Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Bukan Hanya Karena Iman
Manusia yang hanya punya iman adalah manusia yang tidak berguna.
Iman saja tidak mungkin membuat manusia dibenarkan. Manusia dibenarkan bukan hanya karena iman. Hanya orang bebal yang akan terus mempertahankan prinsip dibenarkan hanya karena iman. Yakobus bahkan meminta mereka untuk membandingkan diri mereka dengan setan-setan.
Abraham disebut sebagai bapa orang beriman. Namun Abraham tidak pernah dibenarkan hanya karena iman. Abraham tidak dibenarkan karena imannya. Manusia dibenarkan berdasarkan perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Manusia yang hanya punya iman adalah manusia yang tidak berguna.
Iman saja tidak mungkin membuat manusia dibenarkan. Manusia dibenarkan bukan hanya karena iman. Hanya orang bebal yang akan terus mempertahankan prinsip dibenarkan hanya karena iman. Yakobus bahkan meminta mereka untuk membandingkan diri mereka dengan setan-setan.
Engkau percaya bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun percaya akan hal itu dan gemetar. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? Yakobus 2:19-20
Abraham disebut sebagai bapa orang beriman. Namun Abraham tidak pernah dibenarkan hanya karena iman. Abraham tidak dibenarkan karena imannya. Manusia dibenarkan berdasarkan perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Yakobus 2:24
Abraham punya iman. Tapi imannya itu hanya diperhitungkan sebagai kebenaran.
Sebab apa yang dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Roma 4:3
Diperhitungkan sebagai kebenaran jelas tidak sama dengan kebenaran.
Diperhitungkan dapat diartikan sebagai dianggap, dipertimbangkan, dipandang, diperkirakan, dimasukkan dalam pertimbangan. Hanya diperhitungkan, bukan kebenaran, belum dibenarkan. Hanya diperhitungkan. Abraham baru dinyatakan benar setelah melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan imannya.
Kamu lihat bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatannya dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan demikian, genaplah nas yang mengatakan, "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu, Abraham disebut "Sahabat Allah". Yakobus 2:22-23
Sekalipun iman Abraham telah memberikan kepadanya suatu kesaksian yang baik, namun itu tidak cukup untuk menjadikannya sebagai orang benar. Tidak memadai untuk membuat semua orang diberkati. Tidak cukup untuk membuat berkat sampai kepada segala bangsa. Tidak sanggup untuk membuat manusia menjadi anak Allah.
Iman hanya diperhitungkan sebagai kebenaran. Prinsip itu berlaku bukan hanya kepada Abraham melainkan juga kepada mereka yang percaya kepada Dia. Hanya diperhitungkan. Bukan kebenaran. Iman manusia tidak mungkin menjadikan manusia sebagai orang benar. Iman manusia kepada Allah tidak sanggup untuk menjadikan manusia sebagai anak Allah.
Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, Roma 4:23-24
Iman hanya diperhitungkan sebagai kebenaran. Untuk menjadi kebenaran, iman perlu disertai perbuatan. Iman hanya diperhitungkan, untuk menjadi sempurna iman perlu perbuatan. Iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Setelah perjanjian dengan Abraham, pada jaman Musa, datanglah perjanjian Taurat. Di bawah Taurat, manusia dapat dibenarkan jika mampu melakukan hukum dengan sempurna. Hukum ditambahkan sehingga setiap mulut tersumbat. Mereka yang mengharapkan kebenaran karena percaya maupun karena melakukan hukum, kedua-duanya tidak mungkin lagi dibenarkan. Semua ternyata berdosa.
Tidak ada lagi yang sanggup menyangkal. Manusia kekurangan kemuliaan Allah. Manusia belum sempurna seperti Bapa. Hukum yang seharusnya membawa hidup ternyata membuktikan manusia dosa. Di bawah hukum, tanpa penumpahan darah tidak mungkin ada pengampunan. Tidak ada seorangpun yang sanggup dibenarkan berdasarkan hukum itu. Iman manusia tidak mungkin lagi membuat manusia dibenarkan di hadapan Allah.
Sampai datang Kristus, keturunan yang dijanjikan itu. Tidak seorangpun sampai kepada Bapa kecuali melalui Dia. Firman yang menjadi daging.
Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus. Galatia 3:16
Iman saja tidak membuat manusia menjadi berguna. Iman hanya seperti benih. Kasih adalah yang tertinggi. Kasih adalah yang terbesar. Kasih menggenapi hukum.
