Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Indonesia-saram's picture

GO SPOT atau Was-Was?

Salah satu senjata utama dalam dunia periklanan adalah bahasa. Penggunaan bahasa yang tepat (belum tentu baik dan benar) akan sangat menentukan apakah "dagangan" Anda laku atau tidak.

Hal tersebut berlaku juga dalam dagangan tayangan televisi. Setidaknya perang kata yang ditujukan untuk menarik pemirsa gencar dilakukan. Hal ini mulai saya perhatikan semenjak perhelatan Piala Dunia yang lalu (meski sebenarnya jauh sebelumnya pun pasti sudah dilakukan).

Indonesia-saram's picture

Batak Karo: Fenomena Salah Kaprah?

Sudah menjadi hal yang umum di nusantara bahwa masyarakat Batak amatlah dominan di Sumatera Utara. Bahkan Kota Medan sendiri sering dianggap sebagai kotanya rakyat Batak. Akibatnya, setiap orang yang berasal dari kota tersebut selalu dianggap mampu berbahasa Batak. Padahal Kota Medan merupakan kota yang masyarakatnya jamak sehingga bahasa Batak tentu saja bukan menjadi bahasa dominan.

y-control's picture

Mati Muda

Yang paling beruntung adalah mereka yang mati muda. Mereka yang mati muda mungkin bisa diibaratkan sebagai petinju yang menang KO, sedang yang tua adalah petinju yang menang angka. Ah memangnya begitu ya?

y-control's picture

Puisick

Matahari bersinar datar
Garis-garisnya menyilaukan
Makin tinggi, makin jeri,
Banyak yang iri juga dengki

Lihatlah dia melaju!
Walau hanya mengejar sepi,
Sepi ketika bulan layu
Dikejar matahari

Eudice's picture

Sebungkus Gudeg

"Makan dulu ya?" katamu.
Aku tersenyum, aku memang lapar sepulang kantor ini, tapi aku juga belum mandi dan sepertinya itu akan mengurangi kenikmatan makanku. Tapi bujukan bertubi itu aku iyakan juga. Ditambah aroma gudeg sehabis dipanasi juga membuatku semakin lapar saja. Aku beranjak ke dapur untuk mengambil piring. Aku pun mengambil nasi dan gudeg itu pun sudah di depan mata. Aku pun makan, hmmm.. enak, ku bilang. Kamu tersenyum saja melihat tingkahku manja.

Maria's picture

Hati yang Menyenangkan Tuhan

Beberapa waktu lalu, lagu Hati S'bagai Hamba sempat menjadi favorit saya. Selain liriknya, nadanya, saya juga suka yang menyanyikannya:)

Akhir-akhir ini saya kepikiran tentang lagu itu. Setelah direnung2kan, inilah yang saya dapat.

Orchid's picture

I'm Sorry....

Jam sudah menunjukkan pukul 16.30, aku segera berkemas-kemas untuk pulang karena hari ini aku ada janji dengan temanku. Teman lama ketika aku kecil, tepatnya ketika aku masih SD dan SMP. Rani namanya. Kami satu sekolah dan selalu berangkat dan pulang bersama-sama. Setelah SMP kami masuk ke SMA yang berbeda, begitu pula ketika kuliah. Meskipun sudah tidak satu sekolah dan jarang bertemu tapi kadang-kadang aku masih menyempatkan diri untuk telepon sekedar say hello. Sekarang dia sudah jadi seorang pendidik di sebuah SD internasional. Kebetulan kami juga memiliki hobi yang sama, klop-lah kami kalau ngobrol.

Eudice's picture

Apa tentang Cinta

Apa yang kau rasa dari cinta?
Bahagia ...
Indah ...
Manis ...
Rindu ...
Apa yang kau harap dari cinta?
Bahagia ...
Indah ...
Manis ...
Dibalas rindu ...
Lalu, apa yang kau beri untuk cinta?
Kebahagiaanku ...
Kemauanku ...
Kehendakku ...

