Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Fatwa "Gaya Blogger"
Beberapa posting akhir-akhir ini sedang naik daun karena mengeluarkan fatwa sesat dan menyesatkan ala MUI dan dipublikasikan lewat SabdaSapace. Banyak alasan dan kriteria yang disusun untuk mendukung rumusan fatwa tersebut sehingga mulus untuk dipublikasikan dan ramai komentar-komentar yang muncul. Memang ada baiknya jika orang percaya semakin kritis dalam menanggapi perkembangan-perkembangan isu-isu teologia dan keagamaan di sekitarnya, tetapi harus 'fair'. Ingat juga bahwa, di satu sisi para teolog, pendeta dan alim ulama yang dikritik itu adalah pionir-pionir yang terlibat dalam pekerjaan Tuhan untuk pembaharuan dan perubahan serta peringatan; walaupun dengan keterbatasan dan kelamahan yang mereka miliki.
Dalam fatwa-memfatwa ini, aku teringat dengan bacaanku beberapa waktu yang lalu terhadap tulisan seorang Pendeta, yang mengomentari fatwa-memfatwa ini dengan kisah klasik.
Dalam tulisan itu diceritakan,
Sekali waktu Moody sedang berkhotbah dalam sebuah kebaktian. Setelah kebaktian selesai, seorang guru sekolah minggu menghampirinya dan berkata, "Tuan Moody, jika saya tidak bisa memakai bahasa Inggris lebih baik dari Anda, saya tidak akan berbicara di depan umum." Moody yang malang memang salah mempergunakan bahasa Inggris. Khotbah-khotbahnya yang tidak diredaksi memang benar-benar jelek. Tetapi Moody yang memandang wajah guru sekolah minggu itu dengan lembut berkata, "Bu, saya tahu, saya membuat banyak kesalahan." Dan kemudian, dengan rendah hati dan pelan-pelan ia menambahkan, "tetapi saya berusaha sebaik mungkin untuk Yesus dengan apa yang saya miliki. Apa yang dilakukan Ibu bagi Yesus dengan apa yang dimiliki Ibu?"
Pada kesempatan lain seseorang mengecam Moody atas metoda-metoda yang dipakai dalam mengerjakan sesuatu. Jawabannya klasik. Ia berkata, "Saya juga tidak begitu menyukai metoda-metoda itu. Metoda apa yang Anda pakai?" Ketika pengkritik itu berkata bahwa ia tidak memakai sesuatu metoda pun, Moody menjawab dengan tajam, "Kalau begitu, Saya rasa saya lebih menyukai cara saya untuk melakukannya dari pada cara Anda untuk tidak melakukannya".
Tentu saja orang-orang yang tidak melakukan apa-apa biasanya orang-orang yang paling kritis di dunia ini. Itu karena mereka mempunyai banyak waktu. Mereka tidak terlibat dalam kegiatan yang berarti dan karena itu mereka dapat duduk bermalas-malasan dan mencari kesalahan-kesalahan orang lain yang bekerja. Ingat, Yesus menyebut "seorang yang memiliki satu talenta itu" sebagai orang yang tidak berguna. Karena dia tidak melakukan apa-apa, maka ia juga tidak berharga.
- Gedalia Lynch's blog
- 6190 reads
numpang ketawa
HUAHAHAHAHAHAHAHAHA !!!!!!!
hai, tuh kamu disindir, bertobatlah dirimu, hihihihihihi ....
Meremehkan Dan Mengagungkan
Gedalia Lynch, anda terlalu gegabah menganalogikan tulisan saya dengan fatwa MUI. Atas dasar apa anda menghakimi MUI serta menemukan persamaan antara fatwanya tulisan saya Anda terlalu mengangungkan saya dan meremehkan MUI, sebaiknya anda tidak memprovokasi. Anda tidak fair menyamakan saya dengan MUI, juga tidak fair membawa-bawa MUI dalam tulisan anda. Karena tulisan saya sama sekali tidak ada hubungannya dengan fatwa MUI.
