Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Diciptakan Untuk Bersinar
"Ik, tolong gantikan aku sementara menjaga Roemah Lampu. Aku mau pergi sebentar..." perintah boss kecilku
"Siap. Aku segera ke sana!!!" jawabku
Roemah Lampu itu salah satu toko yang jual lampu, milik Empire-nya Bossku. Letaknya tidak jauh dari kantorku.
***
Memperhatikan para pegawai yang sibuk bekerja, aku mengamati berbagai lampu yang tergantung di plafon.
Bukan ngiklan.
Di etalase atas tergantung berbagai bentuk, jenis,ukuran dan harga lampu. Dari lampu kamar, taman, sampai lampu yang hanya ada di rumah-rumah orang kaya. Dari yang harga ribuan sampai jutaan, hallahhhhhh...
Aku sering becanda jika kebetulan lagi 'nongkrong' disini. Dengan gaya 'sok SPG' aku bicara sambil cengengesan mengomentari berbagai bentuknya.
"Ehmmmm.... lihat lampu indah berbentuk mangkok terbalik ini, selain tampak indah di rumah anda... akan berguna jika pesta anda kekurangan mangkok tempat sayur. Atau anda juga bisa memilih lampu yang mirip lampu pedati jaman belanda ini... karena akan membuat rumah anda makin antik, serem dan siap disatroni 'nying nying'. Atau yang penuh kristal ini... bisa dimanfaatkan menjadi 'jepit rambut' di saat rambut anda tampil berantakan... lalu yang mirip kompor ini tinggal dipasang sumbu dan minyak bisa dipakai kalau gas langka... lalu yang mirip botol minum... lalu yang ini .. kipas... "
Biasanya 'boss kecilku' akan langsung berteriak sambil tertawa, "Hehhhhhhhh.... anak cereweeeeettt... dieeeeeemmmmmmm"
Ha ha ha ha....
***
Lanjut.
Semua bagus, indah, menawan, dan semua diciptakan untuk memancarkan sinar terang. Tapi kalau pas lagi mati seperti ini? Dimana indahnya selain pada bentuknya saja?
Seperti kehidupan kekristenan.
Banyak orang 'Kristen' yang semestinya hidupnya diciptakan 'indah' dan 'bersinar' tapi hanya jadi hiasan yang tergantung begitu saja. Elok, namun tidak memberi manfaat.
Apa sebabnya? Tuhan atau manusianya yang salah? Atau apa?
Jika membahas hal seperti ini, biasanya aku akan mendapat jawaban:
"Itu kan kamu Ik, Tuhan memberikanmu anugerah...talenta.. kesempatan... untuk bersinar... sedangkan aku? Hanya orang Kristen biasa... cukuplah aku begini saja..."
"Kamu kapan 'sih dapat panggilan seperti itu? Kok aku rasanya biasa wae ya....?"
Weleh... padahal janjinya jelas dan gamblang di Kisah Para Rasul 1:8, tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Mau minta tafsiran kayak gimana lagi...? (atau aku yang terlalu sederhana menafsirkannya ya..)
Bahkan beberapa hamba Tuhan yang 'kebetulan' memintaku kesaksian di suatu acara santai banyak mengajukan pertanyaan ketika aku berbicara soal penginjilan dan menjadi terang yang kulakukan. Kisah ini sekilas ku tulis di 'INJIL [YANG TELAH MENJADI] ASING di warung pribadiku.
Piye to 'kie??? Katane hamba Tuhan? Kok malah bingung soal beginian?
****
Tidak ada satupun orang yang dipanggilNya dengan maksud biasa saja, itu yang aku percaya.
Mau diciptakan hanya sebagai 'bola lampu' harga 6 rebuan, atau dengan hiasan 'kristal' dan 'ukiran' yang jutaan, tujuannya satu yakni BERSINAR dan memberi TERANG.
Satu ayat sederhana dan banyak dihafal oleh orang-orang Kristen adalah....
Kamu adalah terang dunia... (Matius 5:14)
Tetapi nyatanya, tidak semua mampu bersinar dan memancarkan terang 'kan? Jujurrrrr... jujur kacang ijo... jujur ayam... atau mau jujur ketan hitam... whe he he..
Pertanyaannya lagi adalah... Apa sebabnya? Tuhan atau manusianya yang salah? Atau apa?
Jawabnya sederhana!