Oh, kasihan cinta!

theis's picture

Pertemuan Kedua

Sehari setelah misa pertamaku di Katedral, Uni memberikan buku Renungan Harian edisi Juni. Karna aku belum punya Alkitab, jadi buku itu kubaca seperti membaca novel saku. Isinya pas sekali dgn segala permasalahan yg sedang aku hadapi. aku nangis waktu membacanya, sekaligus dapat pemahaman baru. Aku seperti mendapat kekuatan.

theis's picture

Pertemuan Pertama

Lama juga ya aku tidak menulis disini, abis susah bgt sih loginnya.

Lanjut ya,

Singkay cerita, sth malamnya aku mendengar Nyong membacakan ayat "carilah Kerajaan Tuhan dan.....", paginya aku ketemu Uni, teman satu kantor. Begitu aku selesai menceritakan kejadian semalam, Uni, seorang Katolik yg taat mengajakku ke gereja. Aku langsung mengiyakan. Hari Sabtu 2 minggu sebelum Paskah, aku pertama kali ke gereja. Awalnya Uni mengajak ke gereja dekat ktr saja tp aku pilih Katedral, kebetulan sudah cukup lama aku penasaran ingin ke sana.

martha pratana's picture

Jika Aku Boleh Memilih

Jika aku boleh memilih Aku inginkan sebuah rumah Yang di atasnya langit selalu berpelangi Jika aku boleh meminta Aku mau tamanku selalu berbunga Dan harumnya menerobos Sampai ke peraduanku Jika aku diijinkan Ijinkanlah aku melihat Air mancur di halamanku Selalu memancarkan kesejukan Tetapi, hari ini Ketika kulihat langitku mendung, Tamanku tak lagi berbunga, Dan air mengering di telagaku, A

martha pratana's picture

TEMAN dan TUHAN

Untuk para sahabatku :
jangan berkecil hati ketika banyak sakit hati yang kau alami. Lihatlah di sekelilingmu, ada banyak sahabat-sahabat yang siap merangkulmu.
------------------

Aku dikelilingi oleh teman-teman yang mengasihiku. Mereka menatap ke mataku, lalu ke hatiku. "Engkau orang baik; siapakah dia itu yang tega menyakitimu?" tanya mereka.

martha pratana's picture

Langkanya Sahabat

Seorang sahabat seperti daun semanggi berhelai empat – Sulit ditemukan dan beruntung untuk dimiliki. * dari "The Touch of Friends" - Ang Tek Khun Gw lagi bete. Gw pikir gw punya banyak sahabat yang gw "kumpulin" semenjak zaman gw masih suka pake rok mini. Nyatanya sejalan dgn waktu mereka berguguran; mereka ga fit lg disebut sahabat sebab adatnya nyakitin terus.

martha pratana's picture

Teman Baru

Sudah beberapa saat ini mailbox ku kedatangan email dari seorang teman baru. Aku tidak tahu siapa dia, tapi percakapan kami bisa renyah. Yang aku pikirkan, betapa kecilnya dunia ini sekarang. Jarak bisa diperpendek melalui teknologi yang canggih. Aku juga berpikir, teknologi yang semakin canggih ini mampu menggiring kita ke berbagai arah; tinggal pilih : arah yang + atau yang -.

Orchid's picture

Klasa Mendong

Hampir jam sembilan malam. Toko-toko di sepanjang Coyudan itu
sebagian besar sudah tutup. Mobil-mobil yang biasanya parkir berjajar-
jajar di sepanjang bahu jalan hanya tinggal beberapa saja. Lalu lalang
orang yang biasa keluar masuk ke beberapa toko sepatu juga sudah mulai
sepi. Rupanya kesibukan hari itu sudah mulai akan berakhir.

