Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
GMC for Bridge Game
GMC ( Genius Mind Consultancy ) dengan Aktivasi Otak Tengahnya sedang menjadi berita. Buku, web dan iklan yang membahasnya banyak menggugah minat orang untuk membaca bahkan tertarik untuk mengikuti seminar serta menjadi anggotanya.
Di SS, Vantilian kemudian diikuti seri tulisan Hai Hai membahas ( baca : mempertanyakan ) keakuratan dan kebenaran aktivasi otak tengah yang diklaim oleh GMC.
Di web site Minmerry, bahkan Hartono Sangkanparan, orang Indonesia pemegang lisensi GMC untuk seluruh Australia yang juga menulis buku Aktivasi Otak Tengah, memberikan tanggapan serta undangan untuk membuktikan keakuratan klaim GMC.
Ketika hai Hai mengunggah tulisannya untuk “menelanjangi” blindfold reading atau klaim keberhasilan GMC, ataupun pihak GMC yang mengklaim keberhasilannya melalui website atau bukunya, kartu remi selalu digunakan. Jadi baik itu klaim maupun sanggahan keberhasilan blindfold reading, yang namanya kartu remi mesti tidak dilupakan. Mampu menebak warna, letak kartu jenis dan angka kartu remi ( meski katanya tidak melulu menebak kartu remi ) merupakan salah satu bukti aktivasi otak tengah sudah berhasil.
Bertitik tolak dari kartu remi, saya teringat akan permainan Bridge. Berbeda dengan permainan kartu yang lain seperti poker, truf, cangkul, dan lain lain, Bridge merupakan permainan sekaligus olahraga otak yang resmi dipertandingkan di arena PON dan Sea Game. Tidak banyak memang, orang yang mengenal permainan Bridge. Mungkin hanya pernah mendengar namun tidak tahu banyak apa dan bagaimana memainkan permainan ini. Tidak seperti catur yang dikenal banyak orang dan relatif mudah dimainkan kapan dan di mana saja.
Prestasi Indonesia di olahraga Bridge dunia jauh lebih mentereng dibandingkan catur. Beberapa pemain Indonesia selalu dikategorikan sejajar dengan pemain Bridge terbaik dunia.
Catur merupakan permainan perseorangan , cukup ada lawan main maka papan catur sudah bisa digelar. Permainan Bridge tidak demikian, karena ini merupakan permainan berpasangan dan diperlukan 4 orang untuk memulai permainan. Satu pasang melawan pasangan yang lain, masing masing pasangan duduk berhadapan. Notasi letak duduk pemain menggunakan arah mata angin Utara, Selatan dan Barat, Timur.
Umumnya para pemain dipisahkan oleh bilik / sekat sehingga mereka tidak bisa memandang satu dengan yang lain. Di bagian bawah sekat terdapat lubang kotak setinggi sekitar 10 - 15 cm untuk berkomunikasi, bidding ( menawar ) dan untuk melihat kartu buangan atau kartu yang dihamparkan di meja.
Permainan bridge dibagi 2 tahap:
-
Penawaran / bidding
-
Permainan / game.
Pada tahap Bidding, masing masing pasangan berusaha memenangkan kontrak, mengganggu lawan sehingga tidak mencapai kontrak ideal. Tahapan Bidding merupakan tahapan terpenting di dalam permainan Bridge karena merupakan jalan bagi pemain untuk menghitung, mengkaji “kekuatan” atau nilai kartu sendiri maupun lawan demi strategi dan alur permainan berikutnya. Gagal menguasai tahapan bidding, kekalahan sudah terbayang di depan mata. Bidding dilaksanakan pada secarik kertas yang telah dibuat kolom kolom isian sesuai notasi arah mata angin / tempat duduk masing masing pemain.
Tahap Bidding juga merupakan tahap yang paling menarik.. Teori Bidding sangat banyak, tergantung kesepakatan masing masing pasangan jenis Bidding mana yang dipilih dan dirasa cocok dengan karakter pasangan tersebut. Sebagai pembanding, mungkin bisa dikategorikan mirip dengan teori pembukaan di permainan Catur. Sebab itu maka “komunikasi” antar pasangan merupakan hal yang paling utama jika tidak ingin terjerembab. Mungkin inilah mengapa permainan ini disebut Bridge yang secara harafiah diterjemahkan jembatan. Jembatan komunikasi melalui tulisan baik antara pasangan maupun lawan.
