Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
ikhlas
"ikhlas"... entah kenapa gue sering bertemu dengan kata satu ini. setidaknya dalam 2 bulan terakhir ini, sudah 3 kali kita bertemu. saking sering ketemu, lama2 gue jadi tergoda untuk berpikir bahwa mungkin pertemuan2 ini bukanlah kebetulan... bahwa mungkin inilah "next chapter of my life's lessons".
sekitar 2 bulan lalu, gue mendapat surat teguran di kantor tentang absensi. setelah hampir 10 tahun kerja tanpa mempedulikan soal absensi, entah kenapa kantor tiba2 mempermasalahkan hal ini. rumor beredar bahwa ini adalah sesuatu yang orang sebut sebagai "tranfusi darah"; dimana darah lama (orang lama - mahal) dibuang untuk digantikan dengan beberapa darah baru (orang baru / fresh grad - murah). cara buangnya adalah dengan dibuat ga enak, ga nyaman, dll supaya resign sendiri atau melanggar aturan supaya kantor bisa mecat tanpa ngeluarin banyak pesangon.
terlepas dari rumor itu benar atau salah, gue cukup kecewa karena selama ini gue merasa cukup banyak berkarya di kantor... dan yang lebih bikin sebel adalah karena pada saat surat itu turun, gue dan team baru saja melaunching 2 aplikasi baru... satu yang online dan satu lagi offline. oh ya, kerjaan gue namanya lumayan eye-catching, but basically i'm a programmer... itu tuh, orang yang mendesain dan membuat program, orang yang dicari semua user ketika ada error, dan dilupakan (atau bahkan dianggep ga ada) ketika semuanya berjalan normal.
waktu itu gue mulai membulatkan tekad untuk resign... sesuatu yang bener2 ga pernah terpikir (dengan serius) selama ini. gue mulai memperhatikan lagi penampilan... mulai beli smartphone sekedar agar bisa ber-WA dan BBM... mulai browsing di berbagai situs job... mulai langganan koran sabtu-minggu yang berisikan iklan2 lowongan... persis kayak orang yang baru ditinggal pasangan nya dan mulai mencari pasangan baru.
hari berganti hari, temen2 di kantor mulai notice ada perubahan di gue. lalu mulai bertanya2 dan ngobrol lah kita... rupanya gue nggak sendirian. banyak banget rupanya yang kena tegur... ada yang bahkan langsung dikenai SP-1 tanpa teguran apapun sebelumnya.
seakan2 kantor tiba2 berubah filosofinya, dari tadinya result oriented hard-core (alias "selama kerjaan lo bagus, mau dateng jam berapa pun, pulang jam berapa pun, ga masuk sekali pun, ga masalah") berubah menjadi process oriented yang hard-core (alias "gue ga mau tau lo kerja bagus atau nggak, yang penting lo ga boleh telat dan isi absensi finger print dengan benar"). kayak gerakan bandul, dari kiri abis, tiba2 ke kanan abis :-)
setelah sadar ga sendirian... hati menjadi lebih adem... dan sialnya kerjaan baru pun tidak kunjung datang... lama2 gue mulai "menyesuaikan diri" alias mulai kerja ga niat yang cuma peduli absensi aja. sekali waktu ada masalah di kantor yang melibatkan banyak departemen... kalau dulu mungkin kita semua akan begadang dan mati2an mencari solusi... sekarang ??? peduli setan dah... selesai ga selesai, jam pulang yah kita pulang... ga perlu lembur2an... dan gilanya hal ini dilakukan bersama oleh seluruh departemen yang terlibat tanpa perasaan bersalah.
lalu... tak terasa 1 bulan berlalu... dan ketemulah gue untuk pertama kalinya dengan "si ikhlas".
