Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
GondalGandul – Ganjil
Ini tentang laki-laki gila yang sering berjalan telanjang bulat dekat kampus IPB. Beberapa kali aku melihatnya, dan tidak bisa tidak aku menoleh dua kali.. memastikan dia telanjang. Sampai suatu saat pelatih koorku berkotbah, “bukan kamu yang memanggilku Tuhan-Tuhan, tetapi yang memberi aku baju kalau aku telanjang, yang membesuk aku ketika aku di penjara”. Ayat yang pas karena grup koorku mau berkunjung ke Penjara Nusakambangan di akhir bulan ini.
Tapi bagiku yang pas adalah sekelebatan orang gila telanjang di dekat kampus IPB. Biasanya orang-orang akan sama cueknya dengan sigila tersebut .. termasuk gue. Kok ya nggak ada yang lempar baju atau sarong, supaya tuh barang tidak gondal gandul. Wah, berarti aku juga sama cueknya dengan orang-orang di sepanjang jalan itu, yang pura-pura tidak terganggu dengan pemandangan nan pasti sangat-ganjil..
Sepertinya keganjilan ini harus diakhiri… karena harus ada yang berbuat sesuatu pada akhirnya. Alih-alih sekedar … “Ya ampun – Tuhan kok ya ada orang ganjil dengan gontainya …”. Dia tidak malu, lha apa kita yang waras ini tidak menjadi melengos malu, atau kita yang sebenarnya tidak waras?!
Apalagi ini malam takbiran… semoga ada yang bersedekah sarung untuk orang gila terhilang. Dirumahku hanya anak lelakiku yang punya sarung, apa boleh ya ku ambil sarungnya.. akan kulempar ke orang gila nanti kalau lewat sana lagi…
[Ampun Tuhan atas keganjilan ini.. malam takbir menggema 12 Okt 2007 3G@Wordpress]
- kristono's blog
- 6478 reads
Bawa Stok Pakaian
Ngomongin tentang orang gila, saya jadi pingin tahu, ada ndak ya pelayanan kristen yang khusus menangani ini? Pernah suasana ramadhan beberapa tahun lalu saya lihat di televisi tayangan mengenai Masjid atau pesantren yang juga menampung orang-orang yang gila (sakit) ini. Dari sejak saya kecil sampai sekarang pun sering melihat dan bertemu di jalan dengan orang demikian. Saya sendiri bingung mau ngapain, mo ndeketin takut juga. Pernah beberapa kali ngajak ngomong, eh gak nyambung blas.
Ada satu kesaksian hamba Tuhan yang saya cukup kagum dengan pelayanan beliau, pernah beliau melayani seseorang yang sakit jiwa, dengan kasih dan pelukan orang ini dilayani. Cukup rumit penanganannya. Butuh kesabaran tinggi dan kasih yang besar. Berhubungan dengan orang "gila" jelas harus terbiasa dengan kotor, bau, dan mungkin juga ancaman aniaya.
Mmm ..Bung Kristono, saya juga mau nyoba ah .. pas jalan-jalan sedia stok pakaian untuk di"lempar"kan jika bertemu dengan orang gila yang telanjang. Mungkin itu cara termudah sampai saat ini yang saya tahu untuk kita ambil bagian menolong mereka.
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
"lempar" sarung --
Tadinya kepikir apa yang bisa nutupin itu barang, apa sarung apa baju kaos... Mestinya sarung lebih pas.. jadi langsung aurat bisa ketutup, biar telanjang dada.
Tapi ya kalau orang gila -- itu kemungkinannya kecil dia mau pakai juga.. biar merek Gajahduduk. Kemarin di tempat lain, aku lihat orng gila - telanjang juga, yang ini masih mudaan. Dipinggangnya aku lihat terlilit kain, mungkin sarung. Begitu aku lihat dari depan. Lha kok cuma dipinggang, gondal-gandulnya jelas terlihat.
Lha dalah!
ada tuh
www.talentakasih.or.id
Pernah...
BIG GBU!
Kirain pernah "Sakit"
Ah Jos, kirain pengalaman pribadi pernah "sakit" hahaha
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*