Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Jabatan Gereja dan Karunia-Karunia Roh Kudus
Jabatan Gereja
Pada masa kini jabatan dalam gereja sudah mengalami distorsi, tidak lagi seperti yang ada di dalam gereja mula-mula, yaitu pada masa para rasul masih hidup. Pada masa itu jabatan dalam gereja ada lima dimana kelima pejabat gereja itu melakukan fungsinya di dalam pelaksanaan ibadah jemaat. Kelima jabatan itu adalah:
1) Gembala, yang bertugas sebagai pemimpin sidang jemaat gereja.
2) Guru, yang bertugas menerangkan firman Tuhan yang diperolehnya melalui penerangan Roh Kudus.
3) Pengajar, yang bertugas memberikan pengajaran firman Tuhan kepada jemaat.
4) Nabi, yang bertugas sebagai alat menyuarakan firman yang langsung datang dari Tuhan.
5) Rasul, yang bertugas memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum tahu tentang khabar keselamatan dari Tuhan
Ef. 4:11-13. Dan Ia lah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar- pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
2Tim. 1:11. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.
Dalam gereja masa sekarang jabatan gereja yang ada hanya gembala-sidang/ pendeta, majelis dan pengerja, yang tugas mereka adalah:
- Gembala-Sidang/ Pendeta, bertugas sebagai pelayan firman/ berkhotbah.
- Majelis-Gereja, bertugas mengatur organisasi gereja.
- Pengerja-Gereja, bertugas membantu Pendeta di dalam menggembalakan jemaat.
Jabatan dalam gereja itu diberikan kepada anggota jemaat didasarkan pada karunia Roh Kudus yang ada padanya yang diberikan Tuhan Yesus kepada mereka.
Jabatan Rasul diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa roh.
Jabatan Nabi diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa roh dan karunia bernubuat.
Jabatan Pengajar diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa roh dan karunia hikmat.
Jabatan Guru diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa Roh, karunia bernubuat dan karunia berkata-kata dengan pengetahuan/ makrifat.
Jabatan Gembala diberikan kepada orang yang sudah mendapatkan karunia berbahasa roh, karunia bernubuat, karunia membedakan roh.
Jabatan itu bersifat fleksibel, dimana seorang anggota jemaat yang mempunyai karunia-karunia Roh di atas dapat bertindak sebagai kelima jabatan itu, dalam arti pada saat yang sama ia bisa menjadi rasul, pengajar maupun sebagai guru seperti Rasul Paulus. Atau merangkap kelima jabatan itu sekaligus, bila tidak ada anggota jemaat yang mempunyai karunia Roh; tetapi bila ada baiknya jabatan itu diberikan kepada anggota jemaat yang mempunyai karunia Roh yang bersangkutan tersebut.
Adalah sangat sulit menemukan berbagai-bagai karunia di dalam satu jemaat gereja pada masa sekarang, oleh karena alasan itulah maka jabatan gereja kemudian bergeser menjadi yang ada seperti yang tersebut di atas. Bagaimana sampai terdistorsi sedemikian rupa, hal itu tidak terlepas dari sejarah gereja Kristen yang menjadi mapan setelah dijadikan gereja negara/ gereja khatolik pada abad empat masehi. Sebab pada masa-masa setelahnya para imam/ uskup dipilih secara politis, bukan didasarkan dari karunia-karunia lagi, dan uskup mempunyai posisi yang sangat strategis bahkan sempat berkuasa melebihi raja pada waktu itu. Mulai abad dua puluh yang lalu terjadi gerakan kharismatik yang mulai membangunkan kembali karunia-karunia Roh di dalam jemaat gereja, tetapi kemudian pertumbuhannya melambat karena masuknya pengajaran yang tidak sesuai dengan Injil. Gereja kembali menjadi duniawi/ sekuler dan lebih konsentrasi pada pembangunan fisik, dari pada membangun rohani jemaat, dengan alasan membangun Kerajaan Allah di Bumi.
