Check Rutin: kalo ga siap2 aja mati!

Minggu ini terjadi lagi tragedi bencana di negeri kita. Tanggul Situ Gintung di tangerang jebol, dan mengakibatkan banyak korban meninggal. Ada hal yang cukup membuat aku kaget, ternyata tanggul itu merupakan tinggalan belanda yang dibangun sekitar tahun 1930an. Yang aneh laggi, sebenarnya kerusakan tanggul sudah lama diketahui, bahkan ada rencana perbaikan, sayangnya karena alasan klise (masalah dana) perbaikan itu tertunda selama 2 tahun.

Andaikata, setiap bulan tanggul itu di check, dan warga dapat mengetahui keadaan bahaya yang mengancam, mungkin puluhan (bahkan ratusan nyawa dapat di selamatkan. tapi, bangsa kita memang sangat terbiasa untuk menunggu terjadi dulu, baru deh rame-rame aware.

*************

Di solo, aku memiliki teman kos yang mendapat predikat M.A (mahasiswa abadi), dia kuliah sudah hampir 8 tahun, dan belum ada tanda-tanda lulus. Orangnya kalem, cenderung pendiam, dan ga banyak tingkah. 

Di kos, diterapkan aturan bersama untuk jadwal piket, setiap orang dalam satu minggu kebagian satu klai jatah piket untuk menyapu dan mengepel lantai kos. Kebiasaan males disini amat kelihatan, seringkali jadwal piket itu ga jalan dan bentuk kos aku mirip kandang bebek. nah, ada temen lain yang kebetulan "resikan", amat disiplin dalam hal piket kebersihan ini, bahkan tiap pagi dia dengan rajinnya membangunkan temen-temen yang kejatah jadwal piket hari itu untuk tidak lupa pada tugasnya. namanya juga orang, kadangkala diingatkan dengan cara sopan ga mempan, maka temen tadi dengan lantangnya akan berteriak "PIKET!!... PIKET!!!" kalo dia merasa pesannya tidak diterima dengan baik.

Suatu hari, sang mahasiswa abadi kejatah piket. maka seperti biasanya temen yang "resikan" tadi mengetuk tiap kamar mengingatkan jadawal piket. nampaknya sang mahasiswa abdi kelelahan setelah semalaman main PS (ora mutu blass hehehe..) sehingga ga mendengar ketukan di pintu kamarnya. maka dengan suara nyaring temen "resikan" tadi berteriak dengan mengetuk pintu sang mahasiswa abadi, biar denger, gitu mungkin pikirnya.

setelah ga ada respon, temen "resikan" tadi mandi karena ada acara pagi itu. ga dinyangka ga dinyana, sang mahasiswa abadi menggedor kamar mandi yang dipake temen "resikan" dan dengan nada murka dia meminta sang penghuni kamar mandi keluar. terjadilah bentrok fisik antara dua orang penghuni kos tadi. usut punya usut, kejadian pagi itu merupakan akumulasi kekesalan sang mahasiswa abadi terhadap temen "resikan" tadi. dia merasa kelakuan teman yang "resikan" amat sok. ga ada hak-nya, menurut dia, teman "resikan" mengingatkan jadwal piket orang tiap pagi.

kaget juga aku pagi itu, ga nyangka orang yang diem glendhem suatu saat dapat meledak seperti itu, teriak-teriak dan hampir menjebol pintu kamar mandi kos.

*************

bapak aku sebenarnya bukan tipe orang yang gemuk, makannya pun bukan menu yang 'beresiko tinggi" untuk kesehatan. Waktu aku dapat info dari budheku, bahwa peserta ASkes dapat check up laboratorium gratis, maka dengan agak susah payah aku menarik bapak dan ibuku untuk mau check darah di laboratorium, mengingat umur keduanya yang sudah mulai sepuh.

awalnya, aku memprediksi hasil lab ibuku yang ga bagus. ibuku orangnya ringkih dan beberapa kali sering mengeluh pusing dan nyeri dada. tapi diluar dugaan, hasil lab bapakkulah yang jelek. LDL nya lebih dari 200 mg/dL, HDL kurang dari 35 mg/dL dan kolesterol total lebih dari 250. 

kaget juga, tapi bersyukur karena, kelainan itu dapat terdeteksi lebih dini. sekarang bapakku rajin berdiet dan olahraga, serta minum obat juga untuk memperbaiki kondisi tubuhnya. Ga dapat dibayangkan jika tiba-tiba bapakku kena stroke, karena memang dalam keluarga bapak, stroke sering terjadi.

bersyukur karena dapat mengetahui kondisi bapak lebih awal, dan moga kejadian ga menyenangkan dapat terhindarkan.

*******

apapun itu, lingkungan , kesehatan bahkan rohani kitapun sangat memerlukan pengecekan. jangan sampai suatu saat karena begitu dalamnya luka batin yang ada dalam hati kita, kita "meledak" dan berubah menjadi iblis.