Yesus Kristus tidak hanya punya iman, tapi telah menyempurnakan iman itu dengan perbuatanNya.
Yesus belajar. Dia belajar untuk menjadi taat kepada Bapa. Dalam pegumulan melawan dosa, Dia telah mencucurkan darah. Dia menang. Dia tidak mempertahankan hakNya sebagai Allah. Dia tidak menuntut balas. Memilih mengampuni dan mengucapkan syafaat bagi semua manusia. Meninggalkan wasiat pengampunan dan perintah perjanjian baru. Pengampunan adalah bukti kasih yang tidak terbantahkan.
Dia memilih untuk mengasihi semua manusia. Bukan kehendakNya sendiri melainkan kehendak Bapa. Melepas hak untuk disembah sebagai TUHAN dan mengambil rupa seorang manusia. Merendahkan diri, menerima hukuman dan menjadi dosa. Memutuskan untuk hanya melakukan perintah Bapa. Taat kepada perintah Allah. Kasih kepada manusia. ImanNya sempurna.
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Filipi 2:6-8
Oleh imanNya yang telah menjadi sempurna itu, segala bangsa menerima berkat. Kini datang pembenaran bagi semua orang karena iman di dalam Yesus Kristus. Iman Yesus, bukan iman saya.
yaitu pembenaran oleh Allah melalui iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh anugerah-Nya telah dibenarkan dengan cuma-cuma melalui penebusan dalam Kristus Yesus. Roma 3:22-24
KematianNya membebaskan manusia dari perjanjian yang lama. Hutang yang lama telah dihapuskan.
Perbedaan antara bangsa pilihan dengan bangsa tidak terpilih, telah ditiadakan. Kepada mereka yang hidup dari hukum maupun yang hidup dari percaya. Bersunat maupun tidak bersunat. Yahudi maupun Yunani. Tidak ada perbedaan. Tidak ada pilih kasih. Jalan pendamaian diadakan di dalam Yesus Kristus. Allah menunjukkan keadilanNya dan kemurahanNya.
Perjanjian lama telah berlalu. Perjanjian yang baru sudah datang. Perjanjian baru yang hanya berisi satu perintah kasih. Perintah untuk saling mengasihi di antara sesama manusia.
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. 2 Korintus 5:15
Berkat sebagai yang terpilih telah sampai kepada segala bangsa. Melalui iman di dalam Yesus Kristus, saya menjadi anak Allah. Iman itu diberikan sebagai karunia kasih, supaya manusia dibenarkan dengan cuma-cuma. Itu bukan iman saya, melainkan pemberian Allah, jangan ada yang memegahkan diri.
Berita iman Yesus Kristus yang memerdekakan disampaikan, supaya manusia mempergunakan kemerdekaannya untuk belajar saling mengasihi. Hidup tidak lagi hanya mencari kepentingan diri sendiri saja.
Mempergunakan kebebasan yang telah diberikan sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa adalah suatu kebodohan. Peringatan keras telah diberikan. Carang dapat dipatahkan. Ranting dapat dipotong, menjadi kering dan dibuang ke dalam api. Allah adalah api yang menghanguskan.
Sekali kelak setiap pekerjaan akan diuji oleh api. Jerih payah yang dialami selama hidup di bumi dapat menjadi sia-sia. Habis terbakar api. Semua yang dilakukan bukan karena kasih kepada manusia akan habis terbakar. Kesia-siaan di atas kesia-siaan.
Sekalipun hutang lama yang tidak sanggup dibayar telah dihapuskan, namun sekarang ada hutang yang baru, tuntutan yang baru. Tuntutan kasih. Gunakan akal budi untuk menemukan berbagai jalan supaya manusia dapat saling mengasihi. Taklukkan diri sendiri, lakukan semua hanya demi kasih. Berkarya untuk kebaikan bersama. Hidup bukan lagi untuk memuaskan diri sendiri saja, melainkan bagi kebaikan bersama.
Tinggal dalam Kristus dengan mengasihi sesama. Itulah jalan kasih, satu-satunya cara untuk menjadi sempurna seperti Bapa. Pada waktuNya, ada upah yang sangat besar. Bahagia kekal, bebas untuk keluar, bebas untuk masuk, ke kota yang kudus, Yerusalem yang baru, yang turun dari Allah dari sorga.
Kejarlah kasih, follow the way of love.
- Kejarlah Kasih's blog
- Login to post comments
- 5556 reads
Itu dia....
Nah, itu dia..... tinggal dalam Kristus
gampang-gampang susah
God's will be done
@tilestian, latihan
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com