Gedalia Lynch, mengapa mengutip contoh kisah DL. Moody yang tidak anda pahami maknanya sama sekali? Ketika bahasa Inggrisnya dikecam DL. Moody sama sekali tidak menuduh bahwa ibu itu tidak berhak menghakiminya. Dia juga tidak membanggakan berapa jumlah orang yang telah mendengar kotbahnya. Dengan rendah hati dia mengakui bahwa tuduhan ibu itu benar. Anda sendiri yang menulis:
Tetapi Moody yang memandang wajah guru sekolah minggu itu dengan lembut berkata, "Bu, saya tahu, saya membuat banyak kesalahan." Dan kemudian, dengan rendah hati dan pelan-pelan ia menambahkan, "tetapi saya berusaha sebaik mungkin untuk Yesus dengan apa yang saya miliki. Apa yang dilakukan Ibu bagi Yesus dengan apa yang dimiliki Ibu?"
uga ketika metoda-metodanya dikecam, DL Moody mengakui kebenaran tuduhan itu. DL Moody mengecam orang itu bukan karena orang itu mengecam metodenya, namun karena orang itu hanya mengecam tanpa memberikan jalan keluarnya. Mozi yang hidup pada tahun 470-390SM menulis:
Sebelum seorang nabi mengganti penguasa di bawah langit ini, ia harus mengetahui pasti apa yang menyebabkan kekacauan dan bagaimana mengatasinya. Tanpa mengetahui pasti apa yang menyebabkan kekacauan, mustahil bisa mengatasinya. Seumpama seorang tabib akan mengobati pasiennya dengan benar bila ia tahu apa penyakitnya. Bagaimana bisa mengobati dengan benar bila tidak tahu apa penyakitnya? Kekacauan tidak muncul dengan sendirinya. Dengan mengetahui pasti apa penyebabnya, akan dapat mengatasinya, tanpa mengetahui pasti apa penyebabnya, mustahil dapat mengatasinya. Seorang nabi yang hendak mengganti penguasa, tidak boleh tidak meneliti apa yang menyebabkan kekacauan. Mozi Jian Ai Shang 1
Gedalia Lynch, anda menulis:
Tentu saja orang-orang yang tidak melakukan apa-apa biasanya orang-orang yang paling kritis di dunia ini. Itu karena mereka mempunyai banyak waktu. Mereka tidak terlibat dalam kegiatan yang berarti dan karena itu mereka dapat duduk bermalas-malasan dan mencari kesalahan-kesalahan orang lain yang bekerja. Ingat, Yesus menyebut "seorang yang memiliki satu talenta itu" sebagai orang yang tidak berguna. Karena dia tidak melakukan apa-apa, maka ia juga tidak berharga.
Nona, dari mana anda tahu bahwa saja orang-orang yang tidak melakukan apa-apa biasanya orang-orang yang paling kritis di dunia ini? Anda punya data statistiknya? Dari mana anda mengutip teori ini? Silahkan anda renungkan pernyataan anda selanjutnya dech!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Gini aja Gedalia Lych, coba
emangnya???
Bikin suasana panas ah
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Mari Saling Menghakimi!
Anda Harus Berpihak Atau Membuktikan Tulisan Saya Salah
Gedalia Lynch, saya sama sekali tidak keberatan anda menghakimi saya. Saya juga tidak keberatan anda menghakimi saya sewenang-wenang. Itu hak anda! Namun izinkan saya juga menghakimi anda. Ha ha ha … Mari kita saling menghakimi dan menjadi bijaksana melaluinya nanti.
Gedalia Lynch, Apabila anda yakin, “Hakim yang adil hanya Yesus saja.” Kenapa anda membiarkan Ev. Daud Tony menuduh David Copperfield pemuja Iblis dan Pdt. Gilbert Lumoindong Menuduh Mefiboset pengkhianat? Kenapa anda tidak menuduh keduanya mencatut nama seseorang? Kenapa anda tidak menuduh keduanya mencemarkan nama baik seseorang? Kenapa anda tidak menuduh keduanya tidak melakukan riset dengan benar sebelum sampai pada kesimpulannya?
Gedalia Lynch, Ev. Daud Tony menuduh David Copperfield pemuja Iblis, saya membuktikan bahwa tuduhan itu salah sama sekali. Bukankah itu berarti Ev. Daud Tony membual? Ev. Daud Tony mengaku mendengar suara Tuhan, saya mengujinya hasilnya memberi anda pilihan, mengakui Daud Tony sebagai pembual atau mengakui bahwa Tuhan Lupa pada firmanNya. Anda menuduh saya mencemarkan nama baik dan mencatut namanya, itu berarti anda MENUDUH TUHAN LUPA PADA FIRMANNYA. Saya menuduh manusia, anda menuduh Tuhan. Kecuali anda membuktikan bahwa tulisan saya salah, maka anda harus memilih, menuduh Daud Tony pembual atau menuduh Allah pikun!
