Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Double Esspresso - Capture of Wish
Menunggu.
Happy birthday. Welcome to their another wishes.
"And the cards"...
- minmerry's blog
- Login to post comments
- 4670 reads
|
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace Double Esspresso - Capture of WishMenunggu. Setiap orang selalu menunggu.
Ada hari hari tertentu yang membuat mereka menunggu.
Mungkin mereka tahu, hari itu pasti akan datang.
Min. Dia sudah di coffee shopku, sejak pagi. Membuat kartu.
Kulitnya tampak lebih gelap. Rambutnya semakin panjang. Dan ia tampak serius.
‘Dia pasti menyukainya. Dia akan pura-pura memarahiku, namun ia akan menyukainya.’ Katanya sambil mengunyah cookies.
Aku memandangnya dengan penasaran.
‘Aku, mau membuat kartu.’ Jawabnya. ‘Ulang tahun.’
‘Oh oh.’ Aku mengangguk. ‘Take your time…’
Aku, Keira sibuk dengan tamu coffee shopku.
Aku duduk di depan Min. Aku didalam coffee bar, dan Min tepat didepanku. Menikmati lagu yang diputar dalam music playerku.. Aroma kopi, membuatku rileks dan sangat nyaman, mengobrol dengan Min. Menemani Min menunggu. Menunggu waktu untuk mencari orang itu. Waktu yang paling tepat.
Kita mengobrol banyak sekali. Aku dan Min. Aku, Keira, duduk di coffee shop, bukan menjadi cerita, kali ini dan sepertinya wanita didepanku, yang sedang sibuk dengan photoshopnya, yang akan menjadi cerita kali ini.
Aku melirik ponsel ditanganku. Tidak ada pesan. Aku menyukai pesan darinya.
Mengangkat tangan, menekuknya di meja. Melamun.
Biasanya, di kepalaku, akan muncul dentingan dentingan piano dan melamun akan tambah menyenangkan. Mungkin ini penyebab terutama aku diusir dari kelas. Benar benar diusir. Diusir...
Ah, hari ini, aku teringat sebuah cerita.
Sesuatu tentang tentang pengusiran semena-mena itu.
Aku, duduk diantara teman-teman. Baris pertama, aku ingat. Note : baris pertama. Maka, aku, duduk face to face dengan dosen itu. Adalah kesalahanku, jika menatap dosen, aku akan menatapnya tanpa banyak berkedip. Biasanya dosen yang wanita, tidak akan terlalu peduli. Biasanya dosen yang cowo akan bertanya langsung, apa ada yang salah dengan penampilannya. Dan dosen ini, langsung menanyakan pertanyaan. Pertanyaan tentang sesuatu tentang tahun berapa bangsa dijajah oleh bangsa siapa. Hasilnya, aku diusir dari kelas. Minggu depannya juga kembali diusir.
Lupakan soal Keira-diusir-dari-kelas.
Dan hal itu, membawaku ke ingatan lainnya, aku ingat, aku selalu mengirimkan pesan pada Ben, waktu itu. Apapun hal yang terjadi. Bahkan satu menit setelah aku keluar meninggalkan kelas, aku mengeluarkan ponsel dan mengirimkan padanya satu pesan singkat. Bahwa aku diusir dari kelas.
Dan dia selalu membalas pesanku.
Tentu saja, kali ke tiga, aku meninggalkan kelas tanpa perlu diusir. Aku lulus mata kuliahnya dengan A. OF COURSE.
Lupakan, lupakan, sangat tidak penting. Soal diusir, Ben dan lain-lain. Membosankan.
Min mulai menghabiskan persediaan cookies-ku.
Dan dia, Min, mulai bertanya di mana aku menyimpan lilin-lilin hijau-ku.
***
Beberapa jam kemudian, aku melihat kartu yang dibuat Min, sudah mulai sempurna. Sangat sederhana, sebetulnya. Namun, aku melihat kata-kata yang ditulisnya, dan tersenyum.
Aku mengisi kembali gelasnya.
Dan aku terkejut, saat ada windbell, seseorang membawa masuk sebuah bingkisan besar. Berat. Dan itu ditujukan bukan untukku.
‘Kei, Kei, untukku.’ Dia, Min menyambar bingkisan itu, meletakkan kotak itu di kursi disampingnya dan dengan cueknya kembali menatap layer monitornya. Aku tersenyum, menandatangani bukti, dan kembali ke coffee bar.
