Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Hidup sebagai pedagang
Seringsekali pedagang dicap sebagai penipu,sadarkah bahwa hidup di dunia perdagangan tidaklah segampang merebus indomie.Bagi seseorang yang tidak punya modal dan tempat dia harus memikirkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup.Dengan kecilnya koneksi dia untuk kerja kantoran atau baru lulus ataupun tidak ada keahlian khusus,mau tidak mau seseorang harus berdagang.Kadang orang bilang kalau pedagang mau cari untung aja,untung banyak bilang dikit.Saudara, ingat berikan kesempatan bagi mereka yang berdagang,kerna mereka pribadi yang mau ambil resiko stok barang tertentu yang kita cari dan perlukan,sebut saja batre handphone,tidak semua orang mau stok batre,nah bagi seseorang yang mau,dia patut menerima keuntungan,pertama karna dia ambil resiko uangnya ditaruh disana,kedua dia menjamin barang yang dijualnya.
Saya seringkali melihat orang meremehkan pedagang yang ambil barang dari distributor untuk diperjualbelikan kembali,jadi tidak distok langsung di tokonya,dan kita langsung berkata:"oh barangnya tidak ada disini"lalu pergi.Hey saudara2 andai kita menjadi mereka apa kita sanggup buat stok seluruh barang dan perjual belikan kembali tanpa merasa takut tugi uang tidak terputar dan merugi serta harga stok akan turun nilainya?
Sebagai orang Kristen janganlah kita iri terhadap orang yang punya bisnis sendiri,kita sebagai karyawan atau karyawati kantoran merasa pedagang suka ambil untung banyak.tawarlah harga dengan pantas jangan pernah memaksa atau mengintimidasi atau menekan.Ingat hemat10ribu 20ribu tidaklah membuat kita kaya(terkecuali untuk beli grosiran beda 10ribu pasti kita cari yang lain)tapi ingat prinsip memberi itu akan memberkati kita kembali bukanlah isapan jempol belaka.
Dan ini juga pesan untuk para penulis pengembangan diri yang terlalu mengiming imingi orang lain untuk sukses dengan gampang dengan berdagang dan sebagainya,ingat untuk memperoleh sesuatu harus ada harga yang harus dibayar.Jangan butakan seseorang untuk mencapai keberhasilan dengan instan dan meniru salah satu kelompok atau golongan tertentu.Ingat masing2 ada peran di dalam hidup.
- handy28wijaya's blog
- Login to post comments
- 4460 reads
All: Kerja?!
Untuk masalah kerja atau pekerjaan, setelah saya merenung lama, memang tidak boleh mencari kambing hitam. Tapi saya punya satu keberatan dalam hal hati nurani, maaf kata, saya tidak peduli jenis apa orang itu, dari bangsa mana dan dari suku dan bahasa apa dan mana... intinya, yang saya maksudkan dalam hal kerja dan pekerjaan ini maupun berbagai hal-hal lain, kita harus benar-benar menanamkan hati nurani yang 100% kental dan murni tanpa campuran. Mengapa? Menurut pengalaman saya, saya bingung untuk di Indonesia saja, masakah untuk bekerja kantoran saja dan lain sebagainya mesti pake koneksi-koneksian? Coba sewaktu saya ke Jepang harus pake koneksi orang Jepang, bisa mati semua tuh yang merantau, bukan hanya saya saja. Maaf, yang tersinggung.. tersinggunglah... emang kenyataannya begitu koq. Mungkin ada yang berpikir komentar saya cuma teori, terserah, saya tidak harus mencanangkan moralitas saya di sini.
Ingin bangsa Indonesia itu maju? Hilangkan sistem koneksi-koneksian atau dengan kata lain calo-caloan, insya'allah... Indonesia maju sejahtera.
@handy - kejelekan pedagang
ngomong soal pedagang Bc juga seorang pedagang, sejak kecil sudah keturunan orang dagang , jadi tiap liburan sekolah ga boleh bermain dan harus dagang otomatis ilmu dagang lah yang menonjol
sedikit kelemahan atau kejelekan pedangang
1. berkata untung sedikit padahal untung sudah banyak untuk meyakinkan pembeli
2. kalo ada distributor nagih bilangnya sepi padahal rame, agar pembayaran molor
3. barang kualitas buruk dibilang bagus supaya laku, agar untung lebih
4. dan yang vital bayar pajak penghasilan direkayasa, supaya irit
sebenarnya masih banyak kelemahan kelemahan yang lain, orang dulu bilang kalo pedagang jujur mau makan dari mana?
kalau menurut saya , sebenarnya hal 1-2-3-4 diatas sangat mudah solusinya di dalam Yesus segalanya menjadi mudah, untuk no1. jangan menambahi bumbu dalam menego pembeli, kalau rejeki toh ga kemana, ngapain pake bohong untuk meyakinkan pembeli
untuk no2. bilang aja jujur ke distributor bahwa masih memerlukan waktu meski barang sudah laku, saya yakin kalo kita jujur pasti mujur
untuk no3. saya kalo menjual saya bilang ini barang kualitas kurang makanya harga murah, atau saya biasa memberi garansi untuk barang yang kualitas kurang baik
no4 masalah pajak penghasilan , memang untuk satu hal ini agak sulit, sebagai pedangang penghasilan perbulan tidaklah pasti, kadang ramai kadang sepi dan untuk mengatasi hal ini ambil lah perhitungan rata rata total satu tahun dibagi duabelas bulan untuk periode tahunan , jadi pajak tidak akan memberatkan pedagang dan ga perlu berbohong
Yesus berkata dengan mamon yang tidak jujur kita harus setia bukan?
sekian tips dari Bc
JBU&m
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...