Pdt. Gilbert Lumoindong Menuduh Mefiboset pengkhianat, saya membuktikan bahwa tuduhan itu salah sama sekali. Bukankah itu berarti Pdt. Gilbert Lumoindong menyebar fitnah dan mencemarkan nama Mefiboset? Anda menuduh saya mencemarkan nama baik dan mencatut namanya, itu berarti anda MENUDUH TUHAN LUPA PADA FIRMANNYA. Saya menuduh manusia, anda menuduh Tuhan. Kecuali anda membuktikan bahwa tulisan saya salah, maka anda harus memilih, menuduh Pdt. Gilbert Lumoindong menyebar fitnah atau menuduh Allah pikun!
Gedalia Lynch, saya seorang sarjana Akuntansi, bukan sarjana Theologia walaupun pernah kuliah setahun di sekolah Theologia untuk kaum awam. Namun, ketika mengajarkan kebenaran Firman Tuhan, saya tidak boleh menjadikan keawaman saya sebagai alasan untuk dimaklumi bila salah.
Gedalia Lynch, anda yakin sudah melakukan hal yang anda tulis ini?
Baca dulu semua sumber yang dipakai dalam Daftar Pustakanya dan kritisilah kesalahannya, bukan orangnya.
Dimana kesalahan tulisan saya nona? Tolong jelaskan!
Gedalia Lynch, anda yakin tidak melakukan hal yang anda tulis ini?
Artinya mengkritiklah secara intelektual, bukan dengan perasaan; sikap suka atau tidak suka, kalah atau menang, musuh atau kawan. Ketika mencatut nama seseorang,
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Aku punya pendirian sendiri
Aku punya pendirian yang benar secara subyektif.
Aku nggak perlu memihak salah satu di antara dua kubu.
Aku hanya menyayangkan cara kita yang nggak ada bedanya dengan orang-orang tidak mengenal Allah. Main cekik-cekok, main pukul rata, main benaran dan main-main-main yang lainnya.
Mari mengarahkan energi positif kita semua untuk kemuliaan Tuhan dan kemaslahatan umat manusia. "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. (Kolose 3:17). Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan." (I Tes. 1:15).Lynch
SIAPA TAKUT !
Dear Gedalia Lynch,
PERNAH DENGAR SEKTE KRISTEN YANG MAU BUNUH DIRI SAMA-SAMA,
PERNAH DENGAR SEKTE KRISTEN YANG SUDAH BUNUH DIRI SAMA-SAMA.
KEMUNGKINAN BESAR ITU TERJADI, DIKARENAKAN KEFANATIKAN TERHADAP SESEORANG MAUPUN PENGAJARANNYA, TANPA PEMAHAMAN YANG BENAR.
INGAT SAYA BILANG : TANPA PEMAHAMAN YANG BENAR.
DAN TANPA DISADARI BEBERAPA PENGKHOTBAH MENDEWAKAN DIRI.
INGAT SAYA BILANG : TANPA DISADARI.
DAN PARA PENGKHOTBAH ITU MEMILIKI POTENSI UNTUK MENARIK ORANG - ORANG MENGIKUTI KEHENDAKNYA. SALAH SATU CONTOHNYA BUNUH DIRI SAMA-SAMA.
DAN SEANDAINYA HAI-HAI JUGA BERUSAHA MENDEWAKAN DIRINYA MELALUI PEMAHAMANNYA, SAYA AKAN BERADA DIBARIS DEPAN MENGHADANGNYA.
JIKALAU CUMA 1 PENGACARA YANG DATANG, KAYAKNYA MASIH KURANG DEH.
UNTUK GW SIH UDAH CUKUP, TAPI UNTUK HAI-HAI MUNGKIN LO PERLU 10 PENGACARA LAH.
COME ON LAH GEDALIA, GROWN UP...
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Komentar Nanya
Hi Ged,
Komentar saya cuman dua poin saja:
Satu - Pada masa pelayanan-Nya Yesus juga sering negur secara langsung, kok.
Tetapi ...
Dua - Apakah sekarang sebagai pengikut-Nya kita juga mempunyai hak untuk melakukan hal itu seperti Yesus?
Jawabannya gimana, yah?