berawal dari acara nongkrong habis makan siang bareng seorang temen gue, yang absensi nya jauh lebih ancur dari gue, tapi lolos dari teguran apapun. dia becandain gue... bilang bahwa gue (dan temen2 lain nya), terlalu serius dalam menyikapi teguran tadi. gue jawab, "yah lo enak ngomong gitu soalnya lo ga ditegur, padahal absensi lo jauh lebih ancur dari gue... heran gue, pake jurus apa lo ? pake dukun yah ? hahaha". mendadak mukanya serius dan dia jawab bahwa dia sih kuncinya ikhlas aja... absensi nya bolong2 karena dia baru dapet anak pertama... tau sendiri kan kehadiran anak pertama ? heboh dah judulnya... jam tidur jadi ga karuan, deg2 an kalo denger berita anaknya gimana2, dsb... "newbie parent" istilah nya. "jadi kalo kantor mau negur gue, or even ngasih SP-1, yah sudah lah, gue ikhlas aja... mau gimana lagi ?", katanya. lalu dia melanjutkan, "tapi... benernya gue sih kerja prinsipnya emang ikhlas aja lah dari dulu juga... gue lakukan semampu gue, yang terbaik yang gue bisa... abis itu yah sudah, silakan aja mau dinilai apapun, bagus kek, jelek kek, terseraaaahhhhhh....".
mendengar dia ngomong panjang lebar gitu, somehow gue jadi teringat ketika 10 tahun lalu gue dipanggil interview untuk masuk ke kantor ini. waktu itu yang ada di benak gue hanyalah rasa senang yang menggebu2 karena mendapat kesempatan untuk masuk ke suatu kantor yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat. itu cita2 gue entah sejak kapan, yaitu terlibat secara langsung di sebuah tempat yang kerjanya melayani masyarakat secara langsung... bukan sekedar perusahaan yang jualan barang X lalu merasa berkontribusi ke masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja atau sebagainya. no... kantor gue adalah kantor pelayanan yang langsung menyentuh ke core kebutuhan masyarakat tanpa perantara. hehehe, sound good yah ? realitanya, kantor gue hampir selalu dihujat karena sisi core nya ini selalu kurang dan kurang terus bagi masyarakat... for whatever reason ;-)
10 tahun rupanya sanggup mengubah orang yang tadinya fokus untuk "serve people" menjadi orang yang marah hanya karena merasa sudah berkarya lalu karyanya tidak dihargai oleh kantornya. orang yang tadinya ikhlas... menjadi sebaliknya.
pertemuan kedua dengan "si ikhlas" adalah ketika terlibat transaksi jual beli dengan seorang seller di internet. seller ini, sebutlah si E, udah 2 kali menjual barangnya ke gue. pelayanan nya bagus dan ontime sekali, bahkan gue belom bayar tuh barang udah nongol aja. saking suka ama orangnya, gue jadi join ke suatu forum dimana si E ini adalah host nya.
satu kali ada customer lain yang hanya karena salah paham kecil, menuduh si E ini nipu dia. gue tau banget si E nggak nipu karena transkrip chat mereka di screenshot dan dipampang di forum tadi oleh si E. bener2 hanya salah paham kecil, tapi kelihatan nya customer lain ini baru pertama kali melakukan transaksi online, sehingga masalah kecil pun jadi besar.
satu hal yang gue salut adalah, si E ini tanpa banyak omong langsung ngirim barang pesenan ke customer tadi. bukti pengiriman, resi JNE, dll dipost di forum... customer tadi dikasih full gratis, uang pembayaran ditransfer balik full ke si customer. anak2 lainnya di forum pada nanya kenapa si E segitu baiknya padahal kita semua bisa jadi saksi bahwa si customer inilah yang terlalu emosionil dan kekanak2an... si E dengan santai menjawab, "gue ikhlas koq... yang penting dia tau bahwa gue bisa dipercaya... rugi segini ga ada artinya dibanding hilang kepercayaan".
jawaban si E tadi bener2 menemplak gue... dia ga salah sama sekali... tapi dia koq bisa gitu yah ? kayaknya ada perbedaan "level of compassion" disini; dimana dia expert level while gue nubitol banget. padahal kalo si E mau kejam juga bisa, belagak bego aja, toh semua orang di forum itu mendukung dia karena dia emang ga salah... tapi... yah... gitu deh... "ikhlas".