Pasangan lawan berhak menanyakan jenis Bidding apa yang dipakai. Yang ditanya harus menjelaskan secara benar dan ksatria karena jika tidak mereka akan mendapat pengurangan nilai dari wasit / juri karena dianggap curang. Pertanyaan berkenaan dengan Bidding bisa ditanyakan kapan saja, ketika Bidding berlangsung yang ditanya dan harus menjelaskan adalah pasangan dari penulis bidding. Dalam pertandingan resmi, sebelum bertanding masing masing pasangan diwajibkan mengisi dan menjelaskan bidding dasar yang mereka gunakan pada sebuah blangko isian. Blangko ini berguna untuk wasit / juri dan pemain lawan demi efisiensi waktu agar tidak perlu menjawab berulang kali pertanyaan yang sama dari tim lain.
Pada tahap Bidding juga dikenal istilah Alert yaitu ketukan pada meja oleh pasangan kita ketika suatu bid / penawaran kita tulis. Alert ini bertujuan memberi tahu bahwa bid yang ditulis mempunyai arti artificial alias tidak sesungguhnya. Pihak lawan yang tidak mengerti akan bertanya maksud Alert tersebut. Contohnya pada posisi Utara menulis dikertas bidding : 1 C ( Club = Keriting ). Secara umum 1 C mempunyai arti kartu di tangan Utara terdapat paling tidak 4 lembar kartu keriting. Jika 1 C mempunyai arti lain yang tidak berhubungan dengan kartu keriting maka pemain di Selatan wajib memberi Alert / tanda ketukan di meja. Ketika ditanya maka pemain Selatan harus menerangkan apa maksud sesungguhnya dari penawaran / bid 1 C pemain Utara.
Tahap Bidding selesai ketika telah dihasilkan pemegang / pemenang kontrak. Pada tahap permainan, pemegang kontrak ( penawar tertinggi ) akan berusaha memenuhi kontak tersebut, semakin banyak trik yang dihasilkan semakin tinggi nilainya. Pihak lawan yang disebut Defender akan berusaha menggagalkan kontrak tersebut. Kepiawaian teknik dan strategi serta kehati-hatian dalam bermain sangat dituntut ditambah keberuntungan jika ada. Pasangan pemenang kontrak tidak bermain semua, satu pemain akan bermain pasif ( kartunya akan dihamparkan terbuka di atas meja ) dan bertugas melayani permintaan Declarer untuk mengambil kartunya. Orang pertama ( pasangan pemenang kontrak ) yang menulis tingkat terendah dalam bidding yang akhirnya menjadi kontrak yang dimenangkan akan menjadi Declarer. Pasangan declarer tidak boleh memberi petunjuk atau komentar apapun selama permainan berlangsung.
Ketika Defender 1 ( sebelah kiri Declarer ) mengeluarkan kartu pertamanya, pihak Declarer berhak menanyakan apa maksud / tujuan kartu pertama tersebut dikeluarkan kepada Derfender 2. Lagi lagi yang ditanya wajib memberikan jawaban yang sebenarnya. Permainan Bridge kaya akan sinyal sinyal, setiap kartu entah itu kartu pertama kedua dst selalu terkandung tujuan untuk memberikan informasi kepada pasangannya.