Syalom,
John Adisubrata
Menghakimi, mencela, memuji,mengagumi"
Sakit nih mata oma",
Berharap bisa saling mengagumi malah jadi kebalikannya,
Sesungguhnya dibalik celaan itu ada rasa kekaguman yang tersembunyi"
Buktikan aja, ntar oma beli kacamata baru ya"
Jangan Mencari Keslahan
JANGAN CORAT CORET DI TEMBOK
Lovepeace..uenak..
Viesnu, Luar Biasa
Viesnu, komentar anda luar biasa! Bikin orang ngakak, namun setelahnya manggut-manggut maklum!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
COME ON LAH... GROWN UP FOR GROWN UP
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
hai hai juga manusia
JF, elu bener, gua mang benar-benar marah ketika melihat orang-orang bukannya menghakimi tulisan tapi justru diri gua. Gua marah, bahkan sempat terpikir untuk mengunduh semua tulisan gua tentang Ev. Daud Tony dan Pdt. Gilbert Lumoindong. So, ketawa dech sampai gigi lu copot semua… He he he …(meringis! Kayak lagi dijewer istriku karena ketauan nyomot tempe dri atas meja makan)
JF, gua benar-benar marah sampai membaca salah satu komentar puput manies, “HAI HAI HAI, Apakah Anda.” Ha ha ha … Lu bilang gua dicium Puput, puput sendiri bilang bener dia cium gua, cuman pake tangan (itu kan nabok ya?). Kemarahan gua langsung turun ke nol tuh. Apa lagi elu sendiri dengan cara yang unik sangat membantu gua untuk tetap sabar. Kayaknya pepatah yang bilang “Musuh jauh lebih memahami kita dibandingkan teman!” itu benar.
Setelah kemarahan ilang, maka gua mulai coba memahami teman-teman yang lain. Itu sebabnya gua lalu menyusun tulisan “Menghakimi – Hanya Orang Mati Yang Tidak Melakukannya lagi.” Dengan harapan, melalui tulisan itu kita sama-sama memahami apa itu menghakimi.
Nah, tulisan elu di bawah ini akan jadi salah satu moto idup gua nich, jadi tanpa mengurangi rasa hormat, maaf ya kalau di masa-masa yang akan datang gua mengutipnya lalu lupa menyatakan bahwa gua dapat dari elu?
kedua, hati hamba, when you do your best, people still not satisfied, but you STILL do your best.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
GRATIS, NO CHARGE FOREVER
Dear Hai-Hai,
silahkan lo pakai seenak udel lo semua hal yang gw tulis.
gratis, no charge forever.
salut & salam buat istri lo, yang prihatian akan mahal nya harga keledai eh... kedelai.
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Baca lagi nih
Mulai lagi...
"I can do all things through Christ who strengthen me"
Buku Murahan
Harap maklum, singkatan namaku juga "GL". Aku hanya mengatakan bahwa Boss hai hai telah salah menggunakan energinya dan menghabiskan waktu dan pikiran serta tenaganya hanya untuk mengkritik buku-buku murahan seperti Tulisan Gilbert dan Toni tersebut.
Selama perdebatan ini berlangsung, saya telah melirik buku-buku yang anda maksud. Buku-buku tersebut (maaf, bukan pengarangnya!) saya golongkan ke dalam karya tulis mahasiswa teologi program 3 bulan. Jadi, jangan dibicarakan lagi...malu. Terlalu sederhana..
Dulu aku pernah berniat mengkritik tulisan monumental, Louis Berkhof, Hans Kung, Peter Ratzinger (Paus tahun yang dilantik 2006 lalu), Ridolf Bulmann, dan beberapa buku monumental layman lainnya, seperti Institutionya Calvin.
Tetapi maksud hatiku untuk mengkritik karya-karya itu, gagal karena tiba-tiba saja Tuhan mengirimkan kepadaku seorang perempuan muda berumur 17-an yang masih polos perlu dibimbing dalam pemahaman iman Kristenku.
Ya, dari pada aku berkutat dengan karya yang sudah mencetak uang bagi pembuatnya, mendingan aku mengukir hatiku untuk berbicara, mengasihi, menyayangi dan membentuk persekutuan yang indah dengan gadis tersebut. Hasilnya, ia menjadi semakin memahami tentang Injil.