Kalau kabelnya ga disambung ke sumber listrik, lalu saklarnya nggak 'di -ceklek-in' ya... listriknya ga 'nyambung'... dan kalo listriknya 'ga nyambung' sampe nenek-nenek pergi kemping... lampunya 'ga bakalan hidup'... he he he... (ini ilmu elektro ngawur hi hi hi..)
Disinilah masalah utamanya!
Banyak orang berduyun-duyun ke gereja, mengejar hamba-hamba Tuhan, tergila-gila mujizat, sibuk pelayanan, dan cerewet ngomong kiri kanan soal 2012 tapi melupakan 'esensi' terpenting dalam hidupnya yakni Kristus yang 'hidup' dan 'nyata' dalam diri mereka.
"Ah... aku sudah rajin saat teduh, rajin ke gereja... rajin pelayanan... rajin ini ... rajin itu.. tetapi kenapa masih terasa biasa..." beberapa orang menjawabku demikian.
"Masih ada dosa kaleee?" jawabku ngasal yang langsung bikin berang beberapa hamba Tuhan
Loh... Kejujuran 'kan terletak jauh di sudut hati, tersembunyi, dan kadang 'tak terjangkau' oleh apapun selain Tuhan.
Yesaya menuliskan penghambat doa kita didengar adalah dosa... tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Tuhanmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu (Yesaya 59:2). iya to? Lha 'mbok dicek dulu hidupnya.. ha ha ha..
Berpredikat 'hamba Tuhan' sekalipun, nggak jaminan seseorang itu punya 'hubungan benar' dengan Tuhan. Lha wong' manusia itu kan mahluk yang pintar banget bersembunyi? Jawaban ini disambut dengan ‘cengiran’ aneh mereka.. he he he (I don't carelah)
Benarkah motivasi kita waktu datang kepadaNya adalah untuk mengenal Dia dan bersekutu intim denganNya? Atau untuk sekedar 'mengeruk keuntungan' dariNya?
Kok bisa ngomong gitu sih?
Lha iya to... kayak yang yang ditulis juga di Yakobus 4:3, atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu... Kalau ditulis kayak begini, berarti ada dunk yang punya kelakuan kayak gini!!
"Tapi Ik, ada juga pendeta-pendeta bermujizat yang kayaknya 'gimana gitchuuu... mereka itu apa cuma ngejar duit, popularitas, de-es-be... de-el-el?"
Hallah! Repot banget ngurusin orang... urus diri sendiri dulu napa..?!!
***
Lanjut!
Kalau emang kabel sudah tersambung, kalau emang ga ada penghalang, kalau emang udah di 'ceklek-in'... ya udah to... pasti nyala! (teori sederhana ala IIK)
Lha kalau tetep nggak nyala?
Nah... jangan-jangan 'bolam' nya mateee. Putus ‘dah!
Kalau yang ini, solusinya cuma satu. Beli baru! Ha ha ha ...
Seperti yang ditulis di Wahyu 3:18, maka Aku menasehatkan engkau, supaya engkau membeli daripadaKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan, dan lagi minyak untuk melumas matamu supaya engkau dapat melihat.
Kalau boleh ditambahin... ini artinya ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan 'terang', yaitu kerendahan hati, pengakuan diri, dan datang padaNya (tertulis di Wahyu 3:17).
Jika itu harus dengan pertobatan hati yang sungguh-sungguh, kenapa tidak? (Wahyu 3:19). Dengan catatan kalau rela hati loh...
JanjiNya sih... Kalau kita membuka diri bagi Dia, Dia akan masuk, mendapatkan, dan makan bersama-sama kita... (Wahyu 3:20).
Nah, bukankah itu berarti jika kita memiliki persekutuan intim denganNya, maka 'terang'Nya ada dalam kita... dan kita akan menyinari dunia??
Gampang to'? teologia ala Iik J mudah dimengerti kan? ha ha ha...
Yaaaaahhhh... buatku sih' seperti itu. Kalau mau dipersulit dengan tafsiran-tafsiran lain yang membingungkan ya monggo wae'...
Kembali lagi, tujuannya kan' cuma satu.. bersinar dan menjadi terang...!
Berani membuktikan diri bersinar??? Aku 'sih berani... gimana dengan anda??
Whe he he he he he he...
Catatan waktu bengong nungguin Roemah Lampu, 14 Des ‘09
- iik j's blog
- Login to post comments
- 4237 reads
Yang penting lampunya menyala
tidak peduli tempatnya kristal seharga 5 juta rupiah atau hanya batok kelapa yang dipernis pun tak sempat. Itu yang terjadi bila keadaan gelap gulita.