Setiap kecurangan entah itu memberikan keterangan yang menyesatkan, kode kode tertentu, memakai mimik muka, mengintip kartu orang lain, adalah haram hukumnya di dalam permainan Bridge. Setiap kecurangan akan diganjar hukuman mulai dari pengurangan nilai sampai sanksi skorsing. Ini sebab digunakan bilik / penyekat yang membuat masing masing pemain tidak bisa melihat / menatap wajah kawannya. Indonesia pernah mempunyai cerita pahit beberapa tahun silam karena pemainnya Hengky Lasut / Edy Manopo diskors badan Bridge dunia selama beberapa waktu karena tuduhan kecurangan. Meskipun mereka menolak tuduhan dan tidak bisa dibuktikan secara meyakinkan bahwa mereka melakukan kecurangan. Analisa mendalam antara distribusi kartu, bidding , permainan serta membandingkan hasil permainan tim lain untuk kartu yang samalah yang menyebabkan sanksi tetap dijatuhkan. Sederhananya begini, jika ada ketidak sinkronan antar bidding, permainan serta distribusi kartu maka patut diduga terjadi “sesuatu” entah itu kecurangan atau kebetulan belaka. Mungkin mirip pembuktian terbalik kasus korupsi ha ha ha. Persoalan selalu ada terkadang seperti kasus Lasut / Manopo tersebut yang pembuktian akan adanya kecurangan kurang meyakinkan.
Secara umum Bidding merupakan sarana “berkomunikasi” antar pasangan. Masing masing berusaha saling menjelaskan kekuatan kartu dan distribusi kartu ditangan sedetil dan sejelas mungkin. Jumlah lembar masing masing gambar, jumlah lembar masing masing warna, berapa jumlah kartu King, jumlah kartu As bisa diketahui melalui bid yang dilakukan. Ini kemudian dilanjutkan dengan mengetahui ( paling tidak mendeteksi ) kartu kepunyaan lawan. Semakin tinggi kemampuan pemain semakin rinci “penjelasan” yang diperoleh.
Saya melihat pada tahap ini mungkin GMC jika klaim mereka valid, bisa sangat membantu pemain Bridge. Saya mempunyai saudara seorang pelatih Bridge SMP / SMA di kotanya. Jika GMC memang benar benar mampu melakukan blindfold reading maka para pemain Bridge muda bisa menarik manfaat besar.
__________________
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
2 user menyukai ini
- king heart's blog
- Login to post comments
- 8993 reads
Curious
Sorry if komen min agak menyimpang... Just curious...permainan kartu dan catur, kenapa ada yang begitu mudah menguasai, dan ada yang sampe belajar terus menerus susah ngertinya ya?
"Key" apa yah yang harus di"ngertiin" dulu supaya bisa mudah mengerti trik permainan kartu? My mum malah sangat mudah mengerti. Kalo nonton film yang kaya God Gambling, dia tahu kartu berikutnya yang akan keluar. Termasuk yang film James Bond.
Dan kalo min tanya mum, dia paling bilang "kalo mum tamat kuliah, memang ditakdirkan jadi pengacara."
Bakat
Permainan Catur dan Bridge sering disebut juga olahraga otak, meski demikian pendekatan yang terlalu ilmiah akan menghilangkan seni dan fun di dalamnya. Seperti halnya seni musik / suara, diperlukan bakat juga untuk bisa dan memahami permainan otak ini ( saya pribadi lebih senang menyebut permainan dibanding olahraga ).
Dewasa ini campur tangan sains tidak bisa dibendung bahkan sangat diperlukan dalam meningkatkan kemampuan bermain kedua macam permainan ini.
Secara khusus di permainan catur, para pemain top dunia selalu membawa beberapa penasehat ( istilah caturnya : sekondan ) untuk membantu persiapan pemain dalam menghadapi permainan yang akan dihadapi. Persiapan itu selain fisik, mental juga teori catur, statistik dan lain sebagainya. Ini tentunya memerlukan sains tingkat tinggi bukan ?
Ada permainan catur yang dilakukan dengan hanya menulis notasi pergerakan buah catur tanpa memakai papan catur sama sekali yang disebut Blind Chess ( bukan blindfold ya he hehe ). Pemain bergantian mengisi notasi catur. Tanpa bakat besar tentu sulit bukan ?
Min, saya agak sulit menjelaskan dan mengajarkan bagaimana memudahkan cara bermain catur atau bridge ( dan permainan kartu lain ). Mungkin saya termasuk golongan sejenis dengan mama Min.