Alasan yang demikian sangat jelas bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus, karena Ia mengatakan bahwa KerajaanNya bukan dari pada dunia ini.
Yoh.18:36. Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
Akankah gereja kembali menjadi gereja seperti pada masa para rasul? hal itu tergantung pada kegerakan gereja-gereja pada masa kini. Walaupun nampaknya tidak mungkin itu dapat terjadi pada masa kini, tetapi tidak berarti tidak mungkin terjadi, karena bila Tuhan berkehendak maka segala sesuatu pun bisa saja terjadi.
Mat. 19:26. Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Karunia-Karunia Roh Kudus
Didalam Injil terdapat keterangan bahwa mereka yang diutus Yesus Kristus menumpangkan tangan pada orang sakit, orang itu sembuh; Dapat mengusir setan yang merasuk pada orang kesurupan; Diberi makanan beracun tidak mati, atau digigit ular beracun tidak mati (Mrk.16:17-18).
Mrk.16:17-18. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka. mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.
Di dalam Suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menyebutkan ada sembilan Karunia Roh, yaitu: karunia kesembuhan, karunia mujizat, karunia membedakan roh, karunia iman, karunia hikmat, karunia makrifat, karunia bernubuat, karunia bahasa roh, dan karunia mengartikan bahasa roh (1 Kor.12:8-10).
1Kor.12:8-10. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Karunia Kesembuhan adalah kemampuan untuk membuat orang sakit sembuh dari sakitnya ketika menumpangkan tangannya keatas kepala orang sakit dan mendoakannya.
Karunia Membuat Mujizat adalah kemampuan untuk melakukan mujizat, misalnya mengubah air tawar menjadi air anggur, atau menggandakan ikan dan roti.
Karunia Membedakan roh adalah karunia untuk melihat roh-roh setan dan roh-roh manusia. Dengan karunia Roh ini dapat melihat roh-roh jahat yang masuk kedalam tubuh orang yang kesurupan, dan berkuasa untuk mengusir roh-roh itu keluar dari tubuh orang itu. Dan dapat melihat sejarah masa lalu seseorang, dapat membaca pikiran dan isi hati seseorang sehingga orang tidak dapat membohonginya.
Karunia Iman adalah karunia yang memberikan kemampuan agar dapat menyerahkan seluruh jiwa dan raganya, sehingga bila Tuhan menghendakinya untuk menyerahkan nyawanya sekalipun ia tidak menolak.
Karunia Hikmat adalah kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi didalam kehidupan manusia, baik yang ada dalam hidup seseorang secara pribadi maupun dalam hubungannya dengan orang lain, atau dengan mahkluk lain atau dengan alam lingkungannya.
Contoh yang sangat terkenal dari karunia ini adalah Hikmat Salomo, dimana ia dapat memecahkan perselisihan antara dua orang ibu yang datang kepadanya, dan menentukan ibu yang sebenarnya dari balita yang diperebutkan itu.
Karunia Makrifat (Karunia Berkata-kata dengan Pengetahuan), adalah kemampuan yang diberikan untuk mengerti ajaran-ajaran Tuhan dan kehendakNya terhadap hidup manusia, sesuai dengan firman Tuhan yang tertulis didalam Alkitab. Ajaran Tuhan Yesus adalah KASIH, Tuhan menghendaki manusia untuk mengembangkan sikap penuh kasih. Dengan Kasih orang akan dapat bersabar, mau berkorban, dan penuh perhatian kepada orang lain dan kepada mahkluk ciptaan Tuhan yang lain.
Karunia Bernubuat adalah suatu karunia untuk berkomunikasi dengan Tuhan, dimana Tuhan bisa berfirman menggunakan mulutnya kepada orang itu sendiri dan kepada orang lain baik perorangan atau orang banyak (jemaah).
