya? Wah jadi bingung aku. Dirumah memang ada 3 motor yang biasa aku dan papaku pakai. STNK tiap motor selalu kami taruh di bawah jok motor. Sehingga siapapun yang memakainya, tidak akan pernah kebingungan mencari STNK. Tapi kenapa malam ini suratnya bisa berubah ya? Aneh pikirku.
Aku telpon papaku, katanya dia gak membawa STNK Vegaku. Aku coba suruh cari lebih teliti. Eh ternyata beneran, papaku lupa nukarin STNKku dengan STNK motor yang lain. Ya udah aku jelasin dech ke petugasnya soal penyebabnya. Tapi teteplah kena tilang. Jadi dech surat tilang pertamaku. Entah kenapa malam itu aku gak ngerasa jengkel n marah. ( mungkin krn lagi banyak duit / atau memang karena SALAH. Ha.ha.ha. ). Sejenak kemudian papaku datang nganterin STNKku. Wah percuma, lha wong sudah dibuatin suratnya. Mau apa lagi.....
Melalui pengalaman ini ada beberapa hal nynetrik yang aku terima. Dan merupaka hasil pertanyaanku kepada beberapa petugas yang sedang asik membuat surat tilang.
1. Operasi kendaraan malam ini merupakan "usaha" untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan oleh Kepolisian Semarang. Entah target uang atau target ngabisin surat tilang aku juga nggak begitu ngehhhhh.
2. Setiap petugas mendapat jatah buku/nota tilang sendiri-sendiri. Yang biasanya pada saingan cepet-cepetan habis.
3. Kalau sudah dapat mandat dari Semarang, gak ada gunanya dech punya temen polisi. Gak bakaln damai di jalan. Lha wong yang dikejar "setorannya".
Aku anggap malam itu sebagai hal yang lumrah-lumrah aja. Tapi ada satu hal yang paling "nyebelin". Setelah urusan surat tilang selesai, dengan santainya istriku nyelethuk : "Gendhut...gendhut...kamu tu ya aneh-aneh. Mau ngajak nongkrong mama sama papa di alun-alun aja pakai acara tilang-tilangan segala supaya papamu mau ngijinke." Cape dechhhh......
Ternyata waktu aku sibuk ngurusin surat tilang n ngobrol sama temenku yang juga ikut bertugas waktu itu, istriku malah enak-enakan duduk sambil senyum-senyum.
Sungguh sulit buanget ya menceritakan lewat tulisan. he.he.he...
NB : Gendhut itu panggilan anakku yang lagi dikandung istriku.
Thankz om hai hai dan om antisehat buat masukkannya yang dahulu. Kini posisi anakku normal ( ndak sungsang ).
Doain aja ya rekan-rekan supaya lahir normal dan sehat semuanya. Perkiraan lahir awal Juni ini.
GBU all !!!
Setiap manusia dihakimi oleh perkataannya sendiri.
Setiap manusia dihakimi oleh perkataannya sendiri
- pinokio's blog
- Login to post comments
- 5329 reads
@Pinokio Congratulation..
Ho.. Ho.. Pinokio Calon Bapak si gendhut nih.. Congratulation ya.. jadinya nama yang dipilih siapa? sesuai usulan Erick or ???
Di Semarang juga tho tinggalnya? Tuh mau ada ketemuan bloger Semarang tanggal 24 Mei ini.. si Dan-Dan bawa bebek panggang ke Semarang.. Kalau bisa datang ajak istri dan si gendhut ya.. jangan lupa bawa STNK yang bener..
Lolos Tilang
Aku pernah lolos dari jeratan tilang, padahal aku memang salah. Ceritanya begini: Waktu itu baru saja ngapelin istriku yang sekarang. Sampai di lampu merah Kalasan, biasanya lampu itu tidak berfungsi dan tidak dijaga polisi. Maka aku terobos saja. Tidak tahunya ada polisi yang sudah membuntuti kemudian memepet supaya berhenti.