Gedalya Lynch
Buku Gilbert Lumoindong & Daud Tony Murahan
Gedalia Lynch, anda luar biasa! Saya berkali-kali membaca baik buku Ev. Daud Tony maupun Pdt. Gilbert Lumoindong STh, sebelum menyimpulkan bahwa keduanya ngawur dan membual. Namun anda hanya perlu meliriknya untuk menyimpulkan bahwa buku-buku Pdt. Gilbert Lumoindong, STh maupun Ev. Daud Tony MURAHAN, karya tulis mahasiswa teologi program 3 bulan. Jadi, jangan dibicarakan lagi...malu. Terlalu sederhana..
Hal itu tidak mengherankan, karena para Theolog besar, John Calvin, Louis Berkhof, Rudolf Bultmann, Hans Kung, Peter Ratzinger di mata anda hanya LAYMAN, a person who is a non-expert in a given field of knowledge.
Nona, Sebenarnya saya tidak salah menggunakan waktu, tenaga dan pikiran dengan mengkritik buku-buku murahan seperti tulisan Pdt. Gilbert Lumoindong dan Ev. Daud Tony yang anda golongkan sebagai karya mahasiswa Theologia program 3 bulan, karena saya hanya pernah kuliah Theologia untuk kaum awam program 1 tahun.
Terimalah rasa hormat saya Gedalia Lynch! Semoga anda cukup bermurah hati untuk mengunduh satu atau dua tulisan tentang karya para layman yang anda maksudkan itu, yang melaluinya kita semua yang di pasar klewer ini dapat belajar.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Sederhana aja...
Gedalia Lynch, anda luar biasa! Saya berkali-kali membaca baik buku Ev. Daud Tony maupun Pdt. Gilbert Lumoindong STh, sebelum menyimpulkan bahwa keduanya ngawur dan membual. Namun anda hanya perlu meliriknya untuk menyimpulkan bahwa buku-buku Pdt. Gilbert Lumoindong, STh maupun Ev. Daud Tony MURAHAN, karya tulis mahasiswa teologi program 3 bulan. Jadi, jangan dibicarakan lagi...malu. Terlalu sederhana..
-----------
Jika anda menyebut mereka sesat dan ngawur, maka saya menyarankan mereka belajar lagi untuk menulis agar kesalahan tesis mereka tidak terdeteksi oleh orang awam. Tetapi, sejujurnya Boss hai hai, hampir semua buku teologi yang bersifat tekhnis, baik ditulis oleh orang yang memang ahlinya atau layman sekalipun, selalu mengandung kesalahan. Paulus juga beberapa kali salah menulis surat-suratnya di PB., kitab Kristen itu; ataukah karena para ahli salah dalam menterjemahkan tulisannya? Oleh sebab itu, buku yang paling mudah dibaca dan jarang terjadi kesalahan adalah buku-buku yang bersifat kontemplasi atau renungan. Walalpun demikian, hampir semua buku, termasuk buku-buku teologi yang bersifat tekhnis atau renungan, selalu memunculkan wacana baru. Wacana ini yang perlu ketika membaca. Selain untuk pengembangan pengentahuan -- salah atau benar -- juga untuk membangun paradigma baru dalam berpikir dan berpandangan (maksudku, 'world view').
--------------
Hal itu tidak mengherankan, karena para Theolog besar, John Calvin, Louis Berkhof, Rudolf Bultmann, Hans Kung, Peter Ratzinger di mata anda hanya LAYMAN, a person who is a non-expert in a given field of knowledge.
--------
Selain aku dan hai hai, mereka juga manusia. Berbahagialah mereka yang sudah melakukan dan mengerjakan yang baik dan berguna dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. Mereka sudah memberi semampu mereka.
----
Nona, Sebenarnya saya tidak salah menggunakan waktu, tenaga dan pikiran dengan mengkritik buku-buku murahan seperti tulisan Pdt. Gilbert Lumoindong dan Ev. Daud Tony yang anda golongkan sebagai karya mahasiswa Theologia program 3 bulan, karena saya hanya pernah kuliah Theologia untuk kaum awam program 1 tahun.
----
Wah... saya minta maaf karena anda termasuk seorang teolog. Aku, hanya senang membaca saja. Aku orang awam dan pendengar khotbah yang baik serta pembaca buku yang bermutu. Maafkan atas kelancanganku.
Gedalya Lynch
Hakimilah Dengan Adil!