‘Aku meminta dikirim ke coffee shop-mu, Kei. Hehe.’ Katanya ceria.
***
Tentang ulang tahun. Aku tersenyum. Sambil menulis beberapa cacatan pembelian coffee shop, tersenyum memikirkan itu.
Joli. Aku teringat akan ulang tahunnya. Akankah semua harapannya sudah terjadi tahun ini? Atau akankah harapannya sudah berubah? Semua itu tinggal dalam ingatan, hal yang dulu ada. Jika berubah, aku menyambutnya dengan sukacita. Aku merindukan wanita itu di coffee shopku. Dia baik-baik saja. Aku kembali pada jurnal-ku.
Aku menatap ke luar. Jalanan mulai basah. Langit berubah. Hujan, ternyata.
Aku melihat Min, takut rencananya mungkin terganggu karena hujan. Ternyata ia tidak terpengaruh. Tidak ada kekecewaan di raut wajahnya. Ulang tahun yang romantis, then. Hujan. Aku membantunya menyusun lilin-lilin itu. Tamu-tamu sibuk dengan pikiran dan dengan apapun yang dibawa ke double espresso saat mereka datang.
‘Hujan Kei, mereka mungkin ga datang. Hanya kami berdua.’ Katanya. ‘Boleh aku yang mengunci coffee shop malam ini?’ Tanya Min.
Aku memberikan kunci-ku padanya.
Aku Keira, akan membiarkan hal hal romantis terjadi dalam coffee shopku. Aku tidak akan menghalangi. Aku tahu Min berusaha membuat ini dengan usaha dan ukurannya, yang bagi dia paling berarti. Aku tidak akan mengerti, orang lain tidak, namun dia, min berharap dia mengerti.
Dan sementara, aku akan kembali ke rumahku, dengan susu hangat dan buku yang belum selesai kubaca. Mungkin berharap Glass akan mengirimiku pesan. Yah, itu ide yang cukup bagus untuk malam ini.
***
Aku menatap jam di dinding kamar. Tersenyum.
Aku akan menceritakan padamu, bagaimana coffee shop-ku pada malam hari.
Ah…
Cahaya lampu dari jalan, berwarna kuning. Kamu akan membayangkan cahaya kuning yang lembut. Sedikit akan menyinari ke dalam coffee shopku, dan menciptakan bayangan yang dramatis... Ungu tidak akan terlihat jelas pada malam hari karena lampu. Dari tempat duduk Min dan Van, mereka akan menatap sinar kekuningan, dan mereka akan dengan jelas melihat tetesan hujan yang jatuh. Jalanan akan makin sunyi. Dan di dalam coffee shop akan terasa sangat dingin.
Min mungkin akan menyilangkan kakinya, sesuai kebiasaannya, menekukkan tangan seperti yang suka kulakukan, dan mendengarkan pria didepannya bercerita.
Lilin yang hijau di sekeliling mereka, mungkin mereka akan mendengarkan saxophone cartel, atau oldies 70-an, aku harap mereka bisa mencarinya sendiri di rak.
Coffee shop adalah tempat yang paling nyaman untukku, aku harap cukup nyaman untuk mereka berdua, merayakan malam mereka, malam ini. Suara mereka memenuhi coffee shop. Tidak akan ada yang mendengarkan.
Aku? Apa yang aku harapkan? Aku harap mereka akan baik-baik mengingat waktu mereka saat ini. Aku harap, apapun harapan mereka, akan ada jalan dibukakan untuk itu. Walau ada hari hari dimana harapan itu berubah, mereka memulai harapan itu dari malam ini.
Captured!
Ponselku bergetar.
Aku selalu menyukai pesan.
Dan… Um…, nampaknya malam ini, aku tidak akan menyelesaikan buku yang terbuka didepanku.
Happy birthday. Welcome to their another wishes.
"And the cards"...
3 user menyukai ini
|
Vant... kutunggu
Duh, bahagianya punya istri yang sangat perhatian ;)
melebihi bahagianya yang belum beristri.. he..he..
Vant, si Min ini melebihi nikmatnya coffee loh..
Happy Birthday Vant..
btw, Min, Vant inget ultahnya sendiri nggak? perlu buatin reminder tuh.. ha..ha..
Indah sekali birthday card na
Bilangin vant, Joli menunggu Vantillian.. sejak pagi di pojokan coffee shop na Keira, sampai di kerubutin semut.. Awas kl nggak datang
Dear Joli,...
Jol, beberapa hari sebelumnya, Min yang ingetin dirinya bahwa dia ultah. Haha.