Buat saya, ini berbanding terbalik dengan belajar seni musik. Buat bermain cord cord gitar paling dasarpun rasanya pikiran di otak ini hang. Solmisasi juga merupakan hal "mewah" bagi otak ini. Ha ha ha ha
Sebagai saran, mungkin bisa dicoba dirasakan fun yang ada dan apa garis besar permainan tersebut. Kemudian perlu dikembangkan imaginasi seluas luasnya dengan sudut pandang berbeda beda. Rasanya ini bisa membantu banyak.
Min, permainan kartu banyak ragamnya dari yang sederhana sampai yang paling rumit ada. Coba pilh dulu beberapa yang mudah, fun juga tricky atau lucu. Paksa Van, buat menemani main, idealnyanya sih 4 orang. Dari sini moga moga bakat terpendam bisa timbul dan terasah.
Selamat bermain....
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Hubungan Otak Tengah dengan Bridge
Dear all,
Aktivasi otak tengah yang sekarang ini lagi rame memang banyak di tafsirkan macam-macam. Pra praktisi aktivasi otak tengah dan para anak-anak yang telah diaktivasi otak tengah memang tidak mempunyai tujuan khusus untuk bridge ini. Secara umum banyak hal yang ingin saya share. Tapi dikit-dikit aja ya.
Seorang tokoh aktivasi pernah di ancam dibunuh oleh pihak penyelenggara judi (ini bukan terjadi di Indonesia), karena mereka melihat bahwa kemampuan anak yang telah aktifkan otak tengahnya mengancam bisnis mereka.
Ada anak yang telah diaktifkan otak tengah dipaksa mencoba 'keberuntungan' di scratch & win. Dengan mudah dia memilih dan mengambil sebuah amplop, lalu scratch dan mendapatkan mobil. karena dia memang tidak berminat ttg hal ini, dia memberikan amplop 'berisi mobil' itu ke orang yang tidak punya mobil
Aktivasi otak tengah memang tidak ditujukan untuk hal-hal seperti ini. Dalam hal bridge, sebenarnya permainan ini bisa tidak menarik lagi dengan kemampuan yang timbul ini. Bisa dimenangkan tapi jadi tidak seru dan tidak ada nilainya. Mungkin sebaiknya biarlah permainan ini tetapi bisa dinikmati oleh para penggemarnya. Jangan diintervensi dulu. Karena sebenarnya tanpa kemampuan 'Aneh' ini permainan ini menarik.
Sebenarnya bukan hanya bridge saja, rekor rubik dengan mata tertutup juga kemungkinan bisa dipecahkan. Juga hal-hal lain.
Setelah aktivasi otak tengah, ada suatu loving intelligence yang timbul pada anak-anak ini (memang tergantung dari banyak hal sebenarnya tidak sesederhana ini). Mereka terlihat lebih konsentrasi pada hal-hal yang kreatif dan problem solving.
Saya sendiri juga sering terpancing untuk mencari popularitas untuk hal ini. Tetapi kelihatannya itu sia-sia saja (jika dilihat dari sisi rohani). Entahlah.... Dunia pendidikan juga sampai heboh, terutama dalam definisi nyontek.
Memang benar kelihatannya Anggur Baru membutuhkan Kirbat Baru juga ya. Walaupun tidak begitu tepat aplikasi ayat tersebut.
Any comment ?
God Bless you,
Hartono Sangkanparan
Dear Hartono Sangkanparan
Salam kenal, Pak.
Seorang tokoh aktivasi pernah di ancam dibunuh oleh pihak penyelenggara judi (ini bukan terjadi di Indonesia), karena mereka melihat bahwa kemampuan anak yang telah aktifkan otak tengahnya mengancam bisnis mereka.