pertemuan ketiga berlangsung tadi siang... gue lagi ngantri di kantor BPJS, buat ngambil 10% dari uang JHT... iseng2 doang, liat temen ngambil jadi pengen ngambil juga. dateng jam 6 pagi, masukin berkas dan dapet nomor antrian nomor 110. kebetulan gue satu gedung dengan kantor BPJS ini, jadi gue ke kantor dulu, absen, ngobrol2 dan turun lagi jam 10 an buat ngantri. gue perhatiin bahwa dengan sistem antrian di kantor ini, kayaknya pasti bakal ga akan kelar walo jam operasionalnya habis.
lalu pas akhirnya nama gue dipanggil, iseng2 gue nanya ke mbak CS nya, "mbak, kalo gini cara ngantrinya, kayaknya sering molor yah waktunya ?", si mbak tersenyum dan ngangguk sembari menjawab, "iya pak, tgl 1-2 kemaren malah rekor, sampe jam 11 malem, sejak itu berkas yang diterima dibatasi, maksimal 150 per hari, dan jadi lumayan lah, kemaren cuma sampe jam 7 malam aja". gue bales, "oh gitu... tapi kalo sampe malem bagus buat mbak dong ? kan berarti dapet uang lemburan banyak tuh ?", si mbak menjawab, "sayangnya nggak pak, kita ga ada lemburan... kita ikhlasin aja lah pak, namanya juga melayani masyarakat, mau gimana lagi ? yang penting orang lain terbantu, ya kan pak ?"... mendadak muka si mbak yang biasa2 aja jadi terlihat sedikit lebih cantik, hehehe, luar biasa juga CS dari BPJS ini, pikir gue.
ikhlas, ikhlas, dan ikhlas... entah kenapa kata2 ini jadi ear-catching buat gue... kayaknya gue kurang ikhlas kali yah... dalam kerja, dalam berumah-tangga, dalam segala hal... entahlah, gue pusing... lo bacanya pusing juga nggak ? hehehe, sekian dulu blog ga jelas ini :-)
- moron's blog
- Login to post comments
- 4702 reads
ikhlas dan pasrah
ikhlas dan pasrah.
dua kata yang pernah "tak masuk akal" bagi saya. tetapi bersama waktu (usia?), lama-lama bisa juga menerima "logika" di balik kedua sikap itu.
------- XXX -------
jawaban bingung
Bpjs pajak progresif
Oot dikit.. sekedar info buat pembaca yg berencana ambil 10% JHT. Lebih baik dipertimbangkan lagi, karena peraturan pajak yg berlaku sekarang akan mengenajan pajak 5% untuk penarikan manfaat pertama dan pajak progresif untuk penarikan manfaat berukutnya.
Artinya, kalo ambil 10 % JHT sekarang, nanti pas pensiun dana JHT yg diterima akan kena pajak progresif yg besarannya bisa mencapai 35% (tergantung besarnya pendapatan).
Kalo kaga ambil sekarang alias ambil full saat pensiun, maka cuma kena pajak 5% doang.
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
tega amat
wah, baru tahu aturan bpjs seperti itu.
apakah pajak progresif untuk dana JHT itu aturan yang lazim di negara lain juga ? bukankah iuran JHT dll yang kita setorkan setiap bulan itu adalah sebagian dari pendapatan yang disisihkan, mengapa masih dipajakin seperti pendapatan reguler juga? apa bedanya dong kalau disimpan saja di bank ? potongannya cuma 20% dari bunga.
nah, 10% dan 35% itu dihitung dari mana? bingung nih. udah cuma punya jht dikit, bakalan disunat pula.
------- XXX -------
Begitulah yg dijelaskan temen
Begitulah yg dijelaskan temen gue yg udah ngantri di kantor bpjs, kaga jadi ambil dia setelah mendengar penjelasan petugas bpjs. Balik kantor karena penasaran dia minta bagian yg biasa urus peraturan pemerintah, hasilnya memang begitu.