Lain halnya bila siang hari, maka orang lebih mengedepankan penampilan tempat lampunya yang harus trendi dan tidak malu-maluin.
Saya senang Iik tetap menyalakan lampu senter di tempat yang mendadak gelap gulita ini sehingga orang-orang babak belur akibat saling bertabrakan (hehehe, orang-orang yang ngintip "rumah" kita senang buanget sampai cekakakan). Kita tunggu Cahyadi dan Samuel V ikut menyalakan lampu senternya di sini.
Salam.
@purnomo, gelap ini pasti 'kan berganti... dan mereka kembali..
ha ha hah a.... pak purnomo ada ada wae...
jadi ingat lagu di angkot tadi... "badai pasti berlalu" kalo nggak salah ada liriknya yang bunyi...
"gelap ini pasti kan berganti...."
ooooohh..saya sungguh menanti saat itu tiba di SS ini
dan beberapa lagi yang saya harapkan bersinar lagi menerangi bumi SS.
whua ha ha haha ha...
passion for Christ, compassion for the lost
@dear iik j
iya nih iik, kamu inget khan sama smile (kok ngga ada namanya di daftar) yg dulu udah mau...... tapi akhirnya tetap nongol (bersinar) juga ha ha ha ha
passion for Christ, compassion for the lost
@Alvazez, smile lagi nyupir traktor
Smile...? oh iyaaaaaaaaaaaaaa.. lupa!
orangnya lagi nyupir traktor di hutan... ga tahu pulangnya kapan...
he he hehe...
passion for Christ, compassion for the lost
.................ssssssssssst
Nih gw muncul iik. tp diem2 aja lu ya.
Pecicilan dari hongkong
@vick, neng endi wae sampeyan...
neng endi wae vick...
diarep-arep sama pak purnomo... mau diajak jualan lampu bathok... he he he he...
passion for Christ, compassion for the lost
eha???
duh, pake 'beliauw' ... ra pantes banget ahh. Tanda tanya-ne tiga lagi, kebanyakan, ik.
Megap-megap sejak September, gelagepan nyari oksigen. Daripada napas putus sebelum pe er demi pe er tuntas, mending polah-e dibatesi sik. Ini penyakit menahun ... ntar masuk tahun baru kan baek sendiri ... hehe ....
eha
eha
@Eha, IMU somattttt...
IMU somattttt Eha...
misss bangettttt.. he he he he
passion for Christ, compassion for the lost
nah
nah pa Purnomo sudah memiliki blok sendiri nih...
blok semarang ya pa? kok personilnya aja yang di tunggu lampu senternya...
Mentang2 yang di Jakarta lagi krisis listrik...he..he...
Mba i, ga usah nyalain lampu..asal cengangas cengenges aja sekitar dah terang sama giginya....
Lovepeace..uenak..
Lovepeace..uenak..
@viesnu... kubu damai di hati damai di bumi...
haiyaaaaaaaaaaaaa.....
emang hobi yang bikin hati terang... damai di hati dan damai di bumi ya cengengesanku itulah....
yuk bikin kubu 'damai di hati damai bumi'
terus terang... terangku terang terus....
duuueeeeeeeeeeeeeeeeenggg....
passion for Christ, compassion for the lost
Vies, jangan keterlaluan dong
asal cengangas cengenges aja sekitar dah terang sama giginya....
Kok ya tega nian sampeyan menulis statement ini. Masa yang kamu ingat dari Iik hanya giginya? Untungnya ini Iik yang panjang ususnya. Idiom ini artinya sabaaaar sekali, bukan biar ditraktir makan banyak tidak kenyang-kenyang.
Memang saya pingin membentuk klik (bukan blog) Semarangan yang tidak pernah punya lampu panggung sekian ribu watt. Tapi kalau semua senternya dinyalakan 'kan lumayan waktu gelap gulita?
Gabung mau?
Samuel saya kompori karena hari Minggu ini ia mengadakan hajatan massal. Semoga ia tidak lupa menceritakannya di sini. Walau (mungkin) bukan berupa blog gebyar tapi setidaknya bisa menjadi selingan segar.
Salam.
iik
bisa nggak disebut terang/bersinar, meski gak seterang lampu cuma lilin :D
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
@Godarmy, loh katane kamu lagi kepasar...
Haiyaaaaaaaaa... jangan marah to GA...
Soale kemaren katane kamu pamitnya kan mau ke pasar bentar gitu... beli lampu petromak.. itu kan bersinar juga... meskipun pakai dipompa pompa..
he he he he...
passion for Christ, compassion for the lost