Joli perlu menanyakan pada sanke, apakah dia bahagia punya istri like me, haha... Aniwe, setelah seharian menunggu, apakah Van muncul? Wuah berani-beraninya bikin lady menunggu. Dibisikin apa aza, Jol? Jangan lupa bisikin ke Min ya.
Thanks aniwe for helping Keira memasang lilin di Double Esspresso. Indah khan?
Uda siap packingan bareng Clair, Jol?
Joli, sori...sgt telat
Joli, Thanks untuk ucapannya...Sori, sgt telat replynya..>Sensasi Hut nya udah berlalu lama...Haha... Saya sering lupa balas koment...Thanks sekali lg...
@min, kartunya bagus.
Wah, blog kali ini ceritanya kurang mendpat perhatian utama. Melainkan kartu selamat ulang tahunnya yang menjadi perhatian utama. Kartunya bagus, kata-katnya ungkapan dari hati terdalam. Salam untuk pak van ya min. Semoga berdua bahagia selalu. Bilang ama pak van saya juga uda nunggu lama di pojokan coffee shop tp di tempat yg berbeda dengan bu Joli, menantikan sesuatu yang harus dilakukan oleh pak vantil. HAhahahah
Holla, Vincent!!!
Vincent! Dah lama ga ke pasar? Juga dah lama ga ngopi ma Keira. Welcome, Cent. Gimana kuliahnya? Menyita banyak waktu yah? Ditunggu ceritanya yah.
Salamnya udah disampaikan, dan dia pasti baca. Makasih untuk wishesnya, Cent. Wish the same best for u, too. Semoga studynya lancar, even ga lancar, be a very happy student ya. ^^
Oh Oh, jadi Cent janjian ama Joli nunggu berdua di pojokan nih. Nunggu traktiran cake yang super yummy?
Keira membiarkan Min menjadi cerita di Double Esspresso-nya kali ini. Keira juga menyukai kartunya. Dia menyukai hal-hal indah yang terjadi di coffee shopnya. Mungkin vincent bisa jadi cerita Keira yang berikutnya? ^^
God bless, vincent...
@min:
sebenarnya kuliah terlalu banyak mainnya dari beljarnya. Jd kaga tau tuh hsil ujian gmana? Doakan aja bagus nialinya.
Sebnarnya sering ke coffee shop. cma kalo ke coffee shop uda kaga sempat nyapa. Buru-buru banyak yang mao dikerjakan. Biasa cuma pesan coffeenya ama hayden. lalu buru-buru soalnya banyak tugas.
@min & vincent: iya nih...
Iya nih, kartu-kartunya bagus.. Cute cuddly bear.. Mengingatkanku pada peralatan bayi anak-anak dulu.. Ada gajah, bebek, tweety, winnie the pooh, bintang-bintang, dan segala yang berwarna-warni...
Interesting & inspiring.. Ntar saya tanya my girls di rumah, di mana kartu2 lucu buatan mereka sejak TK dulu, mau tak upload di blog saya..
Thanks for the idea sister....
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
Ebed, ...
Thanks welcome! (Ikutan gaya ko Hai, huehhe...) Uda midnait, Min masi pengen balas komen Ebed. ^^
Ayo, dipost kartu-kartu lucunya girls gank... Biasanya ucapan di kartu innocent dan lucu lucu, Min love it. Entah kenapa, jarang menerima kartu dari cowo, lebih sering yang cewe, and I like it very much.
Teddy bear, mereka imut ya. Ada juga tweety, hellokitty, dll yang menjadi icon tetap fave Min.
Ps. Min bener2 ga bisa lepas dari syndrome Hello Kitty, can't. Seriously. Its hard to be grown up-s. Hehehe. (baru terima comment yang nanyain sanke, apakah min ini remaja... Haiz...hahaha)
vincent, sori membuat and menunggu
Vincent, sori membuat anda menunggu...saya lagi hibernasi panjang...Haha..Thanks for greetings..
@Vant : bravo...
Setuju dgn Cik Joli, kado spesiaal banget...
Tuhan Gembalaku
Sammy, Thx.
Sammy, si pembuat kartu mengucapkan terima kasih untuk pujiannya. Membuatnya hanya butuh beberapa langkah dalam photoshop. Sangat mudah. Namun, ...semoga perhatian dan kasih, kata-kata dan harapan yang ada didalam kartu, sampai dengan baik.
Thx sudah mampir dan ikut merayakan ulang tahun Van.