Karunia Berbahasa roh adalah karunia untuk berkomunikasi kepada Tuhan dengan menggunakan bahasa-bahasa lain yang tidak dimengerti oleh manusia maupun setan. Yang mengerti hanya roh manusia dan Tuhan. Dengan karunia ini rohnya mengungkapkan perasaan-perasaannya yang terdalam, yang tidak dapat diungkapkan dengan bahasa manusia kepada Tuhan, yaitui keluh-kesah atau puji-pujian kepada Tuhan.
Dan Tuhan juga dapat menyampaikan firmanNya melalui bahasa-bahasa lain itu, yang isinya penghiburan, nasihat, atau teguran. Dalam hal ini perlu diterjemahkan oleh orang yang mempunyai karunia mengartikan bahasa roh, bisa oleh orang itu sendiri atau oleh orang lain.
Karunia Mengartikan Bahasa roh adalah suatu karunia untuk mengartikan bahasa-bahasa lain yang tidak dimengerti oleh manusia itu (karunia bahasa roh).
Karunia-karunia Roh diberikan, mempunyai tujuan untuk memelihara gereja agar dapat bertumbuh dengan subur dan menghasilkan buah Roh yang berlimpah-limpah bagi Tuhan (1 Kor.12:7). Di dalam prakteknya karunia-karunia itu tidak bekerja secara tunggal, melainkan saling terkait. Misalnya karunia bahasa roh akan dilengkapi dengan karunia mengartikan bahasa roh atau dengan karunia bernubuat atau ketiganya bekerja secara bersama-sama. Karunia bernubuat dalam jemaat akan dilengkapi dengan karunia membedakan roh atau karunia kesembuhan atau karunia membuat mujizat. Demikian pula dengan karunia-karunia Roh yang lain. Untuk kepentingan gereja maka adalah suatu keharusan meminta kepada Tuhan Yesus untuk melengkapi jemaat dengan berbagai-bagai karunia Roh itu (Luk.11:13).
1Kor.12:7. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Luk.11:13. Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya.
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
- sandiputra's blog
- Login to post comments
- 16316 reads
Tidak teliti
Tulisan ini sepertinya terlalu terburu-buru ditulisnya. Yang benar adalah lima jawatan/pelayanan/ministry bukan jabatan. Tulisan diatas bilang lima jabatan adalah gembala, guru, pengajar, nabi dan rasul lalu mengajukan ayat Efesus 4. Tapi kalau dibaca di Efesus 4 maka yang tertulis adalah gembala,pengajar,penginjil,nabi dan rasul. Jawatan/pelayanan itu bukan jabatan. Yang namanya pejabat itu diberi jabatan. Tidak demikian dengan jawatan/pelayanan. Sesorang bukan diberi jabatan rasul, nabi, pengajar, gembala atau penginjil. Itu cara-cara duniawi. Dalam Kerajaan Sorga seorang pemimpin bukanlah seseorang yang diangkat untuk memimpin melainkan seseorang yang melayani.
@Samuel Franklyn
*jabatan (n) 1. pekerjaan (tugas) dlm pemerintahan atau organisasi: ia berhenti dr jabatannya; 2. fungsi; 3. dinas; jawatan: surat jawatan.
*jawatan (n) 1. bagian dari departemen ataupemerintah daerah yang mengurus (menyelenggarakan) suatu tugas pekerjaan yang luas lingkungannya: jawatan kesehatan kota; jawatan kereta api; 2. dinas; 3. tanda pangkat atau kebesaran: payung jawatan;
@ Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed 2 - cet 1, Jakarta: Balai Pustaka, 1991.
Jabatan gembala, artinya mempunyai tugas atau pekerjaan sebagai gembala;
Jabatan pengajar, artinya mempunyai tugas atau pekerjaan sebagai pengajar;
Jabatan penginjil, artinya mempunyai tugas atau pekerjaan sebagai penginjil;
Jabatan nabi, artinya mempunyai tugas atau pekerjaan sebagai nabi;
Jabatan rasul, artinya mempunyai tugas atau pekerjaan sebagai rasul.
