jalan raya

semua terlihat sama bagiku pagi itu. tak ada yang berubah. semua orang yang lalu lalang melewatiku, ada yang melihatku tapi ada juga yang tidak menengok sedikitpun. aku menatap mereka, orang-orang yang bekerja memburu hidup yang lebih baik. mengatasnamakan kesejahteraan. ku hentikan langkahku melihat seorang pria yang keluar dari mobilnya. berdasi dan dan di kawal beberapa orang. pasti orang penting pikirku.

mataku terus melihat lagi belasan orang yang terus berjalan pagi itu. orang -orang ini apakah mereka  memikirkan apa yang aku pikirkan. bahwa ini hanya sebuah jalan raya untuk di lalui bukan untuk di tinggali. adakah aku dan mereka menyadari betapa kadang hati sulit untuk melihat sesuatu yang nyata di atas sana. terhilang dan tersesat di jalan raya yang di lalui ini. kenapa aku dan mereka kadang menganggap kejayaan, kekayaan, kehormatan dan kekuasaan adalah teman abadi.

ku hela nafasku....apakah di jalan raya ini aku terhilang tanyaku. apakah aku mengambil jalan yang salah. aku menengok ke belakang memperhatikan sebagian orang yang lebih memilih melewati jalan pintas terdekat. ini lebih cepat kata mereka. tidak perlu susah kata yang lainnya.

ku tegakkan badanku menatap lurus jalan raya yang panjang dan seolah tanpa ujung di depanku. entah berapa lama lagi aku melalui jalan ini. panasnya sengatan mentari menemani keringat yang membasahi sekujur tubuhku. kuseka keringatku melanjutkan perjalanan ini. melangkah dan terus melangkah walau terkadang berat. aku harus bertahan itu yang kubisikkan pada diriku.

aku membayangkan keindahan rumah bapaku. orang-orang yang menanti aku. aku membayangkan kue lezat yang ada di meja makan dan tempat tidur yang nyaman.

hahahahaha.....aku tertawa sekeras mungkin.senyumku mengembang. teriknya mentari tak lagi ku risaukan. kutatap langit biru di atasku. kupercepat langkahku membawa bendera imanku sampai ke tujuan akhirku.

 to my saviour lord jesus thank U for all