Ada anak yang telah diaktifkan otak tengah dipaksa mencoba 'keberuntungan' di scratch & win. Dengan mudah dia memilih dan mengambil sebuah amplop, lalu scratch dan mendapatkan mobil. karena dia memang tidak berminat ttg hal ini, dia memberikan amplop 'berisi mobil' itu ke orang yang tidak punya mobil
Saya rasa kesaksian2 seperti ini cuma laku di gereja atau di seminar2 MLM, pak. Tapi kalo sudah bawa2 "otak tengah" alias masuk dalam ranah ilmu pengetahuan, menurut saya yang perlu dilakukan adalah membuat peer-reviewed journal mengenai hal tersebut. Kalau saya adalah ketua atau founder GMC, saya akan membuat disclaimer GMC sebagai perusahaan edutainment, edukasi yang bersifat entertainment. Sehingga jika ada hal-hal legal yang berdampak negatif di kemudian hari misalnya ada lawsuit, GMC bisa mempertanggungjawabkan bahwa produknya adalah bagian dari entertainment.
Setelah aktivasi otak tengah, ada suatu loving intelligence yang timbul pada anak-anak ini (memang tergantung dari banyak hal sebenarnya tidak sesederhana ini). Mereka terlihat lebih konsentrasi pada hal-hal yang kreatif dan problem solving.
1-2 bulan terakhir ini di Amerika ramai membicarakan soal "sugar pill" atau placebos. Walaupun banyak kesaksian atau efek samping positif yang didapatkan pengguna placebos, tentu tidak bisa disimpulkan bahwa sugar pills atau placebos memiliki khasiat medis untuk menyembuhkan penyakit atau mengurangi rasa sakit, kecuali tentunya efek samping psikologis di mana konsumen placebos yakin bahwa obat yang mereka konsumsi akan memberikan efek samping positif.
One man's rebel is another man's freedom fighter
Selamat Datang
Salam, Pak Hartono Sangkanparan,
Terima kasih untuk mampir ke lapak saya yang sederhana ini. Ngomong ngomong saya sudah beli buku anda sebelum Vantilian dan Hai Hai menulis mengenai GMC di SS. Jujur ketertarikan saya bermula membaca tulisan anda di balik cover buku yang ingin mempersembahkan "pengetahuan " mengaktivasi otak tengah kepada generasi muda Indonesia.
Ada 2 hal yang bisa saya tanggapi dari komentar anda di atas
1. Seperti juga kegamangan beberapa orang khususnya di SS terhadap validitas GMC, saya setuju dengan komentar Plain Bread di bawah. Tetapi, bagaimanapun saya menghargai janji anda untuk datang ke sini apalagi jika anda bersedia berinteraksi khususnya dengan Vantilian dan Hai Hai di website ini. Saya percaya akan banyak hal baru dan pelajaran positif yang akan diperoleh dari saling asah dan tukar informasi antara anda dan "penentang" GMC di SS khususnya.
2. Bermain bridge setelah aktivasi otak tengah ( jika memang valid seperti yang diklaim ) maka hasilnya tidak sesederhana dan segampang yang anda bayangkan. Mengapa demikian. Kita andaikan saja ke 13 kartu dihamparkan terbuka di meja oleh masing masing pemain. Bidding tetap bukan hal yang mudah meski pasti lebih mudah dibanding jika kertu dalam keadaan tertutup. Alur "logika" bidding tetap harus dipakai untuk mencapai sasaran. Ibaratnya ketika kita hendak mendaki tangga mesti dimulai dengan tangga palingbawah menuju ke atas. Jika tidak maka akan menimbulkan kecurigaan adanya "kecurangan", seperti yang saya katakan "pembuktian terbalik". Ibarat hendak membuat omelet, sekalipun telur, garam, jamur, dan bahan lain sudah tersedia kita mesti menunjukkan cara mengolahnya menjadi omelet; di sinilah seni bermain Bridge. GMC ( jika memang valid ) bisa berguna bisa juga tidak dalam permainan Bridge.
NB : Anggur baru dengan kantung baru, semua pasti setuju, tetapi jika ternyata hanya Fanta rasa anggur sekalipun sama sama bisa diminum, tidak perlu kantung baru bukan ha ha ha ha ha
GBU
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@hartono, brain child learning
Salam kenal.
Pak Hartono mau tanya 2 pertanyaan :
1. Brain Child Learning itu ada hubungannya dengan GMC atau tidak?
2. Apakah anak yang telah diaktifkan itu bisa membaca kode voucher pulsa Telkom, Indosat, XL dll tanpa di-scratch lebih dulu?