Semoga keterangan ini bisa memberikan penjelasan...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
Tidak Alkitabiah
Tulisan kamu bilang
Sedangkan Efesus 4:11-13
Bukankah yang benar yang tertulis di Alkitab. Itu artinya tulisan kamu salah soalnya kamu dalam tulisan kamu ada guru dan pengajar. Padahal itu kan sama saja.
Baca konteksnya
Efesus 4:8-15
4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Yang diberikan Yesus Kristus kepada jemaatnya dalam ayat diatas adalah manusia.Manusia yang diberikan Yesus Kristus itu mempunyai suatu pelayanan bukan jabatan. Manusia yang merupakan karunia Kristus melayani sebagai rasul, nabi, pengajar, gembala atau penginjil. Kerajaan Sorga bukan kerajaan dunia. Seseorang menjadi rasul bukan karena dia mengangkat dirinya rasul atau orang lain mengangkat dirinya sebagai rasul. Seseorang menjadi rasul karena Kristus bekerja dalam dirinya lalu dia melayani pekerjaan rasul. Sekalipun tidak ada satupun manusia di dunia mengakui dia sebagai rasul dia akan tetap melayani pekerjaan rasul. Tentu saja dalam kondisi normal orang-orang yang dia layani akan menyadari bahwa dia adalah rasul lalu mengakui otoritasnya sebagai rasul. Begitulah cara Alkitabiah seseorang menjadi rasul, nabi, pengajar, gembala atau penginjil.
@sandiputra, gembala
Okelah kalau itu disebut jabatan.
Dalam 1Tim. 3:1-2 tertulis "Benarlah perkataan ini: 'Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah.' Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang."
"Penilik jemaat" disitu bahasa aslinya adalah "episkopos", yang lebih tepat diterjemahkan sebagai gembala, karena seorang "episkop" mempunyai tugas dan kewajiban pastoral. Syarat jabatannya sudah jelas dalam 1Tim. 3:1-2 yaitu :
- Tidak bercacat (secara rohani)
- Tidak poligami.
- Dapat menahan diri
- Bijaksana
- Sopan
- Suka memberi tumpangan (murah hati)
- Cakap mengajar (dengan demikian harus mempunyai pengetahuan yang valid mengenai kitab suci).
Sandiputra menulis : Jabatan Gembala diberikan kepada orang yang sudah mendapatkan karunia berbahasa roh, karunia bernubuat, karunia membedakan roh.
Itu syarat-syarat darimana?? Apa ada bagian dari Alkitab yang mengatakan seperti itu?? Tolong tunjukkan karena saya belum menemukannya.