Gedalia Lynch, saya kuliah selama 6 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana akuntansi. Kalau saya menyebut diri Theolog karena pernah kuliah satu tahun di sekolah Theologia untuk kaum awam itu tidak adil untuk para sarjana Theologia lainnya. Namun sekolah 1 tahun tidak boleh digunakan sebagai tameng ketika melakukan kesalahan. Orang yang mau mengajar, harus belajar baik-baik agar apa yang diajarkannya tidak menyesatkan.
Tolong jangan panggil saya bos sebab anda bukan karyawan saya maupun anak buah saya. Panggil saya hai hai, itu lebih dari cukup buat saya.
Ketika saya menyebut Pdt. Gilbert Lumoindong dan Ev. Daud Tony ngawur sehingga ajaran mereka menyesatkan, saya menunjukkan di mana kesalahan mereka, di samping itu saya juga menunjukkan hal yang benarnya. Di samping itu saya mengudang semua orang yang membaca tulisan saya untuk menguji apa yang saya tulis. Ketika anda anda menuduh buku mereka murahan sehingga anda malu untuk membicarakannya lalu menyarankan mereka kuliah lagi, anda tidak memberitahu mereka di mana kesalahannya?
Ketika anda menuduh John Calvin, Louis Berkhof, Rudolf Bultmann, Hans Kung, Peter Ratzinger layman, anda hanya menyatakan bahwa mereka juga manusia yang bisa salah. Di mana kesalahan mereka? Yang benarnya bagaimana? Apakah tuduhan anda kepada mereka benar?
Saya menyebut Pdt. Gilbert Lumoindong dan Ev. Daud Tony ngawur dan membual, anda dengan lembut menegur saya, namun beberapa saat kemudian anda justru menyebut John Calvin, Louis Berkhof, Rudolf Bultmann, Hans Kung, Peter Ratzinger layman, a person who is a non-expert in a given field of knowledge.
Tanpa mengurangi rasa hormat nona, menurut saya anda TIDAK ADIL ketika menghakimi. Anda tidak adil kepada para penulis buku-buku tersebut juga tidak adil kepada para pembaca tulisan anda. Bahkan anda tidak konsisten dengan nasehat anda sendiri.
Anda menulis:
Paulus juga beberapa kali salah menulis surat-suratnya di PB., kitab Kristen itu; ataukah karena para ahli salah dalam menterjemahkan tulisannya?
Nona, bagaimana kalau anda buktikan tuduhan anda kepada Rasul Paulus, sebelum saya menuduh anda ngawur dan membual?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Yang terbesar
Dulu, saya memang senang dengan karya-karya besar tersebut, selain laku di pasaran dan dibaca oleh hampir semua kalangan -- bukan hanya orang Kristen -- tulisan mereka juga sangat mempengaruhi teologia agama-agam dan etika. Itu dulu boss...
Tetapi ketika saya sedikit-demi sedikit mengerti apa yang mereka tuliskan, akhirnya aku menemukan pesan utama mereka, sama persis dengan Motonya Boss hai hai, "Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak". Motto yang bagus!
Aku hanya ingin berlindung di bawah nama besar Yesus Kristus, bukan John Calvin, Louis Berkhof, Rudolf Bultmann, Hans Kung, Peter Ratzinger dan siapa pun. Karena mereka semua juga berlindung di bawah nama Yesus yang agung itu.
Sekarang boss hai hai mau bela siap nih? Berpihak kepada saya, layman ini atau kepada siapa?
Gedalya Lynch
Saya Membela Orang-orang Yang Kamu Tuduh!
Gedalia Lynch, maaf, saya membela orang-orang yang kamu tuduh membabibuta tanpa menjelaskan di mana kesalahan mereka. Apalagi kamu berlindung di bawah nama besar Yesus Kristus, sehingga setiap kali kamu menuduh, maka yang kelihatan adalah Yesus Sang Pelindung kamu.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
GL, coba kamu putar2 dulu"
Wah belum apa2 kok udahan sih,
kapan2 lebih seru lagi n pakai bukunya yang banyak ya, mana baru beli kacamata" rugi nih.
GL oma seneng deh, kamu berani sama Hai-hai, coba tadi kamu putar2 dulu, soalnya dia tuh kalau dilawan banyak jurus2 simpanannya, kamu hati2 ya.
Met malam semua, GBU.
WAH GL itu kepanjangan GELENG-GELENG
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-