Bolehkah orang Kristen melakukan meditasi?

Shalom saudara-saudaraku di SS. Kali ini di dalam artikel ini, saya menyampaikan pengajaran yang pagi tadi disampaikan oleh seorang Hamba Tuhan dari Malang. Hamba Tuhan ini diundang untuk menyampaikan kotbah di tempat kerja saya.Pengajarannya tentang meditasi Kristiani.Di dalam ibadah itu, ada sesi tanya jawab. Dan saya sempat menyampaikan 2 pertanyaan yang secara pribadi tidak setuju dengan pengajaran yang disampaikan oleh Hamba Tuhan itu. Bagaimana menurut saudara-saudaraku setelah saya lampirkan ringkasan dari pengajarannya? Pengajarannya sebagai berikut:

PENGANTAR MEDITASI KRISTIANI

1. Pengantar

Yohanes 1:38 "Rabi dimanakah Engkau tinggal?" Yesus tak menjawab langsung. Tetapi pada malam Perjamuan terakhir, Ia berkata "Aku tinggal di dalam kamu." Jadi kita adalah tempat tinggal Allah. Hanya saja sayang kerap kali kita tidak pernah berada di rumah itu. Kita terpecah (Di dalam penjelasannya, dicontohkan tubuh berada di Gereja, tetapi pikiran kita berada di tempat lain). Maka Thomas Merton berkata: "Marilah kita kembali ke rumah, untuk tinggal bersama Tuhan." Tetapi bagaimana kita kembali ke rumah itu?

2. Tradisi kuno mengenal apa yang di sebut doa monologistos, yaitu doa dengan satu kata. Tradisi doa inilah yang ditemukan kembali oleh John Main Dia menamakan doa kuno yang ia temukan kembali itu dengan "Meditasi Kristiani"

3. Apa itu meditasi Kristiani?

a. "Meditasi Kristiani" adalah sebuah metode meditasi dengan menggunakan "MANTRA" (kata doa) sebagai alat bantu, untuk mengarahkan hati dan seluruh diri kita kepada Allah yang berdiam di dalam diri kita. Mantra menyatukan keterpecahan yang ada di dalam diri kita, menyatukan semua indera kita dan memfokuskannya pada kehadiran Allah yang berdiam di dalam diri kita.

b. Meditasi dengan menggunakan Mantra ini terkait secara langsung dengan Pater John Main, seorang rahib Benediktin asal Irlandia, sebagai penemu dan pengembang meditasi ini. Ketika dia bertugas di Malaysia, ketemu dengan swami Satyananda. Dan waktu kunjungan pertamanya ke pusat meditasi di pinggiran Kuala lumpur, Swami berkata:

"Untuk melakukan meditasi, engkau harus belajar Tenang. Engkau harus duduk diam, tenang dan berkonsentrasi. Dalam tradisi kami, kami hanya tahu satu jalan untuk mencapai ketenangan dan konsentrasi itu. Kami menggunakan satu kata yang disebut MANTRA."

" Untuk memulai, engkau harus relaks dan kemudian mengulangi MANTRA itu, dengan setia, dengan perasaan cinta dan terus menerus.Hanya itu saja yang perlu dlakukan dalam bermeditasi. Saya tidak punya hal lain untuk disampaikan kepadamu. Dan sekarang, mari kita mulai bermeditasi."

Perintahnya sederhana:

Duduklah dengan tenang,

Duduklah dengan punggung tegak,

Tutuplah mata

Dan ucapkanlah mantramu

Sederhana. Mudah bukan? Sangat sederhana dan disitulah justru kesulitannya. Maka seorang rekan Budhis Pater John Main memberi nasihat: "Ruwetkan sedikit peraturannya."

a. Sikap duduk: bebas, yang penting punggung tegak untuk menciptakan rileks tapi sadar penuh. Pernapasan diusahakan tetap teratur.

b. Matra yang dianjurkan ialah "MARANATHA", diucapkan secara datar dengan empat suku kata Ma-ra-na-tha atau kalau mau diselaraskan dengan irama pernafasan maka Mara (Tarik nafas), natha (Hembus nafas). Alasannya:

- Yohanes menutup Kitab Wahyu (Wahyu 22:20) dengan kata itu.

- Paulus menutup surat pertama Korintus (1 Kor 16:22)dengan kata itu juga

- Barangkali ini adalah doa Kristen yang tertua.

4. Apa tujuan mengucapkan Mantra selama waktu meditasi?

a. Meresapkan Mantra di dalam hati.

b. Mendengarkan Mantra. Dan baru ketika ini terjadi, sesungguhnya meditasi baru dimulai. Dan itulah pula yang dimaksudkan dengan "Hidup di hadirat Allah." Itulah pula yang membuat John Main berkeyakinan bahwa seni bermeditasi adalah seni mendengarkan.

5. Kalau terjadi pelanturan, cepatlah kembali ke Mantra anda.Sebenarnya itulah tantangan paling nyata di dalam meditasi. John Main menyebutnya Monkey mind (Pikiran kera) dan Teressa Avila menyebutnya Kuda liar.Dahulu perintah untuk mengatasi pelanturan ialah dengan menelusuri darimana sumber pelanturan itu. Waktu yang terbaik sebelum makan. Minimal 20 menit, dan optimal 30 menit. Diperlukan pengatur waktu (Timer), supaya jangan sedikit-sedikit menengok waktu.

6. Buah-buah Meditasi Kristiani diambil dari Galatia 5:22 yaitu Sukacita, kedamaian, Kesabaran, Keramahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan, Penguasaan diri. Buah-buah ini mahal harganya. "Maka anda harus membayarnya dengan kedisiplinan dan ketekunan"

Bagaimana menurut saudara-saudaraku di SS ini. Apakah pengajaran ini sesuai dengan Alkitab?

(Saya mohon maaf kepada Hamba Tuhan yang telah menyampaikan pengajaran ini. Karena pengajaran anda saya tuliskan hanya ringkasannya saja.Dan biarlah pengajaran anda bisa dijadikan bahan sharing buat kita semua)

GBU all