@Samuel Franklyn @widdiy
@Samuel Franklyn...rasul = penginjil...guru menyampaikan pembukaan firman yang diperolehnya kepada pengajar...pengajar menyampaikannya kepada jemaat...itu menurut urutan hirarki yang logis...tapi secara praktek...bisa saja guru langsung menyampaikan kepada jemaat...atau jabatan-jabatan gereja hanya di laksanakan oleh satu orang saja...ia gembala, ia juga nabi, juga rasul, juga guru, juga pengajar...menurut karunia yang ada padanya...jika ia tidak mempunyai karunia bernubuat...tentunya tidak bisa berperan sebagai nabi...jika ia tidak mempunyai karunia makrifat...tentunya ia tidak bisa berperan sebagai guru...jika ia tidak mempunyai karunia hikmat...tentunya ia tidak bisa berperan sebagai pengajar...dan untuk berperan sebagai rasul...setidak-tidaknya ia sudah dibaptis Roh Kudus (mempunyai karunia berbahasa roh) sebagai penunjukan Tuhan Yesus kepadanya (Mrk.16:15-17)...ini yang dimaksud dengan orang yang mendapat satu talenta dalam perumpamaan Tuhan Yesus tentang 'talenta' (Mat.25:14-30)...sedangkan seorang gembala seharusnya sudah dibaptis Roh Kudus...dan mempunyai karunia membedakan roh...sehingga ia bisa membedakan Roh Kudus atau roh lain yang sedang menguasai jemaatnya...GBU
@widdiy...dalam Alkitab memang tidak ditulis secara eksplisit...tetapi secara implisit...ketika kita mengetahui cara kerja karunia-karunia Roh Kudus...kita dapat menyimpulkannya...tentu saja harus dengan hikmat dan makrifat dari Tuhan...sebagai pedoman kamu bisa merenungkan perkataan Tuhan Yesus dibawah ini...GBU
Mrk.4:11 Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,
Mrk.4:22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
Yoh.16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
Rasul bukan penginjil
Rasul bukan penginjil. Kamu lagi lagi menafsirkan Firman Tuhan seenak jidat kamu. Baca baik-baik Alkitab. Seorang rasul bisa melakukan pelayanan seorang penginjil tapi seorang penginjil tidak bisa melakukan pelayanan rasul. Baca lagi Kisah Para Rasul 8 baik-baik. Kalau memang Filipus si penginjil itu juga rasul maka tidak perlu lagi diutus rasul Petrus dan Yohanes.
Kalau bicara pelayanan rasul, nabi, pengajar, gembala dan penginjil maka tidak cuma karunia roh yang dibutuhkan. Disini letak kekonyolan aliran karismatik. Mereka terlalu menekankan karunia roh. Padahal dalam pelayanan bukan cuma sekedar karunia roh yang dibutuhkan. Karakter dan kemampuan alamiah seorang manusia juga dipakai Kristus dalam pelayanan kepada jemaatnya.
@Samuel Franklyn
'rasul' dalam bahasa Yunani adalah 'apostolos' yang mempunyai arti: 'utusan'...lihat Kamus Yunani-Indonesia...jadi rasul adalah orang yang diutus...dan Tuhan Yesus telah mengutus murid-murid Nya atau semua orang percaya untuk mengabarkan Injil kepada segala bangsa (Mat.28:19)...
Dalam bahasan di atas saya nyatakan bahwa:"Jabatan Rasul diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa roh."...jadi tentu saja termasuk juga karunia dan talenta yang kamu sebutkan...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
@sandiputra, jaka sembung
Dalam Alkitab tidak ditulis, artinya tidak ada syarat-syarat itu, kecuali dikait-kaitkan dan ditafsir-tafsirkan.
Sekarang saya berikan contoh kasus, ada seorang yang beristri 2, kemudian masuk Kristen, lalu 2 istrinya juga masuk Kristen. Menurut Alkitab, dia tidak boleh menceraikan istrinya kan? Jadi dia tetap beristri 2. Lalu dia menerima karunia2 Roh seperti yang anda sebutkan. Pertanyaan saya, layakkah dia diberikan jabatan gerejawi?
@widdiy: tunggu...sabar ya...
Topik pembahasan sudah beralih ke 'Perkawinan Kristen'...tunggu dua-tiga hari lagi akan saya tayangkan...untuk kamu...GBU.
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
@sandiputra, bukan itu topiknya
Topiknya tetap pada syarat-syarat kelayakan seorang pejabat gerejawi.
Ini saya paparkan contoh nyata :
Mungkin Sandiputra pernah membaca atau mendengar kisah ini. Seorang kepala suku di Papua, yang mempunyai istri 4 orang, masuk Kristen. Seluruh anggota sukunya lalu masuk Kristen juga. Lalu katanya belajar agama Kristen selama 4 tahun, kemudian diangkat menjadi Pendeta di suatu gereja (gak tahu gereja apa, tetapi menurut saya gereja yang gak beres karena mengangkat seorang poligamis menjadi pendeta). Namanya Pendeta ISY. Singkat cerita, pendeta ISY ini lalu masuk Islam dan menjadi juru dakwah di Papua.