"Selamat sore pak? Bapak tahu kesalahan Bapak?"
"Tahu. Saya menerobos lampu merah."
"Mengapa dilanggar?"
"Saya sedang ada tugas peliputan, nih pak," kataku berbohong sambil menunjukkan tulisan "Pers" pada jaketku. Jaket ini selalu kupakai kalau peliputan, tapi itu dulu ketika masih jadi jurnalis.
"Saya sedang terburu-buru mengejar nara sumber, pak" kataku untuk meyakinkan.
"Ya sudah. Lain kali, jangan diulang lagi ya," kata polisi kecewa.
Aku mengangguk dan berlalu cepat-cepat sebelum polisi itu berubah pikiran.
***
Inilah pengakuan dosaku he..he..he
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Wawan
------------
Communicating good news in good ways
aku juga pernah pak
waktu sama temen saya melanggar lampu merah (buru2 juga sih. temen saya yang bonceng),
kita2 di kejar trus ketangkep deh. Polisi nya marah2. udah melanggar kabur pula katanya.
Buru2 temen saya keluarkan dari kantong nya,... KARTU PDT. "Saya PDT pak ada tugas pelayanan nih" Katanya dengan suara Khas PDT, serak basah, berwibawa.
"Justru karena anda PDT saya akan tilang, wong pemuka agama malah gak kasih contoh, ikut ke kantor. saya tilang" Kata pak polisi, juga serak.
he he he he
Humor pendeta vs polisi
Jadi ingat humor ini:
Seorang pendeta ditangkap polisi lalulintas. Dia melirik ada nama baptis tertera di badge seragam polisi.
"Kebetulan dia orang Kristen," batin pendeta sambil membuka Alkitab.
“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, "ucap pendeta itu dengan membaca Alkitab, "sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
"Main kutip ayat nih ye," batin Polisi lalu lintas.
Lalu kata Polisi, "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Wawan
------------
Communicating good news in good ways
wkwkwkak
he he he.
kayak nya si polisinya yang cocok jadi PDT tu pak.
@JOLI n Pinokio, semarang yah?
Lho Pinokio di semarang? kalo di semarang ikutan kopdar aja.
Tapi Semarang kok ada alun2 segala?
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
kopdar sama ebed_adonai
Kalo liat ceritanya Pinokio, TKP-nya di Magelang deh. Semarang-nya itu kayaknya lebih ke hirarki kepolisian aja. Kalo di Magelang bisa kopdar sama ebed nih.
Btw, Pinokio, setelah lahir nanti si gendut bener-bener gendut gak ya?
Eha
eha
Salah yah..
Eh ternyata salah ya.. Pinokio di Magelang bukan Semarang.. kok bisa salah yah.. koment sambil ngantuk .. he.. he..
alun-alun magelang
Bertahun-tahun lewat alun-alun, pagi, siang, malam ga pernah kena tilang. Sekalinya kena tilang di Jl.Ikhlas waktu abis ngapel dari Mertoyudan hehehe...
LHA iyaaaa...binun aku
Makanya aku bingung.. Semarang mana ada ALUN ALUN? yang ada ALON ALON asal kelakon wakakakakaka....
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
@pinokio: weleh2x...
Weleh2x, kalau saya seumur-umur belum pernah tuh ketangkep di daerah disitu mas pinokio. Padahal saya kalau ada waktu senggang lumayan sering tuh berkeliaran di alun-alun waktu malam. Biasa, cari-cari orang pacaran, lumayan kalau dishoot di bawah remang-remang lampu alun-alun, hehe...
Saya doakan semoga kelahiran putranya nanti baik-baik saja mas pinokio.. Gusti Yesus mberkahi....
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
@ALL METTTTT KOPDARRRRR
Setiap manusia dihakimi oleh perkataannya sendiri
mananya iklas?
@pinokio, mananya iklas?
Aku nang lor-e alun2, cedak badakan
Atasnya mas
Setiap manusia dihakimi oleh perkataannya sendiri