Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Idul Adha: "Pesan Universal"
Siapa pun kita, baik sebagai umat Yahudi, Kristen atau Islam, wajib bagi kita untuk merenungkan kembali kisah tentang tindakkan Abraham dalam membuktikan iman kepercayaannya kepada Allah. Kisah tentang upaya Abraham mempersembahkan anak sulungnya, Ishak yang dibatalkan oleh Allah sendiri menunjukkan bahwa ketaatannya yang sudah "memenuhi tuntutan" Allah.
Selamat hari Raya Idul Adha. Meskipun bagi saya sendiri, peristiwa itu telah digenapi, tetapi, saya tetap merenungkan peristiwa itu sebagai pesan ilahi yang masih relevan sampai saat ini. Kisah Abraham mempersembahkan Ishak, anaknya ini meninggalkan pesan moral yang mendalam dalam berbagai sisi, terutama sisi rohaniah dan sisi sosialnya.
Dari sisi rohani, kesiapan untuk berkorban menunjukkan keyakinan yang tinggi akan "pemeliharaan Allah" dan sebagai "wujud ucapan syukur" yang tertinggi. Bukankan ukuran iman seorang percaya (Kristen) seringkali disandingkan dengan iman Abraham ini? Abraham disebut bapak iman kita karena ia bertindak berdasarkan imannya, bukan karena mempersembahkan anaknya.
Dalam sisi sosial, berkorban merupakan "panggilan hidup - kemanusiaan" yang maksimal. Siapapun kita, belumlah bermakna apa-apa, segala sesuatu yang kita kerjakan jika hanya untuk pribadi kita sendiri dan belum dirasakan oleh orang lain. "Sebaik-baiknya manusia, ialah mereka yang bermanfaat bagi sesamanya." Jadi, mulailah memiliki sikap ini, "berkorban."
---------------------
Gedalia Lynch,
Borneo Republic
---------------------
*********
Kutipan Cerita:
"Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu. Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu." Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan." Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
-----------------------------
- Gedalia Lynch's blog
- 5731 reads
Iman Bapak Abraham
Hi Ged,
Saya selalu terkagum-kagum jika membaca mengenai iman Bapak Abraham. Saya selalu berdoa kepada Tuhan, agar suatu saat saya bisa mempunyai iman sebesar dia.
Mulai, ... 10% aja dah, pelan-pelan naiknya.
Syalom,
John Adisubrata