Nah, maksud saya, kalau syarat-syarat pejabat gerejawi kabur, tidak jelas dan tidak Alkitabiah, maka yang terjadi adalah kekacauan. Sedangkan yang sudah diseleksi dengan syarat-syarat yang ketat sesuai Alkitab saja masih bisa kacau, apalagi yang kabur.
@widdiy: sabar...
dari pertanyaan kamu...saya menyimpulkan bahwa kamu belum mengerti dengan jelas tentang 'Perkawinan dalam Kristus'...maka saya harus jelaskan dulu tentang perkawinan itu...dan bahasannya cukup panjang, oke?...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
Ada 9 karunia dan 9 jabatan
Salam Sejahtera Sdr. Sandiputra
Saya tertarik dengan tulisan ini.
Tulisan ini sudah menceritakan ada beberapa jabatan dari 9 (sembilan) karunia, tetapi belum lengkap, seperti Karunia
Sebenarnya, ada 9 Karunia dan ada 9 jabatan :
Dalam blog saya,
http://www.sabdaspace.org/renungan_di_mana_sebenarnya_posisi_theologia
sudah saya sebutkan apa-apa saja karunia Roh Kudus dan apa-apa saja jabatan yang "TIMBUL" dari karunia itu sebagai berikut :
Karunia (KEAHLIAN DARI TUHAN) ini nanti akan diaplikasikan dalam JABATAN PELAYANAN di gereja (=jabatan dari Tuhan) (sesuai 1 Korintus 12 : 28).
1 Korintus 12:28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul1, kedua sebagai nabi2, ketiga sebagai pengajar3. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat4, untuk menyembuhkan5, untuk melayani6, untuk memimpin7, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh8 (sesuai LAI terjemahan lama, ditambah no. 8 ditambah dengan nomor 9, yaitu penafsir bahasa roh 9).
Yang perlu saya luruskan adalah Karunia untuk Rasul dan Karunia untuk Penginjil yang saya anggap kurang tepat .
1. Karunia untuk Rasul adalah HIKMAT. alasannya
Salomo mendapat hikmat untuk mendirikan Bait Allah (=Tabernakel=tubuh Kristus),
Dalam pengajaran Perjanjian baru, TUbuh Kristus dibangun diatas rasul =MEMBANGUN JEMAAT. (Efesus 2 : 19 - 20)
2. Sedangkan Karunia untuk jabatan Penginjil adalah :
sebab pekerjaan penginjil itu adalah : yang sakit disembuhkan, yang mati (rohani) dihidupkan (dengan mujizat), dan yang lemah dikuatkan (dengan iman).
Inti dari Karunia adalah untuk Spesialisasi dalam JABATAN Pelayanan.
Melayanilah pada jabatan yang sesuai dengan Karunia yang dimilikinya
Tuhan Yesus memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
@Kiem : Salam pak Kiem...
1Kor.12:27-31. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
Dari satu perikop di atas...kita menangkap yang disebut rasul Paulus hanya tiga jabatan: "rasul, nabi, dan pengajar"...
Pak Kiem...karunia Roh Kudus itu bukan 'keahlian dari Tuhan'...tetapi lebih sebagai alat atau fasilitas yang diberikan Tuhan kepada orang beriman untuk pertumbuhan imannya secara individu dan membangun jemaat secara keseluruhan (gereja)...karena kalau dikatakan sebagai 'keahlian' maka kesan yang timbul adalah sesuatu yang bisa dipelajari atau bisa dilatih...padahal yang sebenarnya adalah 'pemberian' atau 'karunia Tuhan'...
Yang saya katakan dalam bahasan di atas: Jabatan dalam gereja itu diberikan kepada anggota jemaat didasarkan pada karunia Roh Kudus yang ada padanya yang diberikan Tuhan Yesus kepada mereka.
