Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Gagal ..... ???? tidak ........
Apakah saat ini kita...
Merasa nggak mampu,
Merasa nggak dapat berbuat sesuatu
Merasa gagal ….. gagal…….gagal
Uuppssss …….
Tidakkkkkkk ……
Coba deh tanyain sama orang lain atau diri kita sendiri, apakah kita mau menggalami kegagalan ???
“ Aduh, jangan sampai deh saya gagal. “
“ Sumpeh deh, saya akan lakukan apapun supaya saya tidak gagal. “
Itu jawaban enteng dari setiap kita, yang intinya kita nggak mau menggalami kegagalan dan dianggap gagal. Because kegagalan terlalu menyakitkan untuk dinikmati, terlalu pahit untuk dirasa dan terlalu padat untuk ditelan bulat-bulat oleh logika dan pengertian kita. Kegagalan kerap kali menyisahkan duka yang berkepanjangan dan seribu pertanyaan yang menyeruak dalam alam pikir kita tapi jiwa terlalu rapuh menerima dan menjawab tiap pertanyaan mengapa ini terjadi?? kenapa?? Kok bisa, Tuhan??? Apa salahku ??
Tak dapat dipungkiri setiap orang menginginkan hal yang terbaik terjadi didalam hidupnya, apapun itu. Bisa jadi juga karena kita terlalu mengharapkan sesuatu yang terlampau tinggi dan sempurna terhadap sesuatu hal yang menjadi target kita. Maka dari itu setiap kita tidak mau menggalami kegagalan. Sebenarnya sih, tidak semua kegagalan itu ‘buruk’, meskipun ketika itu terjadi pada rentang waktu itu dampak keburukan itu sangat terasa sampai merasuk tulang dan membuat kita mati suri untuk sekian waktu kehidupan. Karena dibalik kegagalan sebenarnya tersimpan oase yang melimpah dengan airnya yang membual dan menyegarkan.
Kegagalan akan tetap menjadi kegagalan yang semakin pahit rasanya apabila kita terus hanyut didalam kegagalan itu, kegagalan akan menjadi suatu ‘momok’ menakutkan bagi hidup kita apabila dan tidak berusaha untuk melihat kegagalan itu dari sisi kepala yang lain, kegagalan akan menjadi ‘borok’ bagi jiwa kita apabila kita terus saja menangisi-nya, dan tidak berusaha untuk bangkit dan merajut kembali untaian kehidupan yang sempat berhenti karena ketidakmampuan untuk menerima kenyataan.
Prenzzzz dalam kamus Tuhan, tidak ada kata kegagalan. Yang ada hanyalah pertumbuhan yang dipaksakan oleh Tuhan. Artinya Tuhan memaksa kita untuk bertumbuh melalui peristiwa yang terjadi didalam hidup kita. Seringkali Tuhan mengijinkan kegagalan itu datang dalam rel kehidupan kita untuk mengingatkan kembali siapa pribadi yang memiliki kita dan yang berdaulat atas hidup kita. Kegagalan dapat diijinkan terjadi sama kita oleh Tuhan karena didalamnya tersimpan ‘permata’ terselubung akan rancangan yang lebih baik dari-Nya daripada rancangan manusia kotor dan terbatas melihat hidup ini seperti kita. Dalam suatu kegagalan Tuhan ingin kita makin mengakar, bertumbuh, dan berbuah didalam Dia. Karena hidup kita sebagai milik Dia yang menciptakan dunia ini berfokus bukan pada buahnya melainkan akarnya. Semakin kuat ‘akar’ kita mencengkeram dan menyerap sari-sari kehidupan dari Kristus yang telah mati buat manusia hina seperti kita, makin kita tahu arti dan makna kehidupan ini didalam perspektif-Nya.
Kegagalan nggak semuanya buruk-kan??? tergantung bagaimana kita melihatnya dan memaknai-nya. Kegagalan akan semakin menempa kita untuk lebih matang dan dewasa dalam melihat hidup ini. Tapi ingat, hal ini bukan menjadi tameng untuk kita beralasan tidak melakukan yang terbaik dalam setiap segi kehidupan kita loh, malah seharusnya kita harus makin bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Ingat… kegagalan bukan akhir dari segalanya karena dibalik awan yang hitam pasti ada sinar matahari yang akan bersinar dan memberi harapan.
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.(Efesus 2:10)
Heika
- heika's blog
- 4931 reads
rame banget
selamat datang heika, tulisanmu bagus
btw, kamu yang mana ya? kok fotonya rame banget...
Sharing keberhasilan dan kegagalan 2007