Sammy, min memang istimewa
Sammy, min memang istimewa sehingga apa yang dibuatnya berasal dari hati dan menimbulkan suatu keistimewaan tersendiri dalam hati...
Special thanks to Ko Hai Hai
before...
----
Thx a lot untuk Ko Hai Hai yang membantu Min, menolong Min, mencari hadiah yang paling diinginkan Van. Bahkan repot repot mengirimkannya.
Untunglah Van ga tau sama sekali until dinner semalam. Dinner di rumah, catering-an, dan dengan 10 lilin kecil. Malamnya, baru ke double esspresso. Haha.
The gift? What else? Yeah, exactly, Books. Haha.
Buku-buku dalam bingkisan, adalah buku-buku sebagai hadiah untuk Van. Terselip harapan dibalik buku-buku itu.
So, he is so happy. And i feel so happy. So, thanks ko Hai. Helping me sibuk mencari buku. Then dikejar kejar trus ama Min, takut ga keburu. Sorry, ko hai. But thanks, thanks, and thanks.
Haha. Van keep questioning about the books. Hahaha. So happy that he is happy. Thanks..
Pas dinner, min kasi 1 book. Min taruh booknya dibawah lilin. Dia senang. Luar biasa senang. Dan terus bertanya beli dimana, siapa yang beliin, kog bisa milih buku ini.
Then we going to enjoy our night, guess where? Yes, bookstore.
Then couple hours later, lanjut dinner di Double Esspresso, min keluarkan lagi 1 buku. Dia totally surprise. Dia bahkan SPEECHLESS. Then dia makin bertanya. Then i told him ttg Ko hai yang membantu.
Then we go home. Sampai di bed, 5 menit sebelum malam itu berlalu. Min minta dia ambil sesuatu dari ransel Min. Ada buku Daud yang sedang Min baca. Dan dalam ransel, dia pasti melihat, satu buku yang terbungkus rapi. Hadiah ke 3 malam itu. Setelah buku ke tiga, dia tertawa terbahak bahak. Lalu dia bertanya, "Min, masih ada lagi?"
Haha.
KO HAI, BIG BIG THANKS!!!
@minmerry, Thanks Welcome!
minmerry Thanks Welcome!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Hai, thanks
Hai, thanks for everything....Kiranya Tuhan membalaskan berlimpah-limpah kasih dan berkatNya untuk sahabat terkasih saya....
TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
The LORD bless thee, and keep thee:
The LORD make his face shine upon thee, and be gracious unto thee:
The LORD lift up his countenance upon thee, and give thee peace.
Selamat Ultah
Vantil selamat ultah. Kapan dia mau ngeblog lagi, masih sibukkah dengan persiapan perjalanan jauhnya?
Min, kemaren ketahuan gak? :p
One man's rebel is another man's freedom fighter
Bread, alhamdulilah...
Ga. Haha.
Dia sedang berkutat dengan papan gilesan. Lum ada tanda-tanda menulis... Haha.Tapi dia tetep patroli di SS, mengamati kesesatan-kesesatan yg kreatif... Hahaha.
PB, thanks...
PB, thanks for the greeting...Sori, br reply...Saya agak lama hibernasi...dan masih sibuk dengan semua aktivitas dan perjalanan yang jauh....Hehe
min, luv ur idea
kreatif banget. pasti van ga bisa ngelupain bday na... ^^
Dreamz...
Makasih da dipuji kreatif... Hehehe... can't stop smilling... I thought people will agree that I'm romantic, now. Hahaha.
Yakin deh, taon depan tanya dia, pasti dah lupa. Hahaha.
Thx a lot for reading, Dreamz. Can't stop smilling...
Lhaaa, lupa, lupa... :)
Pikunnya daku, hehe...
Sampai lupa mengucapkan selamat ultah untuk bro Vantilian di Medan..
Semoga selalu dalam naungan kasih Tuhan kita Yesus Kristus (numpang titip salam untuk do'i ya min)...
Teriring salam dari sudut kumuh Pajak Helvetia...
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
Ebed, tuh...
Ebed... tuh dapat salam balik, terima kasih katanya, dari sanke, u Ebed. ^^
Kapan JJ ke Medan lagi? Bisa kopdaran kecil. Dan Nikon-nnya juga dibawa, min bersedia jadi modelnya. Hahaha.
Ebed, thanks
Thanks Ebed...Semoga Tuhan membalas berlimpah dengan kasihNya kepada anda...Salam