Orchid's picture

Lagi belajar nulis puisi nih....

indah sekali sinarnya
wajahnya yang bulat
dihiasi cahaya kuning
memancarkan terang

hanya malam ini saja
ia hadir dengan kecantikannya
dengan tatapan lembutnya
dengan kedamaiannya

Tut Wuri Handayani's picture

Anak-anak Sekarang Cepet Gede

Hari ini saya membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa anak-anak sekarang (khususnya yang perempuan) tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan anak-anak zaman dulu. Kalau anak dulu umur 12 tahun mulai kelihatan seperti gadis remaja, maka sekarang umur 8 tahun. Sulit untuk menerka umur sesungguhnya karena tingkah laku, pakaian, asessoris dan lagu-lagu yang dinyanyikan mereka tak ubahnya seperti anak-anak masa puber.

Ini tentu berbahaya, karena walaupun dari luar kelihatannya udah gede, tapi dalamnya sebenarnya masih kanak-kanak. Terlalu cepat mengenal dunia orang dewasa akan cepat pula menjerat mereka ke dalam dosa-dosa yang dilakukan oleh orang dewasa. Orang tua sekarang harus cepat tanggap melihat tingkah polah anak-anaknya, orang bilang "sesal kemudian tak ada gunanya". Terus bimana cara mengatasinya? Menurut ahli pendidik itu, orang tua (khususnya ibu) sering-seringlah bercengrama dan bermain dengan anak-anak gadisnya sesuai dengan perkembangan umur, emosi, mental dan sosial mereka. Karena itu jangan segan-segan bertindak kekanak-kanakan (just for fun) demi kesehatan emosi anak-anak Anda. Saya ada setujunya dengan saran itu, makanya jangan heran kalau melihat saya masih sering main telephon-telephonan dengan Jesica, anak saya yang berumur 7 tahun:

"Hallo... siapa di sana?"
"Di sini Jesica, di situ siapa?"

Indonesia-saram's picture

Sekolah Minggu

Ternyata masalah kebahasaan tidak sekadar muncul di dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin cenderung sekuler. Masalah tersebut ternyata juga muncul dalam lingkungan gereja. Salah satunya adalah ketika kita menyebutkan kelas ibadah untuk anak-anak yang diprakarsai oleh Robert Raikes (1735--1811).

Ningtyas's picture

Melangkah Dengan Iman

Oleh : Mundhi Sabda H. Lesminingtyas*

Dengan banyaknya masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup saya,
saya menemukan 3 tujuan hidup. Yang pertama : mempersembahkan kembali
talenta yang telah Tuhan berikan. Yang kedua : membesarkan ketiga anak
saya dalam terang dan ajaran Kristus hingga mereka layak
dipersembahkan kepada Tuhan serta mampu membangun keluarga kudus. Yang
ketiga : menyediakan telinga bagi rekan-rekan senasib supaya mereka
tetap yakin akan kasih dan penyertaan Tuhan.

Dari ketiga tujuan tersebut, saya berusaha menulis untuk memuliakan
Tuhan. Saya juga harus membagi waktu dengan ketat supaya bisa tetap
bekerja untuk mendapatkan uang demi anak-anak, tanpa mengabaikan
perkembangan mereka. Untuk mencapai tujuan ketiga, sayapun bergabung
di LK3 (Layanan Konseling Keluarga & Karir) sebagai volunteer.

Eudice's picture

Sepasang Mata

Percakapan pada suatu hari:
"Mengapa sayurannya tidak kamu makan, Dik?"
"Ibu kan tidak ada, jadi tidak apa-apa."

Aduh, ironis ya! Ketika sang ibu tidak ada untuk mengawasi anak atau anak tidak melihat ibunya ada, dengan berani dia tidak mau makan sayurannya. Padahal kalau ada dia mau saja makan sayuran itu dengan lahap, meskipun mungkin agak dipaksakan. Jadi mungkin selama ini dia mau makan karena ibunya ada, dia takut, pastinya takut dimarahi atau mendapat hukuman.