Bener apa masih mau berubah aturannta, kaga tau. Yg pasti serombongan temen2 yg tadinya udah siap ngantri pada mundur. Termasuk sy.
Mungkin kita-kita ini masuk golongan belum ikhlas.... hehehehe
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
gak ikhlas
ikhlas gak ya ? :-)
ikhlas, gak ikhlas, kalau udah begitu aturannya bisa apa lagi ? mungkin jht yang diambil sebelum masuk ke "hari tua" dianggap uang simpanan yang pajak penghasilannya (pph)nya belum dibayar pada saat disetorkan.
------- XXX -------
potongan progresif
@M yuk bt usaha pribadi
jika organisasi tmpt anda bekerja tdk mengapresiasi anda lagi, baiknya anda mulai berpikir buka software house sndiri atau freelance
kemunduran
kabur
hahaha.. bener juga.. bisa disebut kabur... hahaha
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
@M biar anda tdk merasa dikorbankan
dlm.tulisan anda ada impresi bahwa pengorbanan anda sia10 thn krn soal absensi
nah knp anda tdk bka sndiri kemudian anda bsa merasakan perubahan sensifitas terhadap 'absen' yg anda soalkan
mungkin ukuran iklas anda harus diperluas, misal anda mengalami seperti ayub dan anda masih bsa memuji Tuhan
Tuhan ?
Tuhan ga ada urusan nya lah ama gue ikhlas atau nggak. gue tidak tertarik untuk berpikir bahwa Tuhan punya andil atau kepentingan tertentu pada gue seperti di ayub :-)
M itu tanda egoisme
di tulisan in anda merasa jadi korban, ktka saya mnta anda balik dari sisi pengusaha, anda tidak mau, jelas menandakanrasa egois anda semata
ditambah anda bilang Tuhan tdk ada urusan dgn anda? burung pipit saja diurus sama Tuhan, apalagi anda? anda boleh mengabaikan fakta tsb, tpi justru itu semakin menjelaskan rasa egois anda yg terlalu besar
berpikir itu butuh keahlian dan. ketekunan, mngkn yg anda maksud adalah merasa
ga mau mutung
iya, betul, gue merasa kecewa dan jadi korban... tapi, itu adalah karena gue tidak ikhlas.
dipikir2 andai gue ikhlas, ga akan ada tulisan ini.
nah, saran kamu, adalah saran mutung... melarikan diri, menurut KK... jadi pengusaha ga salah, tapi kalo dasarnya adalah hanya karena mutung kayaknya koq gue nggak sreg yah.
beberapa temen udah ada yang jadi pengusaha sendiri... software house... awalnya mereka jatuh bangun tapi sekarang sudah sukses... tapi tidak satu pun dari mereka yang didasari rasa kecewa kepada kantor lamanya... mereka memang pengen aja mencari tambahan penghasilan.
tentang egois... well, itu di luar konteks blog ini, jadi gue ga mau comment banyak. tapi gue percaya saran ini, "God helps people that help themself". gue ga mau dikit2 berteriak, "Tuhan, Tuhan". ada banyak urusan lain yang lebih penting buat Tuhan daripada sekedar gue.
andai dia berbaik hati nolong gue, maka haleluya, alhamdullilah, namo amitofu... tapi kalo tidak yah ga apa2 juga. burung pipit mungkin ga bisa ngurus diri sendiri, tapi gue dibekali akal budi dan gue bisa lah ngurus diri dikit2. ga perlu dikit2 bikin repot Tuhan :-)
@M, saran saya spy ga mikirin diri sendiri
apakah anda paham anda ada di komunitas kristen?
atau anda berharap bisa menunjukan sikap ketidakperdulian anda akan eksistensi atau kebaikan Tuhan di forum kristen ini?
hahaha
hahaha, numpang ketawa aja deh
@M ketawa sendirian?
ketawa kok sendirian?
apa yg anda ketawakan?
silahkan sharing