Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Dua Tahun Membuka Ekspedisi Wahana
Siapakah yang bilang melakukan kehendak Tuhan itu mudah? Terkadang kita perlu mencucurkan banyak air mata karena ingin melakukan kehendak Tuhan.
Senin, 18 September 2017 adalah hari dimana saya pertama kali membuka ekspedisi wahana. Saat itu ada Cici dari sepupuku yang datang ke rumah untuk mengajarkan aku cara-cara membuat resi, menghitung volume paket, melobi-lobi konsumen dan sebagainya.
Terus terang saat itu, saya masih buta tentang ekspedisi wahana. Karena saya pikir wahana sama saja aturannya dengan ekspedisi-ekspedisi lainnya. Seperti dalam aturan harga barang dan dalam asuransi, juga barang-barang yang boleh dikirim dan yang tidak boleh, serta hal-hal lainnya seperti pembungkusan paket. Apabila di ekspedisi konvensional menyediakan layanan ini dan itu, di wahana kita tidak dapat berharap banyak.
Dan yang mengejutkan saya adalah sistem kerja kurir wahana di Jakarta dan Tangerang sedikit berbeda. Hal itu membuat saya kebingungan pada awalnya. Karena Cici sepupuku telah membuka agen wahana beberapa bulan sebelumnya di kota Jakarta. Pada awalnya saya kira sama saja Standar Operasional Perusahaan Jakarta dan Tangerang, ternyata SOPnya sedikit berbeda.Tetapi setelah lewat setahun, saya pun mempelajari polanya. Walaupun sedikit berbeda dengan Jakarta, tetapi kurir-kurir di daerah Tangerang lebih baik asalkan kita kenal dengan mereka. Seperti ada pepatah "tak kenal maka tak sayang". Kira-kira seperti itulah. Dan saya pun telah menuliskan pada tahun sebelumnya bagaimana cara memperlakukan kurir-kurir ekspedisi supaya barang kita lebih aman.
Puji Tuhan, karena Tuhan menyertai selama dua tahun ini. Dan saya yakin Tuhan pun akan menyertai usaha ini untuk seterusnya.
Memang kalau dikata ada masalah, tentu saja ada-ada saja. Tetapi semuanya Tuhan tolong. Dari pengiriman barang-barang sehari-hari sampai pengiriman barang-barang mahal. Semuanya telah sampai dengan selamat.
Dan tentu saja saya tidak berani bermain api dengan barang-barang yang tidak boleh dikirim. Seperti barang-barang yang reject X-ray bandara. Walaupun keuntungannya menggiurkan tetapi resikonya juga sangat tinggi. Daripada melanggar aturan, lebih baik saya tidak menerimanya.
Demikian juga dengan hal-hal lainnya. Saya menolak bukan karena tidak butuh keuntungan. Tetapi saya tidak mau melanggar aturan. Sekalipun itu hanya aturan dari pihak ekspedisi, tetapi bagi saya aturan tetaplah aturan. Dan saya harus mentaatinya.
Gara-gara hal itu omset per bulan saya turun drastis. Hanya tinggal sepertiganya. Tetapi bagi saya, bekerja dan melayani itu adalah hal yang sama. Sama-sama saya lakukan di dalam nama Tuhan. Jadi mau melayani di gereja atau bekerja di rumah, saya memakai prinsip yang sama.
Walaupun ada saja orang Kristen atau orang dekat yang berkata: "udah kirim saja gak apa-apa. Biasa di tempat lain juga bisa." Tetapi dengan tegas saya menolaknya. Bukan hanya menghindari diri dari masalah, tetapi mengajar orang itu untuk hidup dalam keteraturan.
Bayangkan kalau hanya hal sepele, hanya soal seribu-dua ribu rupiah saja tidak benar. Bagaimana mungkin dapat benar dalam melakukan urusan yang nilainya puluhan sampai ratusan juta? Masa iya, menjual Yesus dan menukarnya dengan permen tiga biji?
Jadi hal-hal seperti itu yang membuat saya banyak kali mencucurkan air mata. Karena perilaku orang-orang Kristen yang tidak mau bertanggungjawab dalam hal yang kecil seperti itu. Lebih suka menggelapkan hal-hal kecil dibanding dengan berlaku benar akan hal-hal yang kecil.
Puji Tuhan, beberapa rekan sepelayanan tahu benar kalau kirim melalui saya pasti harus begini dan begitu. Tetapi mereka tetap mau. Kalau dipikir-pikir sebenarnya mereka dapat saja mengirimnya menggunakan agen wahana lainnya. Sebab dalam satu kecamatan tempatku membuka usaha ada delapan agen. Bayangkan betapa mudahnya mencari agen wahana lainnya. Oleh karena itu saya bersyukur, kalau masih boleh ada sampai hari ini, dan membuka usaha ekspedisi wahana. Itu semua hanya karena pertolongan dari Tuhan.
Thank you Jesus..
I Love You..
- Mas Ded's blog
- Login to post comments
- 4439 reads
Taat
Hallo salam kenal Mas Ded ... :)
Taat tetap yang terbaik kok. Salut deh! Meski banyak hal terlihat enak dan menggiurkan, tapi kalau tidak taat, ya pasti akhirnya tidak enak.
Tapi kenapa orang sulit taat ya? Apa sebabnya?
God's will be done