Jabatan Rasul diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa roh.
Jabatan Nabi diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa roh dan karunia bernubuat.
Jabatan Pengajar diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa roh dan karunia hikmat.
Jabatan Guru diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa Roh, karunia bernubuat dan karunia berkata-kata dengan pengetahuan/ makrifat.
Jabatan Gembala diberikan kepada orang yang sudah mendapatkan karunia berbahasa roh, karunia bernubuat, karunia membedakan roh.
Jabatan itu bersifat fleksibel, dimana seorang anggota jemaat yang mempunyai karunia-karunia Roh di atas dapat bertindak sebagai kelima jabatan itu, dalam arti pada saat yang sama ia bisa menjadi rasul, pengajar maupun sebagai guru seperti Rasul Paulus. Atau merangkap kelima jabatan itu sekaligus, bila tidak ada anggota jemaat yang mempunyai karunia Roh; tetapi bila ada baiknya jabatan itu diberikan kepada anggota jemaat yang mempunyai karunia Roh yang bersangkutan tersebut.
'rasul' dalam bahasa Yunani adalah 'apostolos' yang mempunyai arti: 'utusan'...lihat Kamus Yunani-Indonesia...jadi rasul adalah orang yang diutus...dan Tuhan Yesus telah mengutus murid-murid Nya atau semua orang percaya untuk mengabarkan Injil kepada segala bangsa (Mat.28:19)...
Dalam bahasan di atas saya nyatakan bahwa:"Jabatan Rasul diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa roh."...jadi tentu saja termasuk juga karunia-karunia Roh Kudus yang lain...tidak terbatas hanya karunia Hikmat, Mujizat, dan Kesembuhan saja...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
Keahlian dari Roh Kudus, yang ajaib dan supra natural
Salam Sejahtera Sdr. Sandiputra
Yang saya maksud dengan keahlian disini adalah keahlian dari Roh Kudus yang sifatnya SUPRA NATURAL, AJAIB dan TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH MANUSIA SUPER SEKALIPUN.
namanya adalah KARUNIA ROH KUDUS.
1 Korintus 12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Karunia untuk Rasul yang anda maksudkan diatas, adalah karunia untuk penginjil.
Memang, Rasul itu bisa melakukan penginjilan, dan rata-rata memiliki karunia yang dimiliki oleh penginjil juga, yaitu mujizat, kesembuhan dan iman.
Tetapi TIDAK sebaliknya, penginjil tidak bisa melakukan pekerjaan KERASULAN.
Tuhan memberkati
http://www.sabdaspace.org/blog/kiem
Thanks for the info!
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Semoga diberikan keselamatan atasmu, dan rahmat Allah serta berkah-Nya juga kepadamu
Salam Sejahtera Sandi Putra,
Terima Kasih, saya sedang googling2 nyari kesamaan yang ada pada Al-quran dan Al-kitab, ternyata ada di Blog ini. Thanks!
John 8:12
Then spake Jesus again unto them, saying, I am the light of the world: he that followeth me shall not walk in darkness, but shall have the light of life.
Kalo ada yang memperdebatkan kulit biasa ituu.. yang penting isi'nya dapet.
Lanjutkan Sandi Putra :)
GBU,
Thanks for the info!
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Semoga diberikan keselamatan atasmu, dan rahmat Allah serta berkah-Nya juga kepadamu
Salam Sejahtera Sandi Putra,
Terima Kasih, saya sedang googling2 nyari kesamaan yang ada pada Al-quran dan Al-kitab, ternyata ada di Blog ini. Thanks!
John 8:12
Then spake Jesus again unto them, saying, I am the light of the world: he that followeth me shall not walk in darkness, but shall have the light of life.
Kalo ada yang memperdebatkan kulit biasa ituu.. yang penting isi'nya dapet.
Lanjutkan Sandi Putra :)
GBU,