God bless u.
Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan.
Hartono Sangkanparan Mengklaim
Hartono Sangkanparan, penulis buku berjudul Dasyatnya Otak Tengah mengklaim bahwa apa yang ditunjukkan oleh anak ini adalah BUKTI dasyatnya otak tengah yang telah diaktivasi. Apa yang sebenarnya terjadi? Yang terjadi adalah Anak itu mengintip ke dalam kotak melalaui bagian bawah selendang penutup matanya melalui lobang... yang ada di dalam kotak. Ada dua lobang di kotak itu yang nampak gamblang di dalam Film. Satu di bagian atas kotak dan satu di bagian bawah. Dasyatnya Otak Tengah? Dasyat dari hongkong?
http://www.youtube.com/watch?v=7rpQHsQ6SWc
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Oldest trick in the book
Informasi yang bagus, jadi tambah ngerti soal bridge.
Kalo kartu, gue cuma bisa maen black jack hahaha. Remi gak bisa, bridge apalagi, selalu kalah. Palingan cuma domino (gaple), soalnya itung2annya gampang hehehe.
Blindfold reading setau gue salah satu sulap yang umurnya termasuk paling lama. Kalo emang blindfold reading beneran ada, tentu banyak hal yang bisa dikerjakan dengan mudah. Dengan waktu semalem gue bisa jadi milyuner dengan ikutan gambling (poker, blackjack, etc). Lucunya orang2 yang mengajarkan aktivasi otak tengah ini malah cari duit dengan bikin training.
Sama kaya ada temen gue dulu nanya, kenapa David Copperfield gak cari duit dengan gampang, misalnya nembus tembok buat ngambil duit di bank atau jadi secret agent untuk masuk ke pertahanan musuh. Yah jawabannya karena dia sebenarnya GAK bisa nembus tembok. Tapi itu kan sulap, entertainment. Jadi gak bisa dikomplen mau pake trik apa pun. Kalo GMC ini disclaimernya bukan sulap, tapi 'iptek'.
Di negara2 barat sendiri masih ada orang jualan produk dengan pake "oldest trick in the book." Masih banyak yang jualan buku untuk ngejelasin gimana caranya supaya jadi milyuner dengan cepat. Inti buku atau produknya ternyata gak jauh2 dari jadi broker atau sistem MLM (entah itu produk obat, jualan tanah, rumah, atau bikin website2 murahan semacam ebay kelas amatir tapi produk yang dijual ternyata dari si penjual buku tersebut). Apakah cara ini salah? Tidak.
Tapi yang bikin saya suka tertawa adalah alasan2 dari para founder atau 'penemu' bisnis2 seperti ini. Ketika diinterview (pura2 diwawancara sama jurnalis boongan di dalam komersial mereka) dan diajukan pertanyaan seperti ini: "Kenapa anda mengklaim bahwa produk anda ini bisa membuat orang menjadi milyuner dengan cepat, tapi anda malah menjualnya ke banyak orang?", mereka tipically akan menjawab,"Oh, karena saya mau membagi2kan ilmu saya ini kepada banyak orang". Ketika ditanya kalau begitu, kenapa produknya mesti dipatok harga, orangnya bakal menjawab,"Supaya mereka bisa menghargai produk yang akan mereka pakai." Ha ha ha ha. Saya kira cuma dukun kampung atau tukang jual obat di Indonesia saja yang bikin alasan2 seperti itu, tapi ternyata dipakai di mana2. Untung buat mereka, setiap kali mereka mengiklankan di TV, mereka selalu pasang disclaimer bahwa produk mereka ini tidak menjamin, atau sukses rata2 penggunanya belum disurvey, dll. Jadi mereka sudah selangkah lebih maju, sadar bahwa bukan cuma mereka saja yang mau cari duit, ada juga orang2 lain yang mau cari duit dengan cepat dari usaha mereka misalnya menuntut di pengadilan karena sudah melakukan penipuan publik atau sudah menjadi korban penipuan.
One man's rebel is another man's freedom fighter