Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Hidup Yang Diteladani
Kematian C.S. Lewis pada 22 November 1963 tenggelam oleh berita pembunuhan Presiden John F. Kennedy pada hari yang sama. Meskipun peringatan kematian Lewis hampir tidak menjadi berita utama surat kabar, tetapi pengaruh yang kuat dari ahli teologi, guru, dan penulis Inggris ini masih terus berlangsung di seluruh dunia setelah 40 tahun kematiannya.
Bukunya terjual lebih dari 3 juta eksemplar setiap tahunnya. Dan karyanya yang paling terkenal, Mere Christianity, The Screwtape Letters, dan The Chronicles of Narnia, telah dicetak ulang berkali-kali.
Saat dewasa, Lewis menyerahkan hidupnya bagi Tuhan. Ia mencurahkan pikiran serta imajinasinya yang tajam untuk bekerja melayani Tuhan. sekalipun telah menjadi penulis dan pembicara terkenal, ia tetap hidup sederhana. Berikut ini komentar Michael Nelson tentangnya yang dimuat di International Herald Tribune, “Dua pertiga dari royalty bukunya disisihkan untuk amal. Ia tidak pernah bepergian ke luar negeri, bahkan ketika ketenaran membuatnya sering diundang menjadi pembicara di seluruh dunia.”
Lewis memberi kita suatu pemberian yang tak ada bandingannya, yaitu pandangan yang segar dan kreatif tentang kondisi kemanusiaan kita yang berdosa dan kekuatan kasih Tuhan yang tak berkesudahan. Ia melaksanakan perintah untuk melayani orang-orang melalui apa pun yang telah diberikan Tuhan karena anugerah-Nya. Teladan hidupnya dapat memacu kita untuk menggunakan karunia yang diberikan Tuhan bagi kemuliaan-Nya.
Sumber: David McCasland
- Kendrick Sumolang's blog
- 6244 reads
Tulisan C.S. Lewis memang bagus2
http://roielministry.blogspot.com/ (blog mirror)
iya nih...